Kreativitas dan Inovasi : Kelas 12 SMA Prakarya dan Kewirausahaan Guru

Prakarya 95 Remedial Siswa diarahkan mencari informasi melalui media dan membuat makalah terkait penggunaan peralatan, dan proses produksi karya rekayasa elektronika praktis sesuai pilihan. 3.3.6 Langkah-langkah Pengembangan Desain dan Produksi Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktik Siswa mengobservasi dan membaca buku teks terkait desain produk rekayasa elektronika praktis papan nama LED dan mengidentiikasi hasil observasi digunakan untuk menentukan desain produk elektronika praktis yang telah dipilih atau ditetapkan oleh masing-masing kelompok berdasarkan potensi industri kreatif sekitar dan dilaporkan kepada guru. Siswa disiapkan untuk membentuk kelompok dalam mendesain model elektronika praktis yang telah dipilih atau ditetapkan oleh masing-masing kelompok. a. Guru mengarahkan siswa dalam teknik pelaksanaan pembuatan model. Masing-masing kelompok melakukan pembagian tugas pada anggota kelompoknya dalam membuat rancangan model elektronika praktis. b. Rancangan awal dibuat dalam bentuk gambar desain rekayasa sebagai produk elektronika praktis berdasarkan kesimpulan kajian literatur, orisinalitas ide yang jujur, sikap percaya diri dan mandiri. Aktivitas Siswa : 1. Ayo cari informasi dengan membaca dan menyimak dari kajian literaturmedia tentang pasar lokal, nasional, dan internasional. Gali informasi tentang trend gaya hidup life style, misal: gaya hidup sehat atau gaya hidup serba cepat. 2. Identiikasi karakteristik kebutuhan konsumen 3. Coba analisis hasil identiikasi sebagai dasar untuk menyusun data visual tentang tampilan produk-produk elektronika praktis, serta data ekonomi yang dapat diimplementasikan ke dalam penciptaan produk elektronika. 4. Diskusikan dengan kelompok. 96 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis Siswa mengamati dan membaca buku teks terkait bahan pendukung produk rekayasa elektronika praktis papan nama LED dan mengidentiikasi . Kajian literatur tentang proses produksi yang meliputi teknik, alat, bahan, dan ketentuan keselamatan kerja terkait proses produksi elektronika praktis papan nama LED, siswa diarahkan guru agar terbangun rasa ingin tahu, motivasi internal, bersikap santun, bangga dan cinta serta bersyukur sebagai warga bangsa Indonesia. Siswa mengamati dan membaca buku teks terkait alat pendukung produk rekayasa elektronika praktis papan nama LED dan mengidentiikasi penggunaan alat. Siswa membuat ulasan, gambar atau foto, tentang kegiatan yang dilakukan dalam mewujudkan model elektronika praktis sesuai dengan kesepakatan kelompoknya. Siswa mendiskripsikan proses produksi, kebutuhan bahan, alat pendukung dan ketentuan keselamatan kerja yang dikemas secara menarik sebagai wujud pemahaman pada pengetahuan atau konseptual. Siswa bersama kelompok mendiskusikan Tugas Kelompok 2.2D Menanya dan mengumpulkan data pengamatan. Identiikasi cara Penggunaan Alat. Guru menyiapkan multitester beserta manual book dari alat tersebut, dapat juga melalui internet siswa dapat mengobservasi. Siswa mencatat hasil identiikasi. Guru mengajak siswa mendiskusikan hasil desain tiap kelompok. Siswa diarahkan untuk mempraktekkan penggunaan multitester. Guru mengingatkan siswa untuk mengerjakan Tugas Mandiri 2.3Eobservasi kebutuhan produk elektronika praktis. Desain yang dibuat dalam membuat produk dipersiapkan dengan kelompok. Identiikasi kebutuhan alat, bahan, dan proses produksinya di rumah masing-masing. Guru meghimbau siswa untuk mengumpulkan data terkait dengan identiikasi produk elektonika praktis dalam pembuatan desain model yang akan dibuat oleh kelompok. Penilaian Guru mencatat hasil perkembangan desain dan kebutuhan alat, bahan, penerapan K3 dari masing-masing kelompok sesuai pilihan desain jenis produk elektronika praktis yang dipilih. Prakarya 97 Penilaian Pembuatan Model Rekayasa Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap siswa. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Siswa : …………………. Kelas : …………………. Alokasi waktu : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 TAHAP PERENCANAAN 1 Sikap kolaborasi 2 Perencanaan dan pengorganisasian TAHAP PROSES PEMBUATAN 3 Orientasi produk TAHAP AKHIR 4 Kreatiitas dan inovasi Jumlah Skor Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus. Siswa memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan A Baik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B + Cukup : apabila memperoleh skor C - , C, dan C + Kurang : apabila memperoleh skor D dan D + Catatan : Skor diperoleh dibagi skor tertinggi x 4 pernyataan = skor akhir Mengetahui : ………………., ……………. Orang tua Guru …………………………. ……………………………. 98 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Rubrik penilaian proyek dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut No Indikator Penilaian 1 Sikap Kolaborasi a. Membuat kesepakatan yang jelas b. Keruntutan berpikir sistem c. Komitmen bersama kelompoknya d. Fungsipembagian tugas e. Terbuka pada ide atau gagasan anggota kelompok f. Menyiapkan observasi dengan baik g. Dapat menyelesaikan konlik 2 Perencanaan dan pengorganisasian a. Membuat desain yang baik untuk jangka waktu tertentu dan mengetahui apa yang harus dilakukan b. Melakukan evaluasi pada teman dan dapat mengarahkannya c. Dapat menganalisis pemecahan masalah yang benar d. Terstruktur dan dapat memenuhi tugas dengan cepat 3 Orientasi produk a. Tahu dengan baik apa yang diharapkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan b. Bekerja dengan serius dan efektif dalam melakukan pengamatan dan pengembangan dengan memperhatikan K3 c. Dapat menjelaskan mengapa produk dibuat begitu dan tidak sebaliknya d. Dapat dengan cepat membuat pilihan untuk dapat meyakinkan orang lain 4 Kreativitas dan inovasi a. Mencari solusi untuk beberapa masalah b. Dapat mempertimbangkan ide yang baik dan meyakinkan orang lain c. Memiliki kepentingan yang luas d. Handal secara teknik dan kreatif Penilaian proyek sebagai kegiatan penilaian terhadap tugas dalam periode waktu tertentu yang secara umum meliputi perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis dan penyajian data. Informasi untuk Guru Sumber daya yang terdapat di sekitar kita terbagi menjadi : Sumber Daya Alam Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi menjadi dua : Prakarya 99 • Sumber daya alam yang dapat diperbaharui renewable, yaitu sumber daya alam dimana ketika dimanfaatkan secara terus menerus masih dapat diperbaharui kembali. • Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui unrenewable, yaitu apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus menerus oleh manusia jumlahnya akan berkurang dan lama kelamaan akan habis. Sumber Daya Manusia Pemanfaatan sumber daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia sekarang ini adalah mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat memanfaatkan SDA secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sumber daya manusia dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan. Tenaga kerja adalah penduduk yang ikut aktif dalam kegiatan produksi. Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah atau sawah agar menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil pertanian lain. Mesin-mesin di pabrik membutuhkan tenaga kerja untuk mengoperasikannya. Sumber daya kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Orang yang memiliki mental kewirausahaan disebut wirausaha. Menerapkan keselamatan kerja Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur- unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut : 1 Baju kerja, 2 Helm, 3 Kaca mata, 4 Sarung tangan, 5 Sepatu. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut : 1 Buku petunjuk penggunaan alat, 2 Rambu-rambu dan isyarat bahaya, 4 Himbauan-himbauan, 5 Petugas keamanan. Perawatan Produk Elektronika Praktis Proses Pembelajaran Siswa diarahkan guru untuk membaca buku teks tentang pemeliharaan peralatan. Siswa membuat laporan perkembangan pembuatan model elektronika praktis dan langkah-langkah pemeliharaan peralatan dari model yang dipilih oleh masing-masing kelompok. Proses pembelajaran ini menggunakan metode pembelajaran observasi, tanya jawab dan penugasan. Guru terus mendorong siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna agar terbangun motivasi internal, bersikap santun, bersyukur dan timbul rasa cinta serta bangga sebagai warga Indonesia. Siswa membuat simpulan dari hasil pengamatan atau wawancara tentang kebutuhan sumber daya dan 100 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru pengalaman keberhasilan dan kegagalan usaha pembuatan rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana. terkait resiko keberhasilan dan kegagalan dalam pengambilan keputusan. Guru mengingatkan siswa untuk membuat laporan kerja sebagai kumpulan portofolio dalam berbagai bentuk seperti tulisan, foto, gambar yang mendiskripsikan kebutuhan sumberdaya yang ada di daerah setempat dan perawatan peralatan dari model yang dibuat oleh masing-masing kelompok. 3.3.7 Pengemasan dan Promosi Kemasan dan Promosi untuk Produk Elektronika Praktis Informasi untuk Guru Pada pembelajaran ini siswa dapat menjelaskan peluang usaha karya inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna. Siswa dapat bekerjasama mendesain produk karya rekayasa elektronika praktis. Guru memberi umpan balik dan orientasi terkait tugas minggu lalu. Siswa membaca buku teks terkait pengemasan produk karya rekayasa elektronika praktis. Siswa membentuk kelompok dan mengevaluasi perkembangan kesiapan pembuatan model. Siswa menyiapkan tugas minggu lalu terkait pembuatan model produk karya rekayasa elektronika praktis sesuai dengan pilihan kelompok. Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan Tugas 2.5G Perancangan kemasan dan promosi. Siswa mendesain lealet sebagai bentuk pengemasan usaha pembuatan rekayasa sebagai produk karya rekayasa elektronika praktis dengan tampilan menarik dari hasil kerja siswa sebagai pemahaman konseptual. Aktivitas Siswa: 1. Carilah informasi dari beberapa literatur tentang berbagai pengertian brand 2. Bandingkan satu informasi dengan informasi lainnya. 3. Paparkan pengertian brand dengan kata-katamu sendiri. 4. Adakah perbedaan brand dengan merek? Apa gunanya sebuah produk memiliki brand? 5. Carilah informasi tentang beberapa brand yang terkenal 6. Pilih beberapa brand yang menurutmu bagus dan berhasil, paparkan alasan dari pendapatmu. Prakarya 101 Guru memotivasi siswa yang kurang berpartisipasi aktif. Guru melakukan komunikasi dengan baik dan membantu menyelesaikan masalah baik masalah belajar, pribadi, sosial, maupun karir setelah pembelajaran. Setiap kelompok diarahkan untuk mempersiapkan paparan perkembangan hasil praktek pembuatan model dan pengamatan pengemasan melalui kajian literatur karya rekayasa elektronika praktis seperti tertuang pada Tugas kelompok 2.4C Mendesain kemasan produk karya rekayasa elektronika praktis. Guru melakukan penilaian presentasi dan hasil kerja siswa. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan mengumpulkan laporan atau lembar kerja hasil diskusi kelompok Penilaian Penilaian diri siswa dilakukan terkait pembahasan desain, bahan dan alat pendukung, proses pembuatan produk serta K3, perawatan dan pengemasan produk rekayasa elektronika praktis papan nama LED dituangkan pada lembar penilaian diri sebagai berikut : Penilaian Diri Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh siswa. Berilah tanda cek v pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh siswa, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan 102 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Nama Siswa : …………………. Kelas : …………………. Alokasi waktu : ………………….. Materi Pokok : ………………….. No Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 1 Saya berusaha menghayati terkait pembahasan desain, bahan dan alat pendukung, proses pembuatan produk serta K3, perawatan dan pengemasan produk rekayasa elektronika praktis di wilayah sekitar dan lebih luas lainnya sebagai anugrah Tuhan 2 Saya menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi terkait pembahasan desain, bahan dan alat pendukung, proses pembuatan produk serta K3, perawatan dan pengemasan produk rekayasa elektronika praktis dan kewirausahaan di wilayah sekitar dan lainnya 3 Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat 4 Saya mengikuti pembelajaran dengan baik dan tepat waktu 5 Saya memahami materi pembelajaran terkait pembahasan desain, bahan dan alat pendukung, proses pembuatan produk serta K3, perawatan dan pengemasan produk rekayasa elektronika praktis Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus. Siswa memperoleh nilai : Sangat Baik : apabila memperoleh skor A – dan A Baik : apabila memperoleh skor B - , B, dan B + Cukup : apabila memperoleh skor C - , C, dan C + Kurang : apabila memperoleh skor D dan D + Catatan : Skor diperoleh dibagi skor tertinggi x 4 pernyataan = skor akhir Mengetahui : ………………., ……………………. Orang tua Guru Prakarya dan Kewirausahaan ………………………………. ……………………………. Prakarya 103 Pengayaan Siswa membuat karya berupa lielet tetang produk karya rekayasa elektronika praktis dilengkapi keterangan tentang jenis, manfaat, bahan dan proses pembuatannya. Remedial Siswa diarahkan untuk mengidentiikasi sistem pengemasan produk karya rekayasa elektronika praktis dan siswa membuat catatan dari identiikasi tersebut dan laporkan kepada guru sebagai perbaikan. Interaksi dengan Orang Tua Orang tua mendukung kegiatan siswa dalam melakukan observasi potensi sekitar yang berupa sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk. Orang tua memfasilitasi siswa dalam melakukan pengamatan pasar dan desain produk. 3.3.8 Perencanaan Wirausaha a. Pemetaan dan Pemanfaatan Peluang Usaha Informasi untuk Guru Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia. Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan panjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan bahkan orang lain. 104 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru b. Analisis SWOT Globalisasi merupakan proses yang melintasi batas negara dimana antar individu, antarkelompok dan antar negara saling berinteraksi, bergabung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dampak globalisasi ekonomi pada kondisi saat ini baik itu positif maupun negatif sudah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dan diharapkan adanya kolaborasi bersama antara industri, pemerintah, elemen masyarakat yang membawa manfaat bagi masyarakat banyak. Dampak positif dari globalisasi antara lain munculnya kreaviitas dan daya saing, adanya dorongan untuk tetap eksis di tengah persaingan global yang pada gilirannya dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas di dalam negeri. Hal ini berakibat semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dan diharapkan tumbuhnya kreatiitas dan peningkatan kualitas produksi. Berikir menjadi wirausaha dan memanfaatkan peluang usaha yang dimiliki, merupakan bagian integral proses globalisasi dan masuk dalam sistem ekonomi. Pembentukan jiwa kewirausahaan yaitu jiwa yang pantang menyerah dan penuh kreativitas menjadi penunjang untuk bertumbuhnya ekonomi Indonesia. Namun di sisi lain jika kemampuan daya saing rendah, tidak mampu mengelola persaingan akan menimbulkan mimpi buruk dan berdampak negatif dengan indikasi membanjirnya produk- produk luar negeri dan semakin terbatas lowongan pekerjaan karena adanya gelombang pekerja asing untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill, sementara di sisi lain menjadi tenaga kasar yang bergaji murah karena rendahnya daya saing dan kemampuan. Analisa SWOT adalah suatu analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausahaperusahaan, dimana analisa internal lebih menitik- beratkan pada Kekuatan Strenght dan Kelemahan Weakness, sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengidentiikasi semua gejala peluang Opportunity yang ada dan yang akan datang serta ancaman Threat dari adanyakemungkinan adanya pesaingcalon pesaing. Proses Pembelajaran Guru memberi umpan balik dan orientasi terkait dengan pemeliharaan lingkungan dan peralatan. Guru memberi penekanan pada siswa untuk selalu menjaga keseimbangan lingkungan. Guru memberikan orientasi terkait dengan perencanaan usaha. Prakarya 105 Siswa membaca buku teks terkait perencanaan usaha karya rekayasa elektronika praktis. Siswa berkelompok dan mengerjakan melakukan aktivitas. Guru melakukan pengamatan keaktifan siswa. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan guru melakukan penilaian. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dimana tujuan dari penugasan ini adalah untuk mengevaluasi hasil karya sebagai bentuk inovasi siswa dan sebaagai cara untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Guru bersama siswa menyimpulkan pembahasan perencanaan usaha di bidang karya rekayasa elektronika praktis. Proposal Usaha Proposal usaha karya rekayasa elektronika praktis disusun berdasarkan : 1 Deskripsi Perusahaan - Deskripsi umum - Riwayat dan dokumen - Visi, misi dan tujuan - Jenis usaha - Produk yang dihasilkan 2 Pasar dan pemasaran - Gambaran lingkungan usaha - Kondisi pasar : pasar sasaran, peluang pasar, estimasi pangsa pasar - Rencana pengemasan : penetapan harga, strategi pemasaran, estimasi penjualan 3 Aspek produksi - Analisa lokasi usaha - Fasilitas dan peralatan produksi - Kebutuhan bahan baku - Kebutuhan tenaga kerja - Proses produksi - Kapasitas produksi - Struktur biaya produksi 106 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru 4 Aspek Keuangan - Tahapan pelaksanaan - Biaya prainvestasi - Biaya investasi - Biaya pemasaran, administrasi dan umum - Sumber pembiayaan dan penggunaan dana - Proyeksi rugi laba - Proyeksi aliran kas - Analisis manfaat inansial usaha 3.3.9 Proyek Wirausaha Produk Elektronika Praktis Sistem kerja dalam suatu usaha harus dibangun agar dalam pengelolaan dapat tercapai hasil secara efektif dan eisien. Struktur organisasi yang mengatur posisi dan job description masing-masing posisi dapat diperhatikan sebagai berikut : Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 3.9 Struktur Organisasi Prakarya 107 Posisi, Job description dan indikator kerja dapat diuraikan dalam Tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Posisi, Job Discription dan KPI Key Performance Indicator No Posisi Job Descripion Indikator Kinerja 1 Pimpinan - Memberikan arahan visi, misi, tujuan serta pelaksanaan berjalannya perusahaan - Mengarahkan penyusunan dan pengendalian perencanaan strategis - Melakukan pengambilan keputusan pening - Mendelegasikan pekerjaan ke segenap pegawai dengan tepat - Pencapaian kinerja visi organisasi - Efekifitas sistem kepemimpinan 2 Manajemen dan perencanaan - Menyusun perencanaan dan penganggaran - Berkoordinasi dengan seluruh bagiandevisi - Efekifitas perencanaan strategis - Efekifitas anggaran - Pengendalian pendapatan dan biaya perusahaan keuntungan finansial 3 Devisi pengadaan - Melakukan proses pengadaan - Koordinasi dengan devisi produksi untuk kebutuhan pengadaan - Koordinasi dengan manajemen dan perencanaan untuk penyediaan anggaran - Mengevaluasi kredibilitas pemasok bahan - Efekifitas dan efisiensi proses pengadaan - Ketepatan waktu dengan bagian produksi - Zero pelanggaran 4 Devisi Produksi - Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi - Koordinas dengan devisi penjualan untuk esimasi produksi atas perkiraan volume penjualan - Melakukan inovasi produk - Kecepatan produksi - Volume produksi - Kesesuaian produksi dengan permintaan pasar - Ketepatan waktu dengan distributor 108 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru 5 D e v i s i Penjualan - Mengidenifikasi dan menentukan cara penjualan baik langsung maupun idak langsung - Berkoordinasi dengan devisi produksi untuk memproduksi sesuatu permintaan pasar - Berkoordinasi dengan devisi keuangan dan pengadaan untuk melakukan promosi jika diperlukan - Mereviewmensurvei terhadap pelanggan, pesaing dan produk sejenis - Efekivitas system distribusi - Volume penjualan - Customer Staisficaion Index CSI - Jumlah masukan dari pelanggan 6 Pengendalian Mutu dan Pengawasan Internal - Memasikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan - Memasikan bahwa proses dan seluruh operasional perusahaan berjalan sesuai dengan SOP Standart Operaional Procedure, code of coduct dan budaya kerja yang ada - Mutu produk - Kualitas proses kerja - Kepatuhan terhadap SOP - System pelaporan yang tepat waktu Proses Pembelajaran Pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menjelaskan langkah-langkah membuat karya rekayasa elektronika praktis dan produk sekitar yang berkembang di wilayah setempat. Pembelajaran pada kesempatan kali ini siswa diarahkan untuk mengkon- struksikan informasi dan pengalaman belajar melalui proyek karya rekayasa elektronika praktis. Siswa telah melakukan identiikasi dari pembahasan karya rekayasa elektronika praktis dan potensi sumber daya alam yang dominan di daerah sekitar dan menjadi pilihan siswa dalam membuat keputusan pemilihan jenis produk karya rekayasa elektronika praktis. Siswa bersama kelompok menyelesaikan Proyek karya rekayasa inovasi teknologi tepat guna. Siswa telah melakukan observasi dari lingkungan sekitar. Siswa bersama kelompok telah mengumpulkan data potensi dan analisis SWOT sederhana. Siswa menyiapkan uraian laporan tetang aplikasi dari model yang telah dibuat dan manfaat yang diperoleh. Siswa menjelaskan mengapa membuat pilihan jenis karya rekayasa inovasi teknologi tepat guna yang menjadi pilihan kelompoknya. Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan hasil karya berupa model karya rekayasa elektronika praktis tiap-tiap kelompok. Guru memberikan motivasi dan apresiasi dari ide yang dibuat siswa atau kelompok sebagai bentuk kreativitas dan inovasi. Siswa mendengarkan pendapat Prakarya 109 kelompok yang berbeda dari kelompok lain dan menghargai pendapat yang beragam. Siswa mengumpulkan hasil karya dan lembar laporan sebagai dokumen portofolio siswa baik tugas secara mandiri maupun kelompok. Pengayaan Siswa membuat dokumentasi tentang produk karya rekayasa elektronika praktis. Siswa memberikan tutorial teman sebaya dalam pembuatan mind map terkait pembangkit listrik sederhana. Remedial Siswa diberikan pemahaman dan arahan melalui pengamatan melalui membaca, menyimak, dan diharapkan terbagun rasa ingin tahu dan menunjukkan motivasi internal. Siswa menggali informasi dan mengkonsultasikan kepada guru atau sumber belajar lain dengan mencatat gagasan terkait tugas diberikan guru. Siswa membuat mind map terkait karya rekayasa elektronika praktis. Penilaian Lembar penilaian pembuatan produk rekayasa telah selesai. Lembar penilaian presentasi disiapkan guru. Guru melakukan evaluasi sebagai bentuk penilaian tertulis secara komprehansif. Penilaian ini menggambarkan ranah sikap, pengetahuan, ketrampilan peserta yang dapat dikembangkan guru terkait potensi energi setempat. Guru melakukan kegiatan penilaian pada siswa melalui pengamatan proses kerja, hasil karya, sikap, presentasi, dan portofolio. Informasi untuk Guru Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan releksi yang berisikan tentang kelebihan dan kekurangan yang dirasa oleh siswa dalam memahami pembelajaran prakarya dan kewirausahaan tentang karya rekayasa elektronika praktis Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui kedalaman pemahaman siswa. Pada bagian ini disajikan rangkuman dari penjelasan terkait karya rekayasa elektronika praktis. Siswa diminta memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 110 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Guru memfasilitasi siswa untuk mengkomunikasikan hasil pengemasan karya dengan tampilan menarik sebagai pemahaman konseptual standar kebutuhan ketrampilan. Produk karya rekayasa elektronika praktis baik berupa model atau skala aplikasi di lapangan dipromosikan pada kesempatan kegiatan sekolah, hari-hari besar nasional atau kegiatan lingkungan car free day guna membangun jiwa kewirausahaan, karakter dan kemampuan sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, komitmen, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dengan memperhatikan keselamatan kerja dan keseimbangan lingkungan. Siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan dan bangga pada tanah air. Wirausaha Rekayasa Elektronika Kendali Otomatis Semester 2 Tujuan Pembelajaran Siswa mampu : • Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat karya rekayasa elektronika kendali otomatis untuk membangun semangat usaha. • Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya rekayasa elektronika kendali otomatis berdasarkan identiikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk rekayasa elektronika kendali otomatis dengan perilaku jujur dan percaya diri. • Menyajikan simulasi wirausaha produk rekayasa elektronika kendali otomatis berdasarkan analisis mengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar Karakter yang Diharapkan Aktivitas pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, nilai karakter yang diharapkan bagi siswa adalah mampu menunjukkan sikap : • Rasa ingin tahu • Santun, gemar membaca dan peduli • Jujur dan disiplin • Kreatif dan apresiatif Prakarya 111 • Inovatif dan responsif • Bersahabat dan kooperatif • Kerja keras dan bertanggung jawab • Toleran dan mandiri • Bermasyarakat dan berkebangsaan 3.3.10 Wirausaha Produk Rekayasa dalam Konservasi Sumber Daya Wirausaha yang memiliki produktivitas tinggi, budaya kerja, pendidikan, etos kerja, disiplin, tanggung jawab, keterikatan dan loyalitas mitra kerja sebagai sumber daya yang terus ditingkatkan kesadarannya dalam menjalankan usaha. Hal-hal yang timbul seperti mentalitas wirausaha untuk mempertahankan dan mengembangkan usaha, besarnya jumlah penduduk, kondisi geograis, akses permodalan dan keterbatasan penguasaan tehnologi, pemasaran dan pengembangaan wirausaha menjadi kendala belum bertumbuhnya di Indonesia. Karakter yang dimiliki seorang wirausaha, diantaranya jiwa kepemimpinan kuat, berikir analisis yang cerdas, sistematis, dan metodologis, kemampuan mengambil resiko, adaptif terhadap perubahan lingkungan, semangat mengatasi kesulitan, sistem manajemen yang tepat guna, daya inovasi, kreasi dan imajinasi tinggi, melakukan review kinerja, efektif dan eisien dalam proses produksi dan penggunaan keuangan, motivator, penerapan prinsip ekonomi yang tepat. Sumber: http:www.fotozone.com;www.cobotroom.com; www.dsprobotics.blogspot.com Gambar 3.10 Robot line follower, Quadcopter arial shots 112 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Pada Gambar 3.10 merupakan produk rekayasa elektronika kendali otomatis yang memiliki fungsi untuk memudahkan manusia dalam menjalankan aktiitas mencapai hasil yang optimal secara efektif dan eisien. Perkembangan produk elekronika kendali otomatis dalam hal ini Robotika membantu pekerjaan manusia di tempat-tempat yang berbahaya 2 seperti lingkungan berbahan kimia, tempat sulit dijangkau sebagai perkembangan dari penanganan pekerjaan secara manual agar lebih mudah, cepat dan hasil optimal. Quadcopter arial shots dapat membantu pekerjaan manusia dalam pemetaan pada industry properti, perilman, dan berbagai kepentingan untuk mendukung berkembangnya industri kreatif. 3.4 Panduan Pembelajaran Budidaya Ternak Unggas Petelur Informasi untuk Guru Pertama kali pembelajaran guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan selama satu semester kepada siswa. Selanjutnya guru meminta peserta siswa untuk menceritakan pengalaman mereka yang terkait dengan budidaya maupun wirausaha di bidang ternak unggas. Siswa juga diajak untuk menanyakan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Kegiatan tanya jawab pada pembelajaran pertama agar siswa dapat menyiapkan isik dan mental untuk menghadapi pembelajran selama satu semester. Konsep Umum Materi dan proses pembelajaran prakarya bidang budidaya dari kelas X sampai kelas XI telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal dan mempraktekkan berbagai kegiatan budidaya serta memahami berbagai wirausaha sesuai dengan masing-masing bidang budidaya. Dalam pembelajaran kelas XII siswa tidak diarahkan untuk mengenal budidaya ternak unggas dan mempraktekkan, siswa juga diarahkan untuk dapat melihat peluang wirausaha di budidaya ternak unggas, praktek wirausaha, melakukan analisis biaya untuk wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelur serta menyusun rencana wirausaha dalam bentuk proposal. Aktivitas Siswa: Coba perhatikan Gambar 2.2 Sistem otomasi pengambilan susu, jelaskan menurut pendapatmu kelebihan dan kekurangan penerapan sistem otomasi pada proses produksi. Apa fungsi penerapan sistem otomasi dalam proses produksi? Ayo amati penerapan sistem otomasi dalam kehidupan. Catat hasil pengamatanmu. Prakarya 113 Proses Pembelajaran Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Siswa diberikan kesem- patan untuk bertanya tentang tujuan pembelajaran pada semester I. Guru memberikan motivasi tentang penting budidaya di bidang ternak unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk menemukan ide-ide wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging. Interaksi dengan Orang Tua Guru hendaknya menginformasikan kepada orang tua siswa tentang kompetensi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang harus dicapai oleh siswa. Informasi untuk Guru Usaha pemenuhan kebutuhan pangan menjadi persoalan penting bagi Bangsa Indonesia karena Indonesia adalah salah satu negara yang berpenduduk besar. Usaha pemenuhan pangan harus dilakukan secara serius sehingga ketahanan pangan bagi bangsa Indonesia dapat terwujud. Ketahanan pangan adalah suatu kondisi di mana setiap individu dan rumah tangga memiliki akses secara isik, ekonomi, dan ketersediaan pangan yang cukup, aman, serta bergizi untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan seleranya bagi kehidupan yang aktif dan sehat. Terdapat tiga pilar utama dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, distribusi pangan yang lancar dan merata, serta konsumsi pangan yang aman dan berkecukupan gizi bagi seluruh individu masyarakat. Di antara ketiga pilar ketahanan pangan, usaha untuk meningkatkan produksi pangan mendapat perhatian lebih banyak. Setelah dapat meningkatkan produksi pangan, maka tahap berikutnya adalah mendistribusikan pangan yang dihasilkan. Sebaran wilayah produksi pangan dan wilayah konsumsi sangat luas sehingga distribusi pangan sangat penting agar pangan dapat diperoleh oleh konsumen. Distribusi pangan tidak terlepas dari aspek pemasaran. Proses Pembelajaran Pembelajaran yang digunakan dalam bagian ini adalah model diskusi dan tanya jawab. Guru menjelaskan peran budidaya untuk mencapai ketahanan pangan. Guru juga menjelaskan 3 pilar ketahanan pangan. Guru dapat menanyakan kepada siswa tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Pengalaman siswa dalam budidaya unggas pedaging. 