Rute dalam Masalah Pengambilan

3.1.3 Rute dalam Masalah Pengambilan

dan Pengiriman dengan Kendala Waktu Ada banyak cycle y ang dapat dibuat dari PDPTW. Namun cycle-cycle tersebut belum tentu menjadi rute dalam PDPTW. Misal kan didefinisikan: • k V = S + ∪ S - ∪ {k + } • S k = Himpunan TR yang berpadanan dengan k V • k i D + = waktu pengambilanwaktu keberangkatan kendaraan tipe k pada tempat + i • k i D − = waktu pengirimanwaktu tiba kendaraan tipe k pada tempat − i • k i t = k i i t − + • selainnya 0, tempat ke tempat melewati tipe kendaraan jika 1,     = j i k k j i x Rute dalam PDPTW didefinisikan sebagai berikut. Definisi 13 Rute Fisibel PDPTW Rute pengambilan dan pengiriman R k untuk kendaraan tipe k yang fisibel untuk PDPTW adalah cycle berarah pada k V ′ ⊆ k V yang memenuhi: 1 Dalam rut e R k kendaraan berangkat dari depot k + dan tidak berangkat sebelum waktu pemberangkatan kendaraan yang ditentukan e k + . 2 Setiap i ∈ k S ′ harus memenuhi i + ∈ k V ′ jika dan hanya jika − i ∈ k V ′ , dengan k S ′ adalah himpunan permintaan transportasi dalam rute R k . 3 Setiap i ∈ k S ′ , jika {i + , − i } ⊆ k V ′ maka i + dikunjungi terlebih dahulu dari pada − i . 4 Setiap tempat di k V ′ kecuali depot k + dikunjungi tepat 1 kali . 5 Setiap tempat di k V ′ kecuali depot k + dikunjungi sesuai dengan kendala waktuny a. Ini berarti: ] , [ ] , [ , l e D l e D S i i i k i i i k i k − − − + + + ∈ ∧ ∈ ∃ ′ ∈ ∀ sedemikian sehingga harus memenuhi: ? k i k i k i D t D − + ≤ + ? + − − + − + ≤ ⇒ = = j i k j j k i i D D x x 1 dengan k S j ′ ∈ dan . + − = j i 6 Muatan kendaraan tidak pernah melebihi Q k , dengan Q k adalah kapasitas kendaraan tipe k . 7 Dalam rute R k kendaraan berhenti pada depot k + dan tidak melebihi waktu tiba kendaraan l k + pada depot k + . Contoh berikut ini adalah ilustrasi mengenai suatu rute dalam PDPTW. Contoh 10: Pencarian rute PDPTW Misalkan diketahui permintaan transportasi TR dari suatu perusahaan seperti pada Tabel 2. Misalkan hanya terdapat satu depot dan dilambangkan dengan Tempat 1. T erdapat satu kendaraan berkapasitas maksimum 100 kg dari satu tipe kendaraan yang beroperasi dalam PDPTW ini. Kendaraan tersebut hanya dapat dioperasikan mulai pukul 7.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. _______________________________________________________________________________ Tabel 2. Permintaan transportasi suatu perusahaan TR q i Tempat Batas Waktu 1 i t i kg Asal T ujuan Pengambilan Pengiriman menit a 120 1 2 7.00 – 7.05 7.25 - 7.35 20 b 100 1 3 7.00 – 7.05 7.15 - 7.20 15 c 90 3 2 7.25 – 7.30 7.50 - 7.55 25 d 100 2 4 7.40 – 7.45 7.50 - 8.05 15 e 70 4 3 8.15 – 8.20 8.30 - 8.35 10 f 70 4 5 8.15 – 8.20 8.50 - 9.05 40 g 10 3 5 8.40 – 8.45 8.55 - 9.00 17 h 5 5 1 9.05 – 9.10 9.50 -10.00 50 Untuk mempermudah pencarian rute, masalah pada Contoh 10 dapat dimodelkan dalam suatu graf berikut. Gambar 5. Graf dari Contoh 10. Dalam Gambar 5, himpunan tempat asal, tempat tujuan dan Depot 1 adalah V 1 = S + ∪ S - ∪ {1} = {1,2,3,4,5}. Terdapat empat cycle berarah yang berawal dan berakhir di Simpul 1. C ycle tersebut adalah 1-3-5-1, 1-3-2-4-5-1, 1-2-4-3-5-1, dan 1-2-4-5-1. Ke empat cycle tersebut belum tentu menjadi suatu rute dalam PDPTW. Suatu cycle dapat dikatakan rute PDPTW jika memenuhi seluruh persyaratan dalam Definisi Rute Fisibel PDPTW. Perhatikan cycle pertama 1-3-5-1. Ambil {1,3,5} ⊆ V 1 . Cycle tersebut memenuhi ketujuh syarat dalam Definisi Rute Fisibel PDPTW. 