pedoman untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
Metode indukt if artinya adalah melalui data-data khusus mengenai implementasi kewenangan Mahkamah Konstitusi akan dapat ditarik
kesimpulan umum yang akan digunakan dalam pembahasan selanjutnya.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I :
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran dan gambaran umum tentang permasalahan yang akan dibahas, serta berisi
tentang teknis penulisan skripsi ini yang dimulai dengan mengemukakan latar belakang pemilihan judul, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II :
MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN KEHAKIMAN DI INDONESIA
Bab ini merupakan awal dari pembahasan terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dalam pendahuluan. Jika
melihat skripsi ini, maka penulis melakukan penelusuran yang dimulai dari pandangan umum mengenai Penyelenggaraan
Kekuasaan Kehakiman Sebelum Amandemen UUD 1945 maupun Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman
pasca
Universitas Sumatera Utara
amandemen UUD 1945, serta sejarah pembentukan dan perkembangan kedudukan mahkamah konstitusi sebagai bagian
dari kekuasaan kehakiman, di Indonesia.
BAB III : KETENTUAN
ULTRA PETITA DALAM HUKUM ACARA DI INDONESIA
Didalam bab ini, diberikan gambaran mengenai pengaturan ultra petita didalam hukum acara di pengadilan umum di Indonesia.
Selain itu, dalam bab ini juga dijelaskan bagaimana akibat hukum dari sebuah putusan yang bersifat ultra petita dalam
sitem peradilan Republik Indonesia. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai Hukum Acara di Mahkamah Konstitusi.
Yaitu, mulai dari Konstitusionalitas Undang-Undang, serta legal standing pemohon dalam pengajuan perkara. Selain itu, dalam
bab ini juga dibahas mengenai akibat hukum putusan Hakim Konstitusi termasuk Putusan Hakim yang melebihi tuntutan
pemohon ultra petita.
BAB IV : TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN ULTRA
PETITA OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI
Bab ini merupakan inti dari permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Dalam bab ini, penulis melakukan pembahasan dan
analisi mengenai
pelaksanaan kewenangan Mahkamah
Konstitusi yang merupakan Lembaga Negara Yudikatif dalam menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945.
Dan berdasarkan ketentuan beracara di Mahkamah Konstitusi,
Universitas Sumatera Utara
uji materil dilakukan mulai dari pemeriksaan mengenai inkonstitusionalitas undang-undang, objek pengujian, serta legal
standing pemohon, terhadap pengujian terhadap Undang- Undang Nomor 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan
Rekonsiliasi, serta putusan terhadap Perkara Nomor 6PUU- IV2006. Dalam putusan tersebut diatas dapat dianalisis
mengenai ketentuan ultra petita yang dilakukan oleh Hakim Konstitusi. Dan dicentumkan juga pendapat berbeda dissenting
opinion oleh Hakim Konstitusi mengenai ultra petita yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.
Dari hal ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan untuk selanjutnya memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan.
BAB V :
PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari penulisan skripsi ini, yang berisi kesimpulan dari tiga pembahasan yang telah ada sebelumnya
diatas, kiranya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan kekuasaan kehakiman oleh Mahkamah
Konstitusi serta implementasi dari Putusan Mahkamah Konstitusi tersebut, sehingga dapat memberikan saran-saran
konstruktif yang tentunya didasarkan pada pemikiran yuridis yang didapat dari proses penulisan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II MAHKAMAH KONSTITUSI SEBAGAI BAGIAN DARI KEKUASAAN
KEHAKIMAN DI INDONESIA
A. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman Sebelum Perubahan UUD 1945