2. Hal-hal yang diketahui siswa tentang budidaya unggas pedaging. 114 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru 3. Alasan perlunya melakukan budidiaya unggas pedaging. 4. Pentingnya mengonsumsi daging. 5. Manfaat protein dan lemak bagi kesehatan tubuh. Informasi untuk Guru Unggas petelur adalah bahan pangan penting masyarakat Indonesia karena merupakan sumber protein hewani bagi manusia. Total jumlah bahan pangan sumber protein hewani yang dikonsumsi masyarakat masih berluktuasi pada 2011-2013. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah bahan pangan hewani yang dikonsumsi masyarakat adalah ketersediaan dan harga bahan pangan. Harga bahan pangan akan semakin mahal jika ketersediaan semakin terbatas. Konsumsi protein hewani dalam jumlah yang cukup sangat penting untuk tumbuh kembang tubuh dan kecerdasan manusia, terutama anak-anak. Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati, seperti tanaman atau hewan untuk diambil hasilnya. Budidaya juga diartikan sebagai usaha memelihara tanaman atau hewan ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk dipanen hasilnya. Budidaya ternak merupakan usaha untuk mendapatkan hasil dari peternakan. Salah satu usaha budidaya peternakan adalah budidaya ternak unggas peteluratau petelur yang ditujukan untuk memproduksi daging atau telur serta produk sekunder lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Usaha budidaya ternak unggas yang intensif sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi pangan daging dan telur. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dimulai dengan diskusi dan tanya jawab tentang budidaya. Guru diharapkan dapat merangsang siswa untuk bertanya dan sebagian lainnya untuk menjawab sehingga terjalin diskusi yang baik dalam proses pembelajaran. Di akhir pembelajaran, guru memberikan penjelasan tujuan budidaya unggas petelur dan pentingnya budidaya dalam usaha memproduksi pangan sendiri dan mengurangi ketergantungan terhadap pangan import. Guru juga menejelaskann pentingnya kegiatan budidaya untuk mencapai ketahanan pangan. Pengayaan Guru menjelaskan kepada siswa bahwa sumber protein dan lemak tidak saja berasal dari hewani, tapi juga ada yang berasal dari tanaman. Guru dapat mendorong siswa untuk mencari nama-naman bahan nabati yang menjadi sumber protein dan lemak. Prakarya 115 Informasi untuk Guru Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia. Menurut Undang- undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012, pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai komponen dasar untuk me- wujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia seharusnya mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara berdaulat dan mandiri. Peme- nuhan kebutuhan pangan dengan cara memproduksi pangan sendiri adalah lebih penting daripada hanya mengimpor pangan dari negara asing. Usaha memproduksi pangan sendiri telah membuka peluang berwirausaha bidang budidaya. Peluang wirausaha di bidang budidaya unggas petelur sangat besar karena daging adalah bahan pangan pokok sebagai salah sumber utama protein dan lemak hewani bagi masyarakat. Saat ini tantangan untuk memenuhi kebutuhan pangan semakin besar. Jumlah penduduk yang terus bertambah perlu diiringi dengan usaha meningkatkan produksi pangan. Budidaya ternak unggas menjadi salah satu usaha untuk memproduksi pangan, khususnya daging. Sebagai contoh, konsumsi daging ayam pada tahun 2012 mencapai 53 dari konsumsi daging di Indonesia, sedangkan sisanya berasal dari sapi, domba, kelinci, dan ternak lainnya. Konsumsi daging diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Peningkatan konsumsi daging unggas juga didorong oleh karena harga daging unggas yang lebih terjangkau, disukai konsumen semua umur, mudah didapat, penyebarannya mencakup seluruh wilayah Indonesia, serta dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. 98 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan. Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha terlebih dahulu pelajarilah produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan dapat diterima oleh pasar, buat produk budidaya yang kamu hasilkan lebih baik dari sudah. Perlu kamu perhatikan bahwa produk budidaya unggas petelur berfungsi sebagai pangan. Dalam proses yang dilakukan harus mengacu pada cara budidaya ternak yang baik sehingga dapat menghasilkan pangan yang sehat dan higienis. kelas X dan kelas XI kamu sudah mendapatkan pembelajaran tentang sikap dalam berwirausaha. Pengamalan sikap-sikap tersebut akan mendorong keberhasilan wirausaha yang dilakukan. Tugas 1 1. Cobalah lakukan observasi di wilayah tempat tinggalmu Apakah sudah ada yang melakukan usaha budidaya unggas petelur? Jika sudah ada, lanjutkan pengamatan untuk mengetahui jenis unggas yang dibudidayakan dan pemasaran hasil budidaya 2. Lakukanlah survei pasar pada produk hasil budidaya unggas petelur Amatilah keragaman produk unggas petelur yang dijual di pasar. Kamu juga dapat melakukan survei dengan mewawancarai konsumen, seperti Ibu rumah tangga. Tanyakan pada pada mereka tentang produk unggas petelur yanh mereka sukai, misal dari sisi kebersihan produk unggas petelur yang mereka harapkan. Selanjutnya, coba kamu pikirkan bagaimana membuat produk unggas petelur yang akan kamu hasilkan lebih disukai oleh konsumen 3. Pelajarilah melalui berbagai sumber tentang prinsip budidaya ternak untuk menghasilkan pangan yang sehat dan higienis Carilah berbagai peraturan perundangan tentang budidaya ternak 4. Pelajarilah kembali sikap-sikap yang menentukan berwirausaha Sikap sosial yang mendorong keberhasilan wirausaha antara lain: jujur, percaya diri, dan mandiri. Menerapkan sikap kerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, tanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam wirausaha perlu ditumbuhkan dalam diri sendiri. 116 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Proses Pembelajaran Guru memulai pembelajaran dengan mengulang kembali tentang deisini wirausaha serta sikap-sikap yang mendukung keberhasilan dan kesuksesan wirausaha dengan cara bertanya kepada siswa. Siswa dirangsang untuk berdiskusi. Guru menjelaskan kepada siswa tentang deinisi pangan dan jenis bahan pangan berdasarkan kandungan nutrisinya. Misalnya beras banyak mengan- dung karbohidrat, kedelai banyak mengandung protein nabati atau kacang tanah banyak mengandung protein dan lemak nabati, daging, ikan, dan susu kaya dengan protein dan lemak hewani. Guru dapat menanyakan tentang fungsi protein dan lemak bagi kesehatan tubuh. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak semakin meningkat sehingga perlu dilakukan usaha budidaya sebagai kegiatan produksi pangan . Informasi untuk Guru Peluang wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelursangat besar karena kebutuhan daging unggas untuk memenuhi nutrisi masyarakat sangat tinggi. Hal ini menjadikan wirausaha di bidang budidaya ternak unggas petelursangat menarik. Agar kamu dapat melakukan wirausaha di bidang usaha ternak unggas pedaging, maka terlebih dahulu kamu harus mengenal jenis unggas dan teknik budidaya unggas pedaging. Dalam berwirausaha, hal penting yang harus diperhatikan adalah pemasaran produk yang dihasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu kamu harus memahami pemasaran produk budidaya yang dihasilkan. Tantangan dalam berwirausaha adalah pemasaran produk yang dihasilkan. Keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh peluang pasar dari produk yang hasilkan. Sebelum memulai wirausaha, terlebih dahulu pelajarilah produk sejenis yang sudah ada di pasar. Supaya produk yang kamu hasilkan dapat diterima oleh pasar, buatlah produk budidaya yang kamu hasilkan lebih baik dari produk sejenis yang sudah ada, misalnya dari sisi kebersihan produk budidaya. Prakarya 117 Proses pembelajaran Guru menjelaskan bahwa tinggi permintaan unggas petelur sangat tinggi seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat. Hal ini menjadikan wirausaha budidaya unggas sangat prospektif. Keingintahuan siswa dapat dibangkitkan dengan menanyakan tentang hal- hal sebagai berikut: 1. Menu sehari-hari siswa. 2. Bahan pangan yang dikonsumsi peserta untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani. 3. Selain unggas pedaging, jenis bahan pangan lainnya yang menjadi sumber protein dan lemak hewani para siswa. Selanjutnya guru dapat mengajak untuk mengamati unggas petelur yang diperjualbelikan. Tahapan yang dilakukan pada siswa adalah sebagai berikut: 1. Diminta berkelompok dan menunjuk ketua kelompok 2. Diminta mengamati jenis unggas peteluryang ada di pasar 3. Diminta mencoba mewawancarai konsumen unggas petelurtentang produk budidaya unggas peteluryang mereka sukai 4. Mencatat hasil wawancara mereka dan mempresentasikannya di depan kelas. Guru menjelaskan bahwa usaha budidaya unggas petelur dapat berupa pemelihaaran unggas sampai dipanen, pemeliharaan sekaligus dengan pemotongan unggas. Jika wirausaha yang dipilih adalah pemotongan unggas, maka akan diperoleh produk sampingan usaha ayam pedaging yang juga menjadi sumber pendapatan. Penilaian Guru menyiapkan catatan untuk penilaian aktivitas diskusi. Penilaian dilaku- kan terhadap: 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi. 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Ketrampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. 118 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Produk budidaya unggas petelur berfungsi sebagai pangan. Dalam proses produksi yang dilakukan, harus mengacu pada cara budidaya ternak unggas yang baik sehingga dapat menghasilkan pangan yang sehat, higienis dan aman untuk dikonsumsi. Proses Pembelajaran Guru menjelaskan bahwa budidaya unggas petelur harus dilakukan sesuai dengan pedoman budidaya yang telah ditetapkan. Guru mengajak siswa untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber standar operasional budidaya untuk masing-masing jenis unggas lalu meminta untuk mem- presentasikannya. Informasi untuk Guru Dalam pembelajaran di kelas X dan kelas XI siswa sudah mendapatkan pembelajaran tentang sikap dalam berwirausaha. Pengamalan sikap-sikap tersebut akan mendorong keberhasilan wirausaha yang dilakukan. Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah tanya jawab dan diskusi. Guru dapat bertanya tentang sikap-sikap yang mendukung kesuksesan wirausaha. Penilaian Guru menyiapkan catatan untuk penilaian aktivitas diskusi. Penilaian dilaku- kan terhadap: 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama dan sikap toleransi. 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. Prakarya 119 Informasi untuk Guru Hewan unggas merupakan sumber protein dan lemak untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Unggas adalah hewan ternak yang memiliki bulu di seluruh tubuhnya dan kaki yang bersisik. Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan. Ciri-ciri lainnya dari unggas adalah memiliki sayap dan paruh. Berdasarkan produk yang dihasilkan, unggas dibagi menjadi unggas pedaging, unggas petelur, serta unggas pedaging-petelur. Unggas petelur adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebekitik, entok, angsa, dan burung puyuh. Proses pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah serta diskusi dan tanya jawab. Proses pembelajaran diawali dengan penayangan gambar-gambar unggas pe- daging. Guru dapat mena- nyakan hal-hal seperti di bawah ini: 1. Jenis-jenis unggas pete- lur yang diketahui siswa 2. Jenis-jenis unggas yang ada di wilayah tempat tinggal siswa 3. Ciri-ciri unggas yang di- temui oleh siswa Informasi untuk Guru Produk budidaya unggas petelur dapat dikonsumsi dengan cara digoreng, digulai, dan dipanggang atau diolah menjadi berbagai bahan cepat saji atau dicampur dengan bahan makanan lainnya. Contoh bahan makanan cepat saji yang menggunakan daging ayam sebagai bahan baku adalah sosis, nugget, burger, dan rolade. 100 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Sumber: http:disnak.jabarprov.go.idindex.phpsubblogread20142768Stok-Daging-Bebek-Kosong2579, http: far71.wordpress.com20110828fakta-itik, Jualangsa.blogspot.com Gambar 3.1 berbagai jenis unggas petelur Ayam Burung Puyuh Itik Bebekentok Angsa 120 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Ayam merupakan unggas yang lebih luas penggunaan dan lebih tinggi permintaannya dibanding jenis unggas lainnya. Selain daging ayam, produk budidaya unggas petelur lainnya adalah daging bebekitik, atau daging burung puyuh. Unggas seperti bebek atau burung puyuh lebih banyak dipasarkan dalam bentuk unggas utuh, sedangkan ayam dipasarkan juga dalam bentuk potongan atau tanpa tulang. Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah serta diskusi dan tanya jawab. Proses pembelajaran diawali dengan penayangan gambar-gambar produk budidaya unggas pedaging. Guru dapat menanyakan hal-hal seperti di bawah ini kepada siswa: 1. Jenis-jenis unggas petelur yang banyak diperdagangkan di pasar. 2. Jenis-jenis unggas yang sering dikonsumsi oleh siswa. Guru dapat memberikan penekanan bahwa unggas yang banyak diperdagangkan adalah unggas yang memiliki permintaan yang tinggi sehingga juga memiliki peluang wirausaha yang besar. Informasi untuk Guru Hasil budidaya unggas ayam terdiri dari karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalam. Non karkas ofal adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk. Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:

