Kerangka BerpikirLandasan Teori PENDAHULUAN

c. Bagi Peneliti Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis tentang analisis kinerja keuangan, khususnya analisis rasio keuangan, analisis risiko sistematis serta kaitannya terhadap harga saham. d. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, memberikan informasi sebagai referensi atau perbandingan bagi peneliti lain dalam penelitian selanjutnya demi mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara umum maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian ini.

1.5. Kerangka BerpikirLandasan Teori

Faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri adalah faktor fundamental emiten, dimana untuk menganalisis faktor fundamental suatu emiten digunakan analisis rasio keuangan. Semakin baik kinerja emiten perusahaan maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham Arifin, 2004: 116. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan menurunnya harga saham yang diterbitkan dan yang diperdagangkan. Selain itu, keadaan emiten juga akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang bakal ditanggung oleh investor. Saham-saham yang bagus, biasanya disebut dengan saham blue chip, memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan jenis saham lainnya. Hal ini disebabkan karena faktor fundamental emitennya sangat bagus, baik p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara dalam hal kondisi keuangannya, manajemennya, hingga keunggulan-keunggulan lain yang bersifat comparative advantage. Analisis rasio keuangan dapat digunakan dalam memastikan kondisi emiten dalam keadaan bagus atau dalam keadaan yang tidak bagus. Menurut Koch 1995: 128 pengukuran kinerja performance perbankan berdasarkan Federal Regulators Rate Banks menggunakan CAMEL sebagai sistem penilaiannya, yaitu Permodalan Capital, Kualitas Aset Assets Quality, Manajemen Management, Rentabilitas Earning, Likuiditas Liquidity. Namun, menurut Ismail dan Zaidi 2002 faktor fundamental perbankan dapat diukur dengan CAEL, di mana faktor Manajemen Management, tidak diikutsertakan. Pada pertengahan tahun 1980-an Federal Deposit Insurance Corporation FDIC di Amerika Serikat juga mengembangkan CAEL dalam mengukur tingkat kesehatan perbankan. Selain itu, rasio yang biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah rasio solvabilitas kecukupan modal, rasio profitabilitas dan rasio likuiditas. Dalam penelitian ini, aspek Permodalan Capital diwakili oleh Capital Adequacy Ratio CAR dan sekaligus termasuk dalam rasio solvabilitas kecukupan modal, aspek Kualitas Aset Assets Quality diwakili oleh Non Performing Loan NPL, aspek Rentabilitas Earning diwakili oleh Net Interest Margin NIM dan Return on Assets ROA dan sekaligus termasuk dalam rasio profitabilitas, sedangkan aspek Likuiditas Liquidity diwakili oleh Loan to Deposit Ratio LDR yang sekaligus termasuk dalam rasio likuiditas. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Jika dihubungkan dengan harga saham, investor cenderung lebih menyukai CAR, NIM, dan ROA yang tinggi tetapi sebaliknya menyukai NPL dan LDR yang rendah. Hal ini disebabkan dengan CAR, NIM, dan ROA semakin tinggi serta NPL dan LDR yang semakin rendah menunjukkan semakin baik kinerja suatu emiten. Dengan demikian semakin baik kinerja suatu emiten akan semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham Arifin, 2004: 116. Menurut Bodie, et.al 2005: 407 bahwa setiap sekuritas mempunyai dua sumber risiko, yaitu risiko pasar atau risiko sistematis dan risiko spesifik perusahaan. Risiko sistematis adalah faktor risiko yang umum terhadap perekonomian secara keseluruhan, risiko yang tidak dapat didiversifikasi, yang juga disebut sebagai risiko pasar market risk. Risiko sistematik adalah risiko yang menimpa semua perusahaan, contohnya adalah inflasi, resesi, krisis moneter, dan sebagainya. Risiko yang tetap ada setelah diversifikasi merupakan risiko pasar atau risiko yang melekat dalam pasar, di mana kecenderungan saham untuk bergerak naik atau turun dalam pasar diukur dengan menggunakan koefisien beta Brigham, 2001: 201. Beta sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan- perubahan pasar. Oleh sebab itu, dalam menganalisis sekuritas atau portofolio harus juga mengetahui betanya. Berdasarkan uraian yang dikemukakan sebelumnya, maka kerangka berpikirlandasan teori dalam penelitian ini digambarkan pada Gambar 1.1 sebagai berikut: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1. Kerangka BerpikirLandasan Teori Hipotesis Pertama dan Kedua