XXXIV BAB III
GAMBARAN UMUM PUAN AMAL HAYATI AQIDAH USYMUNI SUMENEP MADURA
A. Sejarah Berdirinya PUAN Amal Hayati Aqidah Usymuni
Kepedulian dan keprihatinan Ny. Hj, Aqidah Uymuni terhadap nasip perempuan di Madura tidak terbatas pada masalah pendidikan saja, tetapi juga
pada masalah- masalah yang berkaitan dengan kehidupan berumah tangga. Ny. Hj. Aqidah Usymuni menyaksikanbetapa banyak istri yang tertindas dan
tidak mendapatkan pelakuan adil dari para suami, tetapi meraka tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa- apa. Ini disebabkan karena kuatnya pengaruh
budaya patriarki serta pemahaman agama yang bias jender di Sumenep. Kasus kekerasan terhadap keluarga dianggap sebagai hal yang biasa,
bahkan harus ditutupi, karena itu merupakan rahasia keluarga, yang orang luar tidak boleh tau.sementara itu disumenep belum ada lembaga yang menangani
kasus- kasus seperti ini secara serius. Hal tersebut menimbulkan dampak sangat buruk bagi kehidupan
perempuan, termasuk maraknya kasus perkawinan usia dini, pendidikan yang rendah, partisipasi perempuan minim disemua ini. Akses perempuan terbatas
dan potensi perempuan dinafikan. Terdorong oleh rasa gemas dan “geregetan” terhadap kondisi ini, Ny.
Hj. Aqidah Usymuni berupaya mencari jalan untuk menolong dan melindungi kaum perempuan, khususnya kaum perempuan sumenep dari ketidak adilan
24
XXXV yang terjadi. Dan ketika mendengar bahwa dijakarta ada sebuah lembaga
bernama PUAN Amal hayati yang melakukan pemberdayaan perempuan dengan basis pesantren, Ny. Hj. Aqidah Usymuni segera terbang ke Jakarta
dan menyampaikan maksudnya untuk mendirikan PUAN dipesantrennya. Setelah disurvei dan dipelajari tentang daerah sana, Pada tanggal 20 Juni 2000,
PUAN Amal Hayati Aqidah Usymuni yang beralamat di Jl: K.H Zainal arifin No. 1-9 Pandian- Sumenep 69414 Madura- Jawa Timur, diresmikan oleh Dra.
Hj. Sinta Nuriyah Wahid, M. Hum keteua PUAN Amal Hayati Pusat. Pada awal pendiriannya, PUAN Amal Hayati Aqidah Usymuni
mendapat perlawanan dan tantangan daei kaum laki- laki dan para pemuka agama, namun setelahdijelaskan dengan hati- hati oleh ibu Sinta Nuriyah
Wahid, M. Hum akhirnya mereka dapat menerima, bahkan langsung memberikan kesediannya untuk membantu dan mendukung program PUAN
Amal Hayati aqidah Usymuni.
22
Sejak kelahirannya sampai dengan sekarang telah banyak kasus yang ditangani oleh PUAN Amal Hayati Aqidah Usymuni. Ada sekitar 72 kasus
yang telah ditangani, meliputi KDRT, poligami, kekerasan terhadap anak dan pemerkosaan.
23
Yayasan PUAN Amal hayati aqidah Usymuni Sumenep madura diresmikan tanggal 20 Juni 2000 oleh Ibu. Dra. Hj, Sinta Nuriyah Abdur
22
MAJALAH TANTRI warta istri, putri dan santri, Puan Amal Hayati Jakarta, volume 1
no.3 juli- september2008. hal. 37
23
Wawancara pribadi dengan Siti Aisyiyah. Sumenep, 13 Oktober 2008
XXXVI Rahman Wahid, M. Hum. Sebagai salah satu lembaga pendampingan,
perlindungan, pemberdayaan yang ditujukan terhadap perempuan dan anak- anak dikabupaten sumenep dengan ciri khas model pelayanan pesantren
memberikan solusi bagi korban kekerasan baik terhadap perempuan atau anak- anak berupa perlindungan hukum advokasi ataupun konseling tentang
berbagai macam hal yang berkaitan dengan perempuan dan anak- anak secara
kekeluargaan.
Yayasan PUAN Aqidah Usymuni menjawab permasalahan masyarakat kabupaten sumenep yang selama ini merasa bingung kemana harus mencari
rujukan ketika mengalami permasalahan khususnya kaum perempuan dan anak- anak, hal itu yang menganisiatifi Ny. Hj. Aqidah Usymuni untuk
bergabung dengan PUAN Amal Hayati di Jakart. Dengan harapan keberadaan PUAN Aqidah Usymuni Sumenep bisa memeberikan solusi terbaik untuk
menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak- anak, juga memeberikan pendidikan yang berspektif gender bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep
sehingga tidak adalagi segala bentuk kekerasan serta diskriminasi bagi perempuan di kabupaten Sumenep.
B. Visi dan Misi PUAN Amal Hayati Aqidah Usymuni Sumenep Madura