1. Ayam utuh:

Ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya.

2. Ayam potong:

Ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.

3. Ayam tanpa tulang:

Daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam illet dan ayam giling illet. Harga ayam yang diillet dan digiling lebih mahal dari pada harga ayam utuh. Prakarya 121 Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah serta diskusi dan tanya jawab. Guru meminta siswa untuk mengamati bentuk ayam pedaging yang diberi oleh orang tua mereka masing-masing. Interaksi dengan Orang Tua Siswa diminta bertanya kepada ibu atau ayah mereka tentang jenis dan bentuk unggas petelur yang biasa mereka beli dan alasannya. Informasi untuk Guru Ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau bagian kepala. Potongan ayam terdiri terdiri dari:

1. Kepala:

Nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di restroan, misalnya soup.

2. Sayap:

Sayap banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung tulang dari pada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya sehingga sangat disukai oleh konsumen

3. Dada:

Terdiri dari dada tanpa tulang dan illet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian illet lebih mahal dari pada dada tanpa tulang.

4. Paha:

Terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen.

5. Kaki:

Kaki banyak digunakan untuk membuat soup

6. Punggung:

Bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan sup atau bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya. 122 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Proses Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bagian ini adalah diskusi. Guru menunjukkan gambar potongan tubuh ayam. Lalu, guru merangsang siswa untuk menyebutkan nama masing-masing bagian tubuh potong. Guru dapat merangsang siswa untuk bertanya tentang harga masing-masing bagian atau kandungan protein dan lemak pada masing-masing potongan. Interaksi dengan Orang Tua Siswa diminta mengamati di rumah mereka masing-masing tentang potong- an tubuh ayam pedaging yang sering mereka konsumsi dan menanyakan alasannya kepada orang tua mereka masing-masing. Informasi untuk guru Selain produk utama, dihasilkan pula produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organik. Proses Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bagian ini adalah diskusi. Guru menunjukkan gambar produk sampingan dari usaha unggas petelur. Lalu, guru merangsang siswa untuk menyebutkan nama masing-masing produk sampingan. Guru menjelaskan bahwa produk sampingan dapat dipasarkan sehingga menjadi tambahan pendapatan bagi wirausahawan. Interaksi dengan Orang Tua Siswa diminta mengamati di rumah mereka masing-masing tentang produk sampingan ayam pedaging yang sering mereka konsumsi dan menanyakan alasannya kepada ibu atau ayah mereka masing-masing. Prakarya 123 Proses Pembelajaran Guru menjelaskan bahwa daging yang berasal dari unggas petelur merupakan sumber protein dan lemak hewani yang lebih murah dan mudah didapatkan. Berbagai jenis unggas petelur hidup di sekitar kita. Secara alami unggas petelur berkembang biak dengan telur. Dengan membudidayakannya, unggas akan menghasilkan daging yang lebih banyak. Guru meyakinkan keberagaman jenis unggas dan produk budidaya adalah rahmat dari Yang Maha Kuasa kepada manusia sehingga sudah seharus manusia mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya. Guru mengingatkan untuk selalu berdoa sebelum dan sesudah makan sebagai wujud rasa syukur. Informasi untuk Guru Kegiatan budidaya unggas petelur untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani harus dilakukan. Jika produksi dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan maka akan dipenuhi melalui impor. Dalam jangka panjang akan membuat bangsa Indonesia menjadi sangat tergantung kepada negara lain. Adanya ketergantungan pangan terhadap negara lain dapat membuat independency bangsa Indonesia terganggu. Salah satu usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak hewani dilakukan melalui budidaya unggas pedaging. Proses Pembelajaran Guru memberikan pesan bahwa memproduksi pangan sendiri melalui kegiatan budidaya adalah wujud kecintaan terhadap bangsa dan sebagai usaha untuk membangun kemandirian bangsa sehingga dapat tegak dan sejajar dengan negara-negara lain di dunia. Guru dapat membuat dan memberikan ilustrasi mengunakan contoh-contoh yang ada di wilayah setempat. Pengayaan Guru menjelaskan berbagai isu yang terkait dengan produksi dan keter- sediaan di Indonesia maupun di dunia, misalnya tentang pertumbuhan jumlah penduduk dan ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi sampai pada dampak pemanasan global terhadap pertanian dalam arti luas. 124 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur adalah kandang dan perlengkapannya, bibit ayam, pakan, obat-obatan, hormon, dan vitamin. Instalasi air, serta perlengkapan pendukung lainnya, seperti timbangan, alat untuk mengaplikasi obat-obatan, hormon, dan vitamin. Keranjang untuk panen, bahkan kalau memungkin disediakan mobil angkutan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usaha budidaya yang dilakukan. Semakin besar skala budidaya yang dilakukan, maka semakin banyak peralatan yang dibutuhkan. Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan pada bagian ini adalah ceramah serta diskusi dan tanya jawab. Guru menjelaskan sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam budidaya unggas pedaging. Guru meminta untuk bertanya tentang sarana peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ternak unggas pedaging. Guru perlu mencoba menggali informasi dari siswa tentang skala budidaya yang ada di wilayah tempat tinggal mereka. Kemudian diminta mengamati sarana dan prasarana budidaya yang digunakan. Informasi untuk Guru Kandang merupakan sarana penting dalam budidaya unggas. Kandang adalah bangunan yang berfungsi untuk melindungi ternak dari iklim buruk, seperti hujan, panas, dan angin. Kandang memberikan lingkungan pertumbuhan yang sesuai untuk unggas karena unggas dapat terhindar dari stress dan pemberian pakan lebih eisien. Kandang juga dapat melindungi unggas dari serangan pemangsa dan mempermudah pengendalian hama dan penyakit unggas. Fungsi kandang sangat ditentukan oleh cara memelihara hewan unggas. Cara memelihara hewan unggas dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Pemeliharaan secara ekstensif: unggas dipelihara dengan cara dilepas dan dikandangkan hanya pada malam hari saja sehingga kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan tidur di malam hari dan bertelur untuk unggas petelur. 2. Pemeliharaan secara semi intensif: unggas dipelihara dengan cara dilepas dan dikandangkan sehingga sebagian pakan disediakan oleh peternak dan sebagian lagi dicari sendiri oleh unggas. Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat dan bertelur serta tempat makan. Prakarya 125 3. Pemeliharaan secara intensif: pemeliharaan unggas dengan cara dikurung terus menerus dalam kandang sehingga semua pakan unggas dipenuhi peternak. Kandang berfungsi sebagai tempat istirahat, makan dan minum, berterlur, serta tempat pengobatan. Semua aktivitas unggas yang dipelihara secara intensif dilakukan dalam kandang. Kandang juga ditujukan untuk memberikan tempat tinggal yang nyaman bagi unggas untuk tumbuh dan berkembang serta bertelur. Kandang memudahkan pemeliharaan unggas, seperti memberikan pakan dan obat- obatan. Dalam budidaya ayam pedaging, pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam pedaging adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap. Kandang dapat dibuat dengan bahan yang murah, seperti kayu dan bambu, namun harus kuat. Syarat kandang untuk ayam pedaging adalah: a. Temperatur kandang berkisar antara 32,2–35°C, b. Kelembaban udara berkisar antara 60–70, c. Tersedia lampu penerangan dan atau pemanasan kandang, d. Mendapat sinar matahari pagi yang cukup, e. Memiliki sirkulasi udara yang baik, f. Kandang harus bersih, g. Memiliki kontruksi yang kuat, h. Memiliki wadah pakan, minum, dan obat-obatan. Menurut sistemnya kandang dapat dikelompokkan menjadi: 1. Kandang battery, yaitu kandang yang berbentuk kotak dan bersam- bungan antara satu dengan yang lainnya, dapat bertingkat atau satu tingkat saja. Keuntungan kandang battery adalah dapat menghindari kanibalisme di antara unggas, menghemat pakan, dan mengurangi penularan penyakit, sedangkan kelemahannya adalah diperlukan biaya yang tinggi untuk membangun kandang dan ayam kurang bergerak 2. Kandang postal, yaitu kandang berlantai rapat dan biasanya menggu- nakan litter. 3. Keuntungan kandang postal adalah mudah dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah litter harus sering diganti dan tingkat kanibalisme yang tinggi serta sulit mengawasi kesehatan individu unggas. 126 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Sistem kandang berdasarkan bangunannya terdiri diri: 1. Sistem litter: kandang yang memiliki alas lantai yang berfungsi untuk menyerap air. Bahan litter dapat digunakan adalah sekam, potongan jerami, atau ampas tebu. 2. Sistem sangkar: Kandang yang dibuat berbentuk kurungan. Kadang- kadang jika diperlukan dibuat bertingkat. 3. Sistem umbaran: Kandang yang dilengkapi dengan umbaran. Jenis kandang berdasarkan alas lantainya litter dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Kandang dengan lantai litter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesaksekam padi. Kandang dengan lantai litter diterapkan pada kandang sistem koloni 2. Kandang dengan lantai kolong berlubang. Kandang ini memiliki lantai yang terbuat dari kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya. Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan 3. Kandang dengan lantai campuran litter dengan kolong berlubang. Kandang ini dibuat dengan perbandingan 40 luas lantai kandang untuk alas liter dan 60 luas lantai dengan kolong berlubang terdiri dari 30 di kanan dan 30 di kiri. Berdasarkan jumlah unggas yang menempati, kandang dikelompokkan menjadi:

