Rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE): studi kasus: BPRS Harta Insan Karimah.

(1)

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI PROMOSI

KENAIKAN JABATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PERBANDINGAN EKSPONENSIAL (MPE)

(Studi Kasus : BPRS Harta Insan Karimah)

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar S.Si.

Oleh :

Ade Irma Nurfatmalia 1711093000018

Dosen Pembimbing : 1. Meinarini Catur Utami, MT 2. Muhamad Nur Gunawan, MBA

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

   


(2)

(3)

(4)

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Studi Kasus : BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk”.

INI BENAR-BENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, April 2015

ADE IRMA NURFATMALIA 1711093000018


(5)

Abstrak

“Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” oleh Ade Irma Nurfatmalia– 1711093000018 dibawah bimbingan Meinarini Catur Utami, MT dan M. Nur Gunawan, MBA

BPRS Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang mempunyai 4 cabang berpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi di perusahaan tersebut, saat ini BPRS Harta Insan Karimah belum mempunyai aplikasi yang dapat membantu pihak manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk promosi kenaikan jabatan, masalah yang sering terjadi sulitnya manajer HRD dalam memutuskan kandidat yang terbaik dan untuk saat ini kriteria penilaian belum seluruhnya dipakai dikarnakan masih adanya karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan hanya dilihat dari 1 kriteria saja, sistem yang dipakai saat ini pada BPRS Harta Insan Karimah masih menggunakan MS.Excel Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk memudahkan Manajer HRD dalam menentukan karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang dipromosikan. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemerograman PHP (Hypertext Preprocessor), wamp server 2.5 sebagai local server, MYSQL sebagai database server, dan PHPMyAdmin sebagai web server. UML (Unified Modelling Langauge) sebagai perancangan sistem dan Dreamweaver CS6 sebagai software pendukung. Hasil dari penelitian ini berupa grafik dan hasil penilaian akumulasi MPE yang memperlihatkan urutan peringkat dari masing-masing karyawan dan bisa menjadi dasar untuk pihak Manajer HRD dalam mengambil keputusan untuk memilih karyawan yang layak mendapatkan jabatan yang telah ditawarkan.

Kata Kunci: BPRS Harta Insan Karimah, Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language

(UML), Hypertext Preprocessor (PHP).

V Bab + 180 Halaman + 57 Gambar + 27 Tabel + 5 Lampiran. Pustaka Acuan: 15 (2004 – 2013)


(6)

hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis. Sholawat serta salam tak lupa tercurah bagi junjungan besar Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan keluarga beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Menggunakan Metode Perbandingan

Eksponensial (MPE)”.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini:

1. Allah SWT yang telah memberikan Ridho nya serta Rasullulah Saw yang telah menjadi Tauladan yang baik.

2. Bapak Dr. Agus Salim,,M.Si, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan kemudahan dalam mengurus segala hal dan yang


(7)

yang telah sabar memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Ahmad nurul fajar, S.T., M.T selaku dosen penguji 1 yang telah sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.

7. Bapak Syarif Hidayatuloh, MMSI selaku dosen penguji 2 yang telah sabar dan membantu dalam merevisi skripsi ini dengan baik.

8. BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk yang telah mengijinkan saya untuk melakukan riset skripsi disana terutama pak Zamal selaku Kepala Personalia yang telah memberikan gambaran tentang proses penilaian karyawan disana

9. Teman-Teman ku Di kampus tercinta UIN JAKARTA yaitu pola 1.3 CCIT , Pola 2 CCIT, TI Pola 1 dan 2, Ka Ade Yoseman, Ka Widi, Ka Hadi, ka Anjar, Sefti, Rahma, Altof, firly dan lainnya yang telah memberikan support pada penulis dalam skripsi ini.

10. Ibuku dan Ayahku yang telah membiayai kuliahku dari semester 1 sampai semester 7, Adikku Noval Rivaldi tersayang serta keluarga besarku, tanpa doa dan dukungan mereka penulis tidak akan memiliki semangat yang besar untuk menyelesaikan penulisan ini.

11. Arifin Ardhi, Denis Ryan, Rein, Rahmadan Pratama, Dimas Sovereino, Tedi Sudarna, Tante Nining, Tante Nita , Ibu Asep, Ibu dede, Ibu Aris,


(8)

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk tercapainya hasil penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada peneliti sendiri dan bagi yang membacanya. Amin.

Jakarta, Maret 2015

ADE IRMA NURFATMALIA

NIM 1711093000018


(9)

Kata Pengantar... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel... xiv

Daftar Simbol ………... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……... 1

1.2 Rumusan Masalah … ... 4

1.3 Batasan Masalah …... 4

1.4 Tujuan Penelitian …... 5

1.5 Manfaat Penelitian …... 5

1.6 Metode Penelitian …... 6

1.6.1 Metode Pengumpulan Data …... 6

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem …... 7

1.7 Sistematika Penulisan …... 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem ... 9

2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi ... 10

2.2.1Pengertian Sistem ... 10


(10)

2.3.2 Kualitas Informasi... 17

2.4 Definisi Sistem Informasi ... 18

2.4.1Kemampuan Sistem Informasi... 18

2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan... 19

2.5.1Komponen DSS ... 19

2.5.2Karakteristik DSS ... 20

2.5.3Tahapan Keputusan ... 21

2.6Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) ... 21

2.6.1 Alasan Menggunakan MPE... 21

2.6.2 Prosedur MPE ... 22

2.7 Promosi Kenaikan Jabatan ... 23

2.7.1Peranan Dan Pengertian Kenaikan Jabatn. ... 23

2.7.2Syarat-syarat Promosi Kenaikan Jabatan ... 23

2.8 UML (Unified Modeling Language ... 25

2.8.1 Sejarah UML ... 25

2.8.2Kegunaan UML ... 26

2.8.3 Diagram UML ... 27

2.9 RAD (Rapid Aplication Development ... 40

2.9.1 Alasan Menggunakann RAD... 40

2.9.2Pengertian RAD ... 41


(11)

2.13 DBMS (Database Management System)... 48

2.14 MYSQL (My Structure Query Language) ... 49

2.15 Wampp Dan PHPMyAdmin ... 49

2.16 Adobe Dreameaver ... 50

2.17 Pengunjian Balck Box ... 51

2.18 Produk Pembiayan Yang Berada Di BPRS. Harta Insan Karimah Cileduk... 51

2.18.1 Pengertian Mudharabah... 51

2.18.2 Landasan Syariah... 53

2.18.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah... 54

2.18.4 Aplikasi Dalam Pembiayaan Produktif... 55

2.18.5 Manfaat Mudharabah... 56

2.19 Musyarakah ... 56

2.19.1 Pengertian Musyarakah... 56

2.19.2 Landasan Syariah... 57

2.19.3 Aplikasi Dalam Pembiayaam Produktif... 58

2.19.4 Manfaat Musyarakah... 58

2.20 Definis Grafik... 60

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 63


(12)

