seperti ucapan syahadat, kaifiat cara shalat, haji, serta pengakuan Nabi Muhamad SAW sebagai nabi terakhir khatamin Nabiyyin. Dalam bidang akidah
dan ibadah mahdah ini, bentuk kerukunan, toleransi dan kerjasama tidak boleh mengaburkan dan merusak akidah dan atau ibadah itu sendiri, baik dengan cara
tindakan orang lain yang mengkaburkan akidah dan ibadah syaria’at Islam tersebut maupun dengan cara orang Islam mengikuti upacara keagamaan orang
non Islam.
108
Uraian di atas telah jelas memberikan penjelasan bahwa sesungguhnya tidak boleh kita merusak atau istilah di atas mengaburkan akidah bagi umat
beragama yang telah di yakini. Namun begitu, tak terkecuali dengan ajaran Ahmadiyah selama kehadirannya terus menjadi konflik yang berkepanjangan.
Karena kehadiran ajarannya telah mengacak-acak agama Islam itulah yang disampaikan M. Amin Djamaluddin anggota dari majelis syura Partai Bulan
Bintang yang juga ketua LPPI ini kepada penulis, kalau berbicara kebebasan beragama bikin saja agama Ahmadiyah jangan mengacak-ngacak agama Islam,
bikin agama baru biar berjalan kebebasan beragama.
B. Pandangan Fungsionaris Partai Bulan Bintang PBB Terhadap Paham
Ahmadiyah
Sesat itulah kata yang selalu ajaran Ahmadiyah ini terima, namun tak membuat surut keyakinan mereka. Walaupun sudah banyak umat Islam yang
108
Suparman Usman, Hukum Islam : Asas-asas dan Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia,
h.198-199
menentangnya. Pangkal utama adanya kesesatan adalah karena akal tidak tunduk pada wahyu, akal tidak dibekali ilmu yang benar, dan akal tidak mengikuti
penafsiran yang benar, yaitu penafsiran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallu Alaihi wa Sallam
atau sahabat-sahabatnya. Faktor-faktor ini masih pula diliputi dengan hawa nafsu dan aneka kepentingan, sehingga jauh dari kebenaran.
Seandainya para aliran tokoh aliran sesat mau menggunakan akalnya sesuai dengan fungsinya yaitu pasrah kepada wahyu, maka ketika diberitahukan
tentang kesesatannya tentu mereka rujuk kepada wahyu. Namun syetan dan hawa nafsu serta aneka kepentingan mereka telah mengalahkan akal mereka, sehingga
fungsi akalnya yang harus tunduk pada wahyu itu mereka pertahankan untuk diposisikan sebagai penunduk wahyu. Sehinga mereka menafsirkan wahyu sesuai
dengan akal mereka, yang pada hakekatnya akal mereka itu telah disetir oleh syetan, hawa nafsu, dan aneka kepentingan itu tadi. Maka aliran-aliran sesat itu
bukannya agama wahyu, tetapi agama ciptaan akal mereka.
109
Bagi Partai Bulan Bintang aliran Ahmadiyah itu mempunyai nabi sendiri, mempunyai tempat suci sendiri, dan mempunyai kitab suci sendiri. Kalau Islam
kan syaratnya tiga, Nabinya Muhammad, kitab sucinya Al-Qur’an, tempat
109
Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham Sesat di Indonesia, Jak-tim: Pustaka Al-Kautsar, 2008, hal. 24
sucinya Mekkah, Madinah. Sekarang Ahmadiyah ini mempunyai nabi sendiri, kitab suci sendiri, tempat suci sendiri.
110
Ahmadiyah bahkan sudah keluar dari Islam. Hal ini yang disampaikan kepada penulis dari anggota majelis syura Partai Bulan Bintang yang juga
anggota LPPI, M. Amin Djamaluddin. Meninggalkan atas nama Islam dan membuat agama baru
111
agar Islam lepas dari penodaan agama. Ketika seseorang yang mengaku telah menerima wahyu ini pun penafsiran yang salah dalam Islam,
karena yang bisa menerima wahyu adalah nabi dan rasul yang telah ditunjuk oleh Allah untuk menjalankan perintahNya. Sebagai pembawa wahyu untuk di ajarkan
kepada umat manusia. Dan sebagaimana Firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah menyampaikan wahyu kepada Rasulullah SAW dalam surat Asy-
Syura ayat 52 :
[ -[8 H [ [Vر [v [ [ ﻥ [ [ 5ﺡ-ر[C2 [ 2ﺡ- [C - [Cﻥ-[ ﻥP 6[ [ Sﻥ[ [ ﺏ[ V ﻥ[ 5ر ﻥ[ r 0 ,[
-[ 2LHQ [w
[; [V H h[
ر S i
qt [m
ut O
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Muhammad ruh Al-Qur’an dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab
Al-Qur’an dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-
hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing manusia kepada jalan yang lurus.”