1. Kandang tunggal kandang individual:

Satu kandang ditempati oleh satu ekor

2. Kandang ganda:

Satu kandang ditempati oleh 2-10 ekor

3. Kandang koloni:

Satu kandang untuk banyak ayam kandang Kandang koloni banyak digunakan dalam budidaya unggas petelursecara komersial. Proses Pembelajaran Guru mengajak siswa untuk mengemukakan pendapat mereka tentang fungsi kandang bagi unggas serta persyaratan kandang bagi unggas. Siswa didorong untuk mengemukakan informasi yang mereka ketahui tentang sistem kandang berdasarkan jumlah unggas yang dipelihara dalam setiap kandang. Siswa diberi kebebasan untuk mengemukan pendapatnya secara bergantian. Siswa dianjurkan untuk menghargai pendapat teman sekelas. Prakarya 127 Guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang kandang unggas untuk menggali informasi tentang kandang unggas. Guru menjelaskan bahwa kandang dapat dibuat dari bahan-bahan yang sederhana dan murah, seperti kayu atau bambu dan diberi atap. Ukuran kandang juga dapat disesuaikan dengan jumlah unggas yang dibudidayakan. Guru meminta siswa untuk mengamati dan mencatat hasil pengamatan tentang sistem kandang unggas pedaging di wilayah tempat tinggal mereka. Penilaian Guru mengamati siswa dalam berdiskusi tentang fungsi, syarat, dan sistem kandang. Guru memberikan motivasi kepada yang kurang aktif berdiskusi. Guru melakukan penilaian terhadap siswa dalam hal: 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama, dan sikap toleransi. 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. Informasi untuk Guru Setelah kandang tersedia, maka kandang harus dilengkapi dengan peralatan tempat makan, minum, dan bahan makanan lainnya. Selain itu kandang juga diberi penghangat agar suhu di dalamnya tetap sesuai dengan kebutuhan unggas. Proses Pembelajaran Guru menjelaskan manfaat peralatan kandang dalam budidaya unggas pedaging. Guru juga menjelaskan bahwa peralatan kandang sudah tersedia di toko yang menjual pakan dan perlengkapan. Guru mengajak siswa untuk menyebutkan sumber daya yang terdapat di sekitar wilayah mereka, yang dapat dijadikan peralatan kandang untuk menunjang budidaya unggas pedaging. Informasi untuk Guru Bibit unggas adalah hal selanjutnya yang dibutuhkan dalam budidaya unggas. Misalnya, bibit untuk ayam pedaging, bibit ayam pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC Day Old Chickenayam umur sehari. Bibit ayam pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan ayam pedaging sesuai standar yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat badan minimal 37 gekor. 128 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Proses Pembelajaran Guru menjelaskan tentang cara memperoleh bibit ayam. Bibit ayam pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit yang baik adalah bibit yang sesuai dengan SNI 01.4868.1-1998. Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa tentang ciri-ciri bibit yang sehat. Guru juga menjelaskan berbagai penyakit yang dialami oleh unggas. Guru meminta siswa untuk mencari dari berbagai sumber tentang penyakit unggas dan gejalanya. Informasi untuk Guru Seperti makhluk hidup lainnya, unggas juga membutuhkan pakan untuk tumbuh dan berkembang. Secara alami unggas dapat memenuhi kebutuhan pakannya, namun unggas yang dipelihara harus diberi asupan pakan yang cukup. Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas. Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam. Proses Pembelajaran Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan tentang tujuan pemberian pakan pada unggas. Guru meminta menyebutkan kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Guru juga mendorong untuk mencoba membuat pakan sendiri dengan menggunakan sumber daya yang ada di wilayah sekitar tempat tinggal mereka. Pengayaan Guru mendorong siswa untuk mengamati sumber daya bahan pangan yang terdapat di wilayah tempat peserta untuk dijadikan pakan ternak unggas. Prakarya 129 Informasi untuk Guru Dalam budidaya unggas petelurpakan dapat dibeli atau dibuat sendiri. Biaya pakan merupakan komponen yang paling tinggi. Peternak besar biasanya menggunakan pakan siap pakai. Keuntungan pakan siap pakai adalah kandungan nutrisi sudah disesuaikan dengan jenis dan umur unggas. Jika pakan dibuat sendiri, maka bahan baku pakan boleh menggunakan bahan- bahan lokal atau impor. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak unggas antara lain: dedak padi, gabah, biji jagung, bungkil kedelai, biji sorgum, tepung ikan, atau bahan-bahan sisa limbah pertanian, perkebunan, dan perikanan. Pakan dapat berbentuk tepung, butiran kecil, atau pelet. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran terdiri pemaparan oleh guru dan diskusi antar siswa. Guru dapat menunjukkan standar pakan siap pakai untuk setiap jenis unggas. Informasi untuk Guru Untuk menjaga kesehatan unggas, selain diberikan pakan yang cukup, unggas juga diberi vitamin serta hormon pertumbuhan jika diperlukan. Jika unggas terserang penyakit, sebaiknya segera diberi obat-obatan. Unggas dapat diberikan vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh unggas. Proses pembelajaran Proses pembelajaran dimulai dengan penayangan video tentang ciri-ciri unggas yang sehat dan tidak sehat. Lalu, siswa diminta untuk menyebutkan ciri-ciri ungggas yang sehat dan tidak sehat. Jika unggas terlihat tidak sehat maka harus dilakukan tindakan pengobatan sesuai dengan jenis penyakit. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa serangan penyakit dapat diatasi dengan pemberian vaksin dan tidakan sanitasi. Pengayaan Guru mendorong siswa untuk menyebutkan berbagai tindakan sanitasi untuk menjaga kesehatan unggas. 130 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Pengayaan Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka sudah mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas. Selanjutnya guru meminta untuk membuat analisis tentang sarana budidaya unggas berdasarkan materi yang telah mereka pelajari dan informasi dari berbagai sumber. Tahapan kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok yang terdiri 4-6 orang serta menunjuk ketua kelompok. 2. Siswa memilih salah satu jenis unggas pedaging. 3. Melalui kerja sama dalam kelompok, siswa membuat analisis sarana dan peralatan lain yang dibutuhkan dalam budidaya unggas yang telah mereka pilih. 4. Siswa diminta mempresentasikan dan mendisksusikannya dengan siswa lainnya. 5. Masing-masing kelompok diminta mengumpulkan hasil analisis yang mereka buat. Di akhir pembelajaran, guru menjelaskan bahwa yang mereka pelajari ini adalah sarana dan perlengkapan budidaya unggas pada skala usaha yang sudah mapan. Penilaian Guru menyiapkan catatan untuk penilaian presentasi dan aktivitas diskusi. Penilaian dilakukan terhadap: 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. Informasi untuk Guru Setelah mempelajari saran dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas pedaging, guru mengajak siswa untuk melakukan praktik budidaya unggas petelur yang disesuaikan dengan kemampuan. Praktik kegiatan budidaya perlu dilakukan untuk meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan budidaya. Kegiatan budidaya dimulai dengan penyediaan kandang dan perlengkapan, penyediaan bibit, pemeliharaan, panen, dan pasca panen unggas pedaging. Kegiatan pemeliharaan terdiri pemberian pakan dan pengendalian penyakit. Prakarya 131 Informasi untuk Guru Dalam praktik budidaya unggas petelur, siswa dapat memelihara unggas dengan menggunakan kandang sederhana yang terbuat dari bambu. Proses pembelajaran Tujuan utama praktik budidaya unggas petelur adalah menimbulkan minat dan ketertarikan siswa untuk nantinya dapat melakukan wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Dengan demikian, bangsa Indonesia sudah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Guru dapat menekankan bahwa menjadi wirausahawan adalah profesi yang sangat mulia. Proses pembelajaran Guru mengulang menjelaskan tentang fungsi kandang dan perlengkapan kandang yang dibutuhkan unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk melakukan praktik budidaya unggas petelur pada tahapan pemeliharaan unggas. Unggas dipeliharaan dalam kandang bulat yang terbuat dari bambu. Informasi untuk Guru Untuk praktik budidaya ayam pedaging, bibit ayam pedaging dapat dipero- leh di penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko unggas mati, dapat digunakan bibit yang sudah agak besar. Proses pembelajaran Guru mengajak siswa untuk melakukan praktik memelihara ayam pedaging. Kegiatan dilakukan secara berkelompok, seperti kelompok yang sudah terbentuk pada saat melakukan analisis kebutuhan sarana dan peralatan lainnya dalam budidaya unggas pedaging. Setiap memelihara unggas yang telah mereka pilih pada pembelajaran sebelumnya dalam kandang yang sederhana dan berukuran tidak terlalu besar, hanya memuat beberapa ekor ayam saja. 132 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Pakan untuk budidaya ayam bisa menggunakan siap pakai, tetapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa. Pakan siap pakai harus diberikan sesuai aturan dan kebutuhan unggas agar pemberian pakan tidak berlebihan sehingga biaya pakan tidak besar. Namun demikian siswa dapat juga memberikan pakan yang menggunakan sumber daya yang ada di wilayah tempat tinggal mereka. Proses Pembelajaran Guru mendiskusikan dengan siswa tentang pakan dan cara pemberian pakan unggas pedaging. Guru meminta kepada siswa untuk menyebutkan berbagai pangan yang ada di wilayah tempat tinggal mereka untuk dijadikan alternatif untuk pakan unggas. Jika Guru menganjurkan siswa untuk memberikan pakan sesuai aturan pakan yang digunakan. Informasi untuk Guru Pengendalian penyakit unggas petelur dengan menggunakan obat-obatan dilakukan hanya jika terdapat unggas yang sakit. Pengendalian penyakit diusahakan melalui pencegahan, yaitu dengan melakukan berbagai tindakan pengamanan dan sanitasi kandang dan perlengkapannya. Proses Pembelajaran Guru menggali pengetahuan siswa tentang berbagai tindakan untuk pencegahan penyakit unggas dengan diskusi dan tanya jawab. Guru dapat menanyakan alasan perlunya dilakukan tindak percegahan. Selanjutnya guru menyampaikan berbagai tindakan pencegahan yang dilakukan untuk pengendalian penyakit unggas. Informasi untuk Guru Kegiatan penting dalam budidaya adalah panen dan pascapanen. Unggas petelur dapat dipanen pada umur sekitar sebulan, bahkan bisa hanya 22 hari sudah panen untuk ayam bibit DOC. Panen ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen. Prakarya 133 Sebelum panen, terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti timbang- an, tali raia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi makan terlalu agar tidak sisa pakan di tempat makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen. Untuk memudahkan pemanenan, terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut. Proses pembelajaran Guru menjelaskan kepada siswa tentang panen, mulai dari perencaan dan persiapan sampai pelaksanaan panen. Selanjutnya hasil panen siap dipasar- kan yang bisa dipasarkan langsung ke konsumen akhir atau melalui pedagang pengumpul. Guru mengajak peserta melakukan kunjungan ke peternak unggas petelur dan siswa diminta membandingkan proses budidaya yang mereka lakukan dengan proses budidaya unggas petelur yang mereka kunjungi. Informasi untuk Guru Siswa diberikan penjelasan untuk mengevaluasi budidaya unggas yang telah mereka lakukan. Evaluasi mencakup pelaksanaan, hasil panen, perhitungan biaya yang mereka keluarkan dan hasil penjualannya. Proses Pembelajaran Guru mengajak siswa untuk memasarkan sendiri unggas petelur hasil budi daya mereka. Selanjutnya guru menjelaskan tentang analisis ekonomi dari wirausaha yang dilakukan. Guru meminta siswa untuk membuat laporan dalam bentuk portofolio dan mempresentasikannya di dalam kelas. 134 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Agar dapat melakukan wirausaha maka harus dipahami terlebih dahulu seluk beluk bidang wirausaha yang akan ditekuni. Dalam pembelajaran sebelum- nya siswa sudah mengetahui teknik budidaya unggas pedaging. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki siswa sudah dapat membuat rencana wirausaha. Langkah-langkah untuk menyusun wirausaha adalah: 1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan. 2. Menentukan lokasi kandang. 3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat. Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil siswa dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman dan pe- doman jika suatu saat nanti peserta ingin memperbesar skala usaha. Siswa dapat menerapkan prinsip learning by doing belajar sambil bekerja. Proses Pembelajaran. Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah membuat rencana wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk memilih jenis unggas yang akan dibudidayakan dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu. Pengayaan Guru mengajak siswa untuk melakukan survei pasar sehingga dapat memilih jenis unggas yang prospektif untuk dikembangkan. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada responden tentang: 1. Jenis produk budidaya unggas petelur yang dipasarkan. 2. Jenis unggas petelur yang paling laku di pasar. 3. Harga daging unggas. 4. Jumlah daging unggas yang diperjualbelikan. 5. Pengemasan produk budidaya unggas pedaging. Prakarya 135 Informasi untuk Guru Membuat rencana wirausaha dimulai dengan menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Siswa sudah menentukan jenis unggas yang akan dibudidaya melalui survei pasar. Dengan melakukan survei pasar maka siswa akan mendapat informasi tentang unggas yang prospektif untuk dikembangkan. Selanjutnya adalah menentukan lokasi kandang yang sesuai dan skala usaha budidaya yang akan dibuat sehingga dapat melakukan analisis kebutuhan dan memperkirakan keuntungan yang diperoleh. Komponen biaya dalam wirausaha terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Proses Pembelajaran Guru mengulang penjelasan tentang langkah-langkah menyusun rencana wirausaha dengan tanya jawab bersama siswa. Guru mengajak untuk mencari tahu tentang pengertian biaya tetap dan tidak tetap serta komponennya dalam berwirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Informasi untuk Guru Sampai dengan pembelajaran ini, siswa sudah dapat memahami teknik budidayapemeliharaan unggas pedaging, dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan berdasarkan hasil survei pasar, dapat memahami analisis biaya dalam wirausaha di bidang unggas pedaging. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk melakukan praktik wirausaha. Proses Pembelajaran Guru mengajak siswa untuk melakukan analisis kebutuhan biaya dalam wirausaha di bidang unggas pedaging. Guru juga mengajak siswa untuk mempraktikan wirausaha, misalnya mencoba memasarkan produk budidaya dari unggas pedaging. Penilaian Guru menyiapkan catatan untuk penilaian presentasi dan aktivitas diskusi. Penilaian dilakukan terhadap: 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama dan sikap toleransi. 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. 136 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Harus dipahami bahwa budidaya ternak unggas petelur berhubungan dengan makhluk hidup, yaitu unggas pedaging yang dipelihara sampai panen dalam keadaan hidup. Usaha ternak unggas petelur sangat ditentukan oleh kondisi unggas. Semakin bagus kondisi ayam semakin bagus harga yang didapat, tetapi sebaliknya semakin buruk kondisi ayam, maka semakin rendah harga yang didapatkan. Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan budidaya yang baik agar keuntungan yang didapatkan bisa optimal. Usaha budidaya unggas petelur bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan sepenuh hati dan sungguh-sungguh agar tidak mengalami kerugian. Proses Pembelajaran Model pembelajaran dalam bagian ini model ceramah. Guru menjelaskan sikap-sikap yang harus diterapkan oleh siswa untuk sukses dalam berwirausaha. Informasi untuk Guru Beberapa kiat untuk memulai usaha unggas petelur adalah memilih waktu yang tepat yaitu ketika memulai usaha unggas petelur dilakukan pada musim dan cuaca yang tepat, hasil dipanen ketika harga unggas sedang bagus, dan harus dimulai dengan skala kecil terlebih dahulu. Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Guru menekankan siswa agar berani memulai suatu usaha, tanpa perlu takut dengan resiko. Penilaian Guru melakukan penilaian terhadap prestasi siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilakukan terhadap individu siswa maupun kelompok. Penilaian dilakukan terhadap: sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi, pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan, dan ketrampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. 1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama, dan sikap toleransi. 2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan. 3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat. Prakarya 137 Informasi untuk Guru Pertama kali pembelajaran, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan selama satu semester kepada siswa. Selanjutnya, guru meminta peserta siswa untuk menceritakan pengalaman mereka yang terkait dengan budidaya maupun wirausaha di bidang ternak unggas. Siswa juga diajak untuk menanyakan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Kegiatan tanya jawab dilakukan pada pembelajaran pertama agar siswa dapat menyiapkan isik dan mental untuk menghadapi pembelajaran selama satu semester. Konsep Umum Materi dan proses pembelajaran prakarya bidang budidaya dari kelas X sampai kelas XI telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal dan mempraktikkan berbagai kegiatan budidaya serta memahami berbagai wirausaha sesuai dengan masing-masing bidang budidaya. Dalam pembelajaran kelas XII siswa tidak diarahkan untuk mengenal budidaya ternak unggas dan mempraktikkan, siswa juga diarahkan untuk dapat melihat peluang wirausaha di budidaya ternak unggas, praktik wirausaha, melakukan analisis biaya untuk wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging serta menyusun rencana wirausaha dalam bentuk proposal. Proses Pembelajaran Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang tujuan pembelajaran pada semester I. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya budidaya di bidang ternak unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk menemukan ide-ide wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging. Interaksi dengan Orang Tua Guru hendaknya menginformasikan pada orang tua tentang kompetensi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang harus dicapai oleh siswa. 138 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru 3.5 Panduan Pembelajaran Pengolahan Makanan Modiikasi Khas Daerah Informasi untuk Guru Pada bagian awal buku maupun pembelajaran, siswa diberikan penjelasan tentang tujuan dari pembelajaran. Siswa diperkenankan memaparkan pemahamannya tentang tujuan-tujuan pembelajaran yang tertera pada halaman buku teks. Siswa juga diperkenankan untuk menanyakan kegiatan apa saja yang akan terjadi dalam pembelajaran satu semester. Kegiatan bertukar pikiran ini bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan dirinya, baik secara mental maupun isik, untuk menjalankan proses pembelajaran yang akan berlangsung selama satu semester. Konsep Umum Materi dan proses pembelajaran Prakarya dari kelas VII hingga Prakarya dan Kewirausahaan kelas XI telah memberikan ke- sempatan kepada siswa untuk mengenal produk-produk peng- olahan dan berkreasi dengan beragam bahan dan teknik untuk menghasilkan beragam jenis produk pengolahan. Pada Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII Semester 1, siswa akan diarahkan untuk melihat pelu- ang pasar, ketersediaan bahan baku dan teknik pengolahan untuk menghasilkan produk pangan khas daerah yang akan diminati pasar. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide membuat pengolahan produk pangan khas daerah dari limbah, dan memproduksi serta memasarkannya. Proses Pembelajaran Siswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam diskusi tentang tujuan pembelajaran pada semester pertama. Guru juga akan memberikan motivasi agar siswa mulai memikirkan ide-ide produk pengolahan yang dapat dikembangkan menjadi produk modiikasi pangan khas daerah serta rencana penjualannya pada akhir semester. Prakarya 117 Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu: • Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk pengolahan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat karya pengolahan modiikasi pangan khas daerah dari lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha. • Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya pengolahan modiikasi pangan khas daerah berdasarkan identiikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk pengolahan modiikasi pangan khas daerah dengan perilaku jujur dan percaya diri. • Menyajikan simulasi wirausaha pengolahan modiikasi pangan khas daerah berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. BAB IV Wirausaha Pengolahan Modiikasi Pangan Khas Daerah Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai Prakarya 139 Informasi untuk Guru Siswa diberikan wawasan tentang pentingnya pangan khas daerah sebagai representasi Indonesia di mata dunia. Pangan merupakan bagian dari budaya dan cirikhas sebuah bangsa. Cirikhas bangsa penting dalam hubungan internasional. Pangan khas daerah dapat menjadi ‘duta’ Indonesia yang dikenal di dunia. Pangan khas membutuhkan modiikasi dari pada produk, pengadaan bahan, proses produksi, kemasan dan pemasarannya. Setiap manusia diciptakan Tuhan YME dengan daya kreatif dan kemampuan berkarya. Setiap siswa berpelu- ang untuk menghasilkan produk pangan modiikasi khas daerah yang kreatif dan unik, tanpa meninggalkan ciri khasnya. Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan karena kekayaan rempah dan ramuan dengan cita rasa yang dimiliki. Sejak zaman dahulu, dunia Internasional datang ke wilayah Nusantara untuk perdagangan rempah- rempah. Kementerian Industri Kreatif sedang dalam proses memasukkan kuliner sebagai salah satu subsektor dari Industri Kreatif Indonesia. Pemerintah juga sudah menetapkan Ikon Kuliner Nusantara untuk dapat menjadi ‘pembuka pintu’ agar kuliner Indonesia dikenal oleh dunia internasional. Setelah Ikon-ikon Kuliner dikenal, maka jenis-jenis makanan daerah lainnya akan mendapat perhatian dari dunia internasional. Kuliner merupakan bagian dari budaya, oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dari ilosoi, adat kebiasaan, bahan-bahan dan proses khasnya. Modiikasi pangan khas daerah sebagai upaya pengembangan kualitas produk dan varian cita rasa agar tetap diminati oleh pasar dengan kebutuhan dan keinginan yang berkembang pula. 118 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1

