Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Capital Adequacy Ratio X 1 Rasio kinerja bank untuk mengukur kecakupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko Modal Bank CAR x 100 ATMR  Skala Rasio Non Performing Loan X 2 Rasio ini menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank Aktiva Produktif Bermasalah NPL x 100 Aktiva Produktif  Skala Rasio Net Interest Margin X 3 Rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih Pendapatan Bunga Bersih NIM x 100 Rata-rata Aktiva Produktif  Skala Rasio Return on Assets X 4 Rasio yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktivanya untuk menghasilkan keuntungan laba Laba Bersih ROA x 100 Total Aktiva  Skala Rasio Loan to Deposit Ratio X 5 Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memberikan kredit kepada debitur dengan dana yang diterima yang berhasil dihimpun oleh bank Kredit LDR x 100 Dana Pihak Ketiga  Skala Rasio Harga saham Y Harga pasar dimana harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan closing price per tahun P tahunan bulanan tahunan P P 12   Skala Rasio

3.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua

1. Variabel dependen tidak bebas atau terikat, yaitu: harga saham di mana harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan closing price per tahun P tahunan pada sektor industri perbankan di BEI. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut Anoraga, 2006: 59: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Rumus: 12 P P bulanan tahunan   2. Variabel independen bebas, yaitu: Risiko Sistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atau hubungan antara tingkat hasil suatu aset berisiko terhadap tingkat hasil pasar. Kecenderungan sebuah saham bergerak naik dan turun mengikuti pasar akan tercermin dalam koefisien beta beta coefficient. Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko ini juga disebut risiko yang tidak dapat didiversifikasi undiversifisiable risk. Untuk menghitung beta digunakan teknik regresi yaitu mengestimasi beta suatu sekuritas dengan menggunakan return- return sekuritas sebagai variabel terikat dan return-return pasar sebagai variabel bebas. Return market R mt merupakan perubahan indeks pasar yang dinyatakan dalam persentase yaitu indeks pasar sekarang dibandingkan dengan indeks pasar kemarin, atau indeks pasar bulan ini dibandingkan dengan indeks pasar bulan lalu, dan perubahannya dinyatakan dalam persentase. Perhitungan return market dapat dirumuskan sebagai berikut Samsul, 2006: 373: 1 - t 1 - t t mt IHSG IHSG - IHSG R  p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Keterangan: R mt = Return market pada bulan ke t IHSG t = Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan ke t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada bulan ke t-1 Lalu, akan dihitung juga return saham individualnya dengan rumus sebagai berikut Samsul, 2006: 292: 1 - t 1 - t t t i, IHSI IHSI - IHSI R  Keterangan: R i,t = Return saham individual pada bulan ke t IHSI t = Indeks Harga Saham Individual bulan ke t IHSI t-1 = Indeks Harga Saham Individual bulan ke t-1 Perhitungan IHSI Indeks Harga Saham Individual dirumuskan sebagai berikut Samsul, 2006: 180: 100 x unit per dasar Nilai unit per pasar Harga IHSI  Sehingga, beta saham dapat diperoleh sebagai berikut Halim, 2005: 44:             2 mt 2 mt t i, mt t i, mt R R R R R R Beta          n n Di mana: n = 12 bulan yang dikonversikan menjadi 1 tahun. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran Risiko sistematis Beta X Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi atau hubungan antara tingkat hasil suatu aset berisiko terhadap tingkat hasil pasar           mt i,t mt i,t 2 2 mt mt R R R R Beta R R n n                Skala Rasio Harga saham Y Harga pasar dimana harga saham yang digunakan adalah harga saham penutupan closing price per tahun P tahunan bulanan tahunan P P 12   Skala Rasio

3.7. Model Analisis Data