QS. As-Syuraa42: 52
110
Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta, tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI
111
Ibid
Dalam berbagai kesempatan, Mirza mengaku sebagai seorang nabi. Dia mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan wahyu dari langit, baik dia
mengatakan kenabiannya adalah samaran, ataupun mengaku sebagai nabi baru yang independent. Dan dalil yang menegaskan bahwa dirinya diutus Tuhannya.
Dia juga harus membuktikan kebenaran atas pengakuannya. Bukti-bukti kenabian para nabi sangat banyak dan beragam. Setiap
manusia harus memperoleh salah satu di antara bukti kenabian para nabi yang sesuai dengan dengan kondisinya dan sejalan dengan fitrahnya. Bukti-bukti
kebenaran para nabi dapat dilihat dari sejarah masa lalunya, mukjizat yang diperlihatkan Allah melalui tangan-tangan mereka, syariat dan akidah yang sesuai
dengan karakteristik manusia, dan sejalan dengan syariat para nabi. Ketika menyelami sejarah kehidupan Mirza, kita sama sekali tidak
menemukan sesuatu yang dapat dijadikan sebagai dalil atas kebenaran kenabiannya. Ia berperilaku kotor, berkepribadian labil, dan kurang perhatian
terhadap lingkungan dan kerabatnya. Secara keseluruhan, ia sama sekali tidak memiliki akhlak yang dapat mengangkat derajatnya, atau akhlak yang
menunjukan kesiapannya untuk melaksanakan salah satu di antara tugas dalam rangka perbaikan.
112
Argumentasi tentang kesesatan dan kesalahan ajaran Ahmadiyah yakni Pertama,
telah menganggap Mirza Ghulam Ahmad menganggap dirinya nabi dan
112
Thaha Dasuki Hubaisyi, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern, Penerjemah Amirullah Kandu, Bandung: Cv Pustaka Setia , 2006, h. 300-301
rasul hal ini merupakan kesalahan yang fatal, karena posisi Nabi Muhammad dalam Islam adalah sentral. Bila kitab suci umat Islam adalah Al-Qur’an, maka
penerima dan penyampainya adalah Nabi Muhammad. Tanpa beliau, kita tidak akan mengenal Al-Qur’an. Selain itu, beliau adalah uswah hasanah contoh
sempurna dari penerapan Al-Qur’an itu sendiri Al-Ahzab:21, yaitu sebagai berikut :
[م 2 -[0 [ , [ [ [R Qﺡ[E . [0 [ .ر[ [ [ [L 5 2M[0 [ K-[ 1x
h[ o
8`ﺡ i
pp [m
tj O
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat
dan yang yang banyak mengingat Allah” QS. Al-Ahzab33: 21
Kemudian sampai Allah SWT menegaskan bahwa mematuhi beliau adalah identik dengan mematuhi Allah An-Nisa: 80
[ 206[ y 0.ر [ [ ; [ -[ 0 [ U z [ L [ . [ sA [ 5:2=ﺡ
h[ Q
i q
[m {k
O
“Barangsiapa menaati Rasul Muhammad, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barang siapa berpaling dari ketaatan itu, maka ketahuilah
Kami tidak mengutusmu Muhammad untuk menjadi pemelihara mereka” An-
Nisa’4: 80 Jadi bila Ahmadiyah mengklaim Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi,
terjadilah dua kesalahan besar, yaitu 1 klaim itu tidak berdasar dalil Al-Quran dan 2 klaim itu malahan meruntuhkan sendi utama Islam itu sendiri. Ahmadiyah
telah menghancurkan Islam itu sendiri, karena telah mencampakkan Nabi Muhammad dengan peran sentralnya tersebut.
Kedua, meski mengatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad bukan rasul
yang membawa syariat atau hukum baru, ternyata mereka mempunyai kitab suci bernama Tadzkirah yang ditengarai sejumlah peneliti sebagai “ bajakan ” atau
saduran dari Al-Qur’an, tentu demi kepentingan pembenaran atas status Mirza Ghulam
Ahmad sebagai rasul danatau Imam Mahdi. Tapi mereka selalu mengatakan bahwa kitab suci mereka sama dengan “aliran Islam yang lain” yaitu Al-Qur’an.