3.2.1 Perencanaan Syarat-syarat (Requirement Planning) ... 69

3.2.2 Perancangan Sistem (Workshop Design) ... 70

3.2.3 Pelaksanaan (Implementation) ... 71

3.3 Kerangka Penilitian ... 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Requirement Planning...... 75

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan... 75

4.1.2 Visi Misi Perusahaan. ... 76

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 77

4.1.3.1 Deskripsi Uraian Tugas Jabatan... 78

4.1.4 Analisa Sistem Berjalan... 83

4.1.4.1 Proses Bisnis ... 85

4.1.4.2 Identifikasi Masalah ... 85

4.1.5Analisis Sistem Usulan... 86

4.1.5.1 Pemecahan Sistem Berjalan... 87

4.1.5.2 Perbandingan Sistem Berjalan... 91

4.1.5.3 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 93

4.1.5.4 Definisi Persyaratan ... 93


(13)

4.2.2 1.1 Usecase Sekenario ... 110

4.2.2.2 Activity Diagram ... 121

4.2.2.3 Sequance Diagram ... 130

4.2.3 Desain Database ... 140

4.2.3.1 Class Diagram... 140

4.2.3.2 Metriks CRUD Basis Data... 146

4.2.3.3 Perancangan Database... 149

4.2.4 Desain Interface ... 157

4.2.4.1 Grafik User Interface (GUI) ... 157

4.3 Pelaksanaan (Implementasi).... 167

4.3.1 Codingan Program... ... 167

4.3.2 Testing Program (Black BOX) ... 168

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 177

5.2 Saran... 178


(14)

Gambar 2.2 Metode interface... 13

Gambar 2.3 Siklus informasi... 17

Gambar 2.4 Komponen DSS ... 20

Gambar 2.5 Diagram UML ………...……… 28

Gambar 2.6 Simbol Class diagram... 30

Gambar 2.7 Simbol Use case diagram ……….... 33

Gambar 2.8 Simbol Activity diagram ……… 35

Gambar 2.9 Contoh class diagram... 36

Gambar 2.10 Simbol Boundary Class ... 37

Gambar 2.11 Simbol kelas entitas... 38

Gambar 2.12 Simbol kelas kontrol... 38

Gambar 2.13 Simbol kelas sequance ... 39

Gambar 2.14 Fase RAD Martin ... 42

Gambar 2.15 Ruang Kerja Adobe Dreamweaver CS3... 50

Gambar 3.1 Fase-Fase Metode RAD ... 66

Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Penelitian ... 69

Gambar 4.1 Logo BPRS. Harta Insan Karimah... 73

Gambar 4.2 Struktur organisasi BPRS. Harta Insan Karimah... 74

Gambar 4.3 Proses bisnis berjalan BPRS. Harta Insan Karimah ... 80


(15)

Gambar 4.7 Activity Diagram Staf HRD “manage karyawan”...….. 115

Gambar 4.8 Activity Diagram Koordinator “manage karyawan” …...… . 116

Gambar 4.9 Activity Diagram Manager HRD “manage karyawan” ………... 116

Gambar 4.10 Activity Diagram “Bobot Nilai Prestasi”...……….. 117

Gambar 4.11 Activity Diagram “Bobot Nilai Kinerja”... .…….. 118

Gambar 4.12 Activity Diagram “Bobot Update... ………. 119

Gambar 4.13 Activity Diagram “MPE”......……….... 120

Gambar 4.14 Activity Diagram “Manage User...………….. 121

Gambar 4.15 Activity Diagram “Laporan...……… 122

Gambar 4.16 Activity Diagram “Logout...…………... 123

Gambar 4.17 Sequance Diagram “Login”………...………... 123

Gambar 4.18 Sequance Diagram “Manage karyawan”...…………... 125

Gambar 4.19 Sequance Diagram “Bobot nilai prestasi”... 126

Gambar 4.20 Sequance Diagram “Bobot nilai kinerja”... 127

Gambar 4.21 Sequance Diagram “MPE”... 128

Gambar 4.22 Sequance Diagram “Laporan... 129

Gambar 4.23 Sequance Diagram “Manage user”... 130

Gambar 4.24 Class Diagram... 131

Gambar 4.25 Rational Database Management ... 132


(16)

Gambar 4.30 Rancangan “Bobot nilai prestasi”... 144

Gambar 4.31 Rancangan “Bobot upadate ... 144

Gambar 4.32 Rancangan “Halaman utama koordinator”... 145

Gambar 4.33 Rancangan “Karyawan”... 145

Gambar 4.34 Rancangan “Bobot nilai kinerja” ... 146

Gambar 4.35 Rancangan “Halaman Utama Manajer HRD”... 146

Gambar 4.36 Rancangan “Karyawan”... 147

Gambar 4.37 Rancangan “MPE”... 147

Gambar 4.38 Rancangan “Insert user”... 148

Gambar 4.39 Rancangan “Data user”... 148

Gambar 4.40 Rancangan “Laporan”... 149


(17)

Div.Pembiayaan dan Pemasaran... 75

Tabel 4.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan... 82

Tabel 4.3 Pemecahan sistem berjalan ... 85

Tabel 4.4 Perbandingan Sistem Berjalan dan Sistem Usulan ... 88

Tabel 4.5 Penilaian MPE ... 94

Tabel 4.6 Pembobotan MPE ... 94

Tabel 4.7 Penilaian MPE ………...………… 97

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan MPE... 98

Tabel 4.9 Identifikasi Actor dan Usecase... 100

Tabel 4.10 Daftar Usecase ...... 101

Tabel 4.11 Usecase Narasi “Login” ... 105

Tabel 4.12 Usecase Narasi ”Manage karyawan”...... 106

Tabel 4.13 Usecase Narasi “Bobot nilai Prestasi”... 107

Tabel 4.14 Usecase Narasi “Bobot nilai kinerja”... 108

Tabel 4.15 Usecase Narasi ” MPE”... 109

Tabel 4.16 Usecase NarasiManage User”... 110

Tabel 4.17 Usecase Narasi “Laporan” ... 111

Tabel 4.18 Usecase Narasi “Logout” ...... 113

Tabel 4.19 Matriks CRUD Basis Data... 133


(18)

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Aplikasi (Staf HRD)... 150

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Aplikasi (Koordinator)... 152 Tabel 4.26 Hasil Pengujian Aplikasi (Manager HRD)... 155


(19)

Simbol Arti

Actor

Use case

Association

Include/Extend


(20)

Aktifitas (Activity)

Arah Aktifitas (Initiate Activities)

Status awal (Start of the Process)

  Status Akhir (Termination of the

Process)

Penggabungan (Join)

Percabangan (Decision Activity)


(21)

Class3  Class4 1 

Class1  Class2

0..1 

Class1 Class2

Class3 Class4

0..*

*

1..* 

7..9 

Class1  Class2

Class1  Class2

Class2

Pasti satu

Nol atau satu

Nol atau lebih

Satu atau lebih

Specific range


(22)

+atribut +oprasi()

Kelas

Antar muka/interface

Asosiasi/association

 

 

Asosiasi berarah / dependency

  Generalisasi

 

 

Kebergantungan/ dependency

  Agregasi/ aggregation


(23)

Universitas Islam Negeri


(24)

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi sekarang ini, semakin banyak peluang sekaligus tantangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang dimilikinya. Salah satu faktor penting yang paling mendasar untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan adalah peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkinerja tinggi yang sangat berperan dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya, oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui dan mengevaluasi seberapa besar potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki dan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat diukur dari penilaian kinerja karyawan berdasarkan data sebelumnya.

