Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PT. Pusaka Prima Mandiri dengan Menggunakan Model Persediaan Probabilistik

(1)

Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Pusaka Prima Mandiri terdiri dari:

1. President Director

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan peralatan perlengkapan.

c. Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

d. Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air dari langganan.

e. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO)

2. Management Representative

a. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari

b. Bertindak sebagai pengambil keputusan untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan.

c. Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak pemerintah dan pihak perusahaan swasta.

3. Mill Operation Manager

a. Bertanggung jawap terhadap jalannya keseluruhan proses produksi b. Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi

4. Finance Manager

a. Memeriksa dan menganalisis data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

b. Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak konsumen. c. Mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan. 5. Sales Manager

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangami urusan administrasi.


(2)

a. Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

b. Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan.

c. Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 7. Procurement Manager

a. Melakukan hubungan dengan pihak supplier untuk pembelian bahan baku dan bahan tambahan.

b. Membuat jadwal pemesanan berdasarkan permintaan dari bagian-bagian tertentu.

c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan dari supplier. 8. QA-PD Manager

a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas

b. Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu produk akhir.

9. Accounting & Tax Manager

a. Menghitung setiap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

b. Menghitung pajak dan membayarkan pajak perusahaan kepada pemerintah.

10. Engineering Manager

a. Mengawasi operasi mesin-mesin produksi yang ada di lantai pabrik

b. Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas pendukung lainnya serta mengkoordinir perbaikan mesin/peralatan yang rusak atau tidak berfungsi.

11. Warehouse Supervisor

a. Mengawasi setiap bahan atau produk yang masuk maupun keluar dari dalam pabrik.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Bahagia, Senator Nur. 2006. Sistem Inventori. Bandung: Penerbit ITB.

Burstein, Frada dan Clyde W, Holsapple. 2008. Handbook on Decision Support System 1.

Fitzgerald, Jerry dan Andra Fitzgerald. 1987. Fundamentals of System Analysis, Using Structured Analysis and Design Techniues. Third Edition.

Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ginting, Rosnani. 2014. Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lind, Douglas A, dkk. 2007. Teknik-teknik Statistika dalam Bisnis dan Ekonomi

Menggunakan Kelompok Data Global. Edisi 13. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Suryadi, Kadarsah, dkk. 1998. Sistem Pendukung Keputusan: Suatu Wacana Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Bandung.

Suryana, Taryana. 2009. Visual Basic. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Susanto, Kurniawan dan Erwin Gunadhi.2013. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Lilin dengan Model Probabilistic Q (Studi Kasus Di CV. Taruna Jaya Sanding Atas -Garut). Sekolah Tinggi Teknologi Garut.

Turban, Efraim. 1995. Decision Support Systems and Expert Systems. USA: Prentice Hall. Inc.


(4)

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian untuk melihat apakah sebaran

variabel-variabel penelitian sudah mengikuti distribusi kurva normal atau tidak. Uji normalitas

ini juga untuk menentukan analisis selanjutnya setelah diketahui datanya normal atau

tidak. Jika setelah diuji normalitas data didapatkan sebaran data yang normal, maka

untuk menguji hipotesis dapat digunakan dengan uji statistik parametrik, akan tetapi

jika sebaran datanya tidak normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan statistik

non parametrik.

3.1.1. Pendekatan Distribusi

Kapan kita akan menggunakan pendekatan normal terhadap binomial? Distribusi binomial probabilitas normal umumnya dianggap sebagai pendekatan yang baik terhadap distribusi probabilitas binomial pada saat np dan n(1-p) lebih besar dari 5. Tetapi, sebelum menggunakan pendekatan normal, harus diyakini bahwa distribusi yang menjadi perhatian sebenarnya adalah distribusi binomial. Ada 4 kriteria yang harus dipenuhi:

1. Hanya terdapat dua hasil yang saling lepas (mutually exclusive) dari suatu percobaan: yaitu “sukses” dan “ gagal”.

2. Distribusi binomial merupakan hasil dari menghitung jumlah sukses. 3. Setiap percobaan bersifat sukses.


(5)

4. Probabilitas p harus tetap sama dari suatu percobaan ke percobaan lainnya, dan harus terdapat jumlah percobaan yang tetap, n

3.2. Peramalan

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya persoalan dalam pengambilan keputusan itu. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

Peramalan dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk dan merupakan langkah awal dari proses perencanaan dan pengendalian produksi.

3.3. Persediaan

Persediaan (Inventory) dalam konteks produksi, dapat diartikan sebagai sumber daya menggangur (idle resources). Sumber daya menggangur ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti pada sistem rumah tangga.

Keberadaan persediaan atau sumber daya menggangur ini dalam suatu sistem mempunyai suatu tujuan tertentu. Alasan utamanya adalah karena sumber daya tertentu tidak bisa didatangkan ketika sumber daya tersebut dibutuhkan.


(6)

Sehingga, untuk menjamin tersedianya sumber daya tersebut perlu adanya persediaan yang siap digunakan ketika dibutuhkan.

Adanya persediaan menimbulkan konsekuensi berupa resiko-resiko tertentu yang harus ditanggung perusahaan akibat adanya persediaan tersebut. Persediaan yang disimpan perusahaan bisa saja rusak sebelum digunakan. Selain itu perusahaan juga harus menanggung biaya-biaya yang timbul akibat adanya persediaan tersebut.

3.3.3. Solusi dengan Metode Hadley-Within

Untuk mendapatkan nilai q0* dan r* dapat diperoleh dengan cara

berikut:

a. Hitung nilai qo1* awal sama dengan nilai qow*dengan menggunakan formula

wilson

qo1* = qow*=

2AD h

b. Berdasarkan nilai qo1* yang diperoleh akan dapat dicari besarnya

kemungkinan kekurangan inventori � dan selanjutnya akan dapat dihitung nilai r1* dengan menggunakan persamaan berikut

� = hqo1 *

cuD

-

> Z� dapat dicari dari Tabel A � = ∫ �∞ ( x)dx

r1 -> r1*= DL + Z��√

L

c. Dengan diketahui r1* yang diperoleh akan dapat dihitung nilai qo2* dengan


(7)

qo2* =

2D A+π ∫ �r1∞ x-r1*�f(x)dx h

Dimana: � = hqo2 * cuD

Nilai f(Z�) dan �(Z�) dapat dicari dari Tabel B

d. Hitung kembali � = hqo2 *

cuD dan nilai r2* dengan menggunakan: ∫ �∞ ( x)dx

r1

-

> r2*= DL + Z��√

L

e. Bandingkan nilai r1* dan r2*; jika harga r2* relatif sama dengan r1* iterasi

selesai dan akan diperoleh r1* = r2* dan qo* = qo2*. Jika tidak kembali ke

langkah c dengan menggunakan nilai r1* = r2* dan qo* = qo2*.

3.4. Sistem Pendukung Keputusan 3.4.1. Definisi

Little (1970) mendefinisikan decision support system (DSS) sebagai “sekumpulan prosedur berbasis model untuk pemrosesan data dan penilaian guna membantu para manajer mengambil keputusan”.

Nonezek, dll (1980) mendefinisikan DSS sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi; sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen DSS lain), sistem pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau sebagai prosedur), sistem pemrosesan masalah


(8)

(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).

