Industri Pariwisata di Indonesia

kembali kerumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya satu perusahaan yang berbeda fungsi dalam proses pemberian pelanyanannyan. Dan pada dasarnya tujuan pariwisata itu hanya untuk bersenang-senang,tetapi semakin berkembangnya pariwisata itu maka tujuan berwisata dengan melakukan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain baik dalam negeri domestik maupun internatisional bukan semata-mata untuk bersenang-senang melainkan : kesehatan, belajar, keperluan agama, bisnis, olah raga, dan lain-lain. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu : a Travel Agent b Perusahaan Angkatan Transportasi c Akomodasi perhotelan d Bar dan Restoran e Souvenir dan Handicraft f Perusahaan-perusahaan yang mendukung aktifitas wisatawan, seperti : Galon Minyak bagi wisatawan yang menggunakan mobil, tempat orang menjual dan mencetak film, kamera, postcards, kantor pos, money changer, bank, dan lain-lain Yoeti, 1983:147.

2.4.1 Industri Pariwisata di Indonesia

Dalam kurun waktu 1971 sampai 1975 telah terjadi peningkatan arus wisatawan asing ke Indonesia dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 19,64 per tahun. Kalau pertumbuhan itu dapat dipertahankan, maka akhir pelita III kedatangan wisatawan asing ke Indonesia akan mencapai Universitas Sumatera Utara lebih dari satu juta orang pertahun. Akan tetapi, sejak tahun 1976 sampai dengan tahun 1980 tingkat pertumbuhan menurun hanya mencapai hanya 7 dibandingkan dengan tahun 1978. Survei wisatawan asing oleh tim Fakultas Ilmu- ilmu sosial Universitas Indonesia, khususnya mengenai maksud berkunjung ke Indonesia, menemukan hal-hal sebagai berikut: • Wisatawan untuk bersenang-senang sangat dominan dikalangan wisatawan yang berumur 20 tahun ke bawah. Mereka berkunjung dengan tujuan bisnis dan dinas resmi lebih banyak dalam kelompok umur 31-50 tahun dibanding kelompok umur lainnya. • Wisata yang tiba dengan tujuan mengunjungi kawasankeluarga proporsi paling besar berasal dari kalangan umur 20 tahun ke bawah, sedangkan proporsi kunjungan berasal dari kelompok umur yang lain perbedaannya tidak menjolok. • Tingkat pendidikan mempengaruhi maksud seseorang untuk berwisata. Wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dengan maksud untuk bersenang-senang cenderung semakin tinggi pendidikannya semakin sedikit jumlanya, sedangkan untuk bisnis atau rapat dinas kebanyakan dari golongan berpendidikan tinggi. Berwisata untuk mengunjungi keluarga keluarga berbanding dengan tingkat pendidikannya. • Kecenderungan mengenai maksud kunjungan ke indonesia di antara wisatawan pria dan wisatawan wanita tidak memperhatikan adanya perbedaan. Sebagian besar dari wisatawan pria dan wisatawan wanita berkunjung ke Indonesia tujuan dengan bersenang-senang. Sebagaimana Universitas Sumatera Utara dapat diduga kunjungan wisatawan wanita degan maksud tersebut diatas lebih besar proporsinya dari pada kunjungan wisatawan pria, demikian pula kunjungan dengan tujuan bisnis lebih besar proporsi wisatawan pria dari pada wisatawan wanita. • Pada umumnya wisatawan dari berbagai jenis pekerjaan datang dengan maksud bersenang-senang di Indonesia, kecuali tenaga ahli profesional dan manager. Dibandingkan dengan jenis pekerjaan lain, wisatawan dari kedua kelompok terakhir ini datang di Indonesia dengan tujuan bisnis atau urusan yang berhubungan dengan pekerjaannyatugasnya. • Pejabat pemerintah, sebagaimana dapat diduga, paling banyak berkunjung ke Indonesia untuk dinas atau kunjungan resmi. Tenaga ahli berkunjung juga untuk menghadiri rapat atau konferensi. Maksud mengunjungi keluarga dinyatakan oleh kelompok anggota militer dan mahasiswa.

2.5 Pengertian Sarana dan Prasarana Kepariwisataan