Dalam perusahaan atau instansi yang memiliki karyawan dalam jumlah besar, proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan relatif sering dilakukan sehingga perusahaan memerlukan prosedur yang baku dalam menetapkan persyaratan bagi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi untuk menempati jabatan yang dipromosikan.

Menurut Budiyanto (2013) penilaian dalam evaluasi karyawan mencakup banyak aspek misalnya penilaian yang tidak saja terkonsentrasi pada produktifitas karyawan tetapi terkait tugas dengan penilaian kedisiplinan, kecakapan,


(25)

kemampuan bekerja dan lain-lain, melalui evaluasi penilaian kinerja karyawan pimpinan akan memperoleh informasi tentang kualitas maupun komitmen karyawan dan kualitas karyawan yang selalu dievaluasi secara periodik memungkinkan untuk memberikan masukan dalam program pengembangan karyawan.

Dalam hal penilaian kinerja karyawan ini setiap karyawan harus diberitahu tentang hasil penilaian pekerjaannya, dalam arti baik, sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik dan memperbaiki serta mengikis prestasi di bawah standar.

Bank Perkreditan Rakyat Syariah(BPRS) Harta Insan Karimah merupakan bank perkreditan rakyat yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah yang diatur dalam Undang-Undang, BPRS Harta Insan Karimah bertugas untuk melayani dalam bidang jasa simpan pinjam keuangan serta pemberian kredit bagi nasabah, BPRS Harta Insan Karimah mempunyai 4 cabang yang terpusat di jalan cileduk raya dan terdapat 200 karyawan yang mengabdi pada lembaga keuangan tersebut, beberapa masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah Cileduk yaitu dalam proses evaluasi (penilaian) kinerja karyawan untuk promosi kenaikan jabatan diantaranya adalah sulitnya manajer HRD dalam menentukan karyawan yang terbaik apabila terdapat karyawan yang mempunyai potensi yang sama untuk mendapatkan promosi kenaikan jabatan, bahkan ada karyawan yang langsung mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan cara melihat satu kriteria padahal belum tentu karyawan tersebut unggul di kriteria-kriteria berikutnya dan untuk saat ini proses penilaian masih dilakukan secara


(26)

terkomputerisasi dengan menggunakan MS. Excel dan belum terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD, dan Supervisor. Jika proses pengambilan keputusan ini dibantu oleh sebuah sistem pendukung keputusan yang terkomputerisasi dan terintegrasi antara Manajer HRD, Staf HRD dan Supervisor diharapkan kesulitan dalam pengambilan keputusan dapat dikurangi dan dapat memberikan salah satu alternatif solusi bagi Manajer HRD (Human Resources Development) dalam memutuskan karyawan yang layak mendapatkan kenaikan jabatan.

Berdasarkan permasalahan dari penilaian kinerja karyawan tersebut, maka untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam BPRS Harta Insan Karimah Cileduk yaitu dengan menggunakan analisis MPE (metode perbandingan eksponensial), Menurut Marimin (2005), Analisis MPE (metode perbandingan eksponensial) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja karyawan yang selanjutnya karyawan yang telah terpilih akan menempati jabatan yang dipromosikan karena pada metode ini dapat menentukan urutan prioritas alternatif-alternatif keputusan dengan kriteria jamak, oleh sebab itu metode MPE (metode perbandingan eksponensial) ini dapat menjadi solusi yang digunakan dalam menangani masalah tersebut sehingga metode ini dapat di jadikan alat untuk mengevaluasi dalam memberikan penilaian atas kinerja karyawan, sehingga nantinya pihak Staf HRD (Human Resources Development) mendapatkan hasil penilaian dan hasil yang dapat membantu Manajer HRD (Human Resources Development) dalam menunjang keputusan untuk promosi kenaikan jabatan.


(27)

Melihat dari latar belakang permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perancangan dan pengembangan sistem penunjang keputusan yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan oleh pihak Manajer HRD (Human Resources Development) menggunakan metode MPE, oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian ini yaitu “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Sebagai Promosi Kenaikan Jabatan Dengan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)” pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk layak untuk diangkat ke permukaan.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan penelitian yang akan dilakukan “Bagaimana rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) ?”

1.3 Batasan Masalah :

Peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Tempat penelitian penulis hanya terfokus di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk pada divisi Pembiayaan dan Pemasaran.

2. Analisis dilakukan pada 7 (tujuh) kriteria yaitu pendidikan, prestasi kerja, disiplin, komunikatif, penalaran, tanggung jawab, dorongan berprestasi dengan menggunkan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE).

3. Sistem tidak membahas tentang pembiayaan, pengajian karyawan, tunjangan karyawan, absensi karyawan dan keamanan sistem.


(28)

4. Penelitian ini tidak sampai tahap pemeliharaan (maintenance) sistem pendukung keputusan penilaian kinerja karyawan sebagai promosi kenaikan jabatan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

5. Tahap pengujian sistem hanya meliputi black box testing. 1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian adalah hasil dari analisa sistem pendukung keputusan diharapkan akan mampu membantu pihak perusahaan terutama manajer HRD dalam menentukan karyawan yang pantas dan sesuai menempati jabatan yang dipromosikan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Dapat membantu Manajer HRD untuk memberikan keputusan layak atau tidaknya karyawan tersebut mendapatkan promosi kenaikan jabatan dengan penilaian yang sesuai kriteria perusahaan BPRS Harta Insan Karimah Cileduk.

2. Dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras lagi serta selalu menjujung tinggi sifat-sifat yang baik.

3. Dapat membantu staf HRD (Human Resources Development) dan


(29)

4. Bagi karyawan, hasil penilaian dapat digunakan untuk menjadi umpan balik terhadap prestasi kerja sehingga ia memiliki dasar pertimbangan untuk perencanaan pengembangan karirnya.

5. Dapat memberikan pemahaman penggunaan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) dalam merancang bangun sistem pendukung keputusan.

6. Sebagai referensi berikutnya untuk penelitian sejenis yaitu di bidang penunjang keputusan penilaian kinerja karyawan.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data yaitu :

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS Harta Insan Karimah. Pada tanggal 10 Maret – 7 April 2014.

b.

Wawancara

Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya riset lapangan, yang bertempat di BPRS Harta Insan Karimah Cileduk kepada bpk. Jamal selaku Manajer Sumber Daya Insani/HRD. Pada tanggal 7 April 2014.


(30)

c. Studi Literatur

Peneliti membaca dan mempelajari buku serta jurnal yang berhubungan dengan analisis dan perancangan sistem, sistem pendukung keputusan, serta penelitian sejenis yang mendukung topik yang akan dibahas dalam penyusunan penelitian ini.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi dalam pengembangan sistem yang digunakan yaitu RAD (Rapid Application Development) pada pemodelan objek yang terdiri dari Requirement planning, Design Workshop, Implementation lalu untuk metode Sistem Penunjang Keputusan menggunakan MPE(Metode Perbandingan Eksponensial).

Perancangan Sistem yang digunakan adalah Unified Modelling Language

(UML) di antaranya : use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, serta menggunakan aplikasi wamp server 2.5 sebagai local server, MySQL sebagai penyimpanan database server, dan menggunakan

Hypertext Preprocessor (PHP) sebagai bahasa perograman. 1.7 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan pembahasan dengan membagi kedalam 5 bab, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.