3.4.3. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan

Simon (1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses ini terdiri dari tiga fase yaitu:

1. Intelligence

Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Design

Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alterntaif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Choice

Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dilakukan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari deskripsi ketiga tahap di atas, jelas bahwa pengolahan data elektronik (PDE) dan SIM mempunyai kontribusi dalam fase intelligence sedangkan IM/ OR berperan penting dalam fase choice. Tidak tampak pendukung yang berarti pada tahap design, walaupun pada kenyataannya fase ini merupakan salah satu kontribusi dasar dari suatu sistem pendukung keputusan.


(9)

3.4.4. Metode Pengembangan Aplikasi dengan SADT

Pengembangan sistem aplikasi bertujuan untuk menjamin agar sistem yang akan dikembangkan benar-benar mencerminkan kebutuhan pemakai. SADT, singkatan dari structured analysis and design technique. SADT memandang suatu sistem terdiri dari dua hal sebagai berikut: benda (objek, dokumen, data) dan kejadian/ event (kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau perangkat lunak). Di samping itu, SADT menggunakan dua macam diagram yaitu diagram kegiatan (activity diagram) yang disebut dengan actigrams (juga digunakan dalam pendekatan berorientasi proses) dan diagram data (data diagram) yang disebut dengan datagrams (juga digunakan dalam pendekatan berorientsi data/ objek).

3.5. Visual Basic

Microsoft Visual Basic adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan memanfaatkan keistimewaan konsep-konsep antarmuka grafis dalam Microsoft Windows. Aplikasi ini dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan windows itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja windows. Dalam pemrograman visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam lingkungan pemrograman visual lainnya, seperti misalnya objek, property, dan event.


(10)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bagian produksi dan pembelian di PT. Pusaka Prima Mandiri yang berlokasi di Jl. Brigjen Zein Hamid km 6,9 Titi Kuning – Medan, 20146 Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2015

hingga bulan bulan Juli 2015.

4.2. Jenis Penelitian1

1. Identifikasi masalah awal

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengan memakai instrumen pengumpulan data dan analisis yang bersifat kuantitatif. Filsafat positivme memandang realita atau gejala dan fenomena sebagai sesuatu yang tetap, konkrit, teramati, terukur, hubungan sejalan bersifat sebab akibat.

4.3. Rancangan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

2. Tahapan pengumpulan data. 3. Tahapan pengolahan data 1


(11)

4. Perancangan sistem 5. Pembahasan

6. Kesimpulan dan saran

4.4. Objek Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan produksi terdiri dari bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. Bahan baku merupakan bahan yang paling penting karena tanpanya proses produksi tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, objek penelitian yang diamati adalah persediaan bahan baku utama yang terdiri dari:

1. Pulp serat panjang/ NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp) 2. Pulp serat pendek/ LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp) 3. Kalsium Karbonat (CaCO3)

Selain ketiga bahan di atas, masih ada bahan baku broke yang digunakan dalam proses produksi. Namun karena bahan tersebut berasal dari hasil proses produksi yang gagal maka bahan tersebut tidak disertakan dalam penelitian ini.

4.7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa wawancara pihak yang berkepentingan dan dokumentasi data sekunder dari perusahaan.


(12)

4.8. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan diolah dengan menggunakan model persediaan probabilistik (metode Q) dan perancangan sistem menggunakan Visual Basic 6.0. Diagram pengolahan data dapat dilihat pada gambar 4.3.

4.9. Analisis Pemecahan Masalah

Analisis pemecahan masalah dimulai dari perhitungan terhadap jumlah pesanan, titik pemesanan kembali dan jumlah safety stock serta dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan sehingga menghasilkan sistem persediaan bahan baku yang optimal untuk perusahaan.

4.10. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam merangkum informasi ataupun data yang didapatkan dari penelitian yang ada dan pemberian saran untuk penelitian selanjutnya yang bertujuan untuk pengembangan penelitian yang lebih mendalam.


(13)

BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Uji Pola Distribusi Normal 5.2.1.1. Pengujian terhadap NBKP

Hasil perhitungan untuk uji pola distribusi normal untuk bahan NBKP adalah sebagai berikut:

1. Hipotesa : H0 : Data tidak berdistribusi normal

Hi : Data berdistribusi normal 2. Level of significance (�) = 0,05

3. Nilai Chi Kuadrat Hitung Nilai Maksimum = 400 Nilai Minimum = 382 Jangkauan = 18 Banyak Kelas = 4,56 ≈5 Panjang Kelas = 3,9 ≈ 4

Dari hasil perhitungan di atas maka data pada Tabel 5.3. dapat diubah menjadi data distribusi frekuensi seperti pada Tabel 5.4. berikut ini.


(14)

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi NBKP

Interval BKB BKA Xi Oi Xi.Oi Xi- X(Xi- X)2 Oi.(Xi- X)2 382 - 385 381,5 385,5 383,5 1 383,50 -9,00 81,00 81,00 386 - 389 385,5 389,5 387,5 2 775,00 -5,00 25,00 50,00 390 - 393 389,5 393,5 391,5 4 1566,00 -1,00 1,00 4,00 394 - 397 393,5 397,5 395,5 3 1186,50 3,00 9,00 27,00 398 - 401 397,5 401,5 399,5 2 799,00 7,00 49,00 98,00

Total 12 4710,00 260,00

Selanjutnya untuk mencari nilai peluang dari BKA dan BKB dilakukan dengan menggunakan software minitab. Nilai peluang dari BKA dan BKB bahan NBKP dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Nilai Peluang BKA dan BKB NBKP

Interval BKB BKA Xi Oi P(X<BKB) P(X<BKA) 382 - 385 381,5 385,5 383,5 1 0,00 0,27 386 - 389 385,5 389,5 387,5 2 0,27 0,39 390 - 393 389,5 393,5 391,5 4 0,39 0,52 394 - 397 393,5 397,5 395,5 3 0,52 0,65 398 - 401 397,5 401,5 399,5 2 0,65 1,00

Total 12

Tabel 5.6. Uji Pola Distribusi Normal NBKP

Interval P(X<BKB) P(X<BKA) Luas Ei Oi-Ei (Oi-Ei)2 ((Oi-Ei)2)/Ei

382 - 385 0,00 0,27 0,27 3,19 -2,19 4,80 1,51

386 - 389 0,27 0,39 0,12 1,43 0,57 0,32 0,23

390 - 393 0,39 0,52 0,13 1,58 2,42 5,87 3,73

394 - 397 0,52 0,65 0,13 1,55 1,45 2,09 1,34

398 - 401 0,65 1,00 0,35 4,25 -2,25 5,04 1,19

Total 1,00 12,00 0,00 18,14 7,99

4. Derajad Kebebasan (V) V = 4

5. Nilai Chi Kuadrat Tabel untuk � = 0,05 adalah 9,49 6. Kriteria Penerimaan atau Penolakan Hipotesa


(15)

b. Jika Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka H0 diterima

Dari analisa perhitungan di atas diperoleh bahwa : Chi Kuadrat Hitung (7,99) < Chi Kuadrat Tabel (9,49)

Maka kesimpulannya: H0 ditolak atau data berdistribusi normal.

5.2.2. Peramalan

5.2.2.2. Peramalan LBKP

Langkah-langkah peramalan bahan baku LBKP adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan peramalan

Tujuan peramalan adalah untuk menghitung jumlah pemakaian bahan baku LBKP untuk 12 bulan yang akan datang.