A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain danatau wisatawanpendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosan membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah. Otonomi daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha pangan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk pangan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa masakannya melainkan cara penyajian, sejarah, ilosoi, dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Pangan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di Nusantara. 140 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Proses Pembelajaran Guru dapat mengajak setiap siswa untuk mengungkapkan pendapatnya tentang potensi kuliner di daerahnya. Kuliner dapat meliputi produk pangan berupa masakan, minuman, makanan ringan atau kue, makanan atau minuman kemasan, dan lain-lain. Mintalah siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang Ikon Kuliner Nusantara. Pendapat dapat meliputi sejauh mana siswa mengenali bentuk, citarasa, ilosoi atau cara pembuatan produk pangan tersebut. Pendapat juga dapat berkenaan dengan strategi memperkenalkan Indonesia melalui produk pangan, atau pendapat lainnya. Pancing siswa untuk memaparkan pendapatnya tentang produk- produk pangan yang saat ini ada di daerahnya, bagaimana kondisinya saat ini stabil sejak dulu, sedang mengalami penurunan atau sedang berkembang, dan apa penyebabnya. Ajak juga siswa untuk mengingat- ingat adakah produk pangan yang ditemuinya ketika masa kecilnya jarang ditemuinya pada saat ini. Apa penyebabnya produk pangan tersebut tidak lagi dibuat? Apakah karena tidak lagi diminati? Apakah diperlukan upaya modiikasi? Siswa diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya. Pendapat disampaikan secara bergantian, dan siswa diarahkan untuk menghargai pendapat orang lain. Diskusi ini dilakukan agar siswa bersyukur atas karunia Tuhan YME berupa akal pikiran manusia dan kekayaan alam Indonesia. Siswa juga akan memahami bahwa pemikiran disertai keimanan yang kuat akan menjadi bekal utama untuk menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain di masa depan. Prakarya 119 Sumber: Dokumen Kemenparekraf Gambar 4.1 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama Nabati Sumber: Dokumen Kemenparekraf Gambar 4.2 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia berupa Sajian Nasi dan Lauk Prakarya 141 Informasi untuk Guru Materi Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII memberikan kesempatan siswa untuk terlibat dalam proses berwirausaha yang terdiri dari melihat potensi dan peluang, pencarian ide, pengembangan produk, merancang rencana wirausaha, melaksanakan proses produksi hingga penjualan produk serta pembuatan proposal usaha. Siswa dapat memanfaatkan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya dari pembelajaran kelas VII hingga XI. Konsep Umum Pada umumnya, industri kecil memulai usahanya berdasarkan pada bahan baku yang ada serta keterampilan yang dimilikinya saja tanpa memikirkan kepada siapa produk tersebut akan dijual. Sebuah usaha tidak akan maju apabila produk yang dihasilkannya tidak dibeli. Produk yang laku adalah produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan calon pembeli. Pengembangan wirausaha harus mempelajari selera dan kebutuhan pasar. Salah satu upaya pengembangan produk pangan khas daerah adalah modiikasi produk. Proses Pembelajaran Masing-masing siswa diminta untuk mendiskusikan dengan tentang pasar sasaran yang potensial untuk produk pangan modiikasi. Hasil pemikiran mereka berdua kemudian dituliskan ke dalam selembar kertas. Siswa dapat diminta untuk membacakan tulisannya atau mengumpulkannya kepada guru. Guru dapat memilih satu atau dua hasil kerja yang dianggap paling inovatif dan potensial. 122 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Potensi daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat pangan khas daerah menjadi pilihan potensial untuk wirausaha. Pengembangan pangan khas daerah selain dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat khususnya di daerah, sehingga akan mendorong dan menumbuhkan perekonomian masyarakat daerah. Pangan khas daerah atau pangan tradisional, sangat potensial dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya. Pangan tradisional ini dapat mencakup segala jenis makanan olahan termasuk makanan utama, kudapan, maupun minuman yang dikenal dan lazim dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan bahan baku, cara memasak, dan ilosoi dari pangan khas daerah selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha pangan khas daerah agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan pangan khas daerah dapat dilakukan dengan memodiikasi cara pengolahan dan pengemasan. Modiikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru. Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap menjaga keberadaannya, juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat baik.