(31)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan konsep penulisan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori dasar, dan beberapa konsep penting mengenai topik skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, yang meliputi metode pengumpulan data, metode sistem pendukung keputusan, metode pengembangan sistem serta kerangka berpikir dalam pelaksanaan penelitian.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang objek penelitian, analisis permasalahan mengenai sistem yang berjalan, analisis pemecahan masalah (usulan), serta analisis perbandingan sistem dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian yang meliputi perancangan database, interface. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh penulis dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan sistem lebih lanjut agar tercipta sistem yang lebih baik.


(32)

Universitas Islam Negeri


(33)

BAB

II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perancangan Sistem

Pada Jogiyanto (2005) terdapat definisi dari perancangan sistem (System Design) yang telah ada, diantaranya adalah:

1. John Burch dan Gary Grudnitski

Perancangan sistem adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan utuh dan berfungsi.

2.Robert J. Verzello /John Reuter III

Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi.

Dari beberapa definisi yang telah disebutkan diatas, maka perancangan sistem dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian dari kebutuhan - kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.


(34)

5. Dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

2.2 Konsep Dasar Sistem Dan Informasi

Berikut adalah rincian dan penjelasan mengenai Konsep Dasar Sistem, Informasi dan Sistem Informasi yang dikutip dari Agus Mulyanto ( Desember : 2009 ). Sistem Informasi Konsep & Aplikasi , yaitu:

2.2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mulyanto (2009), sistem secara umum sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Sistem dalam bidang sistem informasi sebagai “sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama, untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima proses input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur”.

Dengan demikian pengertian sistem dapat disimpulkan sebagai suatu prosedur atau elemen yang saling berhubungan satu sama lain dimana dalam sebuah sistem terdapat suatu masukan, proses dan keluaran, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Mulyanto (2009), karakter sistem adalah suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu komponen atau elemen (componet),


(35)

(interface), masukan (input), pengolahan (process), keluaran (output), sasaran

(objective) atau tujuan (goal).

Gambar 2.1 karakteristik sistem (mulyanto,2009)

1. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut super sistem.

2. Batasan Sistem (boundary)

Menurut Mulyanto (2009), batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem lainya atau dengan lingkungan


(36)

luarnya batasan sistem menentukan konfigurasi ruang lingkup, atau pun kemampuan sistem. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem juga menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Menurut Mulyanto (2009), lingkungan luar adalah apapun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi opeasi sistem, baik yang menguntungkan atau pun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem, sedangkan pengaruh dari lingkungan yang merugikan harus di tahan dan di kendalikan agar tidak mengganggu sebuah kelangsungan sebuah sistem.

4. Penghubung Sistem (interface)

Menurut Mulyanto (2009), penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan.

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output), dengan adanya penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.


(37)

Gambar 2.2 metode interface (mulyanto,2009)

5. Masukan Sistem (input)

Menurut Mulyanto (2009), masukan atau input merupakan energy yang dimasukan dalam sistem, Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah bahan yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi, Signal input adalah masukan yang diproses mendapatkan keluaran.

Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program merupakan

maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputernya dan data adalah signal inputan untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output)

Menurut Mulyanto (2009), keluaran atau output keluaran sistem atau (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan dari perubahan untuk menjadikan keluaran yang diinginkan.


(38)

7. Pengolahan sistem (Proses)

Menurut Mulyanto (2009), pengolahan sistem (proses) merupakan bagian yang melakukan perubahaan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem (goal)

Menurut Mulyanto (2009), suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal), jika suatu sistem tidak memiliki sasaran maka suatu sistem operasi tersebut tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Secara umum suatu sistem memiliki tiga tujuan utama yaitu

a. Mendukung fungsi kepengurusan manajemen. b. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. c. Mendukung kegiatan operasi perusahaan.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009), kalasifikasi sistem dapat dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang di antaranya adalah sebagai beikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstact system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi,yaitu pemikiran manusia tentang hubungan manusia dengan Tuhan.


(39)

Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat dengan mata. Misalnya, sistem komputer, sitem akutansi dan sebagainya.

2. Sistem Alami dan Sitem Bantuan

Sistem alami (natural sistem) adalah sistem adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, dan sebagainya.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem yang operasinya dapat di prediksi secara cepat dan interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.

Sistem tak tentu (probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diperdiksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas. Misalnya sistem persediaan barang.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup (closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak di pengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar.

Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan pihak luar dan dapat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan luar. Sistem


(40)

terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output

untuk subsistem lain.

2.3 Konsep Dasar Informasi

Berikut ini adalah ulasan singkat tentang informasi, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya dan informasi merupakan pengetahuan dari data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata.

2.3.1 Pengertian Informasi

Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Accounting Information System

karya Stephen A. Moscove dan Mark G, informasi merupakan suatu kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis

Menurut Mulyanto (2009), dalam buku Management Control System

karya Robert N. Anthony dan John Dearden, menyebutkan informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.

Suatu informasi tentunya memiliki siklus hidup. Burch dan Grudnitski (Kadir, 2003), memberi ilustrasi siklus informasi dengan menggambarkan pengolahan data menjadi informasi, kemudian informasi tersebut digunakan sebagai pengambilan keputusan, hingga dari pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. John Burch menyebutnya dengan Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle).


(41)

Gambar 2.3 siklus informasi (mulyanto,2009)

2.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi menurut Mulyanto (2009), kualitas informasi sangant di tentukan oleh tiga hal pokok yaitu akurasi (accuracy), relevancy (relevancy), dan tepat waktu (timeliness).

1. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi tersebuat. Informasi yang lengkap memiliki kelengkapan yang baik, karena apabila informasi yang di hasilkan, sebagian tertentu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan.sehingga mampu mengontrol dan memecahkan masalah dengan baik.


(42)

2. Tepat waktu (timeliess).

Informasi yang dihasilkan oleh suatu data datangnya tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Relevansi (relevancy).

Informasi di katakan berkuwalitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti harus bermanfaat bagi pemakainya.

2.4 Definisi sistem informasi

Menurut Mulyanto (2009), sistem informasi merupakan merupakan suatu komponen terdiri dari manusia ,teknologi informasi, prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan.

2.4.1 Kemampuan Sistem informasi

Menurut Mulyanto (2009), menyebutkan kemampuan sistem sebagai berikut:

1. Melakukan komputerasi numeric bervolume besar dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, tetapi mudah diakses.


(43)

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

5. Meningkatkan efektifitas orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.

6. Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia. 7. Mengotomatiskan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan

tugas-tugas yang di kerjakan secara manual.

2.5 Definisi Sistem Pendukung Keputusan / DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Support System) merupakan salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. DSS (Decision Support System) dirancang untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan proses dan kualitas hasil pengambilan keputusan.

2.5.1 Komponen DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), secara garis besar DSS (Decision Support System) dibangun oleh tiga komponen utama yaitu database, model base, software system. Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki oleh perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-sehari maupun data dasar (master file). Isi database digunakan oleh software sistem. Basis model (model base) merupakan komponen software yang terdiri dari model-model yang digunakan dalam rutinitas komputerasional dan analisis yang secara matematis menyatakan hubungan antar variabel. Komponen ketiga yaitu


(44)

software sistem yang merupakan gabungan dari database dan model base untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis keputusan tertentu.

