cairan testikuler yang mengankut sperma dari tubulus seminiferus dan sperma yang sudah rusak Rugh, 1968.
C.Vas Deferens
Vas deferens merupakan suatu saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra. Letak vas deferens dimulai dari ujung kauda epididimis yang ada
dalam kantung skrotum, lalu naik ke bagian atas lipat paha. Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu dengan saluran ekskresi vesika
seminalis membentuk duktus ejakulatoris. Pada saat ejakulasi sperma dari epididimis diangkut melalui vas deferens dengan suatu seri kontraksi yang
dikontrol oleh saraf Rugh, 1968.
D. Kelenjar Aksesoris
Kelenjar-kelenjar tambahan menghasilkan plasma semen yang memungkinkan sperma dapat bergerak aktif dan hidup untuk waktu tertentu.
Kelenjar tambahan tersebut adalah kelenjar bulbourethra, kelenjar prostad dan vesika seminalis Rugh, 1968.
2.4 Spermatogenesis
Sel germinal primordial mencit jantan muncul sekitar 8 hari kehamilan, dengan jumlah hanya 100, yang merupakan awal dari jutaan sperma yang akan
diproduksi dan masih berada di daerah ekstra gonad. Karena sel germinal kaya akan alkalin fosfatase untuk mensuplai energi pergerakannya melalui jaringan
embrio, maka sel germinal dapat dikenal dengan teknik pewarnaan. Pada hari ke 9 dan 10 kehamilan sebagian mengalami degenerasi dan sebagian lain mengalami
proliferasi dan bahkan bergerak pada hari ke 11 dan 12 ke daerah genital. Pada saat jumlahnya mencapai sekitar 5000 dan identifikasi testis dapat dilakukan.
Proses proliferasi dan diferensiasi berlangsung di daerah medulla testis. Pada kasus steril, kehilangan sel germinal berlangsung selama perjalanan dari bagian
ekstra gonad menuju daerah genetalia. Menuju akhir masa fetus, aktivitas mitosis sel germinal primordial dalam bagian genetalia berkurang dan beberapa sel mulai
degenerasi menjelang hari ke-19 kehamilan. Tidak berapa lama setelah kelahiran, sel tampak lebih besar, yaitu spermatogonia. Setelah itu akanada spermatogonia
dalam testis mencit sepanjang hidupnya. Ada 3 jenis spermatogonia: tipe A, tipe intermediet dan tipe B Rugh,1968.
2.5 Spermatozoa mencit Mus musculus L.
Spermatozoa adalah sel kelamin gamet yang diproduksi di dalam tubulus seminiferus melalui proses spermatogenesis, dan bersama-sama dengan plasma
semen akan dikeluarkan melalui sel kelamin jantan. Bentuk spermatozoa abnormal dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk kepala dan ekornya. Menurut
Washington et al., 1983, bentuk sperma abnormal pada tikus terdiri dari bentuk kepala seperti pisang, bentuk kepala tidak beraturan amorphous, bentuk kepala
terlalu membengkok dan lipatan-lipatan ekor yang abnormal.
2.5.1Morfologi Spermatozoa mencit Mus musculus L.
Kepala spermatozoa terdiri atas sel berinti padat dengan hanya sedikit sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar permukaannya. Di bagian luar, dua
pertiga anterior terdapat selubung tebal disebut akrosom yang terutama dibentuk dari alat Golgi. Selubung ini mengandung sejumlah enzim yang serupa dengan
enzim yang ditemukan pada lisosom pada sel-sel tertentu, termasuk hialuronidase, yang dapat mencerna filamen proteoglikan dari jaringan, dan enzim proteolitik
yang sangat kuat. Enzim-enzim tersebut mempunyai peranan penting dalam hal memungkinkan sperma untuk membuahi ovum. Ekor spermatozoa, yang disebut
flagellum, memiliki 3 komponen utama, yaitu: rangka pusat, membran sel, dan
sekelompok mitokondria yang terdapat pada proximal Aryoseto, 2009.
Gambar 2.5.1 Morfologi Spermatozoa mencit. a Spermatozoa Normal, b Pengait tumpul, c Pengait pendek, d Kepala terjepit, e Sperma berekor ganda dengan kepala
tidak berbentuk f Kepala sperma tidak berbentuk. Perbesaran 800 x Wyrobek A.J Bruce WR, 1975
2.5.2 Viabilitas Spermatozoa mencit Mus musculus L.
Sampai saat ini parameter spermatozoa masih merupakan indikator terpenting pada evaluasi fertilitas pria. Salah satu indikator yang menentukan
terjadinya fertilisasi atauterbentuknya embrio adalah viabilitas daya hidup spermatozoa, mengingat faktor tersebut erat kaitannya dengan fungsi spermatozoa
itu. Dengan rendahnya viabilitas maka pembuahan tidak akan terjadi sebab spermatozoa mati sebelum membuahi sel telur Rusmiati, 2007.
2.5.3 Motilitas Spermatozoa mencit Mus musculus L.
Gerakan Spermatozoa dikategorikan menurut WHO 1988 antara lain : a.
Jika sperma bergerak cepat dan lurus ke depan gerak maju sangat baik b.
jika geraknya lambat dan sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus gerakan lemah
c. jika tidak bergerak maju dan
d. jika sperma tidak bergerak
2.6 Klasifikasi Daun Tembakau Nicotiana tabbacum L.