3. Apakah ukuran kantor akuntan publik KAP berpengaruh terhadap kualitas auditnya?
4. Apakah ukuran kantor akuntan publik KAP memoderasi hubungan antara kompetensi dan independensi terhadao kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit. 2. Untuk menganalsis pengaruh interaksi antara kompetensi dan ukuran
KAP terhadap kualitas audit. 3. Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
4. Untuk menganalisis pengaruh interaksi antara independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, diantaranya:
a. Kantor Akuntan Publik KAP Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya praktik yang dapat menurunkan kompetensi dan independensi, dengan tetap
11
12 meningkatkan kualitas audit melalui peningkatan kualitas informasi
yang disajikan. b. Auditor
Bagi Akuntan Publik auditor sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan sumber informasi untuk tetap meningkatkan kualitas
auditnya. c. Pemakai Laporan Keuangan Auditan klien
Bagi perusahaan atau user diharapkan sebagai informasi dalam menilai kualitas audit sebuah KAP.
d. Penulis Bagi penulis, dapat menjadi sebuah sumber ilmu dalam menambah
wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. e. Dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai kualitas audit mungkin penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi
penelitiannya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Atas Audit
1. Pengertian Auditing
Auditing menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf 2009:4 adalah sebagai berikut:
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence
between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Menurut Halim 2008:1, definisi audit yang berasal dari ASOBAC A Statement of Basic Accounting Concepts
adalah sebagai berikut: “Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang
berkepentingan”.
Berdasarkan definisi di atas, pengertian auditing adalah suatu proses sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai informasi
13
14 dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
2. Standar Auditing