2. Pembuatan Scatter Diagram

Data pemakaian bahan baku LBKP pada Tabel 5.1. disajikan dalam bentuk scatter diagram sebagai berikut:

3. Memilih metode peramalan

Metode peramalan yang akan digunakan adalah time series. 5. Menghitung Kesalahan Peramalan dengan SEE

a. Metode Konstan

Derajad Kebebasan (f) = 1

Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode konstan dapat dilihat pada Tabel 5.31.


(16)

Tabel 5.31. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan

Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²

Mei-14 1 390 390,83 -0,83 0,69

Jun-14 2 394 390,83 3,17 10,03

Jul-14 3 399 390,83 8,17 66,69

Agust-14 4 382 390,83 -8,83 78,03

Sep-14 5 394 390,83 3,17 10,03

Okt-14 6 387 390,83 -3,83 14,69

Nov-14 7 382 390,83 -8,83 78,03

Des-14 8 383 390,83 -7,83 61,36

Jan-15 9 389 390,83 -1,83 3,36

Feb-15 10 392 390,83 1,17 1,36

Mar-15 11 399 390,83 8,17 66,69

Apr-15 12 399 390,83 8,17 66,69

Total 78 4690 4690 0,00 457,67

SEE Konstan =

457,67

12−1 = 6,45 b. Metode Linier

Derajad Kebebasan (f) = 2

Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode linier dapat dilihat pada Tabel 5.32.

Tabel 5.32. Perhitungan SEE untuk Metode Linier

Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²

Mei-14 1 390 389,06 0,94 0,88

Jun-14 2 394 389,39 4,61 21,29

Jul-14 3 399 389,71 9,29 86,35

Agust-14 4 382 390,03 -8,03 64,47

Sep-14 5 394 390,35 3,65 13,32

Okt-14 6 387 390,67 -3,67 13,49

Nov-14 7 382 390,99 -8,99 80,90

Des-14 8 383 391,32 -8,32 69,15

Jan-15 9 389 391,64 -2,64 6,96

Feb-15 10 392 391,96 0,04 0,00

Mar-15 11 399 392,28 6,72 45,15

Apr-15 12 399 392,60 6,40 40,93


(17)

SEE Linier=

442,87

12−2 = 6,65 c. Metode Kuadratis

Derajad Kebebasan (f) = 3

Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode kuadratis dapat dilihat pada Tabel 5.33.

Tabel 5.33. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis

Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²

Mei-14 1 390 395,73 -5,73 32,84 Jun-14 2 394 392,42 1,58 2,51

Jul-14 3 399 389,83 9,17 84,11 Agust-14 4 382 387,97 -5,97 35,62 Sep-14 5 394 386,84 7,16 51,33 Okt-14 6 387 386,43 0,57 0,32 Nov-14 7 382 386,75 -4,75 22,58

Des-14 8 383 387,80 -4,80 23,05 Jan-15 9 389 389,58 -0,58 0,33 Feb-15 10 392 392,08 -0,08 0,01 Mar-15 11 399 395,31 3,69 13,61 Apr-15 12 399 399,27 -0,27 0,07

Total 78 4690 4690 0,00 266,38

SEE kuadratis =

266,38

12−3 = 5,44 d. Metode Eksponensial

Derajad Kebebasan (f) = 2

Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode eksponensial dapat dilihat pada Tabel 5.34.


(18)

Tabel 5.34. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial

Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²

Mei-14 1 390 389,03 0,97 0,93 Jun-14 2 394 389,35 4,65 21,60

Jul-14 3 399 389,67 9,33 87,05 Agust-14 4 382 389,99 -7,99 63,81 Sep-14 5 394 390,31 3,69 13,64 Okt-14 6 387 390,63 -3,63 13,14 Nov-14 7 382 390,94 -8,94 79,99 Des-14 8 383 391,26 -8,26 68,28 Jan-15 9 389 391,58 -2,58 6,67 Feb-15 10 392 391,90 0,10 0,01 Mar-15 11 399 392,22 6,78 45,94 Apr-15 12 399 392,54 6,46 41,70 Total 78 4690 4689,43 0,57 442,77 SEE Eksponensial =

442,77

12−2 = 6,65 e. Metode Siklis

Derajad Kebebasan (f) = 3

Data perhitungan kesalahan peramalan dengan SEE untuk jumlah pemakaian bahan baku LBKP dengan menggunakan metode siklis dapat dilihat pada Tabel 5.35.

Tabel 5.35. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis

Bulan t Y Y' Y-Y' (Y-Y')²

Mei-14 1 390 396,74 -6,74 45,38 Jun-14 2 394 395,43 -1,43 2,05

Jul-14 3 399 392,89 6,11 37,28 Agust-14 4 382 389,81 -7,81 60,92 Sep-14 5 394 386,99 7,01 49,12

Okt-14 6 387 385,21 1,79 3,22

Nov-14 7 382 384,93 -2,93 8,59 Des-14 8 383 386,24 -3,24 10,47

Jan-15 9 389 388,77 0,23 0,05

Feb-15 10 392 391,86 0,14 0,02 Mar-15 11 399 394,68 4,32 18,70 Apr-15 12 399 396,46 2,54 6,45


(19)

SEE siklis =

242,24

12−3 = 5,19

Metode yang terpilih adalah metode siklis karena memiliki nilai SEE terkecil.

6. Uji Statistik

Tahap selanjutnya adalah melakukan uji statistik dengan distribusi f untuk memilih di antara kedua metode tersebut mana yang akan dipakai untuk interpretasi peramalan. Langkah-langkah uji statistik=

a. Hipotesis : H0 = metode siklis lebih baik dari metode kuadratis

Hi = metode siklis tidak lebih baik dari metode kuadratis b. Level of significance (�) = 0,05

c. Statistik: f : (���������)

2

(������������ )2 =

(5,19)2

(5,44)2 = 0,91 d. ftabel = f0,05(9,9) = 3,18

e. Kesimpulan = fhitung < ftabel, H0 diterima, metode siklis lebih baik

daripada metode kuadratis 7. Lakukan verifikasi Peramalan

Verifikasi peramalan dilakukan terhadap metode siklis dengan menggunakan peta moving range.


(20)

Gambar 5.4. Moving Range Chart

Dari Gambar 5.4. tidak terlihat adanya data yang out of control sehingga persamaan metode siklis dapat digunakan untuk meramalkan jumlah pemakaian bahan baku LBKP periode selanjutnya.

Y= 403,95

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.38.