Gambar 2.4 Komponen DSS (mulyanto,2009)

2.5.2 Karakteristik DSS (Decision Support System)

Menurut Mulyanto (2009), yang membahas kutipan dari (Laudon dan laudon, 1998), DSS (Decision Support System) memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.

2. Memungkinkan pemakai memulai dengan mengendalikan masukan dan keluaran.

3. Dapat di oprasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.

4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tidak dapat ditentukan di depan


(45)

2.5.3 Tahapan Keputusan

Menurut Marimin (2005), mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan baha sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif dari keputusan yang ada. Alternatif keputusan tersebut dapat dilakukan dengan adanya informasi yang diolah dan disajikan dengan dukungan sistem penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang terdiri dari bilangan yang tersusun, diolah dan disajikan.

2.6 Definisi MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)

Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial)

merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses.

2.6.1 Alasan Menggunakan Metode MPE (Metode Perbandingan

Eksponensial)

1. Menurut Marimin (2005), MPE (Metode Perbandingan Eksponensial) mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis.

2. Nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar (fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.


(46)

3. Alasan utama menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) adalah metode ini cocok dalam penelitian ini dikarnakan metode ini lebih menekankan pada bobot yang telah ditentukan oleh user dan apabila menggunakan ini user dapat langsung mengetahui hasil yang berupa urutan prioritas/pringkat penilaian karyawan secara nyata.

2.6.2 Prosedur MPE (Metode Perbandingan Eksponensial

Menurut Marimin (2005), dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu: menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau pertimbangan kriteria, melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap alternatif, dan menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.

Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut (Ma’arif dan Tanjung, 2003)

…………n (2.1) Dengan:

TNi = total nilai alternatif ke-i

RK i j = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKK j= derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0 ; bulat n = jumlah alternatif keputusan


(47)

Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat. Sedangkan penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin besar alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara nyata karena adanya fungsi eksponensial.

2.6.3 Contoh Aplikasi MPE

Penilaian terhadap tiga alternatif produk argoindustri berbasis ubi kayu (tepung tapioka, keripik singkong, dan pakan ternak) didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai buku tentang ubi kayu. Kriteria yang dipertimbangkan ada tujuh, yaitu potensi pasar, kondisi bahan baku, nilai tambah produk, daya serap tenaga kerja, teknologi yang sudah dipakai, kondisi sosial budaya dan dampak terhadap lingkungan. Produk potensial yang diinvestasikan tentunya produk yang mempunyai nilai tinggi untuk setiap kriteria, penilaian alternatif pada setiap kriteria menggunakan skala penilaian 1-9, seperti terlihat pada tabel :


(48)

Perhitungan nilai MPE untuk masing-masing alternatif : Untuk alternatif produk tepung tapioka :

MPE: 8^9 + 8^8 + 6^6 + 8^7 + 8^5 + 8^7 + 6^5 = 155.276.448 (Prioritas 1) Untuk alternatif produk keripik singkong:

MPE : 6^9 + 6^8 + 4^6 + 6^7 + 6^5 + 8^7 + 8^5 = 14.179.040 (Prioritas 2) Untuk alternatif produk pakan tenak:

MPE : 6^9 + 8^8 + 5^6+ 6^7 + 6^5 + 8^7 + 6^5 = 29.263.177 (Prioritas 3)

Setalah dihitung menggunakan MPE maka akan terlihat urutan atau prioritas produk argoindustri yang potensial untuk diinvestasikan seperti tabel 2.2

Tabel 2.2 Hasil perhitungan dengan MPE

Prioritas Alternatif Terpilih Nilai MPE Produk potensial 1

Produk potensial 2 Produk potensial 3

Tepung tapioca Pakan ternak Keripik singkong

155.267.488 29.263.177 14.179.040

Dari tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa produk argoindustri yang paling potensial untuk diinvestasikan adalah tepung tapioka dengan nilai : 155.267.488

2.7 Promosi Kenaikan Jabatan Karyawan

2.7.1 Peranan dan pengertian promosi kenaikan jabatan karyawan Menurut Hasibuan (2005), promosi (promotion) memberikan peran

penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyaan bersangkutan untuk


(49)

menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi kenaikan jabatan akan memberikan status sosial, wewenang (authority),

tanggung jawab (responsibility), serta penghasilan (outcomes), yang semakin besar bagi karyawan.

Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdarkan keadilan dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai

2.7.2 Syarat-syarat promosi kenaikan jabatan karyawan

Persyaratan promosi kenaikan jabatan karyawan pada BPRS Harta Insan Karimah Cileduk meliputi:

1. Pendidikan

Karyawan yang akan dipromosikan harus telah memiliki ijazah dari pendidikan formal seperti SMA, D3, S1,S2 S3 dan non-formal.

2. Prestasi Kerja

Karyawan dapat bekerja sesama secara harmonis dengan sesaman karyawan yang dapat dipertanggung jawabkan dan bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukan bahwa karyawan dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik. 3. Disiplin

Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya, serta mentaati peraturan yang berlaku dengan baik karena dengan kedisipilinan memungkinkan perusahaan dapat mencapat hasil yang optimal.


(50)

4. Komunikatif

Karyawan itu harus cakap, kreatif, dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik, sehingga karyawan tersebut bisa bekerja secara mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan bimbingan dari atasan, dan karyawan harus dapat berkomunikasi dengan baik sehingga tidak akan terjadinya kesalah pahaman antara atasan dan bawahan,

5. Penalaran.

Penalaran merupakan kecakapan dalam memahami suatu inti masalah secara mendalam dari gejala-gejala yang ada, sehingga apabila karyawan mampu menalar suatu masalah maka ia mampu mencari solusi dari pemecahan masalah tersebut.

6. Tanggung Jawab

Tanggung jawab mencerminkan karyawan tersebut mempunyai rasa Tanggung jawab dengan yang dikerjakannya, teliti dengan yang dikerjakan dan memliki rasa kepedulian antara timnya.

7. Dorongan Berprestasi

Karyawan harus menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemampuan untuk mengembangkan dirinya.

2.8 UML (Unified Modeling Language)


(51)

Menurut Munawar (2009), UML (Unified Modeling Language) adalah pengantar kepada gelombang metode Object Oriented Analysis and Design

yang muncul pada akhir tahun 1980an dan awal 1990an. Pada saat itu, ada banyak metode object oriented yang berbeda yang digunakan dalam industri, di antaranya Booch Method dari Grady Booch, Object Modeling Technique

(OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering

(OOSE) dari Ivar Jacobson. Adanya banyak metode dan teknik pemodelan tersebut merupakan permasalahan utama dalam pengembangan sistem saat itu, karena tidak ada standar dan keseragaman tertentu sehingga terdapat keterbatasan antar proyek dan antar anggota tim pengembangan. Hal ini mempersulit komunikasi dan menimbulkan banyak kesalahan dalam proyek. Permasalahan inilah yang membawa kepada usaha untuk menemukan bahasa pemodelan yang standar, yang dapat digunakan pada semua keadaan di seluruh dunia.

Tahun 1994, Booch dan Rumbaugh menyatukan pandangan mereka tentang metode pengembangan object oriented, dan disusul oleh Jacobson pada 1995, serta metode-metode lain seperti Fusion, Shlaer-Mellor, dan lain-lain. Pada 1996, Object Management Group (OMG) meminta proposal untuk sebuah pendekatan yang standar untuk Object 0riented Modeling. Para pencetus UML mulai bekerja dengan para metodologis dan pengembang dari perusahaan lain untuk membuat sebuah proposal yang menarik bagi OMG agar

modelling language dapat diterima oleh para pencetus, metodologis dan pengembang. Proposal diserahkan ke OMG pada September 1997, hasil


(52)

akhirnya adalah kolaborasi dari banyak orang. Dan pada November 1997 dibuat sebuah standarnya yaitu UML version 1.0. UML adalah standar dunia yang dibuat oleh Object Management Group (OMG), sebuah badan yang bertugas mengeluarkan standar-standar teknologi object oriented dan software component.

2.8.2 Kegunaan UML

Berdasarkan OMG, UML (Unified Modeling Language) dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang berdasarkan gambar untuk memvisualisasi (visualizing), menspesifikasi (specifying), mengkonstruksi (constructing), dan mendokumentasi (documenting) sebuah sistem perangkat lunak. UML menggunakan notasi yang dikombinasikan dari beberapa metode yang telah berkembang sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk mempermudah desain, dan dapat digunakan untuk model dengan skala besar sekalipun dengan jumlah kompleksitas, jumlah tim, dan distribusi komponen yang sangat besar. Tujuan akhir dari UML adalah untuk menjadi sesederhana mungkin selama masih memenuhi kebutuhan untuk melakukan modeling pada sistem yang akan dibangun.

2.8.3 Diagram UML (Unified Modeling Language)

Menurut Shalahuddin (2011), Unified Modeling Language (UML) tediri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 katagori yang terdiri dari:

1. Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.


(53)

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

   

 

Gambar 2.5 Diagram UML (Shalahuddin, 2011)

Menurut batasan dari perancangan sistem informasi pada bab 1, maka penulis hanya menjelaskan diagram yang dipakai pada sistem ini yang diantaranya adalah


(54)

Menurut Shalahudin (2011), Class diagram adalah diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi

a. Attribut merupakan variabel- variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan strukture kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memliki jenis-jenis kelas berikut:

a. Kelas main.

b. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.

c. Kelas yang menangani tampilan sistem, kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai.

d. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case, kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case.

e. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.

Jenis-jenis kelas di atas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang


(55)

sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan kelas juga dapat ditambahkan kelas utilitas seperti koneksi ke basis data, membaca file teks, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:

Simbol Deskripsi

Kelas

nama_kelas +atribut +oprasi()

Antar muka/interface

Nama_interface

Kelas pada struktur sistem.

Sama dengan konsep interface dalam pemerograman berorientasi object.

Asosiasi/association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

Asosiasi berarah / dependency Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan

multipicity.

Generalisasi  Relasi antar kelas dengan makna

generalisasi-spesialisasi (umum khusus).

  Kebergantungan/ dependency 

 

Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.

Agregasi/ aggregation 

 

Semua-bagian (whole-part)


(56)

1. Use Case Diagram

Menurut Shalahuddin (2011), Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat dan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhyak menggunakan fungsi – fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan semudah mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinterakasi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram use case:

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disedikan sistem sebagi unit – unit yang saling bertukar pesan antara unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama


(57)

Aktor/ actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda frase nama aktor.

Asosiasi/ association Komunikasi antara aktir dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Extensi/ extend Case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan. misal:


(58)

Generalisasi/ generalization Hubungan generalisasi dengan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. Misalnya:

Gambar 2.7 Simbol Use case diagram (Shalahuddin, 2011)

2. Activity Diagram

Menurut Shalahuddin (2011), diagram aktivitas atau activity diagram

menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hak-hak berikut:

a. Rancang proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem didefinisikan.


(59)

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancang antar muka tampilan.

c. Rancang pengujian di mana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:

Simbol Deskripsi Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status awal

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.


(60)

Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.

Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.

Gambar 2.8 Simbol Activity diagram (Shalahuddin, 2011)

3. Class Diagram

Menurut Munawar (2005), class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class, dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama

class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan di letakkan di atas kotak. Bila Class mempunyai suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar.


(61)

Gambar 2.9 Contoh class diagramMunawar (2005)

4. Sequance Diagram

Menurut Shalahudin (2011), sequance diagram digunakan untuk menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar sequance diagram maka harus diketahui metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstalasi menjadi objek itu.

Menurut Sholiq (2006) Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek – objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah – langkah yang dilakukan sebagai respons dari


(62)

sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men – trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Simbol – simbol yang digunakan pada Sequence diagram, yaitu 1. Kelas Pembatas (Boundary Class)

Kelas Pembatas adalah kelas yang terletak diantara sistem dengan dunia sekelilingnya. Semua Form, laporan-laporan, antar muka keprangkat lunak seperti printer atau scaner dan antara muka ke sistem lainnya adalah termasuk katagori ini. UML mempresentasikan kelas pembatas dengan ikon berikut :

   

Gambar 2.10 Simbol Boundary Class (Sholiq 2006) 

2. Kelas Entitas

Kelas entitas digunakan menangani informasi yang mungkin akan disimpan secara permanen dan biasanya dapat ditemukan dalam aliran kejadian (Flow of events) pada diagram interaksi. Cara mendapatkan kelas entitas adalah dengan memperhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Cara berikutnya yang digunakan untuk menemukan kelas entitas adalah dengan memperhatikan struktur basis data yang telah dibuat sebelumnya, perhatikan nama-nama tabel. Sebuah kelas entitas mungkin memerlukan dibuat sebuah tabel. Tabel-tabel menangani


(63)

beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas menangani informasi di dalam memori komputer saat komputer sedang dihidupkan.

Dalam UML, kelas-kelas entitas dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :

Gambar 2.11 Simbol kelas entitas (Sholiq 2006)

3. Kelas Kontrol

Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas kontrol ini digunakan dalam sistem, maka lazimnya satu kelas kontrol untuk satu use case yang digunakan untuk mengatur urutan kejadian dalam use case tersebut. Dalam UML, kelas kontrol dipresentasikan dengan ikon sebagai berikut :


(64)

Aktor

 

Tanpa waktu aktif

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinayatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Pesan tipe create

 

Objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,

Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.


(65)

Gambar 2.13 Simbol kelas sequance Shalahudin (2011)

2.9 Rapid Application Development (RAD)

2.9.1 Alasan Menggunakan Rapid Application Development (RAD)

Beberapa alasan mengapa digunakan Rapid Application Development (RAD) adalah :

1. Aplikasi yang dikembangkan ini, merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam pengembangannya. Menurut whitten (2004) Metode RAD mendukung untuk merancang aplikasi dalam jangka waktu yang pendek.

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek yang mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lain, arah panah mengarah pada objek yang dikirim

Pesan tipe retrune

 

 

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada


(66)

2. Aplikasi Sistem pendukung keputusan promosi kenaikan jabatan ini dalam implementasinya tidak memerlukan pemeliharaan, sehingga sangat cocok apabila menggunakan Rapid Application Development (RAD), karena metode ini tidak memiliki fase pemeliharaan, menurut Kendall (2010), Rapid Application Development (RAD) hanya memiliki 3 fase : fase perencanaan, fase desaign dan fase implementasi.

