Status Gizi TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Status Gizi

Status Gizi nutrition status adalah suatu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu, atau perwujutan dari nutriture keadaan gizi yaitu keadaan yang diakibatkan dari keseimbangam intake dan pengeluaran untuk organisme. Menurut Supariasa et a.l 2002, gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi, sedangkan zat gizi nutrient adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Zat gizi disebut juga nutrient, sari makanan yang penting untuk kesehatan tubuh meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Menurut Solihin 2005, status gizi adalah keadaan seseorang yang merupakan gambaran sejauh mana orang tersebut telah memperhatikan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Sedangkan Suhardjo 2003 mendefinisikan bahwa status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang disebabkan oleh konsumsi penyerapan dan penggunaan makanan oleh jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsinya. 2.1.1 Klasifikasi status gizi Menurut Suhardjo 2003 status gizi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Status gizi lebih, terjadi karena sumber energi yang masuk dalam tubuh melebihi energi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas; b. Status gizi baik atau normal, merupakan suatu keadaan dimana terjadi keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk kedalam tubuh dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk menghasilkan energi; 8 c. Status gizi buruk, merupakan akibat kurang terpenuhinya kebutuhan zat gizi dalam waktu lama sehingga dapat menyebabkan penyulit defisiensi. 2.1.2 Penentuan Status Gizi Pada penentuan gizi buruk secara antropologi, dapat dilakukan pengukuran fisik yang meliputi berat badan, tinggi panjang badan, lingkar lengan atas dan dibandingkan dengan standar. Penentuan gizi buruk yang umum dilakukan secara antropometri yang umum dilakukan adalah memimbang berat badan yang dibandingkan dengan umur anak. Salah satu standar antropometri yang biasa digunakan antara lain adalah WHO-NCHS National Center Health Statistics. Tabel 2.1 Baku Antopometri Menurut Standar WHO-NCHS Indikator Status Gizi Keterangan Berat Badan menurut Umur BBU Gizi lebih Gizi baik Gizi kurang Gizi buruk 2 SD -2 SD sd 2 SD -2 SD sd –3 SD -3 SD Sumber : Depkes RI, 2003 Berdasarkan baku Standart WHO-NCHS status gizi berdasarkan berat badan menurut umur BBU dapat dibagi menjadi empat yaitu: Supariasa et al, 2002 a. Gizi lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas; b. Gizi baik untuk well nourished; c. Gizi kurang untuk under weight yang mencakup mild dan moderate PCM Protein Calori Malnutrition; d. Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmik-kwasiokor dan kwasiorkor. 9

2.2 Gizi Buruk

Dokumen yang terkait

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Status Gizi Balita Gizi Kurang Setelah Mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) Di Puskesmas Tambusai Kecamatan Tambusai Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

2 43 79

DETERMINAN KEJADIAN ANAK BALITA GIZI BURUK DAN GIZI KURANG USIA 6-24 BULAN PADA KELUARGA NON MISKIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ROGOTRUNAN KECAMATAN LUMAJANG KABUPATEN LUMAJANG

0 5 17

DETERMINAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANDUAGUNG KABUPATEN LUMAJANG

4 21 22

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH GIZI DAN KONSUMSI MAKANAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BALITA USIA 6-24 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Randuagung Kabupaten Lumajang Tahun 2014)

7 30 193

EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN RAWAT JALANDI WILAYAH KERJA PUSKESM

0 3 18

EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA GIZI BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA EFEK PEMBERIAN FORMULA 100 TERHADAP BERAT BADAN DAN STATUS GIZI BALITA BURUK DAN GIZI KURANG KELUARGA MISKIN RAWAT JALANDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 2 15

FAKTOR RISIKO BERKAITAN DENGAN KEJADIAN GIZI KURANG PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI DESA TEGALMADE KECAMATAN Faktor Risiko Berkaitan Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Usia 24-36 Bulan Di Desa Tegalmade Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

GAMBARAN PERILAKU SADAR GIZI PADA KELUARGA YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LALANG TAHUN 2014

0 1 14

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KEBONG KABUPATEN SINTANG

1 1 169