• Pelayanan tenaga kerja, yang sangat dominan dibutuhkan karena salah satu kunci keberhasilan pembangunan objek wisata adalah kemampuan
para tenaga kerja untuk mengelola dengan baik suatu kawasan objek wisata.
Untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak unsur objek wisata yang dikunjungi, maupun yang dapat menggangu kedatangan pengunjung itu sendiri
mengingat arus kunjungan cenderung akan lebih meningkat.
2.6 Potensi Daya Tarik Wisata
Potensi daya tarik wisata merupakan salah satu unsur pokok dalam pembangunan kepariwisataan di samping unsur-unsur yang lainnya seperti :
akomodasi, usah jasa perjalanan, restora, dan lainnya. Potensi daya tarik suatu objek wisata adalah suatu sifat yang dimiliki oleh suatu objek berupa keunikan,
keaslian, kelangkaan, atau lain dari pada yang lain memiliki sifat yang menimbulkan semangat dan nilai bagi wisatawan.
Suatu tempat atau keadaan alam yang sangat menarik [asto samgat dinikmati oleh wisatawan pada umumnya. Objek wisata yang mempunyai potensi
dan daya tarik wisata yang baik harus terus dibangun dan dikembangkan, sehingga mempunyai daya tarik agar wisatawan puas akan objek wisata yang
dikunjunginya. Potensi daya tarik wisata di kalam objek wisata yang berwujud pada ciptaan Tuhan Yang Maha Esa adalah keadaan alam, beserta flora dan
faunanya. Daya tarik suatu objek wisata sebagai sumber daya wisata antara lain : • Daya tarik historis
Universitas Sumatera Utara
• Lokasi suatu kawasan objek wisata yang membeikan suatu pemandangan yang indah.
• Perkembangan tehnik pengelolaan yang baik. Daya tarik suatu objek wisata yang memiliki potensi haruslah mempunyai
suatu keanekaragaman sumber daya alam hayati dan ditunjang oleh keadaan
lingkunganya.
2.7 Pengertian Sadar Wisata
Dewasa ini industri pariwisata merupakan industri jasa yang merupakan industri terbesar di dunia. Indonesia termasuk salah satu negara yang
memanfaatkan industri pariwisata menghasilkan dan meningkatkan devisa negara. Sebagai negara kepulauan yang terdiri kurang lebih 17.508 pulau. Indonesia
memiliki potensi kepariwisataan yang unik dan keanekaragaman. Aset potensi kepariwisataan Indonesia tidak hanya memenuhi unsur keindahan, keaslian,
keunikan, dan keutuhan, tetapi diperkaya dengan kekayaan dan keaneka ragaman budaya,flora dan fauna. Ekosistem dan gejala alam yang merupakan daya tarik
dapat dikemas menjadi objek pariwisata yang sangat menari bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Akan tetapi dalam pengembangan potensi wisata tersebut, baik pemerintah maupun dunia usaha belum dapat mengantisipasi dampak-dampak negatif yang
sering terjadi baik desakan-desakan berlebihan terhadap sumber daya alam oleh adanya jumlah pendatang yang membuka usaha tanpa memprioritaskan mutu
produk yang mereka jual, maupun jasa yang mereka berikan, minimnya
Universitas Sumatera Utara
pengertian dalam perihal tehnik pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan objek wisata, dan tidak dipergunakan sistem pengawasan untuk mendeteksi kemunduran
kualitas kunjungan yang berlebihan. Salah satu penyebab terjadinya hal demikian diakibatkan oleh kurangnya
sadar wisata baik di kalangan masyarakat lokal, dunia usaha, maupun pengunjung. Sadar wisata adalah mengerti, dan ikut berpartisipasi dalam pengembangan
kepariwisataan. Sadar wisata ini dimaksudkan masyarakat lokal, dunia usaha dan pengunjung dan pihak-pihak lain dapat berpartisipasi dalam pengembangan
kepariwisataan di kawasan mereka. Partisipasi masyarakat atas pembangunan pariwisata akan lebih serasi bila dilandasi dengan pengertian mengenai
kepariwisataan karena pengetahuan akan pariwisata akan mempermudah dalam meningkatkan kesadaran wisata bagi masyarakat.
Untuk menanggulangi permasalahan pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata alam dapat dilakukan beberapa upaya pembinaan program sadar
wisata, antara lain : 1.
Program Sapta Pesona Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus diwujudkan dan
dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya untuk bemperbesar dayatarik dan daya saing pariwisata khususnya di Indonesia.
Sapta pesona yang menjadikan citra dan mutu produk pariwisata pada dasarnya ditentukan oleh keberhasilan dalam upaya mewujudkan
pelayanan yang mengandung unsur-unsur sapta pesona yakni, seperti
Universitas Sumatera Utara
• Aman, yaitu suatu kondisi yang memberikan susunan tenang dan tentram bagi wisatawan terbebas dari rasa takut dan khawatir baik
akan keselamatan jiwa, raga maupun harta milik para wisatawan. • Tertib, yaitu suatu keadaan yang mencerminkan keadaan tertib,
teratur dan disiplin dalam suasana kehidupan masyarakat. • Sejuk, yaitu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur,
tertib dan serasi sehingga mencerminkan keindahan seperti penampilan wajah kota, halam depan setiap rumah penduduk,
bangunan penginapan dan pepohonan yang tersusun juga rindang. • Bersih, yakni suatu kondisi atau keadaan yang menampilkan sifat
bersih dan sehat. Dimana wisatawan akan mendapatkan suasana yang terbebas dari kotoran maupun penyakit.
• Ramah tamah, yaitu di dalam pelayanan perlu adanya sifat ramah tamah, sopan, hormat,tutu sapa dan sebagainya supaya wisatawan
merasa tidak terasing dan ingin lama-lama di tempat tersebut. • Kekeluargaan, yaitu pihak pariwisata harus menanamkan sifat
kekeluargaan terhadap wisatawan dan menganggap sepeti keluarga sendiri supaya wisatawan merasa ada jiwa persaudaraan dan
wisatawan akan datang berulang kali ke tempat tersebut. • Kengangan, yaitu kenyamanan yang didapatkan wisatawan
senantiasa akan diingatnya selama dia berkunjung seperti: budaya,
atraksi, souvenir khas daerah tersebut maupun cendra mata lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Pengertian Wisata Bahari