1. Tujuan Umum
Meningkatkan akses dan mutu kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal
secara efektif dan efesien 2.
Tujuan Khusus a.
meningkatkan cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan rumah sakit
b. meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
c. terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Berdasarkan Tabel 5.8, sebagian besar dari responden kurang tahu tentang tujuan program Jamkesmas, sebanyak 49 orang kurang mengetahui tujuan dari
program Jamkesmas atau 52,12. Sedangkan responden yang tahu sebanyak 43 orang atau 45,74 dan yang tidak tahu berjumlah 2 orang atau 2,12. Hal ini
menunjukkan bahwa sosialisasi program Jamkesmas yang dilakukan pemerintah masih kurang maksimal, Sebagian responden yang kurang tahu dan tidak tahu
tentang tujuan program Jamkesmas mengaku langsung mendapatkan kartu Jamkesmas dari Kepala Desa tanpa pernah mengikuti sosialisasi Jamkesmas di
desa mereka sebelumnya.
5.2.1. Setujutidaknya Responden Terhadap Adanya Program Jamkesmas
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa seluruh responden menyetujui adanya program Jamkesmas. Hal ini diketahui karena 94 responden
atau 100 menjawab setuju. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat sangat terbantu dalam memperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas atau rumah
Universitas Sumatera Utara
sakit. Masyarakat sangat terbantu dalam biaya pengobatan yang murah, dan obat- obatnya dapat dijangkau oleh pasien di Puskesmas dan rumah sakit.
5.2.2. Setujutidaknya Responden Tentang Pelaksanaan Jamkesmas di Puskesmas Batu VI
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa seluruh responden yang diteliti setuju dengan adanya Program Jamkesmas yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Batu VI di Kecamatan Siantar. Hal ini dapat dilihat dari seluruh jawaban responden setuju berjumlah 94 orang atau 100, sedangkan
responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju tidak ada. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat merasa sangat terbantu dalam
memperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas Batu VI yang dekat dari tempat tinggal mereka.
5.2.3. Membantutidaknya Puskesmas Batu VI dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Siantar
Keberadaan Puskesmas Batu VI di Kecamatan Siantar sangat bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Siantar. Hal ini diketahui oleh peneliti yang
menunjukkan bahwa keseluruhan responden atau sebanyak 94 orang menyatakan bahwa keberadaan Puskesmas Batu VI yang telah berdiri sejak tahun 1982 ini,
membantu dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat di Kecamatan Siantar. Sebagian besar responden mengaku selalu datang ke Puskesmas ini apabila
mereka atau anggota keluarga mereka sedang sakit.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Sumber Informasi Pelaksanaan Program Jamkesmas di Puskesmas Batu VI
No Sumber Informasi
Frekuensi Persentase
1 2
3 Puskesmas
SaudaraKeluarga Pemerintah Desa
18 24
53 19,24
25,53 56,32
Jumlah 94
100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2010
Berdasarkan Tabel 5.9, dari seluruh responden yang mengetahui adanya program Jamkesmas lebih banyak mendapat informasi dari Pemerintah Desa yaitu
sebanyak 53 responden atau 56,38. Hal ini disebabkan karena kepala desa berperan saat melakukan pendataan calon peserta jamkesmas dan pembagian kartu
peserta jamkesmas langsung ke rumah-rumah masyarakat. Dari penelitian yang dilakukan, responden yang mengaku mendapatkan informasi adanya program
Jamkesmas dari Puskesmas adalah sebanyak 18 responden atau 19,14. Keseluruhan responden yang mengaku mendapatkan informasi adanya Program
Jamkesmas dari Puskesmas adalah responden yang bertempat tinggal dekat dengan Puskesmas Batu VI, yaitu di sekitar Jalan Asahan km. VI dan di Perumnas
Batu VI. Tabel 5.9 juga menunjukkan kalau tidak ada responden yang mengaku mengetahui informasi adanya program jamkesmas dari media cetak dan media
elektronik. Kondisi ini menunjukkan bahwa sosialisasi program Jamkesmas yang dilakukan pemerintah melalui media cetak dan media elektronik kurang efektif
bagi masyarakat kurang mampu di Kecamatan Siantar.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Kehadiran Masyarakat dalam Sosialisasi Program Jamkesmas yang
Dilaksanakan Puskesmas Batu VI No
Jawaban Frekuensi
Presentase
1 2
Pernah Tidak Pernah
63 31
67,03 32,97
Jumlah 94
100 Sumber : Data Kuesioner, Kuesioner 2010
Tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa kehadiran masyarakat dalam sosialisasi program Jamkesmas yang pernah dilakukan oleh Puskesmas BatuVI
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang pernah mengikut i sosialisasi program jamkesmas yang dilaksanakan oleh Puskesmas Batu VI adalah
sebanyak 63 orang atau sebesar 67, 03, dan responden yang tidak pernah hadir sebanyak 31 orang atau 32,97.