Tabel 5.38. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku LBKP untuk Periode Selanjutnya

Bulan (t) Jumlah (Ton)

Mei-15 396,74

Jun-15 395,43

Jul-15 392,89

Agust-15 389,81

Sep-15 386,99

Okt-15 385,21

Nop-15 384,93

Des-15 386,24

Jan-16 388,77

Feb-16 391,86

Mar-16 394,68

Apr-16 396,46

Total 4293,26

Rata-rata 396,46

St. Deviasi 4,42

-20.00 -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112

UCL 1/3 UCL 2/3 UCL LCL 1/3 LCL 2/3 LCL e'


(21)

5.2.3.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku CaCO3

Perhitungan persediaan bahan baku CaCO3 diketahui data-datanya

sebagai berikut:

Kebutuhan bahan baku (D) = 830 ton/ tahun Rata-rata kebutuhan bahan baku (�D) = 69,13 ton

Lead time (L) = 1 bulan

Standar deviasi (�) = 1,18

Harga bahan baku per kg (p) = Rp 340.000/ ton

Biaya penyimpanan (h) =10% x Rp 340.000: Rp 34.000/ton Biaya pemesanan (A) = Rp 110.000/ pemesanan

Biaya kekurangan persediaan (cu) =15% x Rp 340.000: Rp 51.000/ton

Kebutuhan rata-rata selama lead time =

DL = 69,13 x 1/12 = 5,76 ton

Standard deviasi selama lead time =

�L = 1,18 x �1/12 = 0,34 ton

Untuk menentukan qo dan r* dicari dengan menggunakan metode Hadley-within

sebagai berikut:

Iterasi 1

a. Hitung nilai qo1* dengan menggunakan formula wilson

qo1* =

2AD

h = 23,17 ton b. Hitung � dan r1*

� = hqo1 *


(22)

Z� = 2,08

r1* = 5,76 + 2,08 x 0,34 = 6,46 ton

c. Dengan diketahui r1* yang diperoleh akan dapat dihitung nilai qo2* dengan

rumus sebagai berikut:

Z� = 2,08 sehingga nilai f(Z�) = 0,0440 dan �(Z�) = 0,0065

N = �L [f(Z�) - Z��(Z�)]

= 0,34 [0,0440 – 0,0135] = 0,0103 qo2* = 5,06

d. Hitung kembali � dan r2*

� = hqo2 *

cuD = 0,0046 Z� = 2,61

r2* = 5,76 + 2,61 x 0,34 = 6,64 ton

e. Bandingkan nilai r1* dan r2* (6,46 dengan 6,64) disini keduanya hampir sama

,iterasi selesai maka diperoleh:

1. Jumlah pesanan optimal (q) qo* = qo2*= 5,06 ton = 102 karung

2. Titik pemesanan kembali (r) r1* = r2* = 6,64 ton = 133 karung

3. Persediaan pengaman (ss) Ss = 2,61 x 0,34 = 0,887 ton = 18 karung 4. Ekspektasi ongkos total persediaan per tahun

OT = 830 x 340.000 +

110.000 x 830

5,1

+

34.000 (

1

2 x5,1+ 6,65 – 1,34) +

51.000 x 830

5,1 x 0,0103 = Rp1.268.939.542


(23)

BAB VI

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

6.1. Struktur Sistem

Struktur sistem untuk rancangan sistem usulan pengambilan keputusan yaitu sistem pendukung keputusan pengadaan bahan baku pada PT. Pusaka Prima Mandiri yang ditunjukkan pada Gambar 6.1.

INPUT

1. Data Pemakaian Bahan Baku

2. Harga Bahan Baku 3. Data Biaya Pemesanan 4. Data Biaya

Penyimpanan

5. Data Biaya Kekurangan Persediaan

6. Data Lead Time

TRANSFORMASI

1. Meramalkan pemakaian bahan baku untuk periode selanjutnya

2. Menghitung persediaan bahan baku dengan metode probabilistik Q

- Menghitung jumlah pesanan optimal (Q) - Menghitung titik pemesanan kembali (r) - Menghitung persediaan pengaman (ss)

- Menghitung ekspektasi ongkos total persediaan

OUTPUT

Pemesanan Bahan Baku optimum

- Jumlah pesanan optimal (Q)

- Titik pemesanan kembali (r)

- Jumlah Persediaan pengaman (ss)

- Ekspektasi ongkos total persediaan

Gambar 6.1. Struktur Sistem

6.3 Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan

Aplikasi sistem pendukung keputusan yang dibuat ini adalah digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk melakukan pemesanan optimal agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang banyak. Hasil-hasil yang akan diperoleh berupa hasil peramalan beberapa periode ke depan, jumlah pesanan optimal, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman


(24)

dan ekspektasi ongkos. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan perusahaan dapat melakukan pemesanan secara lebih akurat.

Aplikasi yang telah dibuat ini terdiri dari 4 buah form seperti di bawah ini:

1. Form Login

Gambar 6.17. Form Login

2. Form Peramalan


(25)

3. Form Perhitungan Pemesanan Optimum

Gambar 6.19. Form Pemesanan Optimum

4. Form Hasil


(26)

BAB VII

HASIL DAN PEMBAHASAN

7.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan Baku Optimum

Untuk melakukan kegiatan pemesanan bahan baku maka perlu diketahui berapa jumlah pemesanan optimum agar mampu menekan jumlah biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan menggunakan data pemakaian bahan baku dari periode Mei 2014 – April 2015 maka dilakukan peramalan terlebih dahulu terhadap ketiga bahan baku utama yaitu NBKP, LBKP dan CaCO3 untuk

melihat berapa banyak bahan baku yang akan digunakan untuk 12 periode ke depannya. Setelah itu maka dapat dilakukan perhitungan jumlah pesanan optimum dengan menggunakan metode Hadley-Within dimana data yang akan diperoleh berupa jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi total ongkos. Hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat dilihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1. Hasil Perhitungan Persediaan Bahan Baku Optimum

Jumlah pesanan

Titik Pemesanan

Kembali

Safety stock/ persediaan

pengaman

Ekpektasi ongkos

NBKP 7 bal 5 bal 1 bal Rp25.805.802.043

LBKP 8 bal 5 bal 1 bal Rp17.610.151.496


(27)

7.4. Analisis Hasil Perancangan Aplikasi untuk Peramalan dan Perhitungan Pemesanan Optimum

Perancangan aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. dimaksudkan untuk memudahkan perusahaan dalam pengambilan keputusan yang paling tepat dalam pemesanan bahan baku yang paling optimum sehingga dapat menekan tingkat kerugian. Dengan adanya aplikasi ini perusahaan dapat menghemat waktu dalam menghitung jumlah pesanan paling optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekpektasi ongkos. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Proses peramalan tidak memerlukan waktu yang lama untuk melihat prediksi jumlah pemakaian bahan baku yang akan datang.

2. Dengan hanya memasukkan data-data yang diperlukan seperti lead time, harga bahan baku, biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan persediaan, maka akan dapat diperoleh besar nilai jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekpektasi ongkos.

3. Perusahaan dapat melakukan pemesanan dalam jumlah yang paling optimum tanpa menimbulkan banyak kerugian.

7.5. Analisis Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan Menggunakan Aplikasi

Perhitungan pemesanan bahan baku optimum yang dilakukan dengan cara manual dan menggunakan aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya


(28)

masing-masing. Perbandingan dari kedua cara ini dapat dilihat pada Tabel 7.3. di bawah ini.

Tabel 7.3. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan Menggunakan Aplikasi

Perhitungan Manual Perhitungan Aplikasi

Perhitungan yang dilakukan secara manual memerlukan waktu yang lama

sehingga kegiatan pemesanan dapat tertunda

Perhitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi akan memberikan hasil dengan cepat Perhitungan yang dilakukan secara

manual sering tidak akurat

Perhitungan yang dilakukan menggunakan aplikasi lebih terjamin

keakuratannya Perhitungan secara manual

memerlukan alat seperti kalkulator, pulpen, kertas,dsb

Perhitungan menggunakan aplikasi lebih efisien dan efektif


(29)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan bahan baku adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan pemesanan bahan baku optimum menggunakan data dari bulan Mei 2015 - April 2015, maka diperoleh besar nilai jumlah pemesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspekatsi ongkos dari keempat jenis bahan baku untuk 12 periode atau satu tahun ke depan yaitu sebagai berikut:

Tabel 8.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Optimum Mei 2015- April 2016

Jumlah pesanan

Titik Pemesanan

Kembali

Safety stock/ persediaan

pengaman

Ekpektasi ongkos

NBKP 7 bal 5 bal 1 bal Rp25.805.802.043

LBKP 8 bal 5 bal 1 bal Rp17.610.151.496

CaCO3 102 karung 133 karung 18 karung Rp1.268.939.542

2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan pemesanan optimum maka kegiatan pemesanan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih akurat sehingga mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu, juga memudahkan operator dalam menggunakannya. Meskipun operator yang bertugas kurang ahli karena baru saja bertugas tetap akan mampu menggunakannya.


