39
kreativitas siswa melalui permainan cipta gerak di SMP Negeri 2 Boja, dengan tehnik pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam
dan terus menerus , observasi dan teknik dokumentasi.
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri
2 Boja yang terletak di Jalan Raya Tampingan Boja Kabupaten Kendal. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 2 Boja adalah 1
bahwa SMP Negeri 2 Boja adalah satu-satunya sekolah yang telah menggunakan metode permainan cipta gerak untuk meningkatkan
kreativitas siswa, 2 mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari di SMP Negeri 2 Boja juga diminati oleh siswa untuk ajang mengembangkan
kreativitas siswa, sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak
Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja.
3.2.2 Sasaran Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, sasaran dalam penelitian ini adalah mengenai peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran seni
tari melalui permainan cipta gerak untuk mengembangkan daya kreatif siswa dan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi
40
peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran seni budaya di SMP Negeri 2 Boja.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan permasalahan penelitian mengenai Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni
Budaya Di SMP Negeri 2 Boja, teknik yang dipilih untuk mengumpulkan data di lapangan adalah: observasi, wawancara, dan dokumentasi.
3.3.1 Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Pada umumnya hanya dapat bekerja berdasarkan data dan fakta mengenai dunia nyata
dengan cara dikumpulkan dengan berbagai alat instrumen dalam Nasution, 1996: 56-57.
Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi dapat dilaksanakan secara
langsung maupun tidak langsung. Observasi langsung adalah mengadakan pengamatan secara langsung tanpa alat terhadap gejala-gejala yang diteliti
atau yang diselidiki Riyanto, 2001: 96. Melakukan penelitian langsung dengan terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.
Dalam penelitian Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja,
observasi dilakukan untuk mengamati dan membuat catatan deskriptif
41
terhadap pelaksanaan pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja desa Campurejo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan observasi selama 2–3 bulan. Observasi yang dilakukan yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran
tari, materi, sarana prasarana, kondisi fisik SMP Negeri 2 Boja serta ruang media atau praktek seni tari.
3.3.2 Wawancara
Bentuk wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Permainan Cipta Gerak
Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja adalah wawancara berencana dan wawancara tak berencana terdiri atas suatu daftar pertanyaan
yang telah direncanakan dan disusun sebelumnya. Kepada semua responden yang telah diseleksi untuk diwawancarai diajukan pertanyaan yang sama
dengan kata-kata dan tata urutan yang seragam. Wawancara tak berencana adalah suatu bentuk wawancara yang tidak
mempunyai suatu persiapan sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan susunan kata dan dengan tata urut yang tetap harus dipenuhi oleh
penelitian secara ketat Koentjaraningrat, 1986: 138-139. James P. Chaplin dalam Kartono, 1996: 187 berpendapat bahwa
wawancara adalah percakapan dengan bertatap muka dengan tujuan memperoleh informasi faktual, untuk menaksir data dan menilai kepribadian
42
individu atau tujuan-tujuan penyuluhan. Menurut Arikunto 2002: 202 secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara yaitu:
a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur ditujukan pada : Kepala Sekolah, kepala TU dan siswa yang
terpilih. b.
Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci. Wawancara terstruktur ditujukan pada : Guru
seni tari. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
yang dilakukan oleh kedua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee yang
memberikan jawaban atas pertanyaan Moleong, 1990: 135. Wawancara yang digunakan dalam penelitian Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui
Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja adalah interview bebas terpimpin yaitu pewawancara membawa
pedoman yang merupakan garis besar tentang hal yang akan diteliti. Pertanyaan secara khusus ditujukan pada informan peneliti primer
yakni Guru seni tari yang dijadikan kunci dari suatu permasalahan pembelajaran tari di SMP Negeri 2 Boja, dan secara garis besar menanyakan
tentang proses pembelajaran tari di SMP Negeri 2 Boja khususnya pembelajaran tari untuk meningkatkan kreativitas siswa.
