Peralatan pengeringan dengan energi pemanas listrik biasanya digunakan untuk pengeringan pakaian, kertas dan pada industri tertentu. Kelebihannya adalah
praktis dan kekurangannya adalah mahal. Selain pengeringan dengan sistem tersebut diatas, pengeringan dapat
dilakukan dengan bantuan alat pengering mekanis. penegringan secara mekanik meggunakan peralatan dan sumber energi dengan bantuan energi minyak, gas atau
bahan bakar lainnya. Kelebihan alat ini dapat di operasikan tanpa hambatan iklim tetapi kekurangan dengan menggunakan energi bahan bakar yaitu objek
pengeringanpengasapan yang bersentuhan langsung dengan gas asap pembakaran sering terpolusi bau gas asap, karena bahan bakar yang tidak habis terbakar.
Atas dasar permasalahan tersebut diatas, diperlukan pengkajian suatu model tepat guna yang akan digunakan untuk pengeringan hasil pertanian.
Pengkajian lebih lanjut terhadap karakteristik distribusi temperatur dan pola aliran fluida pengeringpengasapan untuk mendapatkan sistem dan peralatan
pengeringpengasapan dalam arti teknologi relatif murah, mudah dioperasikan dan dapat digunakan untuk berbagai macam pengeringanpengasapan.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk merancang model alat pengering kunyit sehingga kadar air pada kunyit dapat dikurangi sampai mencapai kadar air kunyit
yang baik untuk di awetkan.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Batasan Masalah
Penulis menjelaskan cara merancang model alat, merancang kapasitas dan ukuran-ukuran model, perhitungan struktur kekuatan sehingga diperoleh ukuran
berikut gambar serta pengeringan dengan data-data hasil pengujian. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas.
1.4 Langkah-langkah Perancangan dan Penulisan
Metode Pembahasan yang dilakukan penulis dalam penulisan laporan karya akhir ini adalah:
1. Konsultasi
Penulis Konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan informasi tentang topik yang akan dikerjakan.
2. Kepustakaan
Untuk menambah wawasan, penulis mempelajari buku-buku petunjuk mengenai topik yang akan dibahas tentang pemanas atau karya ilmiah
yang berhubungan dengan masalah yang di hadapi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Bagian-bagian model alat pengering
Keterangan :
1. Cerobong
2. Dinding
3. Ruang pengering
4. Ruang pembakaran
5. Rak pengering
6. Jendela pengarah
Universitas Sumatera Utara
7. Saluran awal
8. Thermometer
Pada perancangan model alat pengering ini perlu digunakan bahan dasar untuk pembuatannya, bahan pelat seng, bahan penyekat panas, bahan bakar dan
bahan penyambungan, Adapun bahan-bahan yang diperlukan adalah
2.1 Bahan Pelat Seng Zn
Pelat seng yang digunakan sebagai bahan alat model pengering ini adalah jenis pelat seng rata dengan tebal pelat 1 mm, Dimana plat seng digunakan dalam
perancangan ini dengan ukuran 1580 x 870 mm.
Gambar 2.2 pelat Seng
Universitas Sumatera Utara
Pelat seng ini memiliki konduktifitas thermal yang cukup tinggi, yaitu 112,2 Wm ºC. Tabel Konduktivitas thermal pada seng dapat dilihat pada
lampiran.
Bahan ini pelat seng ini dipilih sebagai bahan dasar pembuatan karena merupakan alat penghantar panas yang baik dan harganya relatif lebih murah
untuk menghemat dana.
Seng adalah logam yang kedua setelah Cu yang diproduksi secara besar sebagai logam bukan besi. Kekuatannya rendah, tetapi titik cairnya juga rendah
419°C dan hampir tidak rusak diudara biasa, yang dipergunakan untuk pelapisan pada besi. Juga dipergunakan sebagai bahan pelat batere kering dan untuk
keperluan percetakan.
Paduan 4Al-1Cu-Mg-Zn terutama dipergunakan untuk pengecoran cetak. Dengan paduan ini dapat menghasilkan paduan coran berbentuk rumit,
yang umumnya dipakai untk penggunaan yang praktis dan perhiasan pada komponen mobil, perkakas listrik untuk dapur, pegangan untuk mesin-mesin
kantor dan sebagainya. • Massa jenis seng : 7140 kgm
3
• Titik Lebur seng : 419 C
Sifat – sifat mekanisnya tidak begitu baik, tetapi seng memberikan permukaan yang sangat bagus, umur pakai dari matres – matres tuang semprot
sangat panjang, dan dapat dikerjakan dengan kecepatan produksi yang tinggi. Juga
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan yang rumit dan berdinding tipis dapat dengan baik dibuatnya. Lebih dari setengah dari produksi tuang semprot seng dipakai di industri mobil
seperti pompa bensin, panel instrumen, tombol pintu dan sebagainya .
Contoh-contoh selanjutnya : siku – siku bagian mesin cuci, pengisap debu, mesin tik, aparatur foto, termasuk dalam proses pembuatan Alat Pengering Kunyit
dan lain –lain. Selanjutnya seng itu sebanyak 20 – 30 dipakai sebagai unsur paduan di dalam logam – logam lain.
Sebagai bahan murni seng banyak dipakai dalam bentuk pelat, untuk talang atap, penutup atap, dan selubung baterai. Untuk penerapan sebagai tutup
atap, seng mudah dpakai,karena seng itu mudah untuk disolder atau dipatri. Suatu sifat lain dari seng ialah, bahwa ia merupakan bahan tuang yang baik sekali :
terutama untuk penuangan, seng merupakan paduan ringan, dengan 4 alumunium dan 1 tembaga.
2.2 Bahan Isolasi Bahan Penyekat