perbekalan kesehatan di rumah sakit; serta pelayanan farmasi klinis Siregar, 2004.
2.4.1 Pelayanan Kefarmasian
IFRS dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan pada Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan tahun 2004 dan evaluasinya mengacu pada Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit yang digunakan secara rasional,
disamping ketentuan masing-masing rumah sakit.
A. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
a. memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit
b. merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
c. mengadakan perbekalan farmasi berpedoman kepada perencanaan yang
telah dibuat sesuai kebutuhan yang berlaku
d. memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi pelayanan kesehatan di
rumah sakit
e. menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan
yang berlaku
f. menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian
g. mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
B. Pelayanan kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan
a. mengkaji intruksi pengobatan resep pasien
b. mengidentifikasikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan
alat kesehatan c.
mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan
d. memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan
e. memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasienkeluarga
f. memberikan konseling kepada pasienkeluarga
g. melakukan pencampuran obat suntik
h. melakukan penyiapan nutrisi parenteral
i. melakukan penanganan obat kanker
j. melakukan penentuan kadar obat dalam darah
k. melakukan pencatatan setiap kegiatan
l. melaporkan setiap kegiatan
C. Pelayanan Farmasi Klinis
Pelayanan farmasi klinis adalah praktek kefarmasian berorientasi kepada pasien lebih dari orientasi kepada produk, dengan penerapan pengetahuan dan
keahlian farmasi dalam membantu memaksimalkan efek obat dan meminimalkan toksisitas bagi pasien secara individual.
Tujuan pelayanan farmasi klinis adalah meningkatkan keuntungan terapi obat dan mengoreksi kekurangan yang terdeteksi dalam proses penggunaan obat
karena itu tujuan farmasi klinis adalah meningkatkan dan memastikan kerasionalan, kemanfaatan dan keamanan terapi obat.
Universitas Sumatera Utara
Menurut SK MenKes No.436MenKesSKVI1993 pelayanan farmasi klinis meliputi:
•
Melakukan konseling
•
Monitoring Efek Samping Obat MESO
• Pencampuran obat suntik secara aseptik
• Menganalisa efektivitas biaya secara farmakoekonomi
• Penentuan kadar obat dalam darah
• Penanganan obat sitostatika
• Penyiapan Total Parenteral Nutrisi TPN
• Pemantauan dan pengkajian penggunaan obat
• Pendidikan dan penelitian Aslam, 2002
2.4.2 Pengelolaan dan Penggunaan Obat Secara Rasional PPOSR