BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi rekan, manajer, supervisor,
auditor. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik
2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 20
September 2010 hingga 4 Nopember 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak 21 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta,
dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik
Kuisioner dikirim
Kuisioner dikembalikan
1. Usman dan Rekan
10 6
2. Herman, Dodi,
Tanumihardja Rekan
5 5 3.
Drs. Heryanto S. Gani 4
4 4.
Nugroho Rekan 10
8 5.
Toni H. Ratim 5
5 6.
Ishak, Saleh, Soewondo Rekan 5
5 Bersambung pada halaman selanjutnya
55
56 Tabel 4.1 Lanjutan
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuisioner
dikirim Kuisioner
dikembalikan
7. Purbalauddin Rekan
5 4
8. Riza, Wahono Rekan
10 10
9. Drs. Chaeroni Rekan
10 10
10. Bismar, Muntalib, dan Yunus 10
5 11. Abdul Hamid Khairunnas
5 5
12. Armanda Enita 5
5 13. Hasnil, M. yasin, dan rekan
5 5
14. Jamaludin, Aria, Sukimto Rekan 5
5 15. Soejatna, Mulyana, dan Rekan
5 5
16. Rama Wendra
5 5
17. Drs. Tasnim Ali Widjanarko Rekan 5
5 18. Doli, Bambang, Sudarmadji, dan
Dadang 5 5
19. Dedy Zeinirwan Santosa 6
6 20. Drs. Mulyamin Sensi Suryanto
10 10
21. Drs. Krisnawan Ak. 2
2 Total 132
120 Sumber: Data Primer
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 132 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 120 kuesioner atau 91.
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12 buah atau 9. Pada penelitian ini kuesioner yang dapat diolah berjumlah 120 buah atau 91. Gambaran
mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Table 4.2 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Auditor Persentase
1. Jumlah kuesioner yang disebar
132 100
2. Jumlah kuesioner yang kembali
120 91
3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali
12 9
4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah
5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah
120 91
Total 132 100
Sumber: Data primer yang diolah
2. Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
KAP di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi
terakhir, dan pengalaman kerja responden. a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Table 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
57 Sumber: Data primer yang diolah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid
Wanita 51
42.5 42.5
42.5 Laki-laki
69 57.5
57.5 100.0
Total 120
100.0 100.0
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 69 orang atau 57,5 responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 51
orang atau 42,5 responden berjenis kelamin wanita. b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid
D3 12
10.0 10.0
10.0 S1
102 85.0
85.0 95.0
S2 5
4.2 4.2
99.2 S3
1 .8
.8 100.0
Total 120
100.0 100.0
58 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu S1 dengan jumlah 102
responden atau 85. Sedangkan untuk pendidikan terakhir D3 ada 12 responden atau 10, untuk pendidikan terakhir S2 ada 5 responden atau
4,2 dan sisanya sebesar 0,8 atau sebanyak 1 orang berpendidikan terakhir S3.
c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan terakhir
Table 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Partner
1 .8
.8 .8
Supervisor 5
4.2 4.2
5.0 Manajer
8 6.7
6.7 11.7
Auditor 106
88.3 88.3
100.0 Total
120 100.0
100.0 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan table 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 106 orang atau sebesar 88,3 menduduki jabatan
sebagai auditor. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 5 orang atau 4,2, jabatan sebagai manajer sebanyak 8 orang
atau 6,7 dan sisanya adalah partner sebanyak 1 orang atau sekitar 0,8.
59 d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja
Table 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1 tahun 19
15.8 15.8
15.8 1 -3 tahun
62 51.7
51.7 67.5
3 -5 tahun 22
18.3 18.3
85.8 5 tahun
17 14.2
14.2 100.0
Total 120
100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau sebanyak 51,7 atau sekitar 62 auditor memiliki pengalaman bekerja 1-3 tahun, 18,3 atau sekitar 22 auditor memiliki
pengalaman kerja kurang dari 3-5 tahun, 15,8 atau sekitar 19 auditor memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dan sisanya 14,2 atau
sekitar 17 auditor memiliki pengalaman di atas 5 tahun. B.
Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deksriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi,
independensi, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas audit akan diuji secara statistik deskriptif, namun untuk variabel ukuran Kantor
Akuntan Publik tidak dimasukkan ke dalam pengujian statistik deskriptif dikarenakan variabel tersebut menggunakan skala nominal. Pengujian
secara statistik deksriptif tersebut akan disajikan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif
60 kompetensi
independensi kualitas
N Valid
120 120
120 Missing
Mean 26.4583
20.5583 129.3583 Std. Deviation
5.12351 2.26703 11.28604
Minimum 13.00
14.00 98.00
Maximum 39.00
25.00 162.00
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel kompetensi jawaban
minimum responden sebesar 13 dan maksimum sebesar 39, dengan rata- rata total jawaban sebesar 26,458 dan standar deviasi sebesar 5,1235.
