Kinerja Terkini PROFIL PERUSAHAAN
dari Rp 4,72 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 4,80 triliun pada tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas perusahaan disebabkan
oleh pembelian saham PT.ESW Nusantara III dengan hak kepemilikan saham sebesar 74,1.
4. Laba bersih perusahaan
Laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 44.59 dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp
823,69 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp 367.30 miliar pada tahun 2013. Penurunan tersebut terjadi karena produksi kelapa
sawit dan karet menurun dan juga kenaikan biaya operasional perusahaan.
5. Tanaman perkebunan
Tanaman perkebunan Perusahaan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,99 dibandingkan tahun sebelumnya, yang
terdiri dari tanaman menghasilkan yang meningkat 10,51 dan tanaman
belum menghasilkan
yang meningkat
9,59 dibandingkan tahun sebelumnya.
6. Produksi karet pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 6.08
dibandingkan tahun 2012 dan produksi kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 4.59 dibandingkan tahun 2012. Selain itu
produktivitas untuk kedua komoditas ini juga mengalami penurunan. Produktivitas karet dan kelapa sawit pada tahun 2013
mengalami penurunan masing-masing 4.54 dan 7.04 Adapun realisasi produksi karet tahun 2013 dibandingkan dengan RKAP-P
tahun 2013 berada dibawah sebesar 1,68 ton atau 6,08. Hal ini disebabkan oleh produktivitas tanaman di beberapa tahun tanam
TM karet 1991 s.d 2006 tidak optimal, adanya perubahan fenomena anomali iklim curah hujan ekstrim, temperatur tidak
normal yang berdampak pada perubahan pola gugur daun dan berkepanjangan sehingga mempengaruhi pemberian aplikasi
stimulansia, serta adanya pelaksanaan topping pada tanaman menghasilkan karet di beberapa tahun tanam untuk mengantisipasi
serangan angin. 7.
Realisasi Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit MS+IS tahun 2013 sebesar 485.256 ton, dibanding realisasi tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 29.063 ton atau 5,65 dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 42.371 ton
atau 8,03. Hal ini disebabkan oleh adanya dampak perubahan fenomena iklim yang ekstrim pada semester I tahun 2013, sehingga
pembentukan buah terganggu. Tegakan pohonhektar rendah 89- 95 pohon ha pada areal TM sawit seluas 1.532,15 ha akibat
tingginya serangan penyakit Ganoderma. 8.
Realisasi harga jual rata-rata karet tahun 2013 sebesar Rp 27.631,86kg, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp 2.074,80kg atau 6,98 dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada diatas sebesar Rp 662,96kg atau
2,46, hal ini disebabkan oleh pasokan yang ketat di musim produksi rendah di negara-negara penghasil utama, yen melemah
terhadap dolar AS dan pergerakan harga bahan bakar minyak bumi di pasar dunia yang berfluktuatif.
9. Realisasi harga jual rata-rata Kelapa Sawit tahun 2013 sebesar Rp
6.700,32kg, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp 143,59kg atau 2,10 dan dibanding RKAP-P tahun
2013 berada diatas sebesar Rp 434,11kg atau 6,93, hal ini disebabkan : Melemahnya mata uang ringgit terus memberikan
dukungan ke pasar sawit dan memicu pertumbuhan ekspor CPO, spekulasi bahwa ekspor minyak kelapa sawit dari Malaysia
meningkat setelah mata uang lokal merosot ke level terendah dalam tiga bulan dan pergerakan harga bahan bakar minyak bumi
di pasaran dunia yang berfluktuatif. 10.
Kwantum penjualan kelapa sawit tahun 2013 sebesar 698.362 ton, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar
3.347 ton atau 0,48 dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 83.903 ton atau 10,73, hal ini disebabkan
produksi kebun sendiri MS+IS dan pembelian produksi kelapa sawit MS+IS pihak III dibawah RKAP-P masing-masing sebesar
42.371 ton atau 8,03 dan 29.392 ton atau 11,96. 11.
Kwantum penjualan karet tahun 2013 sebesar 36.671 ton, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
2.808 ton atau 7,11 dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 4.440 ton atau 10,80, hal ini disebabkan
produksi kebun sendiri dan pembelian produksi karet pihak III
berada dibawah RKAP-P masing-masing sebesar 1.678 ton atau 4,56 dan 1.503 ton atau 34,55.
12. Penetapan PTPN III sebagai Badan Usaha Pembangunan dan
Pengelola KEK Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei berdasarkan
Keputusan Bupati
Simalungun No.188.45193BPPD2013.
13. Untuk tahun 2013, PT.Perkebunan Nusantara III memperoleh
penghargaan
Zero Accident Award
. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan untuk perusahaan yang memiliki
kecelakaan kerja paling rendah di seluruh indonesia dalam bidang perkebunan.
Berdasarkan uraian diatas, PT.Perkebunan Nusantara III untuk tahun 2013 memiliki kinerja kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari penurunan
pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh produksi karet dan kelapa sawit yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,08 dan 4,59
dibandingkan tahun 2012. Penurunan tersebut yang kemudian menyebabkan laba bersih perusahaan menurun sekitar 44,5 dibandingkan tahun 2012. Namun,
meskipun laba bersih perusahaan mengalami penurunan signifikan, jumlah aset dan ekuitas perusahaan justru mengalami peningkatan. Dengan bertambahnya aset
dan ekuitas tersebut diharapkan akan berpengaruh positif terhadap pencapaian target laba perusahaan untuk tahun selanjutnya.