(30)

8.2. Saran

Saran yang diberikan dari hasil penelitian Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan bahan baku adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya perusahaan sering melakukan peningkatan terhadap aplikasi yang telah dibuat sehingga mampu mempertahankan kinerja perusahaan.

2. Sebaiknya perusahaan lebih sering memeriksa kondisi pasar dari bahan baku yang akan dipesan seperti perkembangan harga, perkembangan biaya, permintaan konsumen dan hal-hal yang akan mempengaruhi proses produksi kertas rokok.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan terhadap hasil broke dari proses produksi pembuatan kertas rokok PT. Pusaka Prima Mandiri.


(31)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Asal mula PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah berawal dari PT. Kimsari Paper Indonesia yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1984 berdasarkan akte Notaris No. 427, dengan mendapatkan Surat Persetujuan Presiden RI (SPP) No. 41/I/PMA/83 pada tanggal 31 Desember 1983. PT. Kimsari Paper Indonesia mulai melakukan produksi kertas pada tahun 1985. Anak perusahaan Schweitzer Mauduit International di Perancis, Papeteries de Mauduit (PPM), terlibat dalam desain dan konstruksi pabrik PT. Kimsari Paper Indonesia pada pertengahan tahun 1980-an, serta memberikan lisensi kepada PT. Kimsari Paper Indonesia untuk mengunakan merek dagang “PPM” dalam memasarkan produk PT. Kimsari Paper Indonesia di Indonesia. Sejak April tahun 2004 PT Kimsari Paper Indonesia berubah menjadi PT. PPM Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 129/B.1/A.6/2004 tentang Perubahan Nama Perusahaan.

Pada Tahun 2013 tepatnya tanggal 18 April 2013, PT. PPM Indonesia berubah nama menjadi PT. Pusaka Prima Mandiri yang disahkan didepan Notaris Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang saham Indonesia, maka Status Penanaman Modal Asing (PMA) kini telah berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Perusahaan


(32)

saat ini dipimpin oleh Bapak Djoni Tjandra, dengan jumlah karyawan ± 160 orang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup bidang usaha PT. Pusaka Prima Mandiri adalah memproduksi kertas rokok dan plug wrap untuk industri rokok. Kertas rokok diproduksi dalam dua bentuk yaitu gulungan (bobbin) dan lembaran (ream).

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) berlokasi di Jalan Brigjen Zein Hamid Km 6,9 Titi Kuning Medan, 20146 Sumatera Utara, Indonesia.

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT Pusaka Prima Mandiri dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja 2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak ±160 orang. Tenaga kerja ini dapat digolongkan atas pimpinan, staf dan karyawan kantor maupun bagian produksi.


(33)

2.5.3.2. Jam Kerja

Pimpinan dan staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja golongan staf adalah sebagai berikut:

1. Pukul 08.30 – 12.00 : waktu kerja 2. Pukul 12.00 – 13.30 : waktu istirahat 3. Pukul 13.30 – 17.00 : waktu kerja

Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift, dimana jam kerjanya pada hari senin - minggu adalah 7 jam sehari. Jadwal kerjanya adalah berikut:

Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan Shift Jam Kerja Keterangan

Shift 1

07.00-12.00 Waktu Kerja 12.00-13.00 Waktu Istirahat 13.00-15.00 Waktu Kerja Shift II

15.00-18.00 Waktu Kerja 18.00-19.00 Waktu Istirahat 19.00-23.00 Waktu Kerja

Tabel 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan (Lanjutan) Shift Jam Kerja Keterangan

Shift III

23.00-02.00 Waktu Kerja 02.00-03.00 Waktu Istirahat 03.00-07.00 Waktu Kerja


(34)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap kegiatan produksi tentu saja akan menggunakan beberapa jenis bahan. Bahan baku merupakan bahan yang memiliki pengaruh paling besar dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan penolong dan bahan tambahan. Dengan kata lain, tanpa bahan baku proses produksi tidak dapat dilakukan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi sering mengalami kendala dalam mengatur jumlah persediaan bahan baku.

Kendala di atas juga dialami oleh PT. Pusaka Prima Mandiri yang bergerak dalam bidang produksi kertas rokok. Jumlah dan interval waktu pemesanan yang berbeda dari perusahaan pelanggan yang satu dengan yang lainnya sering menyebabkan hasil dari peramalan tidak mampu merepresentasikan kenyataan di lapangan. Jumlah permintaan dari perusahaan pelanggan selama satu tahun terakhir dalam satuan ton dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Sementara itu, perusahaan ini belum mempunyai sistem pendukung keputusan dalam kegiatan pengadaan bahan baku. Pengadaan bahan baku akan dilakukan setelah jumlah bahan baku mencapai titik pemesanan kembali. Jumlah bahan baku yang akan dipesan dihitung dengan melihat data masa lalu pemakaian bahan baku. Oleh karena itu, perusahaan sulit mengambil keputusan dalam melakukan kegiatan pemesanan bahan baku. Sistem pendukung keputusan yang dimaksud disini adalah perangkat lunak aplikasi yang berfungsi untuk


(35)

menyediakan informasi pemesanan bahan baku yang akan dilakukan oleh perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah mendapatkan rancangan sistem pendukung keputusan dalam bentuk aplikasi yang dapat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan pemesanan bahan baku.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menghitung jumlah pesanan, titik pemesanan kembali dan jumlah safety stock sehingga mampu meminimumkan biaya yang dikeluarkan.

2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan untuk mengoptimalkan metode Q.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Mahasiswa

Mampu mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan di dunia kerja dan menambah kemampuan dalam memecahkan masalah di lapangan khususnya dalam pengendalian persediaan melalui analisis Sistem Pendukung Keputusan dengan metode Q (metode persediaan probabilistik). 2. Bagi Perusahaan

Masukan bagi perusahaan dalam mengendalikan jumlah persediaan yang dibutuhkan seperti jumlah pemesanan, titik pemesanan kembali dan besarnya safety stock.


(36)

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Memperat hubungan kerjasama antara perusahaan dengan departemen Teknik Industri USU dalam berbagai hal.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian hanya difokuskan pada bahan baku utama yaitu NBKP, LBKP dan CaCO3.

2. Supplier yang diteliti hanya 1 supplier utama.

2. Analisis yang dilakukan hanya pada analisis pengendalian persediaan bahan baku dan analisis Sistem Pendukung Keputusan.

Asumsi-asumsi dalam penelitian ini adalah: 1. Proses produksi berjalan normal.

2. Fasilitas produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian. 3. Pemesanan bahan baku dari pemasok berjalan lancar.

4. Seluruh biaya-biaya yang diperhitungkan dianggap tetap. 5. Lead time setiap bahan baku dianggap sama.


(37)

ABSTRAK

Bahan baku merupakan bahan terpenting dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan tambahan dan bahan penolong. Dengan kata lain, tanpa adanya bahan baku proses produksi tidak dapat berjalan. Namun bahan baku yang ditumpuk terlalu lama di gudang penyimpanan bisa menjadi rusak dan menurun kualitasnya. Oleh karena itu, pemesanan bahan baku harus dilakukan secara optimal. Sering kali perusahaan melakukan kesalahan dalam proses pemesanan dikarenakan peramalan pemakaian bahan baku dan perhitungan pemesanan optimum yang dilakukan secara manual tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan terlebih dahulu terhadap data masa lalu pemakaian bahan baku, kemudian hasil dari peramalan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi ongkos yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan baku. Selain itu, juga dilakukan analisis sistem dengan metode SADT. Terakhir, dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi yang telah dirancang ini akan memudahkan perusahaan dalam menghtiung jumlah pesanan optimum yang akan menghindarkan perusahaan dari kerugian.

Kata kunci: Bahan Baku, Peramalan, Perhitungan Pemesanan Optimum, Jumlah Pesanan Optimum, Titik Pemesanan Kembali, Persediaan Pengaman, SADT, Sistem Pendukung Keputusan, Visual Basic 6.0


(38)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PENGADAAN BAHAN BAKU PADA PT. PUSAKA PRIMA

MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PERSEDIAAN PROBABILISTIK

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh Shelly NIM : 110403048

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas sarjana ini dengan baik. Laporan tugas sarjana merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi penulis untuk dapat menyelesaikan program studi Reguler S-1.

Laporan tugas sarjana ini berjudul Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengadaan Bahan Baku pada PT. Pusaka Prima Mandiri dengan Menggunakan Model Persediaan Probabilistik. Tugas sarjana ini merupakan penelitian yang berisi perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan software visual basic untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan proses pemesanan bahan baku secara optimum. Penelitian dimulai dengan melakukan peramalan terhadap data masa lalu, melakukan perhitungan pemesanan optimum secara manual, rancangan sistem pendukung keputusan menggunakan SADT dan software visual basic.

Penyusunan laporan tugas sarjana ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian. Penulis menerima kritik atau saran yang berhubungan dengan isi tugas sarjana ini. Kritik dan saran yang diberikan yang membangun penulis harapkan demi penyempurnaan tugas sarjana ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(44)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pendidikan sarjana teknik yang penulis dapatkan selama bangku perkuliahan di Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara hingga penyelesaian tugas sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik merupakan proses terintegrasi untuk menjadikan penulis sebagai lulusan yang terdidik dan berguna dan memiliki integritas moral serta berakhlak dan mampu mencapai kehidupan yang lebih baik. Penulisan tugas sarjana ini tidak akan terselesaikan dengan baik jika penulis tidak mendapatkan bimbingan, bantuan dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua dan adik saya Shelvia yang telah mengizinkan penulis untuk

menempuh pendidikan sarjana dan memberikan dukungan baik dari segi moril, doa, maupun materiil.

2. Ibu Ir.Khawarita Siregar, MT sebagai Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT sebagai Sekretaris Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah menjadi panitera pada Seminar dan Sidang Tugas Sarjana.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Humala L Napitupulu, DEA dan Bapak Ikhsan Siregar, S.T, M.Eng sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan memberikan masukan dalam penyelesaian laporan tugas sarjana.


(45)

5. Ibu Ir. Dini Wahyuni, M.T dan Ibu Ir. Nurhayati Sembiring, M.T, sebagai Dosen Pembanding dan Penguji yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran serta membimbing penulis untuk penyempurnaan laporan tugas sarjana.

6. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sebagai bekal dalam penulisan tugas sarjana.

7. Bang Tumijo, Kak Dina, Bang Nurmansyah, Pak Ridho, Bu Aniaty, Kak Rahmaini, dan Kak Mia sebagai Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi dan peminjaman buku di perpustakaan.

8. Seluruh pihak dari PT. Pusaka Prima Mandiri yang telah membantu dari awal penelitian hingga akhir penelitian penulis.

9. Teman-teman terdekat penulis yaitu Angela Anwar, Margo Chandra, Natalia, Edwin, Roby, Niko Eka Putra dan Callista yang telah banyak memberikan doa dan dukungan dalam proses penelitian.

10. Teman-teman terdekat selama perkuliahan yaitu Julius, Andy Prima, Jeffrey Gunawan, Hendro, Christin, Poppy Wijaya, Dewi Juliana, Hadrian, Randy, Ricky, Wirawan, Senju, Nanda Sari Dewi, Ratih Sulastri dan Sharen Septiani yang telah banyak memberikan doa dan dukungan dalam proses penelitian. 11. Saudara Puja Satria Lie dan Steven Cho, adik kelas penulis yang telah


(46)

12. Rekan-rekan GIELAS yang merupakan teman-teman stambuk 2011 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik USU.

13. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS


(47)

DAFTAR ISI

BAB

HALAMAN

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KEPUTUSAN SIDANG KOLOKIUM ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xxi

ABSTRAK ... xxvi

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Rumusan Masalah ... I-3 1.3. Tujuan Penelitian ... I-3 1.4. Manfaat Penelitian ... I-3 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian... I-4 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-5


(48)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1. Sejarah Perusahaan... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Daerah Pemasaran ... II-2 2.5. Organisasi dan Manajemen ... II-3 2.5.1. Struktur Organisasi Manajemen ... II-3 2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab ... II-5 2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja ... II-5 2.5.3.1. Jumlah Tenaga Kerja ... II-5 2.5.3.1. Jam Kerja ... II-5 2.6. Proses Produksi ... II-6 2.6.1. Bahan yang digunakan ... II-6 2.6.1.1. Bahan Baku ... II-6 2.6.1.2. Bahan Penolong ... II-7 2.6.1.3. Bahan Tambahan ... II-7 2.6.2. Uraian Proses ... II-8

III TINJAUAN PUSTAKA ... III-1 3.1. Uji Normalitas ... III-1


(49)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

3.1.1. Pendekatan Distribusi ... III-3 3.2. Peramalan ... III-8 3.2.1. Klasifikasi Teknik Peramalan ... III-8

3.2.1.1. Peramalan Kualitatif (Judgement

Method) ... III-10 3.2.1.2. Peramalan Kuantitatif... III-12 3.2.2. Kriteria Performance Peramalan ... III-19 3.3. Persediaan ... III-20 3.3.1. Tujuan Persediaan ... III-21 3.3.2. Metode-Metode Pengendalian Persediaan ... III-22 3.3.2.1. Model P ... III-25 3.3.2.2. Model Q ... III-31 3.3.3. Solusi dengan Metode Hadley-Within ... III-37 3.4. Sistem Pendukung Keputusan ... III-38 3.4.1. Definisi ... III-38 3.4.2. Klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan ... III-39 3.4.3. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan ... III-40 3.4.4. Metode Pengembangan Aplikasi dengan SADT III-40 3.5. Visual Basic ... III-43


(50)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Rancangan Penelitian ... IV-1 4.4. Objek Penelitian ... IV-3 4.5. Variabel Penelitian ... IV-3 4.6. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-4 4.7. Instrumen Penelitian ... IV-5 4.8. Pengolahan Data ... IV-5 4.9. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-6 4.10. Kesimpulan dan Saran ... IV-6

