Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Menurut Sugiyono 2011:223 teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah memperoleh data. Dalam penelitian ini teknik-teknik yang digunakan peneliti dalam memperoleh data adalah sebagai berikut. 1. Observasi Menurut Usman dan Akbar 2003:54 observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Observasi merupakan proses yang kompleks yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Faisal dalam Sugiyono 2011:226 observasi diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu observasi partisipatif, observasi terang-terangan dan tersamar, serta observasi tak terstruktur. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi terang-terangan dan tersamar. Karena dari awal dalam melakukan penelitian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian kepada sumber data secara terang-terangan. Akan tetapi tidak menuntut kemungkinan peneliti menggunakan observasi yang tersamar untuk mendapatkan data yang tidak disebutkan oleh sumber data 2. Wawancara Menurut Usman dan Akbar 2003:57 wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Secara garis besar, wawancara dibagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur yang sering disebut dengan wawancara mendalam. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Moleong 2004:138. Sedangkan wawancara tak terstruktur atau mendalam menurut Marshall dan Rosman dalam Sutina dan Suyanto 2006:172, “wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan”. Dalam wawancara mendalam biasanya bersifat lebih santai dan pertanyaan kadang tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan ciri khas yang unik dari responden. Wawancara mendalam memungkinkan pihak yang diwawancarai untuk mendefinisikan dirinya sendiri dan lingkungannya, sehingga dapat diperoleh informasi yang sedetail-detailnya secara mendalam. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara secara tak terstruktrur dalam menggali informasi yaitu dengan memuat garis besar masalah yang akan ditanyakan. Sehingga informan memiliki keleluasaan dalam menjawab pertanyaan dan mengungkapkan informasi yang dibutuhkan peneliti. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pencatatan data yang bersumber dari arsip-arsip, dokumen, surat-surat yang diperlukan dalam penelitian. Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2009:216 mendefinisikan dokumen ialah setiap bahan tertulis atau film. Pada penelitian ini dokumentasi yang diperoleh peneliti melalui arsip-arsip kantor, peraturan daerah, peraturan perundang-undangan, dokumentasi foto maupun dokumen lainnya yang menunjang data penelitian. 4. Studi kepustakaan Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh data sekunder yang terkait dengan permasalahan yang diamati peneliti. Teknik ini dilakukan dengan membaca beberapa literatur yang terkait dengan permasalahan penelitian dan studi kepustakaan yang lain yang menunjang keberhasilan penelitian. .

3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data