Penentuan data awal Pada perancangan model alat pengering ini digunakan bahan kunyit yang Penentuan Kadar Air Kunyit Massa kunyit yang dikeringkan Energi yang dibutuhkan untuk mengurangi kadar air sampai 8

3.1 Penentuan data awal Pada perancangan model alat pengering ini digunakan bahan kunyit yang

akan dikeringkan sebanyak 2,5 kg. Kadar air yang terdapat dari kunyit yang baru dipanen diperkirakan sebesar 92 bila kunyit tersebut telah beberapa hari diperkirakan kadar airnya telah berkurang sebesar 72-76. Massa yang akan dikeringkan dan layak untuk pembuatan jamu sebesar 0,4 kg dengan pengurangan kadar air sebesar 8. Model alat pengering ini terdiri dari 5 rak, direncanakan tiap rak sebesar 7 cm x 50 cm disusun bertingkat dengan kapasitas tiap rak 500 gr. Diletakkan pada tiap rak secara merata dan tidak boleh bertumpuk sebab akan mengakibatkan tidak meratanya pengeringan

3.2 Penentuan Kadar Air Kunyit

Kadar air pada kunyit diperkirakan antara 72-76 dan massa kunyit yang akan dikeringkan yaitu 2,5 kg, maka massa kunyit per rak adalah 5 25 = 0,5 kg

3.3 Massa kunyit yang dikeringkan

Bila pada pengeringan kunyit direncanakan hingga kadar airnya mencapai 8, maka massa kunyit sesudah pengeringan adalah mkb mka mkb Air kadar − = Dimana : m kb m = Massa kunyit sebelum pengeringan kg ka = Massa kunyit sesudah pengeringan kg Universitas Sumatera Utara 5 , 2 5 , 2 84 , mka − = 4 , 84 , 5 , 2 5 , 2 = × − = mka kg Jadi massa kunyit sesudah pengeringan harus 0,4 kg agar kadar airnya bisa mencapai 8.

3.4 Energi yang dibutuhkan untuk mengurangi kadar air sampai 8

Energi yang dibutuhkan untuk mengeringkan kunyit hingga mencapai 8 adalah : q = Hl m kb – m ka Dimana Hl = Kalor laten 2257 kJkg 7 , 4739 4 , 5 , 2 2257 = − = q kJ Effisiensi bahan bakar adalah : LHV mf q × = η Besarnya nilai kalor atas HHV bahan bakar dapat dihitung dari persamaan Dulong sebagai berikut: HHV = 33950 C + 144200     − 8 2 2 O H + 9400 S kJkg dimana: HHV = Nilai kalor atas kJkg C = Persentase karbon dalam bahan bakar H 2 = Persentase hidrogen dalam bahan bakar O 2 = Persentase oksigen dalam bahan bakar Universitas Sumatera Utara S = Persentase sulfur dalam bahan bakar Komposisi bahan bakar tesebut dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3.1 Komposisi bahan bakar padat Fuel Proximate analysis , Ultimate analysis, Heating valve KcalKg Moi- sture Volatile matter Fixed Carbon Ash Carbon H O 2 N 2 S 2 Ash As reproted Dry basis Wood Peat Lignite Coal Charcoal - 56.8 34.8 19.6 12.0 - 26.0 28.2 30.5 1.9 - 11.2 30.8 45.9 83.1 - 6.0 6.2 4.0 3.0 50.2 23.1 42.4 58.8 84.6 6.0 9.6 6.7 6.0 2.3 43.3 59.6 43.3 29.6 10.7 0.1 1.3 0.7 1.3 - - 0.4 0.7 0.3 - 0.4 6.0 6.2 7.0 3.0 - 2000 4000 6755 6280 4620 4630 6110 7355 7150 Smith M.L. and K.W. Stinson. Fuel and Combustion, Hal : 25 HHV = 33950 0,588 + 144200     − 8 296 , 06 , + 9400 0,03 HHV = 20244,623 kJkg Sedangkan untuk menghitung LHV dapat dihitung dengan rumus berikut : LHV = HHV - 2400 M + 9 H2 kJkg Cup, Archiie W. Prinsip-prinsip Konversi Energihal : 46 Dimana : LHV = Nilai kalor bawah kJkg M = Kandungan air dalam bahan bakar moisture LHV = 20244,623- 2400 0,196 + 9 0,06 LHV = 18478,232 kJkg LHV untuk briket adalah 18478,232 kJkg 0356 , 232 , 18478 2 , 7 7 , 4739 = × = η Waktu pemanasan yang direncanakan yaitu 360 menit = 21600 detik, sehingga daya pemanasan adalah : 159 , 6 21600 232 , 18478 2 , 7 = × = = t q q in kW Universitas Sumatera Utara Daya pemanasan adalah sama dengan laju pindahan kalor yaitu 6,159 kW Temperatur rata-rata 15 , 458 185 2 190 180 = = + = C Tf o K Sifat-sifat udara pada suhu rata-rata 458,15 K yaitu : ρ = 0,7705 kgm 3 μ = 2,5144 × 10 k = 0,03760 WmºC ; Pr = 0,68 -5 kgm.s ; v = 32,719 ×10 -6 Untuk β dievaluasi pada suhu Te dimana: ms 25 , ∞ − − = T Tw Tw Te 65 , 460 5 , 187 180 190 25 , 190 = = − − = Te K β = 00217 , 65 , 460 1 1 = = Te K -1

3.5 Perhitungan luas permukaan rak