peneliti sesuai dengan lama kontraksi selama satu jam sambil memperhatikan keadaan pasien. Setelah intervensi dilakukan peneliti mengkaji kembali derajat nyeri pada
responden sesuai dengan kuisioner yang telah disiapkan. Data yang telah diperoleh akan dikumpulkan untuk dianalisa.
Pada kelompok pertama, ibu mendapatkan perlakuan berupa metode massage effleurage yaitu dengan cara pasien dalam posisi atau setengah duduk, lalu letakkan
kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan melingkar kearah pusat kesimpisis atau dapat juga menggunakan satu telapak tangan dengan gerakkan
melingkar atau satu arah. Kemudian memberikan usapan pada daerah tersebut. Usapan dilakukan pada setiap kontraksi sesuai dengan lama kontraksi selama satu jam,
dilakukan oleh pendamping atau yang menemani ibu selama proses persalinan atas bimbingan peneliti.
Pada kelompok kedua, ibu mendapatkan perlakuan berupa metode massage abdominal lifting yaitu adalah dengan cara : membaringkan pasien pada posisi terlentang
dengan posisi kepala agak tinggi. Letakkan kedua telapak tangan pada pinggang belakang pasien, kemudian secara bersamaan lakukan usapan yang berlawanan kearah
puncak perut tanpa menekan kearah dalam, kemudian ulangi lagi. Usapan dilakukan pada setiap kontraksi sesuai dengan lama kontraksi selama satu jam, dilakukan oleh
pendamping atau yang menemani ibu selama proses persalinan atas bimbingan peneliti.
G. Rencana Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa kembali semua kuesioner satu persatu yakni nama dan identitas serta data responden dan
memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
memberi kode terhadap semua pertanyaan yang telah diajukan guna mempermudah peneliti ketika untuk mengadakan tabulasi dan analisa data dengan bantuan
komputerisasi menggunakan program SPSS. Stastistik deskriptif digunakan untuk mengetahui frekuensi sebaran
karakteristik demografi ibu bersalin, karakteristik intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi.
Statistik inferensial digunakan untuk mengetahui perbedaan intensitas nyeri sebelum dan sesudah teknik intervensi yaitu dengan uji statistik Paired sample t-test dan
menggunakan grafik. Untuk mengetahui teknik mana yang lebih efektif terhadap pengurangan
intensitas nyeri selama persalinan kala I, dilakukan uji t-Independent untuk melihat tingkat penurunan intensitas nyeri pada masing-masing kelompok.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh metode massage terhadap penguranagan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Penelitian ini
dilaksanakan di ruang bersalin Rumah Bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan pada bulan Februari-Mei tahun 2010. Jumlah responden adalah 30 orang. Namun, ada
keterbatasan sampel karena pada saat dilakukan penelitian kebanyakan responden tidak termasuk kriteria peneliti. Yang memenuhi kriteria 20 orang ibu bersalin yang menjadi
subyek penelitian dan dibagi menjadi 2 kelompok intervensi yaitu kelompok yang diberi metode massage effleurage dan kelompok yang diberi metode massage abdominal
lifting. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang ibu bersalin. Hasil penelitian ini menguraikan karakteristik demografi ibu bersalin, analisis
intensitas nyeri ibu bersalin pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan teknik metode massage efflerage dan analisis intensitas nyeri ibu bersalin
pada persalinan kala I fase aktif sebelum dan sesudah dilakukan metode massage abdominal lifting. Serta analisis perbedaan pengaruh teknik metode massage effleurage
dan metode massage abdominal lifting terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kalaI fase aktif.
Universitas Sumatera Utara