masalah pokok pada masyarakat secara keseluruhan seperti masalah ekonomi, politik, dan sosial.
Menurut Burkhalter dalam Soekirman, 2000: 86 dampak kekurangan gizi secara umum yaitu:
a Kematian anak; b Penyakit anak;
c Kematian ibu; d Kesuburan wanita atau fertilitas;
e Fungsi mata; f Kecerdasan;
g Prestasi sekolah; h Anggaran pendidikan dan kesehatan pemerintah;
i Jumlah dan nilai ekonomi air susu ibu;
j Produktivitas kerja;
k Masalah ekonomi bangsa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gizi kurang yaitu keadaan dimana
nutrisi yang diberikan belum cukup memenuhi kebutuhan tubuh. Kekurang gizi yang dialami oleh bayi maupun anak akan meningkatkan resiko kematian anak.
Kematian bayi maupun anak erat hubungannya dengan keadaan fisik berat badan yang di bawah normal, kurangnya zat beryodium dan zat bezi, serta kekurangan
dalam pemberian air susu ibu pada bayi.
2.3 Dampak Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Status Gizi Bayi Study
Pada PNPM Generasi Sehat dan Cerdas di Desa Mungkung Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk
Secara konseptual pemberdayaan berasal dari kata “power” yang berarti kekuasaan atau kekuatan. Menurut Ife dalam Suharto, 2005: 59 pemberdayaan
memuat dua pengertian kunci, yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Sehingga menurut para ahli pemberdayaan merupakan suatu proses atau kegiatan
memberikan kekuasaan kelompok lemah yang mengalami kemiskinan sehingga menjadi masyarakat yang mandiri dan berdaya. Secara umum pemberdayan
menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Suharto, 2005:59-60. Sedangkan menurut Ife dalam Zubaedi, 2013: 74-75 pemberdayaan adalah
memberikan sumber daya kesempatan, pengetahuan, dan ketrampilan. Dalam promosi kesehatan teori Freire tentang kesadaran kritis menjelaskan mengenai
pemberdayaan dalam kesehatan, pemberdayaan kesehatan yaitu mencakup kesadaran kesehatan health literacy dan kemampuan diri self-efficacy.
Sehingga dapat dikatakan antara tujuan pemberdayaan secara umum dan pemberdayaan dalam kesehatan memiliki tujuan yang hampir serupa, karena
pemberdayaan dalam kesehatan merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat secara umum. Dalam mencapai tujuan pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan
pemerintah telah berupaya dengan mengadakan beberapa program yang menangani khusus masalah kesehatan dan pendidikan masyarakat miskin, salah
satu program pemerintah tersebut adalah PNPM Generasi Sehat dan Cerdas. Depdagri
2007: 12
menyebutkan bahwa
Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat PNPM atau sering disebut PNPM Generasi adalah program fasilitasi masyarakat dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan untuk peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah. Salah satu fokus program dari Generasi
Sehat dan Cerdas adalah masalah kesehatan ibu dan anak. Dalam penelitian ini akan menganalisis tentang status gizi bayi yang dilakukan dengan pengukuran
Antropometri untuk mengetahui keadaan gizi pada bayi, yaitu mencakup gizi lebih, gizi baik, dan gizi kurang. Karena status gizi baik atau normal dalam
derajad kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat akan lebih
produktif dan meningkatkan daya saing manusia Kholid, 2014:107. Dengan demikian kegiatan penelitian ini diharapkan dapat meringankan
beban masyarakat miskin dalam pemantauan status gizi anak-anaknya. Tujuan pemberdayaan secara umum diantaranya menjadikan masyarakat mandiri dan
dapat mangatur kehidupannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Pada
pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan ini diharapkan mampu menjadikan masyarakat sadar atau melek kesehatan dan memiliki kemampuan diri dalam hal
kesehatan. Sehingga dapat membantu memberikan pengetahuan dan kemampuan guna tercapainya status gizi baik dan normal pada anak-anak generasi mendatang.
Dengan keadaan status gizi baik dan normal akan membantu dalam upaya pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kesehatan dan pendidikan.
18
BAB 3. METODE PENELITIAN