c Kemampuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo
d Efesiensi pengelolaan harta perusahaan untuk masa lampau
19
B. Pembiayaan Bermasalah
1. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Perkembangan pemberian pembiayaan yang paling tidak mengembirakan bagi pihak bank adalah apabila pembiayaan yang diberikan ternyata menjadi
pembiayaan bermasalah. Hal ini terutama disebabkan oleh kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran cicilan yang telah
disepakati kedua belah pihak dalam pejanjian pembiayaan.
20
Pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan keuntungan atau
bagi hasil.
21
Nasabah yang memperoleh pembiayaan dari bank tidak seluruhnya dapat mengembalikannya dengan tepat pada waktu yang diperjanjikan. Pada
kenyataannya selalu ada nasabah yang tidak dapat mengembalikan pembiayaannya kepada bank yang telah meminjamkannya. Akibat nasabah telat
19
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, hal. 61-62
20
Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan, hal. 81-82
21
Kasmir, Manajemen Perbankan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003, hal. 72-73.
dalam membayar pinjamannya dan tidak membayar lunas utangnya, maka menjadikan perjalanan pembiayaan terhenti dan bermasalah.
Lebih jelasnya, pembiayaan bermasalah adalah suatu keadaan di mana seorang nasabah tidak mampu membayar lunas pembiayaan pada bank tepat pada
waktunya.
22
Pembiayaan bermasalah jarang timbul secara mendadak, tetapi datang secara perlahan-lahan dengan memberikan tanda-tanda penyimpangan
signal of deviation lebih dulu kepada bank, kecuali terjadi suatu kecelakaan
yang menimpa nasabah atau bidang usahanya.
23
2. Faktor Penyebab Terjadinya Pembiayaan Bermasalah
Yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan bermasalah adalah berasal dari nasabah, dan dapat juga berasal dari bank. Adapun faktor-faktor penyebab
terjadinya pembiayaan bermasalah tersebut adalah: 1.
Dari pihak bank Dalam hal ini pihak analisis pembiayaan kurang teliti baik dalam
mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam melakukan perhitungan-perhitungan dengan rasio-rasio yang ada. Akibatnya apa yang
seharusnya terjadi, tidak diprediksi sebelumnya. Kemacetan suatu pembiayaan dapat pula terjadi akibat solusi dari pihak analisis pembiayaan
22
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis, Jakarta: Djambatan, 1996, hal.131.
23
Moh. Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Bank Kemersial Konsep, Teknik dan Kasus, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999, hal. 264
dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara tidak objektif.
24
2. Dari pihak nasabah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
pembiayaan bermasalah yang berasal dari nasabah, yaitu: a.
Nasabah menyalagunakan pembiayaan yang diperolehnya. b.
Nasabah kurang mampu mengelola usahanya. c.
Nasabah beritikad kurang baik.
25
Sedangkan menurut pendapat dari Zainul Arifin, MBA. faktor penyebab kesulitan-kesulitan keuangan usaha nasabah dapat dibagi dalam 2 faktor yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang ada di dalam perusahaan sendiri, dan yang paling dominan adalah faktor manajerial. Timbulnya kesulitan-
kesulitan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh faktor manajerial dapat dilihat dari beberapa hal, seperti kelemahan dalam kebijakan
pembelian dan penjualan, lemahnya pengawasan biaya dan pengeluaran, kebijakan piutang yang kurang tepat, penempatan yang berlebihan pada
aktiva tetap, permodalan yang tidak cukup. 2.
Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar kekuasaan
manajemen perusahaan, seperti bencana alam, peperangan, perubahan dalam
24
Kasmir, Manajemen Perbankan, hal.102.
25
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Yuridis, hal.132.
kondisi perekonomian dan perdagangan, perubahaan-perubahan teknologi, dan lain-lain.
26
3. Teknik Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah