Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh: NASRULLAH NIM: 109053000040

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1433 H / 2013 M


(2)

(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Nasrullah

NIM : 109053000040

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan : Manajemen Dakwah

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 23 September 2013


(5)

i

Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu pertama, mengetahui, menemukan, menjabarkan serta menganalisa pengaruh Account Officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada KSU Ubasyada Ciputat, kedua, mengetahui hubungan Account Officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada KSU Ubasyada Ciputat. Penelitian ini dilakukan pada Nasabah pada KSU Ubasyada Ciputat. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik Non Probability Sampling. Uji yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa

Account Officer berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada KSU Ubasyada Ciputat. Uji korelasi menyatakan bahwa nilai r (korelasi) sebesar 0,839, hal ini menyatakan bahwa antara account officer dan minat nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah memiliki hubungan yang sangat kuat.

Kata kunci: account officer, minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah


(6)

ii

KATA PENGANTAR

ِﻢـــــْﯿِﺣَّﺮﻟا ِﻦَﻤْﺣَّﺮﻟا ِﷲا ِﻢــــــــــــــْﺴِﺑ

Puji syukur peneliti ungkapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta inayah-NYA peneliti dapat menyelesaikan laporan berwujud skripsi ini. Selanjutnya Shalawat serta salam juga tiada hentinya kita panjatkan kepada pemimpin kita, Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan kita dalam menjalankan kehidupan ini.

Ungkapan terimakasih yang tak terhingga kepada orang tua penulis, Ayah H. Kasosi dan Ibu Hj. Astati yang senantiasi mencurahkan cinta, kasih sayang serta doanya yang selalu mengiringi disetiap langkah penulis dalam menjalankan aktifitas, sehingga skripri inipun dapat penulis selesaikan guna mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I).

Selanjutnya, juga yang paling penting penulis mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya adalah:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA. Pudek II Drs. H. Mahmud Jalal, MA. Pudek III Drs. Study Rijal LK, MA.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah. Bapak H. Mulkanasir, BA, S.Pd.,MM., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Drs. H. Hasanuddin, MA., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu serta arahannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

5. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Dakwah serta Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

iii

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proses penelitian ini, serta teman-teman Account Officer lainnya yang bekerja di BMT Ubasyada ciputat.

8. Untuk Keluarga: Adek Rahma, Gofur, Nyai Zubaida, Paknga Nurbiddin, Pakcik Sofyan, Pakcik Bujang, Pakcik Hengky, Makcik Nely dan seluruh keluarga yang selalu menanyakapan kapan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, agar mereka bisa menghadiri acara wisuda penulis. Hal ini menjadi sebuah motivasi bagi penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.

9. Untuk Someone yang selalu menemani dan memberikan semangat, Syamsul Bahri, Kang Utep, Ayuk Sri Martalinda, sebagai orang terdekat penulis selama menjalankan Study di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

10. Untuk Teman-teman MD B 2009 dan teman-teman LKS yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa ungkapan terimakasih atas kebersamaan selama ini yang senasib dan seperjuangan dengan penulis.

11. Untuk Teman-teman KKN SOS serta teman-teman PKL di KSU Ubasyada Ciputat Tangerang Selatan. Terimakasih atas kerjasamanya.

Semoga Allah membalas semua kebaikan dan budi baik mereka dengan balasan yang setimpal. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian skripsi ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Jakarta, 23 September 2013


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

C.

Tujuan dan Manfaat Peneliltian ... 6

D.

Metode Penelitian ... 7

E.

Tinjauan Pustaka ... 10

F.

Waktu dan Tempat Penelitian ... 11

G.

Sistematika Pembahasan ... 11

BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG ACCOUNT OFFICER,

MINAT NASABAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN

MURABAHAH DAN KOPERASI SERBA USAHA

UBASYADA CIPUTAT ... 13

A.

Account Officer

... 13

1.

Pengertian

Account Officer

... 13

2.

Peran

Account Officer

... 14

B.

Minat Nasabah ... 16

1. Definisi Minat Nasabah ... 16


(9)

v

D.Koperasi Serba Usaha (KSU) Ubasyada Ciputat ... 25

1.

Sejarah

KSU

Ubasyada Ciputat ... 25

2.

Visi, Misi dan Tujuan

KSU

Ubasyada Ciputat ... 26

3.

Organisasi dan Manajemen

KSU

Ubasyada Ciputat ... 27

4.

Produk-produk

KSU

Ubasyada Ciputat ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

A.

Pendekatan dan Desain Penelitian ... 38

B.

Ruang Lingkup Penelitian ... 38

C.

Metode Penentuan Sampel ... 39

D.

Variabel Penelitian ... 41

E.

Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian ... 41

F.

Metode Analisis Data ... 43

1.

Uji Kualitas Data ... 43

2.

Uji Asumsi Klasik ... 45

3.

Uji Asumsi Korelasi ... 47

4.

Uji Hipotesis ... 48

5.

Analisis Regresi Linier Sederhana ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A.

Karakteristik Responden ... 51

B.

Hasil dan Pembahasan ... 53

1. Hasil Uji Kualitas Data ... 53

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 58

3. Hasil Koefisien Korelasi ... 60


(10)

vi

a. Hasil Uji t ... 62

b. Hasil Uji Koefisien Regresi Linier Sederhana ... 62

c. Hasil Uji

R2 (Koefisien Determinasi) ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A.

Kesimpulan ... 65

B.

Saran ... 65


(11)

vii

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Data Perkembangan Karyawan ... 30

2.2 Data Jumlah Anggota KSU Ubasyada Ciputat ... 32

2.3 Produk Pembiayaan KSU Ubasyada Ciputat ... 37

3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 41

3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ... 48

4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

4.2

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 51

4.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Saat Ini ... 52

4.4 Data Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 53

4.5 Kuesioner Pertanyaan Variabel Account Officer ... 54

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Account Officer ... 55

4.7 Kuesioner Pertanyaan Variabel Minat Nasabah Menggunakan Pembiayaan Murabahah ... 55

4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Nasabah Menggunakan Pembiayaan Murabahah ... 56

4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 57

4.10 Hasil Uji Korelasi ... 61

4.11 Hasil Uji Hipotesis t ... 62

4.12 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 62


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Struktur Organisasi KSU Ubasyada Ciputat ... 27 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 59 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 60


(13)

ix Lampiran 3 : Surat Keterangan Riset Lampiran 4 : Kuisioner Penelitian

Lampiran 5 : Data Mentah Jawaban Responden Lampiran 6 : Hasil Perhitungan SPSS 20


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada era sekarang ini terjadi perubahan di kalangan masyarakat Indonesia. Perkembangan tingkat religiusitas semakin meningkat. Kebutuhan untuk menghapus dikotomi dan penyakit dualisme mulai dilakukan. Usaha tersebut merupakan upaya untuk menyatukan (islamisasi) ilmu umum dan ilmu agama. Kesemuanya ini dilakukan dalam rangka mengejar ketinggalan masyarakat dengan perkembangan zaman yang semakin cepat dan tuntutan serta tantangan yang semakin banyak.

Sistem perbankan dalam ekonomi Islam didasarkan pada konsep pembagian baik keuntungan maupun kerugian. Pada tahun 1975 berdiri

Islamic Development Bank (IDB) yang juga berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan-kegiatan usaha Islamic Development Bank (IDB) memberikan pembiayaan antara lain untuk trade financing dan pembiayaan proyek-proyek di masing-masing negara anggota.

Bentuk pembiayaan murabahah sampai saat ini masih merupakan pembiayaan yang dominan pada perbankan syriah, kegiatan yang dilakukan oleh Islamic Development Bank (IDB) masih terfokus pada skim murabahah yang cenderung merupakan pembiayaan jangka pendek dan memiliki dampak positif terhadap perekonomian meskipun lebih kecil dibandingkan dengan skim mudharobah.1

1

Antonio, M. Syafi’I, dkk. Bank Syariah (Analisis Kekuatan, Kelemahan dan Ancaman), Ekonosia Yogyakarta, 2004, Cet. 3, hal 3.


(15)

Dalam perkembangan sejarah, perekonomian syariah yang bersih dan bebas bunga di Indonesia telah memasuki tahap pengembangan yang syarat tantangan. Dalam perjalanannya kita dapat menganalisis adanya beberapa kendala kultural dalam penerapannya, kendala kultural masyarakat Indonesia antara lain kendala simbolisme, khususnya masyarakat Islam baik dari kalangan praktisi usaha maupun masyarakat umum sering terjebak pada simbolisme dan melupakan aspek subtansi dari ajaran syariat Islam.

Kepatuhan dan kesesuain syariah (syariah complience) adalah harapan masyarakat secara umum termasuk dalam bidang ekonomi. Karena keterlibatannya dalam ekonomi syariah berangkat dari aqidah atau ideologi yang akan mengalahkan segala pertimbangan pragmatis, sehingga menjadi potensi yang besar bagi pengembangan ekonomi syariah. Sejak tahun 70-an, gerakan Islam ditingkat nasional telah memasuki bidang ekonomi dengan diperkenalkannya sistem ekonomi Islam, sebagai alternatif terhadap sistem kapitalis dan sistem sosialis. Wacana sistem ekonomi Islam itu diawali dengan konsep ekonomi dan bisnis non ribawi.

Khusus dalam bidang ekonomi, perkembangan sistem ekonomi dan bisnis berlandaskan Syari’ah Islam telah menunjukkan trend yang cukup mengembirakan.2 Hadirnya BMI, BPR Syari’ah dan bebrapa lembaga keuangan lainnya di bumi pertiwi ini menunjukkan langkah kemajuan keberadaan sistem ekonomi dan bisnis Islam di Tanah Air. Lembaga-lembaga

2

M. Umar Chapra, “Perlukah memiliki Sistem Ekonomi Islam”, Jurnal Ekonomi Syari’ah, FE UGM, Yogyakarta, 2002, h. 8.


(16)

3

seperti itu adalah organisasi yang bermetaforakan “amanah”. Yang lebih mengutamakan etika berbasis islami.

Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat merupakan salah satu lembaga keungan yang berlandaskan syariat Islam. Hal ini terbukti dengan produk-produk yang dimiliki oleh Koperasi Serba Usaha serta Akad yang dimiliki oleh KSU Ubasyada tersebut. Keberadaan KSU mempunyai peranan penting dalam upaya mempercepat sosialisasi dan pengembangan keuangan syariah khususnya di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Namun dalam perjalanannya KSU menemui beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah permasalahan yang terkait dengan SDM (Sumber Daya Manusia). Kendala tersebut perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan minat bagi nasabah. Keberhasilan suatu bank dalam menghimpun dana dari masyarakat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal bank.3

Nasabah memiliki sikap yang berbeda-beda di dalam menilai atribut-atribut produk yang menonjol. Atribut yang paling menonjol bukan berarti merupakan atribut yang penting bagi nasabah.

Pada kondisi pasar pembeli, nasabah harus dapat membeli aneka tawaran produk / jasa bank. Bank harus dapat memberikan pelayanan yang prima dan apabila tidak maka nasabah akan segera berpaling ke bank lain yang dapat menang dalam persaingan dan tetap bertahan hidup maka bank harus berwawasan pelanggan. Diantaranya adalah pelayanan yang baik, nisbah bagi hasil yang adil dan kualitas produk harus ditingkatkan.

3

M. Faisal Abdullah, “Manajemen Perbankan Teknis Analisis Kinerja Keuangan Bank”, UMM Press, Malang, 2003, h. 20


(17)

Nilai pelayanan bagi nasabah sangat penting, mengingat jasa bank merupakan jasa professional. Sistem on-line, tabungan dengan ATM merupakan contoh upaya bank dalam memberikan layanan yang cepat dan akurat. Sedangkan nilai suatu produk dapat dievaluasi oleh nasabah melalui manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk tersebut dibandingkan produk bank lainya.4

Selain itu sistem perbankan syariah menerapkan pola pembiayaan usaha dengan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok pada perbankan syariah, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada masing-masing pihak, baik bank ataupun nasabahnya. Semua pihak pada hakekatnya akan memperhatikan prinsip kehatihatian, sehingga akan memperkecil kemungkinan resiko terjadinya gagal usaha.

Pembiayaan bagi hasil beresiko untung dan rugi ditanggung bersama maka dituntut dari pejabat bank yang disebut Account Officer dan komite pembiayaan untuk lebih selektif dan hati-hati dalam menganalisa suatu proyek atau usaha yang diajukan sebelum memberikan keputusan diterima suatu usulan tersebut. Pada dasarnya seorang Account Officer merupakan ujung tombak bank dalam memasarkan produknya, maka seorang Account Officer

harus memiliki kecakapan menjual (salesmanship) yang memadai untuk memasarkan produk yang ditawarkan. Disamping itu peranan dan fungsi seorang Account Officer adalah melakukan pemantauan atas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah agar nasabah tersebut memenuhi komite atas

4

M. Faisal Abdullah, “Manajemen Perbankan Teknis Analisis Kinerja Keuangan Bank”, UMM Press, Malang, 2003, h. 227


(18)

5

pembiayaannya. Seorang Account Officer sangat mempengaruhi nasabah dalam mengambil keputusan pembiayaan, karena seorang nasabah akan merasa yakin dengan seorang Account Officer yang memberikan pelayanan dengan baik.

Account Officer (AO) adalah salah satu dari Sumber Daya Manusia di Koperasi Serba Usaha yang memiliki tugas mencari nasabah yang layak sesuai kriteria peraturan Koperasi serba usaha, menilai, mengevaluasi, mengusulkan besarnya kredit yang diberikan. Untuk mendapatkan seorang Account Officer

yang berkualitas, diperlukan pendidikan yang memadai, agar bisa mengenali usaha yang layak dibiayai. Sebelumnya Account Officer akan membuat perencanaan, usaha apa saja yang layak dibiayai di wilayahnya, dan berapa kira-kira dana yang diperlukan untuk menyalurkan kredit tersebut. Kemudian

Account Officer akan melakukan kunjungan ke usaha nasabah, melakukan wawancara, menggali sebetulnya apa yang diperlukan oleh nasabah tersebut. Di samping itu, Account Officer merupakan point of contact antara bank dengan pihak custemer yang harus memelihara hubungan dengan nasabah wajib memonitor seluruh kegiatan nasabah secara terus-menerus.5

Dengan adanya Account Officer yang berkualitas hal ini akan memberikan dampak positif terhadap KSU. Begitupun sebaliknya, jika Koperasi Serba Usaha yang memiliki Account Officer yang kualitasnya dibawah standar akan memengaruhi tingkat kepuasan nasabah, sehingga hal ini akan berdampak buruk bagi Koperasi Serba Usaha tersebut. Pada Koperasi

5

Rivai, H. Veithzal, Credit Manajemen Handbook, (Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktik Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hal 293.


(19)

Serba Usaha Ubasyada Analisis Kredit dilakukan oleh Account Officer, yaitu

officer yang menangani account (debitor) sehari-hari. Karena itu adalah mutlak bagi seorang Account Officer (AO) untuk menguasai teknik-teknik Analisis Kredit agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat.

Seperti yang telah dijelaskan di atas Account officer ini menjadi penting karena ialah yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya sirkulasi keuangan antara KSU dengan Nasabah. Karena itulah account officer yang berkompeten akan membawa hasil yang maksimal sesuai dengan harapan bagi KSU tersebut.

Dengan latar belakang seperti yang disebutkan di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah Pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat.

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini dibuat agar peneliti atau analisis ini lebih terarah dan tidak meluas ke permasalahan yang lain, maka penulis membatasi masalah ingin mengetahui pengaruh account officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat yang dilakukan selama dua bulan yang dimulai tanggal 1 Juni 2013 sampai dengan tanggal 31 Juli 2013.


(20)

7

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh Account Officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat ?

b. Bagaimanakah hubungan Account Officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat ?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui, menemukan, menjabarkan serta menganalisa pengaruh Account Officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat b. Untuk mengetahui hubungan Account Officer terhadap minat nasabah

dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat.

2. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, maka penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi:


(21)

a. Untuk penulis dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pemahaman dalam bidang lembaga keuangan Syari’ah, khususnya ilmu pengetahuan mengenai Koperasi Serba Usaha.

b. Untuk dunia Akademik atau Fakultas, dapat dijadikan sumbangan kepustakaan.

c. Untuk Koperasi Serba Usaha Ubasyada dapat dijadikan sumbangan kepustakaan dan rujukan bagi para Pengurus Koperasi Serba Usaha Ubasyada, guna meningkatkan kinerja anggota pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada.

D.Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuatitatif, berikut beberapa prosedur pendekatan kuantitatif yang akan digunakan dalam penelitian ini, diantaranya:

1. Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan melakukan penelitian lapangan terhadap responden yang dituju. Data primer yang dikumpulkan melalui hasil pengisian kuesioner oleh responden yang dibuat oleh penulis. Dalam hal ini responden diminta mengisi sendiri kuesioner tanpa melibatkan pandangan subjektif interviewer. Namun pada saat pengisian kuesioner ini, responden tetap didampingi oleh interviewer untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pengisian kuesioner. Kuesioner ini diperoleh dari beberapa


(22)

9

referensi yang kemudian akan dimodifikasi dalam bentuk pertanyaan. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terstruktur adalah pertanyaan yang alternatif jawabannya telah tersedia. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian daftar pertanyaan formal yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden.

b. Data Skunder

Yakni sumber data yang diperoleh dari laporan-laporan yang dikeluarkan oleh Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat serta yang diperoleh dari literatur kepustakaan, seperti buku - buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi skripsi.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan langsung atau dengan melakukan observasi langsung di Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat

b. Peneliti melakukan beberapa wawancara dengan pengurus KSU Ubasyada serta menyebarkan kuesioner kepada nasabah yang mendapatkan pembiayaan murabahah dari Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat.

c. Peneliti juga mengumpulkan data dengan menggunakan dokumentasi dari pengurus Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat, seperti file gambar dan foto - foto.


(23)

3. Metode Analisa

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh accout officer terhadap minat nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan murabahah.

Proses dalam metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap pengujian yaitu dengan pengujian asumsi klasik, lalu melakukan uji t yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap dependen secara parsial, uji F digunakan, untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel independen terhadap dependen secara simultan, dan determinasi (R2) untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.

E.Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun karya ilmiah ini, penulis mengadakan penelitian lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu karya ilmiah yang sesuai dengan yang akan penulis teliti.

1. Peran Account Officer Dalam Menekan Pembiayaan Bermasalah Di PT. BPR Syari’ah Harta Insan Karimah yang ditulis oleh Ifah Latifah (103046128337) Jurusan Ekonomi Islam, dalam tulisannya membahas mengenai peran yang dilakukan Account Officer dalam menekan debitur yang bermasalah dalam melunaskan hutangnya kepada PT. BPR Syari’ah Harta Insan Karimah.


(24)

11

2. Profesionalisme Account Officer (AO) Lembaga Keuangan Syariah yang ditulis oleh Meganita Cahya Panggalih (108046100072) Jurusan Perbankan Syariah, di dalam tulisanya membahas mengenai profesionalisme

account officer (AO) lembaga keuangan syariah dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profesionalitas AO tersebut

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nasabah Menabung Di Perbankan Syariah (Kasus Pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta) yang ditulis oleh Yayan Fauzi (05390II0) Jurusan Keuangan Islam, di dalam tulisanya menjelaskan factor apa saja yang dapat mempengaruhi nasabah untuk menabung di bank BNI syariah.

F. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu

Waktu penelitian penulis akan dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai Juli 2013.

2. Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Koperasi Serba Usaha Ubasyada, yang beralamat di Jl. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 2 Rt 01/10 Ciputat, Tangerang Selatan.

G.Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah, dan sekaligus agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sistematis, maka penulis membagi atas lima bab. Kelima bab tersebut secara rinci sebagai berikut:


(25)

Bab I berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, waktu dan tempat penelitian serta sistematika pembahasan.

Bab II berisi tentang pembahasan mengenai definisi-definisi yang bersangkutan dengan judul penelitian yang ditinjau dari etimologi maupun terminologi yang bersandar dari kepustakaan yang rajih. Yakni membahas tentang teori-teori yang bersangkutan dengan Account Officer serta teori yang membahas mengenai produk pembiayaan murabahah.

Bab III dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang metode penelitian yang mencakupi; ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis dan operasional variabel penelitian.

Bab IV membahas tentang tinjauan umum mengenai analisis dan pembahasan yang berisi tentang; karakteristik responden, analisis mengenai penelitian serta hasil pembahasan.

Bab V merupakan bab penutup, yang mana dalam bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya dan sekaligus menjawab permasalahan pokok yang dikemukakan sebelumnya dan kemudian penulis mengemukakan saran - saran.


(26)

13 BAB II

TINJAUAN TEORI TENTANG ACCOUNT OFFICER, MINAT NASABAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN KOPERASI SERBA

USAHA UBASYADA CIPUTAT

A.Account Officer

1. Pengertian Account Officer

Sejak deregulasi perbankan diluncurkan pemerintah, terutama sejak pakto (paket kebijakan oktober) 27, pasar perbankan Indonesia bergeser dari

seller’s market menjadi buyer’smarket yang ditandai dengan pertumbuhan kapasitas perbankan yang jauh lebih cepat dari pertumbuhan pasar. Dalam kondisi seperti itu, maka pandangan marketing (marketing point of view)

diperlukan untuk memenangkan persaingan. Cara kerja yang tradisional (mengharapkan nasabah mendatangi bank) harus ditinggalkan bila bank tidak ingin kalah dalam kancah pertempuran perbankan. Di Indonesia sendiri istilah dan sistem Account Officer mulai digunakan di dunia perbankan, yaitu sejak deregulasi 1 Juni 1983, sebagai upaya untuk meraih pasar yang lebih luas dan untuk meningkatkan efisiensi guna meraih profitabilitas yang lebih baik di tengah persaingan yang tajam. Sistem

Account Officer menarik bagi para bankir, karena keunggulan system tersebut yang terletak pada peranannya yang besar dalam menghubungkan bank dengan nasabahnya. Account Officer tersebut mempunyai tugas melayani semua keperluan nasabah yang berkaitan dengan bank secara utuh. Lebih dari itu pelayanan menjadi lebih bermutu dan Account Officer yang sudah professional dapat mengantisipasi pelayanan berikutnya yang dibutuhkan nasabah. Dari uraian tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa


(27)

pengertian Account Officer adalah aparat manajemen yang ditugaskan untuk membantu direksi dalam menangani tugas-tugas, khususnya yang menyangkut bidang pemasarandan pembiayaan.1

Account Officer adalah seorang businessman. Ia adalah orang yang mewakili bank untuk melakukan transaksi bisnis dengan para nasabahnya. Sebagai businessman yang baik, Anda harus tahu kapan harus melakukan bisnis, kapan tidak melakukan bisnis, dan kapan harus melakukan bisnis yang sedikit saja. Anda harus dapat membaca keadaan. Sebagai seorang pengusaha, Anda juga tidak akan jual rugi. Negosiasi akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu proposal kredit, seperti tingkat suku bunga pinjaman, biaya-biaya kredit, dan lain-lain.2

2. Peran Accout Officer

Di dalam melaksanakan tugasnya, Account Officer memiliki fungsi ganda. Di satu pihak, ia merupakan personil bank yang harus bekerja di bawah peraturan dan tujuan bank, sehingga dapat memberikan hasil (target revenue) kepada bank, dan di pihak lain, ia dituntut untuk memberikan kondisi yang paling baik bagi nasabahnya, yang umumnya tercermin dari biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah. Oleh karena itu, seorang

Account Officer dituntut untuk mengoptimalkan kedua sisi kepentingan tersebut. Bank yang memiliki Account Officer yang berkualitas baik tentunya akan sangat membantu dalam menghadapi persaingan pada situasi perbankan saat ini.

1

Jusuf Jopie, “Panduan Dasar Untuk Account Oficcer”, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 1997, h. 8

2

Jopie, Jususf, Analisis Kredit Untuk Account Officer, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 281


(28)

15

Pada dasarnya, peranan seorang Account Officer adalah sebagai berikut:3

a. Mengelola account

Seorang Account Officer berperan untuk membina nasabah agarmendapatkan efisiensi dan optimalisasi dari setiap transaksi keuangan yangdilakukan tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sebagai personil bank.

b. Mengelola Produk

Seperti disebut di atas, seorang Account Officer harus mampu menjembatani kemungkinan pemakaian berbagai produk yang paling sesuai untuk kebutuhan nasabahnya.

c. Mengelola Kredit

Account Officer berperan untuk melakukan pemantauan atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah agar nasabah selalu memenuhi komitmen atas pinjamannya. Untuk melaksanakan hal ini, seorang Account Officer

harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis nasabahnya. d. Mengelola Penjualan

Seorang Account Officer pada dasarnya merupakan ujuk tombak bank dalam memasarkan produknya, maka seorang Account Officer juga harus memiliki salesmanship yang memadai untuk dapat memasarkan produk yang ditawarkan.

3


(29)

e. Mengelola Profitability

Seorang Account Officer juga berperan dalam menentukan keuntungan yang diperoleh bank. Dengan demikian, ia harus yakin bahwa segala hal yang dilakukannya berada dalam suatu kondisi yang memberikan keuntungan kepada bank.

B.Minat Nasabah

1. Definisi Minat Nasabah

Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Menurut Ensiklopedia Indonesia, istilah minat dalam bahasa inggris adalah interest yang berarti perhatian, yakni kecenderungan bertingkah laku secara terarah terhadap objek, kegiatan atau pengalaman tertentu. Menurut Djaali, minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.4

Pengertian minat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan hati atau keinginan terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan senang tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Minat merupakan aspek penting kepribadian, perhatian dan minat berbarengan dengan emosi dan kemauan, menentukan luasnya kesadaran. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa nasabah lebih menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula ditunjukkan

4


(30)

17

dengan melakukan pembelian terhadap produk, minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.5

Jadi yang dimaksud dengan minat nasabah adalah keinginan yang muncul dari diri seorang nasabah dalam menggunakan sebuah produk atau jasa yang dimiliki oleh sebuah lembaga keuangan tertentu dan tanpa disuruh oleh seseorang.

2. Faktor - Faktor Yang Menumbuhkan Minat

Menurut Crow dan Crow sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman shaleh dan Muhbib Abdul Wahab ada tiga faktor yang dapat menimbulkan minat, yaitu:

a. Dorongan dari dalam individu, misalnya dorongan untuk makan, ingin tahu seks. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.

b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan sesuatu aktifitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian timbul karena keinginan mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin mendapatkan penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.

5

Asep Suryanto, Fungsi Bank Syariah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat Untuk Menyimpan Dana dan Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, (Bandung,2006), hal.28.


(31)

c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.

Karena kepribadian manusia bersifat kompleks, maka sering ketiga faktor tersebut tidak berdiri sendiri dalam menyebabkan timbulnya minat, melainkan merupakan perpaduan dari ketiga faktor tersebut. Sehingga menjadi agak sulit untuk menentukan faktor manakah yang menjadi awal penyebab timbulnya minat.

C.Pembiayaan Murabahah 1. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan kerjasama antara lembaga dan nasabah dimana lembaga sebagai pemilik modal (shahibul maal) dan nasabah sebagai fungsi untuk menghasilkan usahanya. Pembiayaan menurut Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998.6 Pasal 1 ayat 12 menyatakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Pasal 1 ayat 13 berbunyi prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana dan pembiayaan

6

Ridwan, Muhammad, “Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)”, UII Press, Yogyakarta, 2011, hal. 163.


(32)

19

kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari’ah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.

Dari pengertian pembiayaan di atas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah suatu pemberian pinjaman berdasarkan prinsip kepercayaan dan persetujuan pinjam-meminjam antara pemilik modal dan nasabah sebagai fungsi untuk menghasilkan usahanya dimana nasabah berkewajiban mengembalikan hutangnya sesuai dengan persetujuan yang disepakati.prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain.

Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk. 7:

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi. Dengan demikian dapat meningkatkan taraf ekonominya. b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan

usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

7

Muhammad, “Bank Syariah : Analisis Kekuatan, Peluang, Kelemahan dan Ancaman, Ekonisia, Yogyakarta, 2002, hal. 17 – 18.


(33)

c. Meningkatkan produktivitas, artinya: adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya. Sebab upaya produksi tidak akan jalan tanpa adanya dana.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya: dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan dana pembiayaan maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka lapangan kerja baru.

e. Terjadi distribusi pendapatan, artinya: masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktivitas kerja berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari pendapatan masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi pendapatan.

Secara mikro pembiayaan diberikan dalam rangka untuk:

a. Upaya memaksimalkan laba, artinya: setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan yaitu menghasilkan laba usaha. Untuk dapat menghasilkan laba yang maksimal maka mereka perlu dukungan dana yang cukup.

b. Upaya meminimalkan risiko, artinya: usaha yang dilakukan agar mampu menghasilkan laba maksimal maka pengusaha harus mampu meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya: sumber daya ekonomi dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal. Dengan demikian pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya ekonomi.


(34)

21

d. Penyaluran kelebihan dana, artinya: dalam kaitannya masalah dana maka mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

2. Murabahah

Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati.8

Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate profit-nya (keuntungan yang ingin diperoleh).9

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayaranya dan waktu penyerahan barang. Ada 3 jenis jual beli yang dijadikan dasar dalam pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah, yaitu bai al-murabahah, ba’i as-salam dan ba’i al-istishna.10

8

Adiwarman, Karim, “Bank Islam”, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2006, h. 113 9

Adiwarman, Karim, “Bank Islam”, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2006, h. 113 10

Heri, Sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi 3, Ekonisia, 2008, Yogyakarta, h. 69


(35)

Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli merupakan penyediaan barang modal maupun investasi untuk pemenuhan kebutuhan modal maupun investasi. Atas transaksi ini BMT akan memperoleh sejumlah keuntungan. Karena sifatnya jual beli, maka transaksi ini harus memenuhi syarat dan rukun jual beli.11

a. Bai Al-Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antar pihak bank danm nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang yang dibutuhkan oleh nasabah dengan membeli barang itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan atau di mark-up dengan kata lain, penjual barang kepada nasabah dilakukan atas dasar cost-plus profit.12 Landasan Hukumnya tertera dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 275 yang dijelaskan sebagai berikut:

11

Muhamad Ridwan, “Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT)”, UII Press, Yogyakarta, 2011, h. 167

12

Heri, Sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi 3, Ekonisia, 2008, Yogyakarta, h. 69


(36)

23

Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

b. Ba’i As-Salam

Kata salama dengan salafa artinya sama. Disebut salam karena pemesan barang menyerahlan uangnya ditempat akad. Disebut salaf

karena pemesan menyerahkan uangnya terlebih dahulu. Definisi salam

adalah akad pesanan barang yang disebutykan sifat-sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan barang mennyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan. 13 Landasan Hukumnya tertera dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 283 yang dijelaskan sebagai berikut:

13

Heri, Sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi 3, Ekonisia, 2008, Yogyakarta, h. 70


(37)

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

c. Ba’i Al-Istishna

Menurut jumbur ulama fuqaha, ba’i al – istishna merupakan suatu jenis khusus dari ba’i as-salam. Biasanya, jenis ini dipergunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian, ketentuan istishna mengikuti ketentuan dan aturan akad ba’i as-salam. Produk istishna menyerupai produk salam namun dalam istishna pembayaranya dapat dilakukan oleh bank dalam beeberapa kali (termin) pembayaran. Adapun ketentuan umum dalam istishna adalah sebagai berikut:14

1) Spesifikasi barang pesanan harus jelas, seperti jenis, macam, ukuran dan jumlah

2) Harga jual disepakati tercantum dalam akad istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya akad

3) Jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.

14

Heri, Sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syariah”, Edisi 3, Ekonisia, 2008, Yogyakarta, h. 72.


(38)

25

D.Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat 1. Sejarah Singkat KSU Ubasyada Ciputat

Kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat merupakan topik yang hangat dibicarakan dikalangan intelektual dewasa ini, pembicaraan mengenai kesenjangan ini ternyata hanya smapai pada acara-acara seminar dan dialog tanpa ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Salah satu faktor yang mendominasi adanya kesenjangan sosial adalah karena adanya kesenjangan ekonomi dan politik.

Dilatar belakangi keinginan yang besar untuk berperan serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat strata ekonomi lemah, sekelompok pemuda yang tergabung dalam jamaah pangajian malam Kamis dengan mayoritas berprofesi sebagai pedagang kecil (PK-5) memiliki gagasan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha yang sedang dijalankan, khususnya dalam segi permodalan serta cara penyediaan dana untuk perjuangan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, karena dakwah perlu didukung oleh dana atau ekonomi yang kuat.

Dengan pemikiran tersebut di atas, maka pada tanggal 4 Agustus 1999 terbentuklah Usaha Bersama As-Syuhada yang lebih dikenal dengan sebutan “UBASYADA” yang pada awalny didirikan oleh 22 (dua puluh dua) anggota pendiri yang berhasil memgumpulkan modal awal sebsar Rp 2.750.000, 00 (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). Seiring dengan perkembangannya, UBASYADA boleh dikatakan berkembang dengan maju dan cukup menggembirakan. Hal ini dapat diketahui dari jumlah anggota yang tercatat pada tahun 2010 sebanyak 5.750 anggota, yang terdiri dari anggota penuh dan anggota muda dengan jumlah dana yang berhasil


(39)

dihimpun UBASYADA hingga saat itu adalah sebesar Rp. 4.000.000.000.00 (empat milyar rupiah).

Pada tanggal 5 Maret 2003, UBASYADA yang merupakan lembaga usaha berbadan hukum koperasi yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan usahanya telah disahkan Menteri Koperasi dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan pembinaan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia dengan Nomor 518/ 7/ BH/ Dis.KUK dengan nama Koperasi Serba Usaha (KSU) UBASYADA yang beralamat di Jalan Dewi Sartika Gg. Nangka Cimanggis No.2 RT 001/010 Desa Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang (sekarang Kota Tangerang Selatan), Provinsi Banten, nomor telepon: (021) 7424651.

2. Visi, Misi dan Tujuan

Berikut ini merupakan visi, misi, maksud dan tujuan yang dimiliki KSU Ubasyada Ciputat

a. Visi dan Misi

Visi dan Misi KSU UBASYADA adalah menegakkan syariat Islam dalam sektor perekonomian dan pembangunan masyarakat ekonomi (pedagang) yang Islami.

b.Maksud

Adapun maksud didirikannya KSU UBASYADA adalah sebagai alat bantu atau sarana dalam menegakkan syariat Islam pada sector perekonomian.


(40)

27

c. Tujuan

Tujuan utama KSU UBASYADA adalah untuk membangun, memberdayakan dan meningkatkan ekonomi umat Islam.

3. Organisasi dan Manajemen

Gambar 2.1

Struktur Organisasi KSU Ubasyada Ciputat RAT

DPS dan MANAJEMEN PENGURUS

MANAGER

Ka. UNIT SIMPAN PINJAM

BAG. TABUNGAN BAG. PEMBIAYAAN

COLLECTOR

BAG. ADMINISTRASI DEBT COLLECTOR

SURVEYOR

Ka. UNIT USAHA BAG. PENGADAAN

BAG. ADMINISTRASI SURVEYOR/COLLECTOR

Ka. KEUANGAN

PEMBUKUAN KASIR


(41)

a. Kepengurusan

Pengurus merupakan pemegang kekuasaan atau mandataris dari Rapat Anggota dan bertindak sebagai pelaksana dari keputusan dan kebijakan yang dihasilkan dan ditetapkan oleh Rapat Anggota. Pengurus juga bertindak sebagai kontrol dari seluruh aktivitas manajemen yang dilaksanakan di KSU UBASYADA sebagai fungsi dan kewenangannya sebagai pengurus, adapun pertanggung jawabannya atas seluruh tugas dan kewajibannya dilaporkannya pada Rapat Anggota.

Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2006 telah dipilih melalui proses pemilihan yang demokratis oleh Rapat Anggota , ditetapkan susunan kepengurusan Koperasi Serba Usaha Ubasyada periode 2006-2010 sebagai berikut:

Ketua : Anang Abdul Manan

Sekertaris : Dudung Abdul Wahab Bendahara : Rokim Nurhakim

Namun pada tanggal 1 Oktober 2009 Bapak dudung Abdul Wahab mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekertaris dengan alasan bahwa usaha Mie Bakso yang baru dirintisnya membutuhkan keseriusan waktu, tenaga dan pikirannya. Oleh karena itu, pada tanggal 9 Oktober 2009 dilaksanakan Rapat Anggota Luar Biasa, yang salah satu keputusannya adalah menerima pengunduran diri Bapak Dudung Abdul Wahab dari jabatan Sekertaris Badan Pengurus dan memilih serta menetapkan Bapak Dedi untuk menjabat sekertaris Badan Pengurus sampai akhir periode kepengurusan 2006-2010.


(42)

29

b.Dewan Pengawas Syariah dan Manajemen

Sebagai organisasi atau lembaga yang menjalankan pola syariah,maka telah menjadi keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS). Pada pelaksanaannya disatukan dengan Pengawas Syariah dan Managar lebih efektif dalam menjalankan tugas pengawasan. Tugas inti dari dewan pengawas syariah dan managemen adalah mengawasi seluruh kegiatan dan aktivitas UBASYADA agar tidak menyimpang dari prinsip-prinsip Syariah dan ketentuan-ketentuan manajemen.

Berdasakan keputusan anggota Luar Biasa dari pada hari Senin tanggal 8 Mei 2006 telah di tetapkan dan di sahkan susunan Dewan Pengawas Syariah dan Manajemen KSU UBASYADA periode 2006 - 2010 sebagai berikut:

Ketua : Ustadz Miftahudin, MA Anggota : Drs.Sudarso

Anggota : Dadang Romansyah,SE. Ak

c. Kepengelolaan

Sebagai bentuk pelaksanaan manajemen, fungsi staffing menjadi bagian yang tidak terpisahkan, penempatan dengan recruitment karyawan atau pegawai diputuskan pada komite personalia dengan melihat pada kebutuhan dan sumnber data yang dibutuhkan.


(43)

Tabel 2.1

Data Perkembangan Karyawan

No Jabatan Tahun 2011 Tahun 2012

1. Manager 1 1

2. Kabag Operasional 1 1

3. Kabag Marketing 0 0

4. Financing Area Supervisor 0 0

5. Account Officer Supervisor 0 0

6. Accounting 1 1

7. Teller 1 1

8. Kasir 1 1

9. ADMP 1 1

10. Financing Area Coordinator 1 2

11. Account Officer Coordinator 0 0

12. Financing Area Officer 15 13

13. Account Officer 1 1

14. Office Boy 1 1

Jumlah 24 24

Sumber: KSU Ubasyada Ciputat

d.Keanggotaan

Keanggotaan KSU UBASYADA dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, ini dapat diartikan bahwa KSU UBASYADA terus mendapat kepercayaan dari masyarakat. Keanggotaan dalam KSU UBASYADA terbagi ke dalam empat kriteria yaitu Anggota Penuh, Calon Anggota, Anggota Muda (Anggota Luar Biasa) dan Anggota Kehormatan.

1) Anggota Penuh: Seseorang (anggota muda) yang mengajukan lamaran untuk menjadi anggota penuh KSU Ubasyada, telah memenuhi persyaratan keanggotaan koperasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi anggota penuh.


(44)

31

2) Calon Anggota: Seseorang (anggota muda) yang mengajukan lamaran untuk menjadi Anggota Penuh KSU Ubasyada, namun belum dapat melunasi Simpanan Pokok yang ditetapkan Koperasi yang belum tercatat dalam anaggota koperasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi Calon Anggota, dan dalam waktu 3 (tiga) bulan harus sudah diputuskan diterima atau ditolak menjadi Anggota Pnuh KSU Ubasyada.

3) Anggota Muda (Anggota Luar Biasa): Keanggotaan dalam KSU UBASYADA terbagi ke dalam empat kriteria yaitu Anggota Penuh, Anggota Muda (Anggota Luar Biasa) dan Anggota Kehormatan. a) Anggota Penuh: Seseorang (anggota muda) yang mengajukan

lamaran untuk menjadi anggota penuh KSU Ubasyada, telah memenuhi seluruh persyaratan keanggotaan koperasi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi anggota penuh.

b)Calon Anggota: Seseorang (anggota muda) yang mengajukan lamaran untuk menjadi anggota penuh KSU Ubasyada, namun belum dapat melunasi Simpanan Pokok yang ditetapkan Koperasi dan belum tercatat dalam buku anggota koperasi sebagaimana tercantum dalam anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi Calon Anggota, Calon Anggota tidak dicantumkan dalam buku daftar


(45)

anggota, dan dalam waktu 3 (tiga) bulan harus sudah diputuskan diterima atau ditolak menjadi Anggota Penuh KSU Ubasyada. c) Anggota Muda (Anggota Luar Biasa): Mereka yang ingin

mendapatkan pelayanan dan menjadi anggota koperasi, namun tidak sepenuhnya dapat memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan AD dan ART atau peraturan khusus koperasi. Ketentuan ini memberi peluang bagi penduduk Indonesia bukan warga Negara dapat menjadi Anggota Luar Biasa dari suatu Koperasi seoanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d)Anggota Kehormatan: Seseorang yang karena kedudukannya

diminta oleh pengurus untuk menjadi Anggota Kehormatan Koperasi.

Tabel 2.2

Data Jumlah Anggota KSU Ubasyada Ciputat

No. Jenis Anggota Tahun 2010 Tahun 2011

1. Anggota Penuh 23 23

2. Calon Anggota 0 0

3. Anggota Muda 7397 5762

4. Anggota Kehormatan 0 0

Jumlah 7420 5785

Sumber: KSU Ubasyada Ciputat

e. Pendidikan dan Pelatihan

KSU UBASYADA sangat menyadari bahwa pendidikan dan pelatihan sangat perlu untuk dilaksanakan, karena dengan hal tersebut, kualitas dan profesionalisme pengurus dan karyawan dapat terus ditingkatkan sehingga produktivitas kerja diharapkan lebih baik.


(46)

33

Pada tahun 2010 KSU UBASYADA mengikuti pelatihan-pelatihan, seperti:

1) Pelatihan Tentang Pembiayaan Bermasalah yang diadakan oleh Forum Silaturahim Koperasi Syariah Tangerang Selatan.

2) Pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Inkopsyah. 3) Pengajian rutin Mingguan.

4) Seminar tentang Properti Syariah.

5) Pembelian satu paket Ensiklopedi Al Qur’an Hadist. 6) Pencerahan Motivasi dari Dewan Pengawas Syariah.

4. Produk - Produk KSU Ubasyada Ciputat a. Produk Pendanaan

KSU UBASYADA menghimpun dana dari anggota dan calon anggota dalam bentuk:

1) Tabungan Wadiah Yad Dhamanah

Simpanan anggota pada koperasi akad wadiah/ titipan dan simpanan tersebut dapat digunakan oleh koperasi untuk kegiatan usaha koperasi, dengan ketentuan penyimpan tidak mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya, tetapi koperasi dapat memberikan kompensasi dengan imbalan bonus/hadiah yang nominalnya ditentukan berdasarkan kebijakan dan kemampuan koperasi. Jenis-jenis tabungan Wadiah Yad Dhamanah:

a) Tabungan Anggota Ubasyada (TABASYA) b)Tabungan Aqiqah Qurban (TANQIQU)


(47)

c) Tabungan Hari Raya Idul Fitri (THIRAFI) d)Tabungan Pendidikan

Produk Tabungan pada KSU Ubasyada menggunakan Akad wadiah (titipan), adapun produk tabungan tersebut terdiri dari TABASYA, TANQIQU, dan THIRAFI.

2) Tabungan Mudharabah

Simpanan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah Al Muthlaqoh yang diperlakukan sebagai investasi anggota untuk dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada anggota, calon anggota, dan masyarakat secara profesional dengan ketentuan penyimpanan dananya sesuai nisbah (proporsi bagi hasil) yang disepakati pada saat pembukaan rekening.

3) Simpanan Mudharabah Berjangka Investasi (Investasi Syariah)

Simpanan anggota pada koperasi dengan akad Mudharabah Al Muthlaqoh yang penyetoran dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi, dengan ketentuan penyimpan mendapatkan bagi hasil atas penyimpanan dananya sesuai nisbah (proporsi bagi hasil) yang disepakati di awal perjanjian. Jenis-jenis simpanan Mudharabah berjangka:

a) Simpanan Berjangka 3 bulan b)Simpanan Berjangka 6 bulan c) Simpanan berjangka 12 bulan


(48)

35

b.Produk Pembiayaan

Produk-produk pembiayaan yang ditawarkan KSU UBASYADA dalam rangka memenuhi kebutuhan anggota dan calon anggota, sebagai berikut:

a. Pembiayaan Pedagang Mikro

Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Serba Usaha Ubasyada untuk para pengusaha mikro yang mempunyai modal usaha (asset) maksimal Rp. 10.000.000,- . pembiayaan Pedagang Mikro menggunakan akad Murabahah, akad Mudharabah dan akad Musyarakah. Plafond Program Pembiayaan Pedagang Kecil Maksimal Rp. 5.000.000,- b. Pembiayaan Pedagang Kecil

Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Serba Usaha Ubasyada untuk para pengusaha kecil yang modal usaha (asset) maksimal Rp. 25.000.000,-. Pembiayaan pedagang Kecil menggunakan akad Murabahah, akad Mudharabah, dan akad Musyarakah. Plafond Program Pembiayaan Pedagang Kecil maksimal Rp 10.000.000,-.

c. Pembiayaan Belanja Ringan

Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Serba Usaha Ubasyada untuk kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti perlengkapan rumah tangga, dll. Pembiayaan belanja ringan maksimal Rp 3.000.000,-.


(49)

d. Pembiayaan Mulltijasa

Adalah program yang diberikan Koperasi Serba Usaha Ubasyada untuk anggota dan calon anggota koperasi yang sifatnyamenyewakan fasilitas, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas sewa toko/kios, dll.Pembiayaan Multi Jasa menggunakan akad Ijaroh dan Ijaroh Muhtahiya Bittamlik. Planfond program Pembiayaan Multi Jasa maksimal Rp. 10.000.000,-.

e. Pembiayaan Cepat

Adalah program pembiayaan yang diberikan Koperasi Serba Usaha Ubasyada untuk anggota dan calon anggota koperasi yang membutuhkan penambahan modal kerja segera, program pembiayaan cepat menggunakan akad Murabahah. Plafond program pembiayaan Cepat maksimal Rp 2.000.000,-.

f. Pinjaman Tabarru’

Adalah program pinjaman yang diberikan Koperasi serba Usaha Ubasyada untuk anggota dan calon anggota koperasi yang tidak mampu/dhuafa dengan ketentuan berlaku.Pembiayaan tabarru’ menggunakan akad Qardh Al Hasan yaitu pinjaman tanpa margin atau bagi hasil, pengembalian sesuai dengan jumlah pinjaman. Plafond program Pinjaman Tabarru’ maksimal Rp 1.000.000,-


(50)

37

Tabel 2.3

Produk Pembiayaan KSU Ubasyada Ciputat

No Uraian PPM PPK PBR PMJ PC

1 Program Pembiayaan Pedagang Mikro Pembiayaan Pedagang Kecil Pembiayaan Belanja Ringan Pembiayaan Multi Jasa Pembiayaan Jasa 2 Akad

Murabahah Mudharabah Musyarakah Murabahah Mudharabah Musyarakah

Murabahah Ijarah Murabahah

3 Sistem Jual Beli Jual Beli Jual Beli Sewa Jual Beli

Bagi Hasil Bagi Hasil 4 Prinsip Kesepakatan Harga

Kesepakatan

Harga Kesepakatan Harga

Kesepakatan Harga

Kesepakatan Harga Bagi Hasil Bagi Hasil

5 Realisasi Uang Tunai Uang Tunai Terima Barang Terima

Fasilitas Uang Tunai 6 Plafond Max 5 Juta Max 10 Juta Max 3 Juta Max 10 Juta Max 2 Juta 7 Jangka Waktu Max 10 bulan Max 10 Bulan Max 10 Bulan Max 10

Bulan

Max 100 Hari 8 Jaminan BPKB, Girik, AJB,

Surat Kios/Lapak BPKB, Girik, AJB, Sertifikat BPKB, Girik, AJB, Surat Kios/ Lapak BPKB, Girik, AJB, Sertifikat BPKB, Tabungan Beku 9 Pengembalian Kolektor/ Setor Kolektor/ Setor Kolektor/ Setor Kolektor/

Setor

Kolektor/ Setor

10 Angsuran Harian Harian Harian Harian Harian

Mingguan Mingguan Mingguan Mingguan Mingguan

11 Persyaratan

KTP Ya Ya Ya Ya Ya

Kartu Keluarga Ya Ya Ya Ya Ya

Foto Ya Ya Ya Ya Ya

Surat Nikah Ya Ya Ya Ya Ya

Rek. Tlp/Listrik Ya Ya Ya Ya -

Slip Gaji Ya Ya Ya Ya -

SK Pemotongan

Gaji Ya Ya Ya Ya -

Permohonan Ya Ya Ya Ya Ya

Perincian Dana Ya Ya Ya Ya -

Analisa

Keuangan Ya Ya Ya Ya Ya

Rekomendasi Ya Ya Ya Ya Ya

SKSU, SITU, SIUP, TDP, NPWP

Ya Ya - Ya -

Surat

Pernyataan Ya Ya Ya Ya Ya

Jaminan Ya Ya Ya Ya Ya

Anggota

Ubasyada Ya Ya Ya Ya Ya


(51)

38 A.Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan dan atau mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik atau analisis terhadap variasi angka-angka.1

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei, yaitu penulis yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok.2

Adapun design yng digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa yang sebenarnya mengenai obyek penelitian.3

B.Ruang Lingkup Penelitian 1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang dapat memberikan informasi. Mereka terdiri dari nasabah Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

1

Lexy J Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002) Cet ke-23, h. 31.

2

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi,” Metode Penelitian Survei” (Jakarta: LP3ES, 1995), Cet ke-2, h.3.

3

J. Vrendenbregt, “Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat” (Jakarta: PT. Gramedia, 1980), h. 34.


(52)

39

“Pengaruh Account Officer Terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat”.

2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian skripsi ini dilaksanakan dari bulan juni 2013 sampai dengan Juli 2013. Adapun lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di kantor Koperasi Serba Usaha Ubasyada yang beralamat di Jl. Dewi Sartika Gg. Nangka No. 2 Rt 01/10 Ciputat, Tangerang Selatan.

C.Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Husein Umar, 2008,77).4 Populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang diperoleh berdasarkan ciri-ciri yang diduga dari sampel yang hendak digeneralisasikan atau dianalisis secara umum.5 Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah Koperasi Serba Usaha Ubasyada ciputat dari bulan Januari 2012 hingga bulan April 2013. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.

4

Husein Umar, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 77.

5


(53)

2. Sampel

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan berpaduan pada pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakkan apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil antara 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.6 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu mengambil sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.7 Metode Non Probability Sampling yang digunakan adalah Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan memilih respon secara kebetulan dan cocok sebagai sumber data dengan berbagai pertimbangan, yaitu responden merupakan nasabah Koperasi Serba Usaha Ubasyada ciputat. Berdasarkan data yang didapat dari Koperasi Serba Usaha Ubasyada, Ciputat ditemukan jumlah nasabah atau populasi yang menggunakan produk pembiayaan murabahah sebanyak 277 nasabah, maka berdasarkan rumus bahwa 25% dari populasi dapat dihitung penentuan sampel sebagai berikut:

6

Ronny Kountur, Metodologi Penelitian (Jakarta: CV Taruna Gravica, 2003) cet-1 7


(54)

41

D.Variabel Penelitian

Berdasarkan teori, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Account Officer

(Variabel X)

2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah minat nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah pada Koperasi Serba Usaha Ubasyada Ciputat (Variabel Y).

E.Definisi Oprasional dan Indikator Variabel Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah scala likert untuk mengukur tingkat keyakinan responden terhadap pertanyaan yang diberikan, maka digunakan scala likert dengan menggunakan 5 angka penilaian, yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) Ragu-Ragu, (4) setuju dan (5) sangat setuju. Dalam scala likert ini. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah produk murabahah.

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1 Account Officer Mengelola

account

Mengelola produk

a.Membina nasabah agar mendapatkan efisiensi b.Membina nasabah agar

mendapatkan optimalisasi

a. Account Officer harus mampu menjembatani kemungkinan

pemakaian kebutuhan nasabah

ordinal


(55)

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1 Account Officer Mengelola kredit

Mengelola penjualan Mengelola

profitability

a. Melakukan pemantauan atas pinjaman

b. memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis nasabahnya a. Dapat memasarkan

produk yang ditawarkan a. menentukan keuntungan

yang diperoleh bank

ordinal

ordinal

ordinal 2 Minat Nasabah

dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah (Y) Pengenalan masalah Mencari informasi Evaluasi Alternatif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian

a. Pengenalan kebutuhan

a. Sumber pribadi b. Sumber komersial c. Sumber umum d. Sumber pengalaman a. Keyakinan terhadap

murabahah

b. Sikap terhadap produk murabahah

a. Waktu

b. Metode pembayaran

a. Merasa puas

b. Peluang menggunakan kembali prosuk murabahah

c. Mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk murabahah pada KSU Ubasyada, Ciputat

ordinal

ordinal

ordinal

ordinal


(56)

43

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kuantitatif. Analisa kuantitatif adalah analisis yang mempergunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif atau menggunakan model-model seperti matematika.Kuesioner menggunakan skala likert, menurut Sugiono (2005:86) adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur persepsi, motivasi dan sikap seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dengan rumusan sebagai berikut:

SS = Sangat setuju diberi skor 5

S = Setuju diberi skor 4

R = Ragu-ragu diberi skor 3 TS = Tidak Setuju diberi skor 2 STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1

Untuk menjaga validitas dan realibitas butir-butir pertanyaan yang ada pada kuesioner dilakukan uji Validitas dan Reabilitas terlebih dahulu.

1. Uji Kualitas Data

Sekumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas, uji reabilitas, dan uji normalitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana data penelitian dapat diteruskan dan layak untuk dilakukan penelitian lebih lanjut (Renyowijoyo, 2005).


(57)

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah pertanyaan-pertanyaan kusioner itu sah atau valid dan dapat mengukur konstruk sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti dan mendapatkan hasil yang akurat. Uji validitas dalam penelitian ini person correlation.

Signifikansi person coerrelation yang dipakai adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut valid dan apa bila nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.8

b.Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama asumsinya, tidak terdapat perubahan psiokologis pada responden.

Mencari reabilitas menggunakan rumus Cronboach Alpha, yaitu mencari reabilitas instrumen yang sebenarnya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai.

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsisten dari responden melalui pertanyaan yang diberikan terhadap kusioner yang disebarkan untuk menguji reliabilitas data, digunakan metode Cronbach Alpha.

8

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011, h. 56


(58)

45

1) Jika nilai cronbach aplha lebih dari 0,6 maka jawaban dalam kuesioner tersebut dikatakan reliabel.

2) Jika nilai cronbach aplha lebih kecil dari 0,6 maka jawaban dalam kuesioner tersebut dikatakan tidak reliabel.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah 9:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tiodak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b.Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas ialah apabila variasi dari faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu ke data pengamatan yang lain. Jika ciri ini terpengaruhi, berarti variasi faktor

9

Santoso, Singgih, “Buku latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004, h. 24


(59)

pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi itu tidak dapat dipenuhi, maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Penyimpangan terhadap faktor pengganggu sedemikian itu disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastis dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas ada beberapa cara yaitu:

1) Melihara grafik polt antara nila prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual. 2) Dasar analisis jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar di atas dan dibawah titik origin pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Menurut Bhuono (2005:62), cara untuk memprediksi ada tidaknya heteroskedasitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scartterplot model tersebut. analisis pada gambar scartterplot

yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heterokesdastisitas jika:

1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.


(60)

47

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Korelasi

Berikut ini adalah bagian dari perhitungan uji korelasi yang terdiri dari Uji korelasi (r) dan uji determinasi (r2):

a. koefisien korelasi

Koefisien korelasi merupakan analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara 2 (dua) variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan kompensasi sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai varibel terikat. Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel (independen dan dependen). ketentuan dari uji korelasi adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang positif yaitu makin besar nilai variabel X (independen), maka makin besar pula nilai variabel Y (dependen) atau makin kecil nilai variabel X (independen), maka makin kecil pula nilai variabel Y (dependen).

2) Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang negatif, yaitu makin kecil nilai variabel X (independen), maka akan makin kecil nilai variabel Y (dependen) atau makin kecil nilai variabel X (independen), maka akan semakin kecil nilai variabel Y (dependen). 3) Jika nilai r = 1 atau -1, telah terjadi hubungan sempurna antara


(1)

Resp.

NOMOR KUESIONER

Total

Average

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

44

4 5 5 4 5 4 4 5 4

4

4

5

4

5

4

66

4,40

45

4 3 4 4 5 5 5 5 4

3

4

3

3

4

4

60

4,00

46

5 4 4 4 5 4 4 4 4

5

5

4

5

4

5

66

4,40

47

3 4 3 4 5 4 4 3 3

3

3

4

4

3

3

53

3,53

48

5 5 4 4 5 4 4 4 4

4

5

5

4

4

5

66

4,40

49

5 4 5 5 5 4 4 5 4

5

5

4

4

5

5

69

4,60

50

3 3 3 4 5 5 4 4 4

3

3

3

3

3

3

53

3,53

51

4 4 4 4 5 4 5 4 4

3

4

4

4

4

3

60

4,00

52

4 4 4 5 3 3 3 5 4

4

4

4

4

4

4

59

3,93

53

5 5 5 4 5 3 4 5 4

5

5

5

5

5

5

70

4,67

54

4 4 5 5 4 4 5 5 4

5

4

4

5

5

5

68

4,53

55

4 4 3 4 4 3 4 4 5

3

4

4

3

3

3

55

3,67

56

3 4 4 4 5 4 5 4 4

4

3

4

4

4

4

60

4,00

57

4 5 5 5 3 4 4 4 5

4

4

5

4

5

4

65

4,33

58

3 4 4 4 4 4 4 5 5

3

3

4

3

4

3

57

3,80

59

5 4 4 5 4 4 4 4 5

5

5

4

5

4

5

67

4,47

60

3 3 3 5 3 3 4 5 4

4

3

3

3

3

4

53

3,53

61

4 4 4 5 5 5 4 4 4

4

4

4

4

5

5

65

4,33

62

4 5 3 5 4 4 5 5 4

4

5

5

5

4

4

66

4,40

63

4 5 4 4 4 4 4 4 4

4

3

3

3

4

4

58

3,87

64

5 5 5 4 4 5 4 4 4

4

4

4

4

3

3

62

4,13

65

4 4 3 4 4 4 5 4 4

4

5

5

5

5

5

65

4,33

66

4 4 5 3 5 4 4 4 4

4

4

4

4

4

4

61

4,07

67

5 4 4 4 4 4 5 5 4

5

3

3

3

3

3

59

3,93


(2)

Lampiran 6: Hasil Perhitungan SPSS 20

Account Oficcer

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 67 100.0

Excludeda 0 .0

Total 67 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.895 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

AO1 4.0299 .73794 67

AO2 4.1343 .67185 67

AO3 4.0896 .73302 67

AO4 4.1194 .74919 67

AO5 4.0597 .67151 67

AO6 3.9851 .68518 67

AO7 4.0896 .64506 67

AO8 4.0746 .65859 67

AO9 4.1940 .67955 67

A010 4.1194 .66338 67

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

AO1 36.8657 18.936 .785 .874

AO2 36.7612 20.124 .654 .884

AO3 36.8060 18.977 .784 .874

AO4 36.7761 20.116 .572 .890

AO5 36.8358 20.291 .624 .886

AO6 36.9104 20.113 .641 .885

AO7 36.8060 20.341 .647 .884

AO8 36.8209 20.452 .610 .887

AO9 36.7015 20.576 .565 .890

A010 36.7761 20.995 .507 .893

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 40.8955 24.519 4.95169 10


(3)

Minat Nasabah pada Produk Pembiayaan Murabahah

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 67 100.0

Excludeda 0 .0

Total 67 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.906 15

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

MN1 4.0448 .74738 67

MN2 4.1194 .66338 67

MN3 4.0299 .73794 67

MN4 4.1791 .60114 67

MN5 4.2090 .74949 67

MN6 3.9701 .65064 67

MN7 4.1642 .64190 67

MN8 4.1493 .65721 67

MN9 4.0448 .58860 67

MN10 4.0448 .72682 67

MN11 4.0000 .73855 67

MN12 4.0597 .71522 67

MN13 4.0448 .74738 67

MN14 4.0149 .74859 67

MN15 4.0896 .73302 67

Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

MN1 57.1194 39.955 .730 .895

MN2 57.0448 41.316 .663 .898

MN3 57.1343 40.451 .684 .897

MN4 56.9851 43.106 .500 .903

MN5 56.9552 42.074 .491 .904

MN6 57.1940 43.219 .441 .905

MN7 57.0000 43.182 .453 .905

MN8 57.0149 43.227 .434 .905

MN9 57.1194 43.198 .500 .903

MN10 57.1194 40.622 .676 .897

MN11 57.1642 40.473 .680 .897

MN12 57.1045 41.428 .594 .900

MN13 57.1194 40.501 .668 .897

MN14 57.1493 39.796 .747 .894

MN15 57.0746 41.131 .611 .899

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items 61.1642 47.412 6.88564 15


(4)

Lampiran 7: Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

MN 4.0773 .45937 67

AO 4.0821 .49449 67

Correlations

KP AO Pearson Correlation MN 1.000 .839

AO .839 1.000 Sig. (1-tailed) MN . .000 AO .000 .

N MN 67 67

AO 67 67

Model Summaryb Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .839a .704 .700 .25177 2.361

a. Predictors: (Constant), AO b. Dependent Variable: MN

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1

Regression 9.807 1 9.807 154.721 .000b

Residual 4.120 65 .063

Total 13.928 66

a. Dependent Variable: MN b. Predictors: (Constant), AO

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .895 .258 3.474 .001

AO .780 .063 .839 12.439 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: MN


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Koperasi Yang Melakukan Penyimpanan Dana Pada Suatu Lembaga Non Bank (Studi Pada Koperasi Serba Usaha Padat Karya di Medan)

4 86 94

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PRODUK PADA KSU (Koperasi Serba Usaha) BROSEM BATU

9 26 58

Aplikasi Produk Ijarah Pada Pembiayaan Multijasa Di Bmt Ubasyada – Ciputat

3 38 95

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

2 14 17

STRATEGI PEMASARAN PRODUK MURABAHAH DI KOPERASI SERBA USAHA BAITUL MAAL WATTAMWIL MARHABAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

0 2 14

PENDAHULUAN Strategi Pemasaran Produk Murabahah Di Koperasi Serba Usaha Baitul Maal Wattamwil Marhaban Rembang Purbalingga.

0 3 5

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK YANG DITAWARKAN KOPERASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK YANG DITAWARKAN KOPERASI TERHADAP KEPUASAN NASABAH KOPERASI SERBA USAHA (KSU) DANA MULIA KARANGANYAR.

0 0 16

PERAN ACCOUNT OFFICER (AO) DALAM MEMASARKAN PRODUK PEMBIAYAAN MUDHARABAH

0 0 16

PROSEDUR PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA “KOPERASI SERBA USAHA (KSU) BMT MENTARI BUMI KEMANGKON”

0 2 12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah dalam Menggunakan Produk Pembiayaan Murabahah pada BMT Al-Ishlah Cabang Arjawinangun - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18