Variabel independensi jawaban minimum responden sebesar 14 dan maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban sebesar 20,558 dan
standar deviasi sebesar 2,2670. Pada variabel kualitas audit jawaban minimum responden sebesar 98 dan maksimum sebesar 162, dengan rata-
rata total jawaban 129,358 dan standar deviasi sebesar 11,2860. 2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Hasil uji tersebut dikatakan valid apabila nilai korelasinya lebih besar dari 0,2 Nisfiannoor, 2009:305. Tabel 4.8
menunjukkan hasil validitas dari tida variabel yang digunakan dalam
61 penelitian ini, yaitu kompetensi KT, independensi Ind, dan kualitas
audit KA.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Sebelum Penghapusan
Item Butir
Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KT1 0,609 Valid
KT2 0,579 Valid
KT3 0,487 Valid
KT4 0,665 Valid
KT5 0,554 Valid
KT6 0,479 Valid
KT7 0,418 Valid
KT8 0,277 Valid
Ind1 0,410 Valid
Ind2 0,302 Valid
Ind3 0,477 Valid
Ind4 0,432 Valid
Ind5 0,244 Valid
KA1 0,345 Valid
KA2 0,390 Valid
KA3 0,288 Valid
KA4 0,427 Valid
KA5 0,246 Valid
KA6 0,398 Valid
KA7 0,386 Valid
KA8 0,414 Valid
KA9 0,165 Tidak
Valid KA10 0,406
Valid KA11 0,390
Valid KA12 0,373
Valid KA13 0,209
Valid Bersambung pada halaman selanjutnya
62 Tabel 4.8 Lanjutan
Butir Pertanyaan
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
KA14 0,438 Valid
KA15 0,389 Valid
KA16 0,347 Valid
KA17 0,506 Valid
KA18 0,506 Valid
KA19 0,512 Valid
KA20 0,357 Valid
KA21 0,237 Valid
KA22 0,531 Valid
KA23 0,491 Valid
KA24 0,512 Valid
KA25 -0,011 Tidak
Valid KA26 0,430
Valid KA27 0,404
Valid KA28 0,242
Valid KA29 0,433
Valid KA30 0,145
Tidak Valid
KA31 0,304 Valid
KA32 0,481 Valid
KA33 0,449 Valid
KA34 0,412 Valid
KA35 0,478 Valid
KA36 0,250 Valid
KA37 -0,071 Tidak
Valid Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.8 menunjukkan semua pertanyaan untuk variabel kompetensi dan independensi memiliki kriteria valid untuk setiap item
pertanyaan dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,2. Hal ini berarti setiap item
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapakan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut.
Sedangkan untuk variabel kualitas audit ada sekitar empat pertanyaan yang nilai korelasinya lebih kecil dari 0,2 sehingga item pertanyaan tersebut
harus dihapus untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Pada tabel 4.9 akan
63 disajikan kembali pertanyaan variabel kualitas audit setelah penghapusan
empat item yang tidak masuk ke dalam kriteria valid.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Setelah Penghapusan
Item Kualitas Audit Butir
Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KA1 0,359 Valid
KA2 0,363 Valid
KA3 0,233 Valid
KA4 0,448 Valid
KA5 0,252 Valid
KA6 0,440 Valid
KA7 0,418 Valid
KA8 0,471 Valid
KA10 0,458 Valid
KA11 0,424 Valid
KA12 0,441 Valid
KA13 0,242 Valid
KA14 0,461 Valid
KA15 0,394 Valid
KA16 0,304 Valid
KA17 0,520 Valid
KA18 0,464 Valid
KA19 0,518 Valid
KA20 0,378 Valid
KA21 0,473 Valid
KA22 0,567 Valid
KA23 0,532 Valid
KA24 0,554 Valid
KA26 0,449 Valid
KA27 0,412 Valid
KA28 0,253 Valid
KA29 0,498 Valid
KA31 0,287 Valid
KA32 0,504 Valid
KA33 0,438 Valid
KA34 0,399 Valid
KA35 0,469 Valid
KA36 0,288 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
64 Tabel 4.9 menjelaskan bahwa untuk pertanyaan nomor 9, 25, 30, dan
37 dihapus atau dikeluarkan dari penelitian karena tidak memenuhi kriteria valid yang mengharuskan sebuah pertanyaan memiliki nilai korelasi lebih
besar dari 0,2. Dan selanjutnya untuk uji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dimasukkan kembali dan harus dikeluarkan dari penelitian.
