BAB II LANDASAN TEORI
A. Account Officer
1. Pengertian Account Officer
Sejak deregulasi perbankan diluncurkan pemerintah, terutama sejak pakto 27, pasar perbankan Indonesia bergeser dari seller’s market menjadi buyer’s
market yang ditandai dengan pertumbuhan kapasitas perbankan yang jauh lebih
cepat dari pertumbuhan pasar. Dalam kondisi seperti itu, maka pandangan marketing marketing point of view diperlukan untuk memenangkan persaingan.
Cara kerja yang tradisional mengharapkan nasabah mendatangi bank harus ditinggalkan bila bank tidak ingin kalah dalam kancah pertempuran perbankan.
Di Indonesia sendiri istilah dan sistem Account Officer mulai digunakan di dunia perbankan, yaitu sejak deregulasi 1 Juni 1983, sebagai upaya untuk meraih
pasar yang lebih luas dan untuk meningkatkan efisiensi guna meraih profitabilitas yang lebih baik di tengah persaingan yang tajam.
Sistem Account Officer menarik bagi para bankir, karena keunggulan sistem tersebut yang terletak pada peranannya yang besar dalam menghubungkan bank
dengan nasabahnya. Account Officer tersebut mempunyai tugas melayani semua keperluan nasabah yang berkaitan dengan bank secara utuh. Lebih dari itu
pelayanan menjadi lebih bermutu dan Account Officer yang sudah profesional dapat mengantisipasi pelayanan berikutnya yang dibutuhkan nasabah.
Dari uraian tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa pengertian Account Officer
adalah aparat manajemen yang ditugaskan untuk membantu direksi dalam menangani tugas-tugas, khususnya yang menyangkut bidang marketing dan
pembiayaan.
12
Di samping itu, Account Officer merupakan point of contact antara bank dengan pihak customer yang harus memelihara hubungan dengan nasabah wajib
memonitor seluruh kegiatan nasabah secara terus-menerus.
13
2. Peranan dan Fungsi Account Officer
Di dalam melaksanakan tugasnya, Account Officer memiliki fungsi ganda. Di satu pihak, ia merupakan personil bank yang harus bekerja di bawah peraturan
dan tujuan bank, sehingga dapat memberikan hasil target revenue kepada bank, dan di pihak lain, ia dituntut untuk memberikan kondisi yang paling baik bagi
nasabahnya, yang umumnya tercermin dari biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah. Oleh karena itu, seorang Account Officer dituntut untuk
mengoptimalkan kedua sisi kepentingan tersebut. Bank yang memiliki Account Officer
yang berkualitas baik tentunya akan sangat membantu dalam menghadapi persaingan pada situasi perbankan saat ini.
12
Jusuf, Jopie. Panduan Dasar Untuk Account Officer, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 1997, hal. 8.
13
Rivai, H. Veithzal, Credit Manajemen Handbook, Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktik Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah,
Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hal 293.
Pada dasarnya, peranan seorang Account Officer adalah sebagai berikut:
14
a. Mengelola account
Seorang Account Officer berperan untuk membina nasabah agar mendapatkan efisiensi dan optimalisasi dari setiap transaksi keuangan yang
dilakukan tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sebagai personil bank. b.
Mengelola produk Seperti disebut di atas, seorang Account Officer harus mampu menjembatani
kemungkinan pemakaian berbagai produk yang paling sesuai untuk kebutuhan nasabahnya.
c. Mengelola kredit
Account Officer berperan untuk melakukan pemantauan atas pinjaman yang
diberikan kepada nasabah agar nasabah selalu memenuhi komitmen atas pinjamannya. Untuk melaksanakan hal ini, seorang Account Officer harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis nasabahnya. d.
Mengelola penjualan Seorang Account Officer pada dasarnya merupakan ujuk tombak bank dalam
memasarkan produknya, maka seorang Account Officer juga harus memiliki salesmanship
yang memadai untuk dapat memasarkan produk yang ditawarkan.
14
Jusuf, Jopie. Panduan Dasar untuk Account Officer, hal. 8-9
e. Mengelola profitability
Seorang Account Officer juga berperan dalam menentukan keuntungan yang diperoleh bank. Dengan demikian, ia harus yakin bahwa segala hal yang
dilakukannya berada dalam suatu kondisi yang memberikan keuntungan kepada bank.
3. Analisis Pembiayaan