Prakarya
3
Gambar 1.2 Tujuan formal pendidikan Prakarya dan Kewirausahaan
1.2 Tujuan Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XII
Tujuan Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Memfasilitasi siswa berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi dan ekonomis.
2. Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis
3. Melatih memanfaatkan media dan bahan melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan
4. Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi
kearifan lokal maupun teknologi terbarukan. 5. Menumbuh kembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola
penciptaan karya produksi, mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan
6. Melatih kemampuan berpikir kritis Critical Thinking dalam memahami hubungan sebab-akibat; menganalisis perbedaan dan persamaan,
berpikir abstrak dan penyelesaian masalah Problem Solving. 7.
4
Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru
1.3 Ruang Lingkup Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
Lingkup materi pelajaran Prakarya di SMA sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah setempat, karena sifat mata pelajaran ini
menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya dan sosiologis.
Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya
yaitu pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena teknologi tradisi mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa
Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat 4 strand yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Penjelasan
ruang lingkup dari masing-masing strand tersebut adalah sebagai berikut,
1. Kerajinan
Kerajinan menekankan kepada kreativitas, keterampilan tangan dan rasa estetika. Pembelajaran diberikan melalui kegiatan riset, berpikir kreatif
dan melakukan pekerjaan tangan yang diwujudkan dalam prosedur pembuatan. Riset dibutuhkan untuk menjadi landasan berkarya agar
menghasilkan produk yang inovatif dan disukai oleh calon pembeli. Pemahaman karakter bahan baku multak dibutuhkan agar dapat
menghasilkan rancangan produk kerajinan yang berkualitas baik secara estetis maupun fungsi. Prosedur memproduksi melalui beberapa tahapan
dan langkah kerja. Pada tahapan yang berbeda, langkah kerja dapat dilakukan oleh orang yang berbeda. Kinerja ini menumbuhkan wawasan,
kecakapan berkarya masing-masing individu, toleransi sosial serta social corporateness agar menghasilkan produk yang standar. Kerajinan yang
dirancang, diproduksi, direproduksi, dan dikemas berdasarkan potensi lingkungan yang ada.
2. Rekayasa
Rekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan
kerangka kerja yang efektif dan eisien. Kata ‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan dan
rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan memiliki kegunaan. Prinsip
rekayasa adalah memanfaatkan sistem, bahan, dan teknologi untuk ide produk rekayasa yang disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan
manusia. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai
nilai manfaat dan keterjualan yang tinggi.