16
2.6.1 Simulasi
Kata simulasi berasal dari bahasa inggris yakni simulation dan to simulate yang bermakna tiruan dan upaya menirukan. Simulasi merupakan salah satu cara untuk
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi didunia nyata real world Asmungi, 2007.
Simulasi dapat juga diartikan sebagai pengambaran dengan memakai model statistik atau pemeranan Moeliono, Anton M.,1990. Penggunaan simulasi tersebut
hampir selalu digunakan bantuan komputer dengan demikian simulasi tersebut dikatakan simulasi komputer atau dapat disebut dengan simulasi saja. Yang akan
disimulasikan tersebut merupakan suatu sistem dan agar tepat penggunaan simulasi tersebut maka perlu diketahui alasan penggunaan simulasi yang dapat dilihat dari
gambar 2.5. Dari gambar tersebut terlihat simulasi digunakan apabila tidak dilakukan secara ekperimen dengan sistem nyatanya dan tidak dilakukan dengan model fisis dan
tidak menggunakan penyelesaian analitik, ini berarti terdapat kendala pada : pelaksanaan ekesperimen denga sisitem nyata, penggunaan model fisik dan
penyelesaian secara analitik pada model matematik. Dengan kata lain penggunaan simulasi tersebut menggunakan model matematik, karena simulasi tersebut berbantuan
komputer maka model matematik tersebut sebagai dasar pembuatan program simulasi.
2.6.2 Langkah-langkah Simulasi
Penggunaan simulasi relatif mudah karena hanya memasukkan data yang diperlukan kemudian data tersebuut di olah oleh komputer dan langsung diperoleh hasil
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
17 simulasinya, jika belum ada program simulasi maka perlu bibuat terlebih dahulu
program simulasi, untuk pembuatan program sebagai inti dari simulasi maka perlu perhatikan langkah-langkah simulasi seperti gambar diagram alir pada gambar 2.6
Sistem
Eksperimen dengan sistem
nyata Eksperimen
dengan model dari sistem
Model Fisisnya
Model Matematisnya
Penyelesaian secara analitik
Simulasi
Gambar 2.5 Alasan Penggunaan Simulasi Law, Averill M., 2000
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
18 Veri
fikasi Program simulasi oke
Validasi Sesuai
Tidak
Ya Desain
Eksprimental Perencanaan Taktis
Pelaksanaan Percobaan
Dokomentasi Optional
Ya Tidak
Ya Model
Terpakai Formulasikan
Masalah Definisi
Gunakan Simulasi
Mencari Sistem yang Lain
Kreasi Model Pengumpulan Data
Penulisan Program Tidak
Ya
Tidak Ya
Tidak
Gambar 2.6 Langkah-langkah Simulai yang Sistematis Kakiay, Thomas J., 2004
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
19 Kakiay, Thomas J., 2004 membuat langkah-langkah simulasi yang sistematis
sebagai berikut:
a Kreasi Model
Kreasi model berarti membuat model sesuai dengan formulasi dan definisi yang telah diperoleh, jenis model yang digunakan adalah model matematis.
Dalam pembuatan model harus diperhatikan variabel dari fungsi dan konstanta yang ada, ditinjau juga distribusi probablitas yang ikut
menentukan parameter dan hubungannya dengan statistik apakah menggunakan analisis regresi atau analisis lainnya.
b Pengumpulan Data
Mengambil dan mengumpulkan data yang diperlukan berdasarkan hasil eksperimen sebagai acuan proses simulasi. Data tersebut diuraikan dalam
bentuk data statistik
c Penulisan Program
Membuat program simulasi berdasarkan model yang digunakan dengan mengikuti kaidah yang berlaku pada bahasa pemrograman yang digunakan
seperti : Pascal, Fortran, Maple, Matlab, Mathematica dan lain-lain. Dalam program tersebut telah termuat metode numerik sebagai proses simulasi.
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
20
d Verifikasi
Melakukan pengecekan hasil program apakah telah sesuai dengan simulasi yang diharapkan, jika belum maka melakukan perbaikan program hingga
output program benar-benar telah sesuai dengan simulasi yang diharapkan.
e Validasi
Malakukan pengecekan terhadap model yang digunakan apakah telah memenuhi kebutuhan simulasi atau tidak, jika belum maka mengulangi lagi
proses kreasi model
f Desain Eksperimen
Langkah ini merupakan pilihan, yakni langkah tambahan untuk mendapatkan ketepatan simulasi. Pada langkah ini menguji desain dengan
menggunakan teori Eksperimental Design.
g Perencanaan Taktis
Malakukan studi kelayakan dari Eksperimental Design, agar percobaan dapat dilaksanakan secara terarah dengan menerapkan teknologi dengan
tujuan mengetahui dengan tepat lamanya waktu pelaksanaan percobaan yang akhirnya akan memudahkan pecobaan.
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
21
h Pelaksanaan Percobaan
Melaksanakan percobaan yang telah didesain, percobaan dapat digunakan teknik penelitian dan dilengkapi dengan laporan percobaan.
i Model Terpakai
Malakukan mengecekan kembali baik menggunakan langkah tambahan maupun tidak, apakah model yang sudah digunakan dapat memberikan hasil
yang benar-benar memadai sesuai dengan diharapkan jika masih terdapat kekurangan belum mendapatkan hasil yang optimal maka malakukan
ulang kraesi model dan jika sudah optimal maka dilanjutkan dengan mendokumentasikan program simulasi tersebut.
j Dokumentasi
Merupakan langkah terakhir yang berarti seluruh kegiatan pembuatan simulasi telah selesai telah diterima dan sesuia dengan yang diharapkan.
Untuk penggunaan secara masal perlu dibuat laporan akhir berupa spesifikasi perangkat lunak dan cara menggunakannya.
Berdasarkan keterangan di atas program simulasi merupakan inti dari simulasi tersebut, dalam merancang pembuatan suatu program harus mengikuti kaidah
pemrograman yang berlaku tergantung jenis bahasa pemrograman yang digunakan. Untuk memudahkan perancangan suatu program terlebih dahulu dibuat algoritma dan
Syahwin: Analisis Simulasi Korelasi Temperatur Sintering Terhadap Sifat Fisis Keramik Paduan Zirkonia ZrO2 Ber Aditif CaO Dengan Alumina Al2O3 Menggunakan Maple 7, 2008.
USU e-Repository © 2008
22 kemudian diterjemahkan kebentuk diagram alir. Dalam merancang program simulasi
dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis. Menurut Zarlis M, 2007 Langkah- langkah yang diperlukan untuk perancangan program komputer bagi suatu aplikasi
adalah sebagai berikut : a Identifikasikan apa masalahnya, masukkan dan keluaran yang diperlukan.
b Membuat bagan dan struktur cara penyelesaiaan, bagan secara global, deskripsi subprogram.
c Memilih metoda penyelesaian, dengan struktur data dan algoritma yang terbaik.
d Mengkodekan coding, dengan memilih bahasa pemograman terbaik, menterjemahkan algoritma ke bahasa pemograman.
e Pengoperasian dan eksekusi Zarlis, M.1994.
2.7 Struktur Program