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseoarang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel atau konstruk dinyatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0,60 Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005. Tabel
4.10 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sebelum Penghapusan
Item Variabel
Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0,797 Reliabel Independensi 0,612 Reliabel
Kualitas Audit 0,852
Reliabel Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kompetensi sebesar 0,797, variabel independensi sebesar 0,612, dan untuk
variabel kualitas audit adalah sebesar 0,852. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini
65 menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya. Namun pada pengujian diatas, pada pertanyaan untuk variabel kualitas audit ada empat pertanyaan yang tidak valid sehingga
harus dikeluarkan dari penelitian dan harus melakukan uji reliabilitas kembali. Tabel 4.11 akan menunjukkan hasil uji reliabilitas setelah
penghapusan item pertanyaan untuk variabel kualitas audit.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penghapusan
Item Variabel
Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0,797 Reliabel Independensi 0,612 Reliabel
Kualitas Audit 0,880
Reliabel Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menjelaskan hasil uji reliabilitas setelah mengeluarkan item
pertanyaan yang dianggap tidak memenuhi kriteria valid sehingga menghasilkan nilai cronbach’s alpha variabel kualitas audit sebesar 0,880.
Untuk dua variabel lain nilainya tetap karena tidak dilakukan pengujian reliabilitas kembali.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel. Uji multikolinieritas dilakukan
dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance Inflation Factor
VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standard
ized Coefficie
nts t
Sig .
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Tolera nce
VIF 1
Constant 129.346
1.956 66.128 .000
Zscore: kompetensi
3.105 1.033
.275 3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi
2.774 .978
.246 2.836 .005 .921 1.085
Zscore: ukuran
1.575 1.056
.140 1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877
1.408 -.113 -1.333 .185
.969 1.032 Absx2_x3
1.709 1.241
.128 1.377 .171 .797 1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai tolerance bernilai 0,826 untuk variabel kompetensi, nilai 0,921 untuk variabel independensi,
nilai 0,790 untuk variabel ukuran KAP, nilai 0,969 untuk variabel Absx1_x3 yang merupakan interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan
nilai 0,797 untuk variabel Absx2_x3 yang merupakan interaksi independensi dan ukuran KAP dan nilai Variance Inflation Factor VIF
sebesar 1,211 untuk variabel kompetensi, sebesar 1,091 untuk variabel independensi, sebesar 1,265 untuk variabel ukuran KAP, sebesar 1,035
untuk variabel Absx1_x3, dan sebesar 1,255 untuk variabel Absx2_x3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak
66
terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil pengujian normalitas berupa grafik yang disebut normal probability plot.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Berikut hasil pengujian normalitas.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
67
Gambar 4.1, memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.4, gambar 4.5 dan gambar 4.6.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
68
69 Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit
berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kompetensi, independensi, dan ukuran Kantor Akuntan Publik KAP sebagai variabel
moderating. 4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda multiple regression analysis dengan variabel
moderating. Sedangkan untuk pengujian variabel moderating menggunakan metode nilai selisih mutlak. Hasil uji hipotesis dalam
penelitian ini digambarkan, yaitu: a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
70
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
.459
a
.211 .176
10.24307 1.469
a. Predictors: Constant, Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran
b. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,459 atau 45,9. Hal ini
berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit adalah cukup
kuat karena berada dikisaran 0,40-0,599 Riduwan dan Ahmad, 2007:62. Nilai adjusted R square sebesar 0,176 atau 17,6 yang berarti bahwa
variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi dan independensi adalah sekitar 0,176 atau 17,6. Sedangkan sisanya 0,824
atau 82,4 1-0,176 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Statistik t Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probability
t lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan menolak H
a.
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t
71
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standard
ized Coefficie
nts t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolera
nce VIF
1 Constant
129.346 1.956
66.128 .000 Zscore:
kompetensi 3.105
1.033 .275
3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi
2.774 .978
.246 2.836 .005
.921 1.085 Zscore:
ukuran 1.575
1.056 .140
1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877
1.408 -.113
-1.333 .185 .969 1.032
Absx2_x3 1.709
1.241 .128
1.377 .171 .797 1.255
a. Dependent Variable: kualitas Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel kompetensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti menerima
H
a
1 sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompetensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi kompetensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar
72 0,185. Hal ini berarti menolak H
a
2 sehingga dapat dikatakan bahwa
interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
interaksi kompetensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel independensi mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti menerima
H
a
3 sehingga dapat dikatakan bahwa independensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel independensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi independensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,171. Hal ini berarti menolak H
a
4 sehingga dapat dikatakan bahwa
interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel interaksi independensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,139. Hal ini berarti menolak H
a
5 sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan tabel 4.14, maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut.
Y = 129,346+3,105Kt+2,774Ind-1,575UK-1,877|Kt-UK|+1,709|Ind-UK|+e
Keterangan: Y = Kualitas audit
Kt = Kompetensi Ind = Independensi
UK = Ukuran KAP Absx1_x3 = Interaksi kompetensi dan ukuran KAP
Absx2_x3 = Interaksi independensi dan ukuran KAP e = Error
c. Hasil Uji Statistik F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil
uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H
a
diterima dan menolak H
0,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H
diterima dan menolak H
a.
73
74
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
3196.650 5
639.330 6.093
.000
a
Residual 11960.941
114 104.921
Total 15157.592
119 a. Predictors: Constant, Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3,
Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 6: Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi
independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F diperoleh sebesar 6,093 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka Ha6 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi, independensi, dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap kualitas audit.
C. Pembahasan