B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah

Berbagai jenis wirausaha dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan barang Mengapa wirausaha produk pangan? • Produknya sangat bervariasi • Bahan baku mudah didapat • Teknolohi pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari • Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia • Pilihan kemasan sangat beragam dan mudah didapat • Pasar sangat terbuka lebar 142 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Siswa akan diberikan pengetahuan tentang pengelompokan jenis-jenis pangan khas daerah, untuk memudahkan mereka dalam mencari ide inovatif dan arah modiikasi yang dilakukan. Modiikasi salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan rasa khas suatu jenis pangan untuk jenis pangan lainnya. Contohnya, pada saat ini dikenal masakan soto ayam dengan kekhasan rasa kurkuma kunyit yang dipadu dengan rempah lainnya. Pada saat ini dikenal pula kudapan keripik singkong dengan rasa asin. Modiikasi dilakukan dengan membuat keripik singkong rasa soto. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran diawali dengan paparan yang men- jelaskan tentang klasiikasi jenis-jenis pangan khas daerah melalui Gambar 4.5. Proses pembelajaran selanjutnya adalah melalui pembuatan Tugas 1 tentang daftar dan deskripsi pangan khas daerah. Siswa diminta untuk melakukan riset tentang produk-produk pangan khas daerah. Riset dapat dila- kukan dengan pencarian data dari literatur atau menanya kepada orang tua, kerabat dan wirusahawan pangan yang ada di daerah setempat. Hasil riset dimanfaatkan untuk membuat daftar tentang pangan khas daerah. Salah satu yang paling disukai dari jenis pangan dalam daftar tersebut dipilih dan di- pelajari secara lebih mendalam. Siswa diminta menuliskan dan menggambarkan informasi lebih lengkap tentang satu jenis pangan yang disukainya tersebut. Siswa juga diperkenankan tidak diwajibkan untuk membawa produk pangan yang dipilihnya tersebut, untuk dipelajari bentuk, cita rasa, dan pengemasannya secara bersama-sama dengan teman di kelas. 124 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Makanan basah dapat berupa masakan dan kue. Setiap daerah pada umumnya memiliki masakan dan kue khas. Kue khas Banjarmasin yang saat ini paling dikenal adalah Kue Bingka. Sulawesi Selatan dikenal Sop Konro, yaitu sup iga yang kaya rempah dan Es Pisang Ijo, yaitu pisang kukus berbalut adonan tepung beras, tepung sagu, dan terigu, disajikan dengan es dan sirup. Maluku dikenal Papeda dengan Ikan Kuah Kuning sebagai masakan khasnya. Di Papua ada aunuve habre yaitu ikan cakalang dikukus dalam balutan daun talas. Pangan khas daerah adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai pangan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang pangan khas daerah sendiri, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk pangan khas daerah kita daripada daerah lainnya. Produk Pangan Makanan Kering Makanan Basah Minuman Makanan Setengah Jadi Makanan JadiSiap Saji Masakan Kue Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.5 Jenis-jenis Produk Pangan Tugas 1. Membuat Daftar dan Deskripsi Pangan Khas Daerah • Di daerah tempat tinggalmu tentu ada pangan khas daerah. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang pangan khas daerahmu. Tuliskan menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di bawah ini. • Pilih salah satu dari jenis pangan dari daftar tersebut yang paling disukai. Tulis dan gambarkan informasi tentang pangan tersebut pada kertas A4 dengan 500-1000 karakter. Prakarya 143 Informasi untuk Guru Siswa sudah mengetahui pentingnya modiikasi pangan khas daerah dalam konteks identitas bangsa di dunia internasional, peluang pengembangan produk modiikasi khas daerah, dan keragaman jenis-jenis produk pangan. Pengelompokan jenis pangan sebelumnya adalah berdasarkan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan produk pangan juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya, yaitu produk berbahan hewani dan nabati. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran berupa paparan dan diskusi. Pada Buku Teks terdapat beberapa contoh produk pangan khas daerah yang berasal dari bahan hewani. Siswa dapat diminta mengemukakan pendapatnya tentang produk pangan khas yang terbuat dari bahan hewani dan nabati, baik yang ada pada buku teks maupun yang tidak ada di buku teks. Berikan kebebasan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dan idenya tentang produk pangan khas daerah yang sudah ada maupun produk yang belum pernah ada, kaitannya dengan bahan bakunya. Evaluasi Siswa dapat mengidentiikasi keragaman jenis produk pangan khas daerah. Siswa juga mampu mengelompokkan berdasarkan jenis dan bahan bakunya. Remedial Remedial dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan melakukan riset tentang satu jenis pangan khas daerah ditentukan oleh guru meliputi deskripsi produk bentuk dan rasa, sejarah atau ilosoi, bahan baku produk, dan cara pembuatannya. 126 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Telur asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur asin tersebut. b. Dadih Dadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat Azima et. al., 1999 dan Jambi Sunarlim, 2009. Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan eisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.6 Telur Asin dengan Bahan Baku Telur Bebek Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiYoghurt Gambar 4.7 Dadih dalam Tabung Bambu 144 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Produk pangan khas daerah secara umum masih memiliki kekurangan, diantaranya dalam hal variasi rasa, keawetan, standar bahan baku dan proses produksi yang rendah, serta kurang higienis. Kekurangan yang ada tersebut merupakan tantangan yang harus dicarikan solusinya. Setiap produk pangan memiliki tantangan yang berbeda-beda. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dilakukan melalui Tugas 2. Tantangan Pangan Khas Daerah. Pada tugas ini siswa diminta untuk mencari data dari lingkungan sekitar, buku, majalah, acara televisi, atau dengan memanfaatkan internet, tentang produk-produk pangan khas daerah. Siswa mendiskusikan tantangan dari produk pangan khas daerah, dengan teman sebangku atau dalam kelompok. Identiikasi tantangan ditulis- kan dalam sebuah tabel. Siswa diperkenankan mengembangkan bentuk tabel agar lebih menarik dan informatif. Dari proses pembelajaran ini siswa akan mengetahui keragaman tan- tangan yang harus dicarikan solusinya melalui modiikasi. Keragaman produk pangan dan selera individu merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan produk dan wirausaha. Prakarya 131 D . Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas Daerah Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan BTP yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar. 1. Bahan Baku Utama Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani. 2. Bahan Tambahan Pangan BTP Bahan Tambahan Pangan adalah bahancampuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan diantaranya sebagai berikut, Tantangan Pangan Khas Daerah No. Nama Pangan- Daerah Jenis Kering ½ Jadi Kering siap saji MasakanKue Minuman Tantangan 1 Dadiah Minangkabau Minuman - Kurang awet - Kurang variasi rasa - Kemasan kurang menarik 2 Lontong sayur Masakan berkuah - Tidak awet 3 4 5 dst. Prakarya 145 Informasi untuk Guru Pada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari produk serta bahan baku khas daerah untuk pangan. Modiikasi produk pangan khas daerah dapat dilakukan dengan memodiikasi bahan baku untuk membuat cita rasa baru, variasi jenis produk maupun untuk meningkatkan kualitas produk agar lebih awet. Bahan baku dapat dibagi menjadi bahan baku utama dan bahan tambahan pangan BTP. BTP ditambahkan pada bahan utama untuk tujuan memberikan warna, menambah rasa, menghasilkan tekstur yang lembut, membuat produk menjadi lebih awet, dan lain-lain. Pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, siswa akan diarahkan untuk mencari tahu tentang bahan-bahan alami yang dapat digunakan untuk fungsi-fungsi dari BTP. Salah satu contohnya pemanfaatan pewarna alami dengan daun suji, kulit secang, kunyit, dan lain-lainnya. Proses Pembelajaran Pembelajaran diberikan dengan membuat Latihan 2 dan Tugas 3. Siswa diminta untuk mencari informasi dari buku literatur, internet, dan wawancara kepada wirausahawan, orang tua atau kerabat tentang cara pengawetan atau pengolahan yang ada di daerah atau di nusantara yang menggunakan bahan alami. Mintalah siswa untuk membuat laporan dan mempresentasikan temuannya di kelas. Penilaian Penilaian dilakukan terhadap pemahaman siswa tentang potensi wirausaha pangan modiikasi khas daerah, jenis-jenis pangan khas daerah, serta bahan baku dan bahan tambahan alami yang ada di daerahnya. Penilaian dapat dilakukan melalui kuis berisi pertanyaan dengan jawaban essay atau lisan. 132 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 • Pemanis Sweetener • Pembentuk gel Gelling agent • Pengatur keasaman Acidity regulator • Pengawet Preservative • Pengembang Raising agent • Pengemulsi Emulsiier • Penguat rasa Flavour enhancer • Perisa Flavouring • Pewarna Colour Bahan Tambahan Pangan yang banyak digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan penguat rasa lavour. Setiap BTP mempunyai fungsi dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Tiga hal yang harus diingat dalam penggunaan BTP adalah : i Gunakan BTP yang diijinkan, ii Gunakan dalam jumlah yang dibolehkan dan iii Gunakan jenis BTPP yang sesuai dengan karakter produknya. Latihan 2 Bahan tambahan pangan atau BTP salah satu fungsinya adalah untuk membuat produk menjadi lebih awet dan meningkatkan kualitas produk. Carilah informasi dari buku literatur, internet, dan wawancara tentang cara pengawetan atau pengolahan yang ada di daerah sekitarmu atau di nusantara yang menggunakan bahan alami. Tuliskan hasil penelitianmu dan buat laporan yang informatif dan menarik. Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah • Di daerah tempat tinggalmu tentu ada bahan baku atau bahan bumbu khas daerah. Bahan tersebut dapat bahan hewani atau nabati. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang bahan baku tersebut. • Tuliskan bahan-bahan menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di bawah ini. 146 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Produk pangan khas daerah harus dikembangkan agar selalu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan yang dilakukan dapat dengan melakukan modiikasi terhadap bentuk dan rasa produk, bahan serta proses produksi. Pada semester ini, siswa diharapkan untuk menghasilkan ide produk modiikasi pangan khas yang unik, inovatif dan diminati pembeli. Ide dapat muncul dari kegiatan mengapresiasi. Salah satu caranya adalah dengan mengamati produk-produk yang sudah ada, memperhatikan kelebihan, kekurangan serta potensi pengembangannya. Proses Pembelajaran Siswa dijelaskan tentang ta- hapan proses pengembangan produk melalui skema yang terdapat pada buku teks Gambar 4.14. Dari skema tersebut tampak bahwa modiikasi dapat dilakukan pada tahap pengembangan produk, pada proses produksi atau pada distribusi dan pemasaran. Modifikasi dapat dilakukan pada salah satu, atau beberapa tahapan tersebut. Modiikasi dilakukan untuk tujuan yang diketahui melalui riset. Siswa dapat diminta membacanya atau guru menjelaskannya. Paparan dapat disertai dengan diskusi. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang tahapan proses pengembangan produk dan modiikasi produk pengolahan pangan khas daerah. Evaluasi Siswa memahami tahapan proses dan kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar dalam pelaksanaan latihan 3 tentang modiikasi produk pengolahan pangan khas daerah. 134 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.14 Modiikasi pada Beberapa Tahapan Proses Kerja dalam Wirausaha Pengolahan Pangan Khas Daerah Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan Cara Kerja PRODUK Distribusi Pemasaran PASAR Evaluasi Butuh awet Harus higienis Ingin variasi rasa dll Modi fikasi Modi fikasi Modi fikasi Latihan 3 Modiikasi dilakukan untuk tujuan tertentu. Cara modiikasi tergantung dari tujuannya. • Diskusikan modiikasi yang perlu dilakukan untuk produk pangan khas daerah yang ada di sekitarmu atau di wilayah lain di nusantara. Tuliskan tujuan dan cara modiikasinya pada sebuah tabel seperti contoh di bawah ini. • Buatlah presentasi tentang modiikasi dari salah satu produk pangan khas daerah dengan paparan yang detail, informatif, dan menarik. Presentasi dapat dilengkapi dengan gambar. • Presentasikan di depan kelas Prakarya 147 Informasi untuk Guru Pembelajaran tentang tujuan modiikasi dan ide pengembangan produk pangan khas daerah dilanjutkan dengan Latihan 3. Pada latihan ini siswa dapat memanfaatkan data yang telah diperolehnya pada pembuatan Tugas 1, 2 dan 3. Tujuan dari latihan ini adalah agar siswa dapat memahami manfaat riset yang telah dilakukan pada Tugas 1, 2 dan 3 untuk dijadikan dasar pencarian ide inovasi produk melalui modiikasi. Proses Pembelajaran Tahapan proses pengembangan ide modiikasi, melalui latihan ini merupakan tahapan yang penting. Siswa dilatih untuk mencari solusi dari tantangan yang sudah diidentiikasi pada tugas sebelumnya. Pada latihan ini, siswa diminta untuk menu- liskan sebanyak-banyaknya jenis pangan dan ide modiikasinya, lalu menuliskannya dalam tabel seperti contoh. Siswa kemudian memiliki salah satu jenis pangan yang paling potensial dan membuat rencana modiikasinya secara lebih detail. Latihan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Siswa diminta membuat presentasi sederhana dan mempresentasikannya di depan kelas. Evaluasi Setiap individu atau kelompok menghasilkan satu atau lebih rancangan modiikasi produk pangan khas daerah. Penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja individu maupun di dalam kelompok, kelengkapan presentasi, teknik presentasi, dan rancangan modiikasinya. Prakarya 135

F. Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah Asinan Bogor

Cara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sederhana pula. Modiikasi proses dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu contoh modiikasi proses produksi dimanfaatkan untuk membuat asinan menjadi lebih awet. Asinan yang merupakan makanan khas Bogor, pada umumnya hanya dapat bertahan satu hari pada suhu kamar. Alat dan mesin yang digunakan pun cukup sederhana, mudah didapat, dan harga yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Prinsip yang digunakan pada proses pengolahan asinan Bogor ini dapat digunakan untuk memodiikasi makanan khas daerah yang berbahan buah dan sayur. Asinan di kota Bogor biasa dijualdisajikan dalam kemasan kantong plastik sederhana, dimana pencampuran bahan utama, yaitu buah atau sayur, dengan kuahnya dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh konsumen. Asinan segar ini walaupun memiliki pH yang cukup rendah, cepat mengalami kerusakan, Tantangan Pangan Khas Daerah No. Nama Pangan- Daerah Jenis Kering ½ Jadi Kering siap saji MasakanKue Minuman Peluang Modi fikasi 1 Dadiah Minangkabau Minuman - Modi fikasi pada proses agar lebih higienis dan awet - Modi fikasi pada varian rasa - Modi fikasi pada kemasan 2 3 4 5 dst. Silahkan memodi fikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimenger i 148 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Pada pembelajaran sebelumnya sudah diidentiikasi jenis-jenis pangan khas daerah yang potensial untuk dimodiikasi. Pembelajaran selanjutnya adalah memahami tahapan proses produksi. Tahapan proses produksi pangan modiikasi dipelajari melalui salah satu contoh pangan khas daerah Bogor, yaitu Asinan Bogor. Asinan Bogor adalah jenis pangan siap saji, yang tidak awet. Modiikasi yang dilakukan adalah pada proses produksi dan pengemasan agar produk menjadi awet dan lebih praktis untuk disajikan. Modiikasi proses adalah salah satu yang dapat dilakukan untuk pengembangan produk. Modiikasi dapat dilakukan dengan membuat varian rasa baru, modiikasi bentuk dan lain-lain. Proses produksi selalu terkait dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja K3. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran terdiri dari paparan dan tugas. Pada paparan dijelaskan tentang tahapan-tahapan proses pro- duksi dari Asinan Bogor dengan teknik produksi yang sudah dimodiikasi. Mintalah siswa untuk memperhatikan detail informasi yang ada pada Buku Teks. Paparan dapat dileng kapi dengan diskusi untuk mem- perkaya informasi yang terdapat pada Buku Teks. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembuatan Pada pembuatan Tugas 4. Modiikasi Pangan Khas Daerah. Siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok. Jenis pangan yang dipilih dapat berasal dari riset yang telah dilakukan sebelumnya atau berdasarkan hasil musyawarah dalam kelompok. Siswa akan membuat rancangan modiikasi dari produk pangan khas daerah secara detail dan memaparkannya dalam sebuah laporan. Laporan dapat dilengkapi dengan gambar bahan baku, skema produksi dan produk akhir yang direncanakan. Setiap kelompok diharapkan dapat membuat laporan dan presentasi yang kreatif, menarik serta informatif. 136 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 karena tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan. Penyebab utama kerusakan produk asinan adalah aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan. Proses pembusukan ini dapat dihambat dengan menerapkan teknologi proses panas pada pengolahan asinan. Teknologi ini akan membuat produk asinan menjadi lebih awet sehingga dapat didistribusikan lebih luas. Proses panas yang diterapkan untuk produk asinan adalah proses pasteurisasi karena pH-nya cukup rendah sehingga target utamanya adalah membunuh mikroba pembusuk. Bahan yang digunakan dalam membuat asinan adalah buah-buahan nenas, bangkuang, kedondong, pepaya dsb, dan kuah asinan. Alat-alat yang digunakan adalah kemasan cup, pisau, talenan, baskom , panci stainless steel pengganti tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi, kompor, illing sealing machine boleh menggunakan yang manual, seperti pada Gambar 4.15, literan, timbangan, pH meter, refraktometer, dan lain-lain. Sumber: Dokumen Kemdikbud Gambar 4.15 Manual Cup Sealer Prakarya 149 Penilaian Penilaian Tugas 4 meliputi pemahaman tentang bahan, ide modiikasi dan perancangan proses produksi. Penilaian terdiri dari penilaian atas keterlibatan siswa dalam proses pembuatan tugas dan penilaian atas laporan yang dibuat. Informasi untuk Guru Sebuah produk untuk dapat memasuki pasar membutuhkan pengemasan dan promosi. Pada pembelajaran ini siswa akan membuat rancangan ke- masan dan kegiatan promosi untuk produk hiasan yang telah dirancang oleh masing- masing kelompok. Kemasan yang dirancang se dapat mung- kin memiliki identitas dari produk maupun kelompok wirausahawan. Biaya yang di- butuhkan untuk produksi ke- masan dan kegiatan promosi dimasukkan ke dalam penghi- tungan pembiayaan. Konsep Umum Brand seringkali diartikan sebagai citra. Brand lebih tepat dijelaskan sebagai semangat, visi, misi dan tujuan organisasi yang diwujudkan ke dalam tata kelola, pola komunikasi dan identitas visual dari produk atau organisasi tersebut. Organisasi dapat berupa kelompok wirausaha atau perusahaan. Proses Pengajaran Proses pembelajaran tentang kemasan terdiri dari paparan dan tugas. Pada pengerjaan Tugas 5. Jenis-jenis kemasan, siswa dimotivasi agar memanfaatkan beberapa sumber untuk mencari informasi tentang kemasan. Informasi yang diperoleh dapat memiliki perbedaan. Siswa diminta untuk membandingkan informasi-informasi tersebut, mendiskusikan dan menuliskan informasi dengan bahasanya sendiri dan menuliskan sumber-sumber bacaannya, pada bagian bawah laporan. 142 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1

G. Pengemasan dan Pemasaran

1. Pengemasan Pada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan primer. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan memudahkan penanganan produk, distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk pangan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan, dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pangan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan sekunder. Tugas 4. Modiikasi Produk Pangan Khas Daerah Mengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah • Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-9 orang anggota • Pilih salah satu jenis pangan khas daerah. Pilihan pangan dapat disamakan dengan pilihan pada Latihan 3. • Buat rancangan modiikasi yang akan dilakukan • Buat daftar bahan baku, bumbu, BTP, dan kemasan primer • Buat tahapan pengolahan dan pengemasannya • Tuliskan dalam sebuah laporan tentang Perencanaan Modiikasi Produk Pangan Khas Daerah 150 Kelas XII SMAMASMKMAK Buku Guru Informasi untuk Guru Proses pembelajaran tentang pengemasan dan promosi dilanjutkan dengan paparan tentang promosi. Salah satu strategi pemasaran dijelaskan pada pembelajaran ini yaitu 4P, yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat dan Promotion Promosi. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran terdiri dari paparan dan tugas. Pada Tugas 4 telah dibuat perancangan dari satu produk pangan modiikasi khas daerah. Tugas 6 adalah membuat pemasaran dari produk pangan modiikasi tersebut, dengan 4P. Siswa da- pat membuat laporannya dalam bentuk tabel seperti contoh pada buku teks, atau membuat presentasi yang lebih kreatif dan menarik. disertai gambar dan rancangan tempat berjualan place dan media promosinya promotion. Pada perancangan promosi, siswa diberikan kebe- basan untuk menghasilkan ide- ide tentang cara dan media yang kreatif serta inovatif. Siswa diarahkan untuk membuat ran- cangan promosi yang rendah biaya namun efektif dalam menarik minat pembeli. Evaluasi Siswa membuat rancangan kemasan dan program pemasaran. Penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja di dalam kelompok, kelengkapan dan ketepatan laporan serta inovasi dan kreativitas rancangan pemasaran. 146 Kelas XII SMAMASMKMAK Semester 1 • Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping” Produk asinan yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran di tempat wisata.

d. Promotion Promosi

Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog danatau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazar- bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansiorganisasi di lingkungan sekitar. Tugas 6. Pemasaran Mengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah • Buatlah strategi pemasaran 4P terhadap produk pangan khas daerah yang dipilih. • Diskusikan dalam kelompok • Buatlah presentasi yang informatif dan menarik tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan dengan 4P Strategi Pemasaran 4 P Nama Produk: Strategi Penjelasan strategi Product .................................... Price .................................... Place ..................................... Promo ion ..................................... Prakarya 151 Informasi untuk Guru Pada tahap ini siswa telah memiliki rancangan produk pangan modiikasi khas daerah, rancangan proses produksi, rancangan kemasan dan pemasaran. Pada pembelajaran tentang Perencanaan Wirausaha akan dijelaskan dengan detail tentang hal-hal yang harus diperhitungkan dalam perencanaan sebuah usaha. Contoh yang digunakan pada Buku Teks adalah perencanaan wirausaha Asinan Bogor, dengan modiikasi proses produksi seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Contoh perencanaan wirausaha Asinan Bogor ini secara umum dapat diaplikasikan pada produk pangan modiikasi lainnya. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran terdiri dari paparan dan tugas. Paparan adalah contoh perencanaan usaha Asinan Bogor. Perenca- naan usaha Asinan Bogor dapat menjadi contoh dalam pembuatan Tugas 7. Membuat Perencanaan Usaha. Tugas dilakukan dalam kelom- pok. Siswa membuat perencana- an usaha dari produk pangan modiikasi yang sudah dipilih. Perencanaan usaha dapat me- manfaatkan memanfaatkan hasil dari tugas-tugas yang telah dibuat sebelumnya. Guru memberikan saran apabila siswa membutuhkan bantuan. Perencanaan wirausaha ditulis- kan pada sebuah laporan dan presentasi. Evaluasi Setiap kelompok dapat membuat perencanaan usaha produk pangan modiikasi. Setiap anggota kelompok terlibat dan berperan dalam perencanaan usaha. Penilaian Penilaian dilakukan terhadap proses kerja di dalam kelompok, serta kelengkapan, ketepatan dan kerapihan penghitungan harga jual produk. Prakarya 145 Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat, dan Promotion Promosi.