Survei Pekerja Seks Komersial PSK

1.4 Penegasan IstilahBatasan Operasional

Dalam penelitian ini perlu diberikan batasan istilah mengenai hal-hal yang akan diteliti untuk mempermudah pemahaman dan menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam mengartikan maupun menafsirkan istilah. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut :

1.4.1 Survei

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007 survei adalah teknik riset yang memberi batas yang jelas atas data, penyelidikan, maupun peninjauan. Sedangkan menurut Winarno Surakhmad 1982 : 141 survei pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu atau jangka waktu yang bersamaan. Menurut Gulo, W 2002 : 118 survei adalah metode pengumpulan data yang menggunakan instrumen untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Dalam penelitian ini, survei diartikan sebagai alat atau metode untuk memperoleh data dengan teknik test. 1.4.2 Kesegaran Jasmani Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum 2007: 54 kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas rutin dalam jangka waktu cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan tubuh masih memiliki tenaga cadangan untuk melakukan aktivitas yang bersifat mendadak. Kesegaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang merupakan kemampuan jasmani yang menjadi dasar untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan Santosa Giriwijoyo dan Mochtamadji M. Ali, 2005: 17. Kesegaran jasmani yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat atau taraf kesegaran jasmani PSK usia 17-35 tahun di Lokalisasi Sunan Kuning Semarang.

1.4.3 Pekerja Seks Komersial PSK

Perempuan PSK adalah seorang perempuan yang pekerjaannya menjual diri pada siapa saja atau banyak laki-laki yang membutuhkan pemuasan nafsu seksual. Selain itu para PSK adalah perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan banyak laki-laki diluar pernikahan dan mereka memperoleh imbalan uang dari laki-laki yang menyetubuhinya Tjahjo Purnomo dan Ashadi Siregar, 1985: 11. Sedangkan Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat Katini Kartono, 2003: 214 mengatakan pelacur adalah mereka yang biasa melakukan hubungan kelamin diluar pernikahan yang syah.

1.5 Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

REHABILITASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

1 19 89

Interaksi Sosial Antara Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Kota Semarang)

6 58 242

(ABSTRAK) PEMBINAAN MORAL REMAJA DALAM KELUARGA DI LINGKUNGAN LOKALISASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL SUNAN KUNING KALIBANTENG KULON KECAMATAN SEMARANG BARAT.

0 0 3