Bila demikian, ini menjadi tanda dualisme sikap mereka. Demi kepentingan propaganda keluar, atau sebagai taqiyah alias penyamaran alias
dissimulasi penyembunyian identitas kepercayaan ketika mereka sedang merasa terancam oleh “aliran Islam lain” mereka mengatakan bahwa kitab suci mereka
adalah Al-Qur’an. Tapi dalam kenyataan mereka mempunyai kitab suci, yang boleh jadi kitab yang satu Tadzkirah dianggap sebagai korektor, atau
setidaknya pelengkap, berarti Al-Qur’an tidak lengkap. Dengan demikian logikanya, Al-Qur’an itu bukan lagi kitab suci.
Ketiga, Ahmadiyah lahir di India tahun 1889 M pada masa penjajahan
Inggris, dan konon ‘mengharamkan’ jihad melawan Inggris. Mau tak mau, Ahmadiyah harus menerima vonis bahwa mereka adalah bikinan Inggris, yang
dilemparkan seperti bola panas ke tengah umat umat Islam sedunia, untuk membuat ‘barisan’ umat Islam porak poranda. Dengan kata lain, mereka adalah
salah satu alat divide et impera pecah-belah dan jajah dari kaum penjajah. Hal yang satu ini boleh dikatakan merupakan ‘kesalahan sejarah’ mereka; dan
kesalahan itu terus berlanjut dengan kenyataan bahwa sampai kini tahta khalifah dan pengendalian seluruh kegiatan mereka justru bertempat di London.
Keempat, Ahmadiyah berambisi menjadi imam bagi umat Islam seluruh
dunia. Ambisi ini jelas sudah mereka wujudkan melalui pembentukan lembaga kekhalifahan khalifah yang cukup rapi dan jelas membuat konon berkembang
pesat di seluruh dunia. Di Indonesia saja mereka mempunyai seorang wakil khalifah atau amir Abdul Basit, dan mempunyai 309 kantor cabang, dengan
keseluruhan 500 ribu orang. Dari sekian anggota itu, mereka mengumpulkan dana 500 juta rupiah per bulan Koran Tempo, 31 Juli 2006.
Dan kesalahan lain mereka adalah mendirikan Televisi Muslim Global yang siarannya ditebarkan keseluruh dunia dengan satelit yang menggantung dari
langit menggambarkan Islam yang indah, lembut dan damai. Meski menggelikan, maklumat itu jelas mengisyaratkan ambisi mereka untuk memimpin umat Islam
sedunia, dan itulah mungkin yang membuat mereka terserang penyakit megalomania merasa besar. Karena itulah mereka tidak bisa menerima fatwa
pihak mana pun yang menuntut mereka untuk bubar. Kesalahan-kesalahan mereka di mata umat Islam, bagi mereka justru merupakan kebenaran-kebenaran
yang harus diperjuangkan, mungkin sampai titik darah penghabisan. Tapi bila bersikap demikian, itulah kesalahan mereka yang kelima.
113
113
Penulis kutip dari pernyataan Ahmad Husein, Anggota Forum Studi Al-Qur’an Jakarta dalam Taloid Suara Islam: Memperjuangkan Aspirasi Hal-Hak Umat, Edisi 49, Tanggal 1-14
Agustus, 2008, h. 30
Bagi umat Islam kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan di atas, tidak dapat di tolerir oleh umat Islam. Dan satu hal yang tidak bisa diterima
umat Islam adalah karena Ahmadiyah sudah masuk ranah yang prinsipil dalam ajaran agama Islam, yaitu pengakuan adanya nabi setelah Nabi Muhammad SAW.
Pernyataan Mirza sebagai nabi terjadi pada tahun 1901 secara terang- terangan. Dia mengaku bahwa dia menerima kenabian. Dia adalah nabi
independent sama dengan kenabian para nabi dan rasul. Jadi, tidak perlu lagi mengeluarkan dalih atas kenabiaanya. Memang, tidak diperbolehkan bagi
seorang nabi membuat dalih apa pun atau mengikuti metode yang bertujuan mencari perhatian.
Berikut beberapa pernyataan Ghulam Ahmad : “Sesungguhnya Allah Yang Mahakuasa akan memelihara Qadian dari orang-
orang yang berbuat kerusakan, hingga kalian mengetahui bahwasanya keselamatan Qadian disebabkan keberadaan utusan Allah di Qadian
.” Ghulam Ahmad mengaku bahwa dalil-dalil tersbut diturunkan sebagai
wahyu dari Allah. “Dia-lah yang telah mengutus rasulnya dengan petunjuk dan agama yang
benar agar Dia memenangkannya di atas semua agama” “Sesungguhnya Tuhan itu adalah Tuhan yang telah mengutus rasulnya, atau
orang ini Ghulam, dengan petunjuk, dengan agama yang benar, dan dengan akhlak.”