3. Alasan utama penggunaan model pengembangan Rapid Application Development (RAD) adalah karna menurut whitten (2004), model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada aplikasi berskala kecil.

2.9.2 Pengertian Rapid Application Development (RAD)

Rapid Application Development adalah suatu pendekatan berorientasi obyek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall, 2010). RAD (Rapid Application Development) menggunakan metode berorientasi objek. Ada tiga fase dalam RAD yaitu :

a. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

Dalam fase ini, penganalisis dan pengguna bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.


(67)

b. Design Workshop

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai workshop. Selama workshop Desain RAD, pengguna merespon working prototype yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.

c. Implementation

Dalam fase ini anda dapat melihat bahwa penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis dari perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi.

2.9.3 Pendekatan Pioner Martin untuk RAD

Di bawah ini adalah gambaran mengenai pendekatan Pioner Martin untuk RAD.

Gambar 2.14 Fase RAD Martinm Kendall (2010)

Menurut Kendall (2010), pada fase pertama Martin dibahas perencanaan syarat-syarat. Di sini, pengguna tingkat tinggi memutuskan Fase perencanaan

syarat-syarat Fase konstruksi Fase pelaksanaan

Fase perencanaan pengguna


(68)

fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. Pada fase kedua, disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan partisipatif tersebut, pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang berbeda. Setiap desain yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya ditingkatkan dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut ditunjukan kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar, dan revisi. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan, aplikasi yang baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari dijalankan secara paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba, pengguna dilatih, dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum pelaksanaan terjadi.

Menurut Whitten (2004), sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, RAD pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang popular untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Menurut Whitten (2004), gagasan-gagasan RAD adalah

1. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktivitas analisis, desain, konstruksi.


(69)

2. Megorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

3. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstuksi berulang.

4. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem bekerja.

Menurut Whitten (2004), keunggulan dan kelemahan RAD adalah:

A. Keunggulan

a. Berguna untuk proyek-proyek tempat persyaratan-persyaratan pengguna tidak pasti dan tidak tepat.

b. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi menejemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). Hal ini meningkatkan antusiasme pengguna akhir pada proyek.

c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan lebih tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses.

d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan bekerja lebih cepat daripada pengembangan yang model-driven.


(70)

e. Error dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototipe daripada dalam model sistem.

B. Kelemahan

a. Beberapa orang berpendapat bahwa RAD mendorong mentalitas “mengkode, mengimplementasi, dan memperbaiki” yang meningkatkan biaya seumur hidup yang diperlukan untuk mengoperasikan, mendukung, dan merawat sistem.

b. Prototipe-prototipe RAD dapat dengan mudah memecahkan yang salah karena analisis masalah disingkat atau diabaikan.

c. Prototipe berbasis RAD mungkin membuat para analis minder untuk mempertimbangkan alternatif-alternatif teknis lain yang lebih bernilai.

d. Kadang-kadang lebih baik membuang sebuah prototipe, tapi para

stakeholder enggan melakukannya karena menganggapnya sebagai hilangnya waktu dan usaha dalam produk saat ini.

e. Penekanan pada kecepatan dapat berdampak terhadap kualitas yang disebabkan jalan-jalan pintas yang disarankan dengan buruk melalui metodologi tersebut.

2.10 Internet

Menurut Mulyanto (2009), internet (International Network) merupakan rangkaian jaringan terbesar di dunia di mana semua jaringan yang berada pada semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi.


(71)

Dalam jaringan tersebut mungkin melibatkan LAN, MAN, dan WAN yang ada di seluruh dunia.

Untuk dapat menggunakan layanan internet, organisasi atau perusahaan harus terhubung dengan jaringan internet atau dengan menjadi pelanggan ISP

(Internet Service Provider). ISP (Internet Service Provider) adalah organisasi komersial yang bergerak dalam penyediaan jasa akses internet.

Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam Internet, diantaranya yaitu:

a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.

b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu.

c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs

Webtertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari situs Web.

d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs Web.


(72)

e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.

2.11 PHP (Hypertext Preprocessor)

Menurut Peranginangin (2006) , PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor

yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP (Hypertext Preprocessor)

memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web

tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP (Hypertext Preprocessor)

merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP (Hypertext Preprocessor) memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis. PHP (Hypertext Preprocessor) difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP (Hypertext Preprocessor) dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Unix

(termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP (Hypertext Preprocessor) juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.


(73)

2.12 Pengertian Basis Data

Menurut Sahalahudin (2011), basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi:

a. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.

b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan.

2.13 DBMS (Database Management System)

Menurut Sahalahudin (2011), DBMS (Database Management System)

adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS (Database Management System) jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:

a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data. b. Mampu menangani integritas data.

c. Mampu menangani backup data.

Karena pemtingnya data bagi suatu perusahaan maka hampir sebagian besar perusahaan memanfaatkan DBMS(Database Management System) dalam mengolah data yang mereka miliki. Pengelolaan DBMS (Database Management System) sendiri biasanya ditangani oleh tenaga ahli yang spesialis menangai DBMS (Database Management System) yang disebut sebagai DBA


(74)

Berikut ini adalah 4 macam DBMS (Database Management System)

versi opem source berkembang dan paling banyak digunakan saat ini seperti: 1. MYSQL.

2. PostgreSQL. 3. Firebird. 4. SQLite.

2.14MYSQL (My Structure Query Language)

Menurut Nugroho (2004), MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat menggunakan secara bebas. MySQL (My Structure Query Language) sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, MySQL(My Structure Query Language) dapat berjalan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL (My Structure Query Language) juga merupakan program pengakses database bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi-user (banyak pengguna). Saat ini

database MySQL (My Structure Query Language) telah digunakan hampir oleh semua pemrograman database, terlebih dalam pemrograman web.

2.15 WAMPP dan PhpMyAdmin

WAMPP merupakan salah satu paket installasi Apache, PHP dan MySQL instant yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga produk tersebut. Selain paket installasi instant WAMPP versi 2.0 juga memberikan fasiltias pilihan pengunaan PHP 4 atau PHP 5. Untuk berpindah versi PHP yang ingin digunakan juga sangat mudah dilakukan dengan mengunakan bantuan PHP


(75)

Switch yang telah disertakan oleh WAMP dan yang terpenting WAMP bersifat free atau gratis untuk digunakan. Sejarah singkat WAMP, WAMP merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), WAMP ini merupakan project nonprofit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan pengunaan Apache web server

Menurut Suprianto (2008), PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang berbasis web yang berada dalam menu WAMPP.

PHPMyAdmin memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house

2.16

Adobe Dreamweaver

Menurut Madcoms (2008), dreamweaver merupakan salah satu software dari kelompok adobe yang banyak digunakan untuk mendesain situs web. Adobe dreamweaver itu sendiri adalah sebuah HTML editor professional yang berfungsi mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Tampilan dari ruang kerja adobe dreamweaver dapat dilihat sebagai berikut:


(76)

2.17 Pengujian Black Box

Menurut Whitten (2004), pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, penguji black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

black box bukan merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white box. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dan struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Tidak seperti pengujian white box yang dilakukan pada saat awal proses pengujian, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian, karena pengujian black box memperhatikan struktur control, maka perhatian berfokus pada domain informasi.