1 Dalam cycle pertama, kendaraan berangkat dari Depot 1 antara pukul 7.00 – 7.05. Waktu keberangkatan kendaraan pada Depot 1 adalah pukul 7.00, sehingga batas waktu pengambilan tidak mendahului waktu pemberangkatan kendaraan pada Depot 1. 2 Untuk setiap permintaan transportasi i ∈ {b,g,h} memenuhi i + ∈ {1,3,5} jika dan hanya jika − i ∈ {1,3,5}. 3 Untuk setiap permintaan transportasi i ∈ {b,g,h} d a n {i + , − i } ⊆ {1,3,5}, berlaku i + dikunjungi terlebih dahulu dari pada − i . 4 T empat 3 dan 5 dikunjungi tepat 1 kali. 5 Tem pat 3 dan 5 dikunjungi sesuai dengan kendala waktunya .. Operasi penjumlahan pada langkah ini merupakan penjumlahan antara waktu keberangkatan dengan lamanya perjalanan dalam satuan menit. Cycle 1-3-5-1 memenuhi: Untuk i= b, ] 05 . 7 , 00 . 7 [ 00 . 7 1 ∈ = ∃ + b D ∧ ] 20 . 7 , 15 . 7 [ 15 . 7 1 ∈ = − b D ∋ ? 15 . 7 15 00 . 7 ≤ + ? 1 1 5 , 3 1 3 , 1 = = x x ⇒ 1 − b D ≤ + 1 g D ⇒ 7.15 ≤ + 1 g D Untuk i = g, ] 45 . 8 , 40 . 8 [ 40 . 8 1 ∈ = ∃ + g D ∧ ] 9.0 , 55 . 8 [ 57 . 8 1 ∈ = − g D ∋ ? 1 1 5 , 3 1 3 , 1 = = x x ⇒ 7.15 ≤ 8.40 ? 57 . 8 17 40 . 8 ≤ + ? 1 1 1 , 5 1 5 , 3 = = x x ⇒ − 1 g D ≤ + 1 h D ⇒ 8.57 ≤ + 1 h D Untuk i = h, ] 10 . 9 , 05 . 9 [ 08 . 9 1 ∈ = ∃ + h D ∧ ] 00 . 10 , 50 . 9 [ 58 . 9 1 ∈ = − h D ∋ ? 1 1 1 , 5 1 5 , 3 = = x x ⇒ 8.57 ≤ 08 . 9 ? 58 . 9 50 08 . 9 ≤ + . 6 Muatan barang yang dibawa oleh kendaraan tidak pernah melebihi 100 kg, karena kuantitas maksimum pada TR i ∈ {b,g,h} adalah sebesar 100 kg. 7 Rute kendaraan cycle pertama berhenti pada Depot 1 pada pukul 9.58. Batas waktu maksimum kedatangan kendaraan pada Depot 1 adalah pukul 10.00. Rute tersebut tidak melewati batas waktu tiba kendaraan di Depot 1 . Akibatnya cycle pertama merupakan rute fisibel PDPTW. Berbeda dengan cycle pertama, cycle kedua 1-3-2-4-5-1 bukan merupakan rute fisibel PDPTW, karena tidak memenuhi syarat kelima dalam Definisi Rute Fisibel PDPTW. Ambil {1,2,3,4,5} ⊆ V 1 . Perhatikan permintaan transportasi c dan d. Pada TR c, muatan sebesar 90 kg akan dikirimkan ke Simpul 2 − c dengan batas waktu pukul 7.50 - 7.55 . Kendaraan tersebut diharuskan memenuhi TR selanjutnya, yakni TR d. Kendala waktu p emberangkatan pada Simpul 2 d + adalah pukul 7.40 - 7.45, yang tidak mungkin dipenuhi jika kendala waktu pada − c adalah 7.50 - 7.55. Ini berarti cycle kedua bukan merupakan rute fisibel PDPTW. Perhatikan cycle ketiga 1-2-4-3-5-1 dan cycle keempat 1-2-4-5-1. Ambil {1,2,3,4,5} ⊆ V 1 untuk cycle ketiga dan {1,2,4,5} ⊆ V 1 untuk cycle keempat. Kedua cycle tersebut bukan suatu rute fisibel dalam PDPTW, karena muatan barang yang e,70 f,70 g,10 h,5 c,90 1 5 2 3 4 a,120 b,100 d,100 dikirimkan melalui TR a melebihi kapasitas kendaraan. _

3.2 Formulasi Masalah sebagai Masalah Pemartisian Himpunan