tekanan. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung, kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki. Rasa sakit dimulai seperti sedikit
tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian menghilang seluruhnya Danuatmadja dan Meiliasari, 2004.
Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini biasanya berlangsung singkat dan
lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20 menit. Namun, beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang
awalnya merasa sakit di bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30
detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya, berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal. Dalam persalinan sejati,
kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin berdekatan waktunya Simkin.,Walley.,dan Keppler, 2008.
Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam. Kala pertama selesai apabila pembukaan serviks lengkap.
Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20
detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama Prawirohardjo, 2002.
H. Penatalaksanaan Nyeri
Pada umumnya untuk mengatasi nyeri selama persalinan digunakan farmakologis yaitu dangan menggunakan obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri dan
Universitas Sumatera Utara
cara nonfarmakologis atau tanpa obat. Cara farmakologi adalah dengan pemberian obat- obatan analgesik yang bisa disuntikan, melalui infus int ra vena yaitu syaraf yang
mengantar nyeri selama persalinan. Tindakan farmakologis masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar plasenta,
sehingga dapat berefek pada aktifitas rahim. Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi dapat secara langsung maupun tidak langsung Kinney, 2002.
Metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologi sangat penting karena tidak membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan
kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat. Metoda nonfarmakologi dibagi menjadi tiga komponen yang saling berinteraksi sehingga
mempengaruhi respon terhadap nyeri menurut Melzack, yaitu strategi motivasi-afektif interpretasi setral dari pesan yang berada diotak yang dipengaruhi oleh perasaan,
memori, pengalaman dan kultur seseorang, kognitif-evaluatif interpretasi dari pesan nyeri yang dipengaruhi oleh pengetahuan, perhatian seseorang, penggunaan strategi
kognitif dan evaluasi kognitif dari situasi dan sensori-dikriminatif pemberitahuan informasi keotak menurut sensasi fisik Gadysa, 2009.
I. Pengertian Massage
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi
guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, danatau meningkatkan sirkulasi. Gerakan-gerakan dasar meliputi : gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan,
gerakan menekan dan mendorong kedepan dan kebelakang menggunakan tenaga, menepuk- nepuk, memotong-motong, meremas-remas, dan gerakan meliuk-liuk. Setiap
Universitas Sumatera Utara
gerakan gerakan menghasilkan tekanan, arah, kecepatan, posisi tangan dan gerakan yang berbeda-beda untuk menghasilkan efek yang di inginkan pada jaringan yang dibawahnya
Henderson, 2006. Salah satu metode yang sangat efektif dalam menanggulanginya adalah dengan
massage yang merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan. Dasar teori massage adalah teori gate control yang
dikemukakan oleh Melzak dan Wall dalam Depertemen Kesehatan RI, 1997. Teori ini menjelaskan tenteng dua macam serabut syaraf berdiameter kecil dan serabut
berdiameter besar yang mempunyai fungsi yang berbeda. Bidan mempunyai andil yang sangat besar dalam mengurangi nyeri nonfarmakologi. Intervensi yang termasuk dalam
pendekatan nonfarmakologi adalah analgesia psikologis yang dilakukan sejak awal kehamilan, relaksasi, massage, stimulasi kuteneus, aroma terapi, hipnotis, akupuntur dan
yoga Gadysa, 2009 Pijat massage cara lembut membantu ibu merasa lebih segar, rileks, dan
nyaman selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan, ibu yang dipijit 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit. Hal itu terjadi
karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin yang merupakan pereda sakit alami. Endorphin juga dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak. Dalam
persalinan, pijat juga membuat ibu merasa lebih dekat orang yang merawatnya. Sentuhan seseorang yang peduli dan ingin menolong merupakan sumber kekuatan saat
ibu sakit, lelah, dan kuat. Banyak bagian tubuh ibu bersalin dapat dipijat, seperti kepala, leher, punggung, dan tungkai. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu,
apakah tekanan yang diberikan sudah tepat Danuatmadja, dan Meiliasari, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Pijatan dapat menenangkan dan merilekskan ketegangan yang muncul saat hamil dan melahirkan. Pijatan pada leher, bahu, punggung, kaki, dan tangan dapat
membuat nyaman. Usapan pelan pada perut juga akan terasa nyaman saat kontraksi. Rencana untuk menggunakan pijatan atau sentuhan yang disukai dalam persalinan dapat
dipilih sebagai berikut : sentuhan pelan dengan ketukan yang berirama, usapan keras, pijatan untuk melemaskan otot-otot yang kaku, dan pijatan keras atau gosokan di
punggung Simkin., Walley.,dan Keppler, 2008.
J. Metode Massage