melalui rencana pengobatan, yakni memperkirakan kemungkinan bahwa setiap memperhitungkan segala kerugian meliputi biaya, waktu, tenaga yang diperlukan

Ada banyak faktor yang harus diamati pasien waktu memilih jenis pengobatan. Bisa dipahami bahwa faktor ekonomi dan kepercayaan serta kebudayaan menjadi faktor-faktor yang paling berpengaruh. Sebuah studi yang dilakukan departemen pendidikan dan kebudayaan pada masyarakat Sulawesi Tengah 1993-1994:2 Pengobatan sistem modern dan tradisional ini adalah kedua sistem yang berbeda, jelas merupakan kebutuhan masyarakat, baik di kota maupun di Desa. Khusus untuk pengobatan tradisional yang masih tetap digunakan oleh sebagian masyarakat menunjukkan bahwa budaya- budaya luhur masih tetap terpelihara. Bahkan pengobatan tradisional bagi masyarakat pedesaan masih merupakan alternatif pertama. Pengobatan modern sebagai alternatif kedua apabila pengobatan tradisional tidak berhasil menyembuhkan penyakit. Sebaliknya masyarakat perkotaan menjadikan pengobatan modern sebagai alternatif pertama dan pengobatan tradisional merupakan alternatif kedua. Yang dikemukakan pada model Fabrega, dalam Muzaham,1995 :54, seseorang dalam melakukan pertimbangan menyangkut rencana pengobatan :

1. melalui rencana pengobatan, yakni memperkirakan kemungkinan bahwa setiap

tindakan yang diambil akan mengurangi ancaman yang mungkin timbul karena penyakit; 2. memperhitungkan segala keuntungan yang diperoleh dari suatu tindakan, yakni seberapa jauh setiap rencana pengobatan akan dapat mengurangi berapa jauh setiap rencana pengobatan akan dapat mengurangi keluhan penyakit yang dirasakan; Universitas Sumatera Utara

3. memperhitungkan segala kerugian meliputi biaya, waktu, tenaga yang diperlukan

untuk melaksanakan setiap tindakan; 4. menetapkan manfaat dari setiap alternatif rencana pengobatan dengan melihat selisih kerugian dan keuntungan dari setiap tindakan yang akan dilakukan. Yakni, “ memilih rencana pengobatan “ dalam proses pemilihan tindakan yang dilaksanakan orang akan menerapkan aturan-aturan dalam pengambilan keputusan misalnya, memilih yang termurah, manfaatnya besar dan sebagainya. Giddens dalam http:www.unisosdem.org Pengobatan alternatif dengan menggunakan bahan-bahan alami dapat dilihat dengan semakin banyak beredar suplemen makanan tambahan yang dipercaya dapat membantu meningkatkan kesehatan, mencegah berbagai macam penyakit dan mudah didapatkan tanpa resep obat. Banyak pula buku, artikel dan iklan yang secara antusias mempromosikan keuntungan dan keamanan dari tanaman obat ini dengan akibat makin banyaknya masyarakat yang mengkonsumsi dan menyisihkan uangnya untuk Yang terakhir ini terkait erat dengan social reflexivity. Manusia modern memang dapat mengambil keputusan sendiri. Ia menghadapi banyak informasi, tetapi ia bebas menyeleksi informasi mana yang ia butuhkan untuk pengambilan keputusan. Arus tepatnya: banjir informasi memang membuatnya bingung, namun harus mengambil keputusan. Individu sering dapat menolak sebuah informasi semata-mata ia tidak suka atau tidak cocok. Ambillah contoh di bidang pengobatan. Orang dapat memilih pengobatan cara Barat tetapi ia dapat juga memilih “pengobatan alternatif.” Mengapa ia memilih yang satu dan tidak yang lain? Jawaban yang diperoleh sering berupa “tidak tahu” . Universitas Sumatera Utara membelanjakan suplemen makanan yang secara relatif lebih bebas pengawasan dari Pemerintah untuk terus berpromosi. Pengobatan dengan bahan-bahan alam ini seringkali pula dipromosikan bersifat alami dan karenanya tidak merugikan, namun sediaan bahan-bahan alam tidak berarti lepas dari efek samping. Perdebatan seringkali pula mengenai apakah obat-obat dari bahan alam ini harus juga mendapat izin produksinya sama seperti obat-obat dari bahan- bahan kimia agar dapat meningkatkan standar dari kualitas, keamanan dan keefektifannya. Pengobatan alternatif lain pun tak kalah populernya dengan penggunaan tanaman obat. Di Koran dan majalah banyak dipromosikan mengenai pengobatan alternatif ini yang di promosikan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. 2.2 Pengobatan Akupunktur 2.2.1 Sejarah Pengobatan Akupunktur