BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah kebijakan dan sistem penggajianpengupahan karyawan dan pekerja perusahaan yang tepat tetap menjadi topik hangat pada setiap forum
diskusi, seminar, maupun karya ilmiah yang menghadirkan para pelaku bisnis yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam proses usaha yaitu pimpinan
perusahaan, pekerja, dan Departemen Tenaga Kerja. Tujuan utama yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan melalui kebijakan dan sistem
penggajianpengupahan yang tepat adalah untuk menjamin bahwa perusahaan itu dapat mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang
berkualitas tinggi. Dengan mempunyai dan menerapkan sistem yang tepat reputasi perusahaan akan naik dan sumber daya manusia yang berkualitas akan melamar
kerja ke perusahaan itu. Bank memiliki kegiatan usaha yang berbeda dengan perusahaan umum
lainnya yaitu memberikan jasa keuangan kepada masyarakat. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Hingga saat ini telah banyak
bank-bank yang menawarkan berbagai jasa pelayanan perbankan, mulai dari penyetoran dan pengambilan uang oleh nasabah, pentransferan uang, penjamin
emisi sampai dengan investasi.Hal ini dapat dicontohkan seperti pengambilan
Universitas Sumatera Utara
uang dari ATM yang sistemnya relatif mudah, dimana nasabah tidak perlu datang ke bank, sampai dengan pemberian suku bunga yang mengiurkan dan lain
sebagainya. PT. Bank SUMUT merupakan alat kelengkapan otonomi daerah di
bidang perbankan yang berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan
penyimpanan uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai bank umum.
Faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu bank dalam mencapai tujuan yang diharapkan adalah faktor tenaga kerja, karena pelaksanaan
kegiatan perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia. Operasional suatu bank baru dapat berjalan apabila ada tenaga kerja.
Satu-satunya jalan untuk paling sedikit survive dalam persaingan adalah dengan berusaha meningkatkan produktivitas dan efisiensi bank. Peningkatan
produktivitas bank harus didahului dengan peningkatan kinerja sumber daya manusia, gaji dan upah harus dikaitkan dengan prestasi dan tingkat produktivitas.
Produktivitas dihasilkan melalui perpaduan antara prestasi kerja dan dan teknologi yang digunakan.
Pada dasarnya tidak ada korelasi langsung antara antara upahgaji dan produktivitas. Pada suatu saat jika ada keinginan untuk memperoleh upahgaji
yang lebih tinggi, maka orang-orang akan cenderung bekerja lebih keras untuk mendapatkannya, misalnya melalui sistem intensif dan bonus yang dikaitkan
dengan prestasi. Oleh karena itu, upahgaji dapat digunakan sebagai alat untuk
Universitas Sumatera Utara
mendorong motivasi hanya bila diciptakan kebijakan dan sistem yang memberikan penghargaan kepada prestasi kerja yang tinggi.
Mengingat masalah gaji dan upah adalah merupakan masalah yang sensitif, maka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut maka bank
perlu mengembangakan suatu pengendalian gaji dan upah agar sistem penggajian tersebut masuk akal dan dapat dipertahankan.Dalam pengendalian intern gaji dan
upah ini diupayakan terjadinya hubungan yang harmonis antara suatu bank dengan tenaga kerja. Bank berusaha merangsang motivasi kerja melalui pemberian gaji,
tunjangan-tunjangan, insentif, bonus dan lain-lain Sehingga dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang akan semakin produktif kemudian dengan adanya
sistem pengendalian intern yang tegas dan objektif akan menciptakan suatu iklim perusahaan yang mendorong karyawan untuk semakin produktif dan bertindak
jujur. Berdasarkan uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk membahas
gaji dan upah. Disini penulis tugas akhir ini dengan judul “Pengendalian Intern Gaji Dan Upah Pada PT. Bank SUMUT Cabang Aksara Medan”.
B. Perumusan Masalah