Kebiasaan hidup Lingkungan Tiduristirahat

yang terlatih dengan terhadap mereka yang tidak terlatih, seseorang yang terlatih lebih mampu melakukan pekerjaan yang memerlukan tenaga banyak tanpa cepat merasa lelah.

2.7.3 Kebiasaan hidup

Kebiasaan hidup yang teratur sesuai dengan pola hidup sehat akan mempengaruhi keadaan kesegaran jasmani seseorang. Sebaliknya seseorang yang memiliki kebiasaan hidup tidak teratur akan memiliki kesegaran jasmani yang buruk. Membiasakan pola hidup sehat dapat diawali dengan pengaturan pola makan makanan yang bergizi dan proporsional, istirahat yang cukup, menghindari rokok dan alkohol dalam kehidupan sehari-hari, melakukan kegiatan rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan pikiran, serta selalu menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitar.

2.7.4 Lingkungan

Kesehatan badan kita dipengaruhi oleh lingkungan disekitar kita. Lingkungan adalah tempat dimana suatu komunitas bertempat tinggal dalam waktu yang relatif lama. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah lingkungan masyarakat di mana kita tinggal dan hidup bermasyarakat. Faktor lingkungan juga turut berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani seseorang. Orang yang berada di lingkungan yang bersih dan terawat dapat dikatakan memiliki kesegaran jasmani yang lebih baik daripada seseorang yang berada di lingkungan yang kotor, kumuh dan tidak terawat. Hal ini disebabkan karena lingkungan yang bersih membawa dampak psikologis bagi seseorang untuk lebih termotivasi melakukan aktivitas jasmani latihan fisik dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmaninya.

2.7.5 Tiduristirahat

Dalam sehari paling tidak tubuh membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam untuk beristirahat setelah melakukan berbagai macam aktivitas. Fase istirahat penting bagi tubuh untuk menyusun kembali tenaga-tenaga yang hilang setelah digunakan untuk beraktivitas. Seseorang akan mudah terkena cedera karena pembebanan kerja pada otot yang terus menerus tanpa menyediakan waktu untuk beristirahat. Dengan terjadinya cedera, akan mengakibatkan penurunan kesegaran jasmani, karena tubuh tidak mampu beraktivitas dan berlatih dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani. Maka untuk menjaga kesegaran jasmani seseorang, diperlukan waktu yang cukup pula untuk tidur atau istirahat.

2.8 Definisi Pekerja Seks Komersial PSK

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja Menjadi Pekerja Seks Komersial (Studi Deskriptif : Psk Dampingan Perempuan Peduli Pedila Medan Lokalisasi Losmen Cibulan)

1 74 108

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

Pandangan Waria Penjaja Seks Komersial Tentang Kesehatan (Studi Administrasi Kesehatan di Pelabuhan Belawan Kota Medan Propinsi Sumatera Utara Tahun 2003)

0 31 85

Pengetahuan Dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentanginfeksi Menular Seksual (IMS) Di Desa Naga Kesiangan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

4 49 92

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Hubungan Perilaku Pekerja Seks Komersial Dengan Kejadian Penyakit Sifilis Dan HIV Di Lokalisasi Perbatasan Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2008

1 58 92

Persepsi Pekerja Seks Komersial Terhadap Pemanfaatan Klinik IMS Dan VCT Di Klinik VCT Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2009

1 44 97

REHABILITASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

1 19 89

Interaksi Sosial Antara Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Kota Semarang)

6 58 242

(ABSTRAK) PEMBINAAN MORAL REMAJA DALAM KELUARGA DI LINGKUNGAN LOKALISASI PEKERJA SEKS KOMERSIAL SUNAN KUNING KALIBANTENG KULON KECAMATAN SEMARANG BARAT.

0 0 3