BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Silalahi 2007 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku
Kewirausahaan Kasus Warnet Di Padang Bulan”. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel Pengetahuan kewirausahaan X1, dan Kemandirian
Pribadi X3 berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik usaha warnet di Padang Bulan. Sedangkan variabel Motif Berprestasi X2 tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan para pemilik usaha warnet di Padang Bulan.
Ranto 2007 melakukan penelitian yang berjudul ”Korelasi Antara Motivasi, Knowdedge of Enterpreneurship dan Independensi dan The Enterpreneur’s
Performance pada Kawasan Industri Kecil Pulo Gadung”. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah Motivasi Berusaha X1, Pengetahuan Kewirausahaan X2, dan
Kemandirian Usaha X3. Sedangkan Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah Kinerja Usaha Y. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan positif antara Motivasi Berusaha, Pengetahuan Kewirausahaan, dan Kemandirian Usaha secara bersama dengan Kinerja Usaha Industri Kecil.
Universitas Sumatera Utara
B. Usaha Kecil dan Ciri-ciri Usaha Kecil 1. Pengertian Usaha Kecil
Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam Undang-Undang tentang usaha kecil Nomor 5 tahun 1995, yang disebut usaha kecil adalah memenuhi kriteria
sebagai berikut: 1.
Memiliki kekayaan aset bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2. Memiliki hasil penjualan tahunan omset paling banyak Rp 1 miliyar.
3. Milik Warga Negara Indonesia.
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, atau terafiliasi baik langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar atau usaha menengah, berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha tidak
berbadan hukum Iwantono: 2002:4. Menurut UU Nomor 9 Tahun 1999 ditetapkan bahwa usaha kecil adalah suatu
unit usaha yang memiliki nilai asset neto tidak termasuk tanah dan bangunan tidak melebihi Rp 200 Juta atau penjualan pertahun tidak lebih besar dari Rp 1 Miliar,
milik WNI, berdiri sendiri dan berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha perseorangan, baik berbadan hukum
maupun tidak berbadan hukum. Defenisi yang tercantum dalam UU tersebut sebagai dasar dalam
mengelompokkan jenis-jenis usaha. Menurut Kementrian Negara Koperasi dan
Universitas Sumatera Utara
UMKM, kelompok usaha kecil termasuk di dalam kelompok usaha mikro. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan bersifat tradisional dan
informal dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan berbadan hukum, dan hasil penjualan tahunan paling banyak RP 100 Juta. Sedangkan menurut Biro Pusat
Statistik BPS 2005, usaha kecil adalah unit usaha dengan jumlah pekerja paling sedikit 5 lima orang dan paling banyak 19 sembilan belas orang termasuk
pengusaha.
2. Ciri-ciri Usaha Kecil
Menurut istilah umum ketenagakerjaan http:www.usaha
kecil menengah.com
a. Pemilik adalah golongan ekonomi lemah dan pada umumnya sekaligus menjadi
pimpinan single ownership and management. , 15 Juli 2010 ciri-ciri industri berskala kecil adalah:
b. Hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja masih bersifat kekeluargaan.
c. Tidak mampu menyediakan jaminan collateral yang berguna untuk
mendapatkan kredit dari dunia perbankan. d.
Administrasi perusahaan pada umumnya masih bersifat sederhana, kurang teratur, dan belum berbadan hukum.
Menurut Hutasuhut dalam www.smeru.or.id
a. Mempunyai kepercayaan yang kurang kuat pada diri sendiri.
ciri-ciri dan watak usaha kecil adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
b. Berorientasi pada tugas, hasil yang didorong oleh kebutuhan untuk berperstasi,
berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyai tekad dan kerja keras.
c. Mempunyai kemampuan dalam mengambil resiko dan mengambil keputusan
secara tepat dan cermat. d.
Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan menanggapi saran dan kritik. e.
Berjiwa inovatif, kreatif dan berorientasi kemasa depan.
C. Pengertian Wirausaha
Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa perancis “entrepreneur”, yang sudah dikenal sejak abad ke 17. Menurut Holt
Riyanti, 2003: 21, kata Entrepreneur berasal dari kata kerja Enterprende. Dalam Bahasa Indonesia kata “wirausaha” merupakan gabungan kata wira gagah
berani, perkasa dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha Hutagalung, 2010:1.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor 961KEPMXI1995, dicantumkan bahwa :
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan. 2.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Adam Smith dalam Riyanti, 2003:23 melihat wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas
barang dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah permintaan menjadi produksi. Ia
juga berpendapat bahwa wirausaha adalah seorang inkubator gagasan baru, yang selalu berusaha menggunakan sumber daya secara optimal untuk mencapai tingkat
komersial paling tinggi. Kamus umum bahasa Indonesia Riyanti, 2003:24 mengartikan wirausaha
sebagai: ”orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya
serta mengatur permodalan operasinya. Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Josep Schumpeter, yaitu
sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru atau pun yang telah ada. Dalam definisi tersebut
ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sedangkan
proses kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah
Universitas Sumatera Utara
wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.
Ada enam hakekat penting kewirausahaan yaitu Suryana, 2004:50, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda ability to create the new and different. 3.
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan. 4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha start-up phase dan perkembangan usaha venture growth.
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
creative, dan sesuatu yang berbeda inovative yang bermanfaat memberi nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
Universitas Sumatera Utara
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Kewirausahaan secara ringkas berdasarkan keenam konsep diatas dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif create new and
different yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk
menghadapi risiko. Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda create new and different melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif didalam mengembangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang
usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu
menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru
untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.
Universitas Sumatera Utara
D. Perilaku Kewirausahaan