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1. Data Jumlah Pemakaian Bahan Baku ... V-1 5.1.2. Data Harga Bahan per Satuan Ton ... V-1 5.1.3. Data Biaya Pemesanan ... V-2 5.1.4. Data Biaya Penyimpanan ... V-2 5.1.5. Data Biaya Kekurangan Persediaan ... V-3 5.1.6. Data Lead Time ... V-3


(51)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

5.2. Pengolahan Data ... V-4 5.2.1. Uji Distribusi Normal ... V-4 5.2.1.1. Pengujian terhadap NBKP ... V-5 5.2.1.2. Pengujian terhadap LBKP ... V-7 5.2.1.3. Pengujian terhadap CaCO3 ... V-10

5.2.2. Peramalan ... V-13 5.2.2.1. Peramalan NBKP ... V-13 5.2.2.2. Peramalan LBKP ... V-28 5.2.2.3. Peramalan CaCO3 ... V-39

5.2.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku ... V-50 5.2.3.1. Perhitungan Persediaan Bahan Baku

NBKP ... V-50 5.2.3.2. Perhitungan Persediaan Bahan Baku

LBKP ... V-54 5.2.3.3. Perhitungan Persediaan Bahan Baku

CaCO3 ... V-57

VI PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ... VI-1 6.1. Struktur Sistem ... VI-1


(52)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

6.2. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VI-3 6.2.1. Context Diagram ... VI-3 6.2.2. Data Flow Diagram ... VI-4 6.2.3. Data Dictionary ... VI-5 6.2.4. Data Structured Diagram ... VI-6 6.2.5. Data Access Diagram ... VI-6 6.2.6. Minispecifications ... VI-7 6.3. Perancangan Aplikasi Pendukung Keputusan ... VI-10

VII HASIL DAN PEMBAHASAN ... VII-1 7.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan Baku Optimum ... VII-1 7.2. Hasil Perancangan Sistem Pendukung Keputusan ... VII-2 7.3. Analisis Hasil Perhitungan Pemesanan Bahan

BakuOptimum ... VII-5 7.4. Analisis Hasil Perancangan Aplikasi untuk

Peramalan dan Perhitungan Pemesanan Optimum ... VII-6 7.5. Analisis Perbandingan Perhitungan Manual dengan

Perhitungan Menggunakan Aplikasi ... VII-6


(53)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB

HALAMAN

8.1 Kesimpulan ... VIII-1 8.2 Saran ... VIII-2 DAFTAR PUSTAKA


(54)

DAFTAR TABEL

TABEL

HALAMAN

1.1. Jumlah Permintaan Pelanggan dari Mei 2014-April

2015 ... I-2 2.1. Pembagian Jadwal Kerja untuk Karyawan ... II-5 5.1. Data Pemakaian Bahan Baku Mei 2014 – April 2015 ... V-1 5.2. Data Harga Bahan per Satuan Ton ... V-2 5.3. Data Pemakaian Bahan Baku Mei 2014 – April 2015 ... V-4 5.4. Distribusi Frekuensi NBKP ... V-5 5.5. Nilai Peluang BKA dan BKB NBKP ... V-6 5.6. Uji Pola Distribusi Normal NBKP ... V-7 5.7. Distribusi Frekuensi LBKP ... V-8 5.8. Nilai Peluang BKA dan BKB LBKP ... V-9 5.9. Uji Pola Distribusi Normal LBKP ... V-10 5.10. Distribusi Frekuensi CaCO3 ... V-11

5.11. Nilai Peluang BKA dan BKB CaCO3... V-12

5.12 Uji Pola Distribusi Normal CaCO3 ... V-13

5.13. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Konstan ... V-15 5.14. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-16 5.15. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode


(55)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.16. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Eksponensial ... V-19 5.17. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis . V-21 5.18. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan ... V-22 5.19. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-23 5.20. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-23 5.21. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-24 5.22. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-25 5.23. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-25 5.24. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah

Pemakaian NBKP ... V-26 5.25. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku NBKP

untuk Periode Selanjutnya ... V-28 5.26. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Konstan ... V-30 5.27. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-30 5.28. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Kuadratis ... V-31 5.29. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode


(56)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.30. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis . V-32 5.31. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan ... V-33 5.32. Perhitungan SEE untuk Metode Linier ... V-33 5.33. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-34 5.34. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-35 5.35. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-35 5.36. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-36 5.37. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah

Pemakaian LBKP ... V-37 5.38. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku LBKP

untuk Periode Selanjutnya ... V-39 5.39. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Konstan ... V-40 5.40. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier . V-41 5.41. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Kuadratis ... V-42 5.42. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode

Eksponensial ... V-42 5.43. Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis . V-43 5.44. Perhitungan SEE untuk Metode Konstan ... V-44


(57)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.45. Perhitungan SEE untuk Metode Linier ... V-44 5.46. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-45 5.47. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-46 5.48. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-46 5.49. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-47 5.50. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah

Pemakaian CaCO3 ... V-48

5.51. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku CaCO3

untuk Periode Selanjutnya ... V-50 7.1. Hasil Perhitungan Persediaan Bahan Baku Optimum ... VII-1 7.2. Data Pemakaian Bahan Baku dari Perusahaan dan dari

Hasil Penggunaan Aplikasi ... VII-5 7.3. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan

Menggunakan Aplikasi ... VII-7 8.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Optimum Mei 2015-


(58)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT Pusaka Prima Mandiri ... II-4 3.1. Distribusi Binomial untuk n 1,3, dan 20 dengan � =

20 ... III-3 3.2. Grafik Probabilitas ... III-7 3.3. Tampilan Awal Microsoft Visual Basic ... III-46 3.4. Menu Bar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.5. Toolbar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.6. Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.7. Fungsi Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0... III-48 3.8. Jendela Project Explorer pada Microsoft Visual Basic

6.0 ... III-49 3.9. Jendela Properties pada Microsoft Visual Basic 6.0 .... III-50 3.10. Jendela Form Layout pada Microsoft Visual Basic 6.0 III-50 4.1. Langkah-langkah Rancangan Penelitian ... IV-2 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-5 4.3. Diagram Pengolahan Data... IV-6 5.1. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku NBKP

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-14 5.2. Moving Range Chart ... V-27


(59)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR

HALAMAN

5.3. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku LBKP

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-29 5.4. Moving Range Chart ... V-38 5.5. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku CaCO3

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-40 5.6. Moving Range Chart ... V-49 6.1. Struktur Sistem ... VI-1 6.2. Context Diagram ... VI-4 6.3. Data Flow Diagram Level 0 ... VI-4 6.4. Data Flow Diagram Level 1 ... VI-5 6.5. Data Dictionary D-1 ... VI-6 6.6. Data Access Diagrams ... VI-7 6.7. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 1.0... VI-7 6.8. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.0... VI-8 6.9. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.1... VI-8 6.10. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.2... VI-9 6.11. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.3... VI-9 6.12. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.4... VI-10 6.13. Flowchart Form Login ... VI-11 6.14. Flowchart Form Peramalan ... VI-12