2.18 Produk pembiayaan yang berada di BPRS Harta Insan Karimah

2.18.1 Mudharabah (Trust Financing, Trust Investasi)

2.18.1.1 P engertianMudharabah

“Mudarabah” adalah jenis khusus kemitraan di mana salah satu pasangan memberikan uang kepada orang lain untuk berinvestasi di


(77)

perusahaan komersial. Investasi berasal dari mitra pertama yang disebut “rabb-ul-mal”, sementara pengelolaan dan bekerja adalah tanggung jawab eksklusif yang lain, yang disebut “mudharib”.

Mudharabah Adalah suatu pernyataan yang mengandung pengertian bahwa seseorang memberi modal niaga kepada orang lain agar modal itu diniagakan dengan perjanjian keuntungannya dibagi antara dua belah pihak sesuai perjanjian, sedang kerugian ditanggung oleh pemilik modal.

1. Kontrak mudharabah dalam pelaksanaannya pada Bank Syariah nasabah bertindak sebagai mudharib yang mendapat pembiayaan usaha atas modal kontrak mudharabah. Mudharib menerima dukungan dana dari bank, yang dengan dana tersebut mudharib dapat mulai menjalankan usaha dengan membelanjakan dalam bentuk barang dagangan untuk dijual kepada pembeli, dengan tujuan agar memperoleh keuntungan (profit).

2. Mudharabah lebih cocok dalam perbankan Islam dibandingkan dengan syirkah. Syirkah hanya cocok unjtuk bank apabila bank tersebut berfungsi sebagai bank partisipan yang aktiv dalam menjalankan bisnis. Bagi bank, hal tersebut tidak praktis dan merupakan tindakan pemborosan, selain melanggar peraturan perbankan. Mudharabah bukan hanya cocok dengan bak syariah , namun fungsi pokok perbankan adalah memberikan modal kepada individu atau kelompok yang ingin berusaha, dan ini adalah mudharabah (rahman 436).


(78)

2.18.1.2 Landasan Syariah

Secara Umum, landasan dasar syariah Al-Mudharabah lebih mencerminkan Anjuran untuk melaksanakan usaha. Hal ini tanpak dalam ayat-ayat dan hadist berikut ini :

1. Al-Qur’an

ﷲلضفنمنوغتبيضرااىفنوبرضينورخاو…….

”dan dari orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT (Al-Muzzammil: 20)

Yang menjadi wajhud-dilalah (هلادلاهجو) atau argument dari ayat diatas adalah yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.

ﷲل فنماوغ باو رااىفاورش ناف ا لاتي قا اف………..

apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah SWT…. (Al-Jumu’ah 10)

2. Al-Hadist

اقهيبا نع بيھصنبا حلاص نع: ﷲ وسر اق. ىلا عي لا ةكر لا نھيف اث

وةضراق لاولجا

ا

عي للاتي للريعشلابر لا اخ ………..

Dari Shalih bin Suhaib RA bahwa Rasulullah Bersabda: tiga hal yang didalamnya terdapat kebaikan: jual-beli secara tangguh,


(79)

MuQoradhah (Mudaharabah), dan mencampur Gandum dengan Gandum untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”

3. Ijma’

Imam Zailai telah menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus terhadap legitimasi pengolahan harta yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadist yang dikutip Abu Ubaid

2.18.1.3 Jenis-jenis Al-Mudharabah

Secara umum, Mudharabah terbagi menjadi dua jenis:

Mudharabah muthalaqah dan mudharabah muqayyadah

1. Mudharabah Muthlaqah

Yang dimaksud dengan transaksi mudharabah muthlaqah

adalah bentuk kerja sama antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasan fiqh ulama seringkali mencontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta (lakukanlah sesukamu) dari shahibulmaal ke mudharib yang member kekuasaan sangat besar.

2. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah atau disebut juga dengan istilah


(80)

mudharabah muthlaqah, Mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,waktu, atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecenderungan umum si Shahibul-maal dalam memasuki jenis usaha.

2.18.1.4 Aplikasi Dalam Pembiyaan Produktif

Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antra dua pihak,dimana pihak pertama (shahibul mal) menyediakan modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Karena sifatnya itulah mudharabah lebih praktis untuk dijalankan pada perbankan Islam dibandingkan dengan syirkah. Aplikasi mudharabah dalam perbankan syariah dapat berupa :

A. Pada sisi penghimpunan dana :

1 Tabungan berjangka, dimaksudkan untuk tujuan umum, yang dapat dipakai untuk usaha apa saja yang tidak melanggar syariat. Misalnya deposito biasa.

2 Deposito spesial, dimana dana yang dititipkan nasabah khusus untuk usaha tertentu saja.

B. Pada sisi pembiayaan :

1. Pembiayaan modal kerja, seperti modal kerja untuk perdagangan, industri atau jasa

2. Investasi khusus, dimana sumber dana khusus dengan penyaluran yang khusus dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh shahibul mal.


(81)

2.18.1.5 Manfaat Mudharabah :

1. Bank akan menikmati peningkatan hasil pada saat keuntungan usaha nasabah meningkat

2. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah pendanaan secara tetap , tetapi disesuaikan dengan pendapatan/hasil usaha bank sehingga bank tidak mengalami negative spread.

3. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow sehingga tidak memberatkan nasabah.

4. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang bukan hanya sesuai dengan syariah, namun juga mempunyai prospek yang baik

2.19 Musyarakah (Patrnership, Project Financing Participation)

2.19.1 Pengertian Musyarakah

Musyarakah adalah Kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan

Penerapan yang dilakukan Bank Syariah, musyarakah adalah suatu kerjasama antara bank dan nasabah dan bank setuju untuk membiayai usaha atau proyek secara bersama-sama dengan nasabah sebagai inisiator proyek


(82)

dengan suatu jumlah berdasarkan prosentase tertentu dari jumlah total biaya proyek dengan dasar pembagian keuntungan dari hasil yang diperoleh dari usaha atau proyek tersebut berdasarkan prosentase bagi-hasil yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2.19.2 Landasan Syariah

1. Al-Qur’an

ثلثلاىفءاكرشمھف………..

maka mereka berserikat pada sepertiga……(An-Nisa’ 12)

Ayat ini menunjukkan pengakuan Allah SWT akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta. Hanya saja perkongsian dalam ayat ini terjadi secara otomatis (jabr) karena waris.

2. Al-Hadist

اق هعفر ريرھ ىبا نع: ا ھ حا نخي ملام ني يرشلا ثلاث انا وقي ا

ه حاص………

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah Bersabda: Sesungguhnya Allah Berfirman: Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak menghiyanati lainnya” (HR. Abu Daud 2936, dalam kitab Al-Buyu’ dan Hakim)


(1)

13. Tampilan menu bobot prestasi

14. Tampilan Utama Koordinator

13. Halama Karyawan

14.Halaman MPE


(2)

 Ini merupakan tampilan awal saat ingin memasukan riwayat prestasi


(3)

17.Tampilan Utama Menu Manager HRD


(4)

19.Tampilan Menu MPE

20.Tampilan Manage User  Insert User


(5)

Data User

Menampilkan user yang memang hak akses dalam pemakaian aplikasi penilaian kinerja karyawan

\\\


(6)