Dalam buku Al-Khuththah Al-Ilahiyah, dia berkata, “Apakah kalian telah melihat kalau alu ini diutus oleh Allah. Lalu kalian
mendustakan aku. Maka apa yang menimpa kalian wahai para pendusta.”
Dia juga berkata,
“Dan kalian melihat sendiri bagaimana kalian menolong manusia dan bagaimana pula kalian murtad dari agama Allah. Kemudian, kalian juga
mengatatakan bahwa tidak pernah datang utusan dari Allah. Mengapa kalian ini, bagaimana pula kalian memberikan penilaian?”
Selanjutnya, “Allah telah memberikan nikmat kepada umat Islam dengan mengutus
penyerupaan Isa bin Maryam. Maka apakah ada yang mengingkarinya, selain orang-orang yang buta?”
Inilah dalil-dalil yang dikeluarkan secara tera-terangan itu. Di antaranya ada yang sama dengan ucapan yang dikelurkan oleh Mirza. Dan sebagiannya
kembali pada pernyataan yang dikeluarkan oleh para tokoh Al-Qadianiyah serta para sekutu Mirza yang ada dibelakangnya.
114
Umat Islam telah mempunyai tempat suci, tapi tidak dengan ajaran Ahmadiyah yang telah mempunyai tempat suci sendiri. Dalam majalah Sinar
Islam, majalah resmi Ahmadiyah. Januari 1980, dikatakan dalam majalah tersebut, penjelasan dari ulama Ahmadiyah nomer satu pengikut Ahmadiyah
Qadian, Syafi’i R Batuah : “Sejak lama saya berhasrat besar untuk meliahat kedua kota suci zaman akhir
Qadian di India dan Rabwah di Pakistan” .
Jadi kalau umat Islam mayoritas lainnya tempat sucinya ialah Mekkah, namun bagi Ahmadiyah datang ke India adalah menjadi tamu Allah.
115
Keyakinan yang kuat memang tidak bisa dirubah begitu saja, dan itu terjadi kepada pengikut-
114
Thaha Dasuki Hubaisyi, Munculnya Aliran-Aliran Sesat di Abad Modern, h. 284-285
115
Wawancara pribadi dengan anggota Majelis Syura PBB, M. Amin Djamaluddin, Jakarta, tanggal 9 Maret 2009. di kantor LPPI
pengikut ajaran Ahmadiyah. Sehingga dengan segala tindak kekerasan terhadap mereka itu pun menjadi hal yang harus dipertahankan.
Sulitnya merealisasikan keinginan umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah adalah dengan keputusan tegas dari pemerintahlah yang dapat
mewujudkanya, dan hal lain yang menyulitkan untuk mewujudkan membubarkan Ahmadiyah adalah Wapres Jusuf Kalla memberitahukan bahwa pemerintah tetap
komitmen dengan janji kami dengan memperhatikan nilai hak asasi manusia HAM.
116
Dengan mempertimbangan nilai hak asasi manusia ini, membuat sulit umat Islam melihat pelarangan bagi Ahmadiyah.
Namun, pelarangan suatu aliran yang menodai, melecehkan, menghina, menyelewengkan Islam yang dipeluk mayoritas penduduk Indonesia sama sekali
tidak melanggar hak asasi manusia HAM. Apalagi diajukan untuk menyelamatkan akidah umat Islam.
117
Menyelamatkan aqidah inilah yang terus diperjuangkan oleh umat Islam selama ini. Karena Ahmadiyah telah memberikan
pemahaman yang telah keluar dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Umat Islam akan terus menuntut kepada pemerintah untuk tetap mengeluarkan keputusan
pelarangan bagi Ahmadiyah. Ajaran Ahmadiyah pun membawa dilema bagi pemerintah di sisi lain
karena jika Ahmadiyah dibubarkan, lalu bagaimana dengan nilai HAM. Namun
116
Ibid, Pertemuan Majelis Syura Partai Bulan Bitang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Kepresidenan, Jakarta tanggal 12 Januari 2009
117
Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Majelis Syura Partai Bulan Bintang Fuad Amsyari, penulis kutip dari situs www.depag.go.id Di akses pada tanggal 2 Desember 2008
sesat dan kesesatan harus tetap dilarang dan wajib dilarang karena sebab ini perusakan terhadap agama Islam.
118
C. Sikap Fungsionaris Partai Bulan Bintang PBB Terhadap SKB 3 Menteri