(60)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR

HALAMAN

6.15. Flowchart Form Perhitungan Pemesanan Optimum ... VI-13 6.16. Flowchart Form Hasil ... VI-14 6.17. Form Login ... VI-14 6.18. Form Peramalan ... VI-15 6.19. Form Pemesanan Optimum ... VI-16 6.20. Form Hasil ... VI-16 6.21. Tahap 1 ... VI-17 6.22. Tahap 2 ... VI-17 6.23. Tahap 3 ... VI-18 6.24. Tahap 4 ... VI-18 6.25. Tahap 5 ... VI-19 6.26. Tahap 6 ... VI-19 6.27. Tahap 7 ... VI-20 6.28. Tahap 8 ... VI-20 6.28. Tahap 9 ... VI-21 6.30. Tahap 10 ... VI-21 6.31. Tahap 11 ... VI-22 6.32. Tahap 12 ... VI-22 6.33. Tahap 13 ... VI-23 6.34. Tahap 14 ... VI-23


(61)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR

HALAMAN

7.1. Form Login ... VII-2 7.2. Form Peramalan ... VII-3 7.3. Form Pemesanan Optimum ... VII-4 7.4. Form Hasil ... VII-4


(62)

ABSTRAK

Bahan baku merupakan bahan terpenting dalam kegiatan produksi dibandingkan dengan bahan tambahan dan bahan penolong. Dengan kata lain, tanpa adanya bahan baku proses produksi tidak dapat berjalan. Namun bahan baku yang ditumpuk terlalu lama di gudang penyimpanan bisa menjadi rusak dan menurun kualitasnya. Oleh karena itu, pemesanan bahan baku harus dilakukan secara optimal. Sering kali perusahaan melakukan kesalahan dalam proses pemesanan dikarenakan peramalan pemakaian bahan baku dan perhitungan pemesanan optimum yang dilakukan secara manual tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan terlebih dahulu terhadap data masa lalu pemakaian bahan baku, kemudian hasil dari peramalan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi ongkos yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan baku. Selain itu, juga dilakukan analisis sistem dengan metode SADT. Terakhir, dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi yang telah dirancang ini akan memudahkan perusahaan dalam menghtiung jumlah pesanan optimum yang akan menghindarkan perusahaan dari kerugian.

Kata kunci: Bahan Baku, Peramalan, Perhitungan Pemesanan Optimum, Jumlah Pesanan Optimum, Titik Pemesanan Kembali, Persediaan Pengaman, SADT, Sistem Pendukung Keputusan, Visual Basic 6.0


(1)

DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL

HALAMAN

5.45. Perhitungan SEE untuk Metode Linier ... V-44 5.46. Perhitungan SEE untuk Metode Kuadratis ... V-45 5.47. Perhitungan SEE untuk Metode Eksponensial ... V-46 5.48. Perhitungan SEE untuk Metode Siklis ... V-46 5.49. Nilai SEE untuk Peramalan Semua Metode ... V-47 5.50. Verifikasi Peramalan Metode Siklis untuk Jumlah

Pemakaian CaCO3 ... V-48 5.51. Peramalan Kebutuhan Penggunaan Bahan Baku CaCO3

untuk Periode Selanjutnya ... V-50 7.1. Hasil Perhitungan Persediaan Bahan Baku Optimum ... VII-1 7.2. Data Pemakaian Bahan Baku dari Perusahaan dan dari

Hasil Penggunaan Aplikasi ... VII-5 7.3. Perbandingan Perhitungan Manual dengan Perhitungan

Menggunakan Aplikasi ... VII-7 8.1. Hasil Perhitungan Pemesanan Optimum Mei 2015-


(2)

2.1. Struktur Organisasi PT Pusaka Prima Mandiri ... II-4 3.1. Distribusi Binomial untuk n 1,3, dan 20 dengan � =

20 ... III-3 3.2. Grafik Probabilitas ... III-7 3.3. Tampilan Awal Microsoft Visual Basic ... III-46 3.4. Menu Bar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.5. Toolbar pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.6. Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0 ... III-47 3.7. Fungsi Toolbox pada Microsoft Visual Basic 6.0... III-48 3.8. Jendela Project Explorer pada Microsoft Visual Basic

6.0 ... III-49 3.9. Jendela Properties pada Microsoft Visual Basic 6.0 .... III-50 3.10. Jendela Form Layout pada Microsoft Visual Basic 6.0 III-50 4.1. Langkah-langkah Rancangan Penelitian ... IV-2 4.2. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-5 4.3. Diagram Pengolahan Data... IV-6 5.1. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku NBKP

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-14 5.2. Moving Range Chart ... V-27


(3)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR

HALAMAN

5.3. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku LBKP

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-29 5.4. Moving Range Chart ... V-38 5.5. Scatter Diagram Pemakaian Bahan Baku CaCO3

selama Bulan Mei 2014- April 2015 ... V-40 5.6. Moving Range Chart ... V-49 6.1. Struktur Sistem ... VI-1 6.2. Context Diagram ... VI-4 6.3. Data Flow Diagram Level 0 ... VI-4 6.4. Data Flow Diagram Level 1 ... VI-5 6.5. Data Dictionary D-1 ... VI-6 6.6. Data Access Diagrams ... VI-7 6.7. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 1.0... VI-7 6.8. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.0... VI-8 6.9. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.1... VI-8 6.10. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.2... VI-9 6.11. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.3... VI-9 6.12. Dokumentasi Minispesifications untuk Proses 2.4... VI-10 6.13. Flowchart Form Login ... VI-11 6.14. Flowchart Form Peramalan ... VI-12


(4)

6.15. Flowchart Form Perhitungan Pemesanan Optimum ... VI-13 6.16. Flowchart Form Hasil ... VI-14 6.17. Form Login ... VI-14 6.18. Form Peramalan ... VI-15 6.19. Form Pemesanan Optimum ... VI-16 6.20. Form Hasil ... VI-16 6.21. Tahap 1 ... VI-17 6.22. Tahap 2 ... VI-17 6.23. Tahap 3 ... VI-18 6.24. Tahap 4 ... VI-18 6.25. Tahap 5 ... VI-19 6.26. Tahap 6 ... VI-19 6.27. Tahap 7 ... VI-20 6.28. Tahap 8 ... VI-20 6.28. Tahap 9 ... VI-21 6.30. Tahap 10 ... VI-21 6.31. Tahap 11 ... VI-22 6.32. Tahap 12 ... VI-22 6.33. Tahap 13 ... VI-23 6.34. Tahap 14 ... VI-23


(5)

DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR

HALAMAN

7.1. Form Login ... VII-2 7.2. Form Peramalan ... VII-3 7.3. Form Pemesanan Optimum ... VII-4 7.4. Form Hasil ... VII-4


(6)

secara optimal. Sering kali perusahaan melakukan kesalahan dalam proses pemesanan dikarenakan peramalan pemakaian bahan baku dan perhitungan pemesanan optimum yang dilakukan secara manual tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan peramalan terlebih dahulu terhadap data masa lalu pemakaian bahan baku, kemudian hasil dari peramalan tersebut digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimum, titik pemesanan kembali, persediaan pengaman dan ekspektasi ongkos yang akan digunakan sebagai pertimbangan dalam pemesanan bahan baku. Selain itu, juga dilakukan analisis sistem dengan metode SADT. Terakhir, dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan berupa aplikasi dengan menggunakan visual basic 6.0. Aplikasi yang telah dirancang ini akan memudahkan perusahaan dalam menghtiung jumlah pesanan optimum yang akan menghindarkan perusahaan dari kerugian.

Kata kunci: Bahan Baku, Peramalan, Perhitungan Pemesanan Optimum, Jumlah Pesanan Optimum, Titik Pemesanan Kembali, Persediaan Pengaman, SADT, Sistem Pendukung Keputusan, Visual Basic 6.0