43
Informan peneliti sekunder yakni siswa kelas VII yang terpilih, peneliti menanyakan pertanyaan tentang ketertarikan mereka dengan mata
pelajaran seni tari yang siswa ikuti, kemudian Kepala Sekolah yang pertanyaanya seputar bagaimana kebijakan dan perkembangan pembelajaran
seni tari yang ada di sekolah, dan Kepala TU yang diminta informasinya tentang sejarah SMP Negeri 2 Boja dan data tentang jumlah Guru dan siswa
yang ada di SMP Negeri 2 Boja. Wawancara yang dilakukan secara langsung pada tanggal 19 agustus
2010 adalah 1.
Guru seni tari di SMP Negeri 2 Boja. Data yang di peroleh oleh peneliti yaitu berupa informasi pembelajaran seni tari mengenai metode praktek
maupun teori, jumlah siswa yang mengikuti, sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran seni tari.
2. Kepala Tata Usaha SMP Negeri 2 Boja. Data yang diperoleh yaitu
berupa data jumlah guru dan siswa serta jumlah kelas VII, VIII, dan IX, letak geografis, dan fasilitas sekolah.
3. Siswa kelas VII yang terpilih yang memenuhi nilai kriteria ketuntasan
minimal KKM SMP Negeri 2 Boja. Data yang di peroleh yaitu berupa jenis tarian yang sudah di ajarkan dan tanggapan siswa mengenai
pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja.
44
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, legger, agenda, dsb Arikunto, 1993: 236 Dokumentasi adalah metode atau cara yang digunakan untuk
memperoleh keterangan yang berwujud data, catatan penting, buku, dokumentasi yang berhubungan dengan obyek penelitian Arikunto, 1993:
123. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen resmi.
Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis dengan tindakan, pengalamannya dan kepercayaannya. Sedangkan dokumen
resmi terbagi atas dua bagian yaitu dokumen internal yang berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang
digunakan dalam kalangan sendiri, dan dokumen eksternal yang berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh lembaga sosial, misalnya
majalah buletin, pernyataan dan berita yang disiarkan kepada media massa Moleong, 1993: 163.
Bentuk dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa catatan–catatan dan foto-foto yang berhubungan dengan subyek dan
permasalahan yang diteliti. Data – data yang terdapat di SMP Negeri 2 Boja. Foto yang didapat peneliti yaitu berupa foto lokasi SMP Negeri 2
Boja, foto ruang media praktek seni tari, foto contoh pelaksanaan
45
pembelajaran seni tari, foto sarana prasarana pembelajaran yaitu berupa kaset, tape, televisi, dan beberapa property tari.
3.4 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Teknik keabsahan data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 1994: 178.
Teknik memeriksa keabsahan data menurut Pramono dan Utomo 1993: 68 adalah startegi yang dipakai dalam memberi data yang telah
terkumpul melalui wawancara, observasi, mencatat isi dokumen atau arsip. Ataupun dengan teknik pengumpulan data yang lain dalam suatu penelitian
untuk ditarik kesimpulan dan makna interprestasi secara tepat dan mantap. Pengujian Validitas dalam penelitian Peningkatan Kreativitas Siswa
Melalui Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja digunakan teknik pengujian data yaitu : dengan
menggunakan sumber, metode, penyidik dan teori Moleong 1998: 159. Penelitian mengenai Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui
Permainan Cipta Gerak Dalam Pembelajaran Seni Budaya Di SMP Negeri 2 Boja penulis memilih teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi
sumber setiap catatan lapangan yang baru saja dibuat peneliti, diperhatikan kepada responden untuk memastikan bahwa catatan lapangan tersebut
sesuai dengan keterangan yang diberikan. Triangulasi adalah teknik
46
pemeriksaan keabsahan data ulang untuk mendapatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan
terhadap data tersebut Moleong, 1998: 178. 1.
Peneliti membandingkan data hasil penelitian di SMP Negeri 2 Boja dengan hasil wawancara, serta pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja dan faktor – faktor yang mempengaruhi pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Boja.
2. Peneliti membandingkan data yang diperoleh dari informan utama dan
informan lainnya dengan apa yang terjadi di lapangan, yaitu dengan cara melihat langsung pelaksanaan pembelajarannya.
3.5 Teknik Analisis Data