Sosialisasi Program jamkesmas oleh Puskesmas Batu VI dilaksanakan oleh dokter, bidan desa, perawat, dan pegawai administrasi Puskesmas Batu VI
bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Desa. Kepala Puskesmas Batu VI, Dr. Ruspal Simarmata mengatakan Puskesmas
Batu VI melakukan sosialisasi Program Jamkesmas paling tidak dua kali di setiap desa di Kecamatan Siantar. Beliau juga mengatakan cukup banyak masyarakat
yang tidak menghadiri sosialisasi Program Jamkesmas yang dilaksanakan oleh Puskesmas Batu VI, hal ini dikarenakan sosialisasi oleh Puskesmas diadakan kira-
kira menjelang siang hari di saat masyarakat banyak yang sedang melakukan aktifitasnya, seperti aktifitas ekonomi, aktifitas studi, maupun aktifitas-aktifitas
lainnya di luar desa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Pemahaman Masyarakat Terhadap Informasi yang Diberikan dalam
Sosialisasi Program Jamkesmas oleh Puskesmas Batu VI No
Jawaban Frekuensi
Presentase
1 2
3 Paham
Kurang Paham Tidak Menjawab
53 10
31 56,38
10,64 32,98
Jumlah 94
100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2010
Sosialisasi Program Jamkesmas menjelaskan kepada masyarakat bahwa pemerintah ingin mempermudah akses dan meningkatkan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin di Indonesia. Peneliti menanyakan kepada responden apakah mereka paham dengan penjelasan yang diberikan saat sosialisasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, masyarakat masyarakat yang paham dengan penjelasan mengenai Jamkesmas cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari
Tabel 5.11 yang menunjukkan, 53 responden atau 56,38 mengaku paham dengan penjelasan yang diberikan saat sosialisasi berlangsung, namun ada 10
responden atau 10,64 mengaku kurang paham. Dari Tabel 5.11 diatas juga menunjukkan sebanyak 31 responden atau 32,98 tidak menjawab pertanyaan,
karena mereka tidak pernah mengikuti sosialisasi program jamkesmas.
Tabel 5.12 Intensitas Pemakaian Kartu Jamkesmas di Puskesmas Batu VI
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 2
Selalu Jarang
85 9
90,43 9,57
Jumlah 94
100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2010
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.12 responden yang selalu menggunakan kartu Jamkesmas untuk berobat di Puskesmas Batu VI adalah sebanyak 85 orang atau 90,43.
Responden yang menyatakan jarang sebanyak 9 orang atau 9,57. Ibu Safriani 32 tahun seorang karyawan yang merupakan salah satu
responden yang menjawab jarang, mengatakan : “Saya hanya menggunakan layanan jamkesmas di Puskesmas Batu VI dan rumah sakit, apabila saya
menderita sakit yang cukup berat, namun jika saya hanya sakit ringan, biasanya saya hanya membeli obat di apotek atau depot obat di dekat rumah saya.” Alasan
beliau lebih memilih membeli obat di apotek, karena apabila harus ke Puskesmas, beliau terpaksa tidak bekerja, akibatnya, penghasilannya akan berkurang.
Tabel 5.13 Frekuensi Menggunakan Kartu Jamkesmas di Puskesmas Batu VI
No Jumlah
Frekuensi Persentase
1 2
3 3-6 kali
7-10 kali 10 kali
47 33
14 50
35,11 14,89
Jumlah 94
100 Sumber : Data Primer, Kuesioner 2010
Berdasarkan Tabel 5.13, mayoritas responden yang memanfaatkan layanan Jamkesmas di Puskesmas Batu VI adalah responden yang telah 3-6 kali
memanfaatkan layanan jamkesmas, yaitu sebanyak 47 orang atau 50, dan yang paling sedikit adalah peserta yang memanfaatkan layanan jamkesmas di
Puskesmas Batu VI sebanyak lebih dari 10 kali, yaitu 14 orang atau 14,89. Perbedaan jumlah pemanfaatan layanan jamkesmas disebabkan kondisi kesehatan
setiap individu berbeda-beda dimana kondisi tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti kondisi tubuh, suhu, usia dan faktor-faktor lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Distribusi Responden Tentang Prosedur Administrasi