menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, 3 metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan
banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2006:9-10.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian yang berjudul “Pembelajaran Sejarah Pada Kelas CIBI Cerdas IstimewaBakat
Istimewa di SMA Negeri 1 Purwokerto” adalah studi kasus. Menurut Salim 2006:116 studi kasus dipahami sebagai pendekatan untuk
mempelajari, menerangkan atau menginterpretasi suatu „kasus‟ dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar. Dengan
menggunakan desain peneitian studi kasus peneliti dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.
B. Fokus penelitian
Dengan penetapan fokus dalam penelitian dapat membatasi studi. Jadi, dalam hal ini fokus akan membatasi bidang inkuiri. Selain itu
penetapan fokus berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-ekslusi atau kriteria keluar-masuk inclusion-exlusion criteria suatu informasi baru
yang diperoleh di lapangan. Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana dan data tentang apa yang perlu
dikumpulkan, dan data mana pula, yang walaupun mungkin menarik, karena tidak relevan, tidak perlu dimasukkan kedalam sejumlah data yang
sedang dikumpulkan Moleong, 2006:94. Penelitian ini difokuskan pada pembelajaran sejarah pada kelas CIBI Cerdas IstimewaBakat Istimewa
di SMA Negeri 1 Purwokerto yang meliputi pelaksanaan pembelajaran sejarah pada kelas CIBI, kendala pelaksanaan pembelajaran sejarah pada
kelas CIBI, serta solusi yang diberikan oleh pihak guru maupun sekolah terhadap kendala yang ditemui pada pembelajaran sejarah pada kelas
CIBI.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Purwokerto yaitu Jl. Jenderal
Gatot Soebroto No. 73 Purwokerto
Kabupaten Banyumas. Pemilihan lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Purwokerto karena beberapa
pertimbangan diantaranya
karena di
sekolah tersebut
selain menyelenggarakan kelas regular juga menyelenggarakan layanan kelas
CIBI Cerdas IstimewaBakat Istimewa untuk siswanya. Sekolah ini juga merupakan
satu-satunya SMA
di Kabupaten
Banyumas yang
menyelenggarakan kelas CIBI.
D. Teknik Sampling
Menurut Moleong 2006:224 maksud sampling dalam penelitian kualitatif adalah untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari
pelbagai macam sumber dan bangunannya. Tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya
dikembangkan ke dalam generalisasi. Maksud kedua dari sampling yakni
menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul.
Sugiyono 2010:300 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive dan snowball
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Snowball sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dan snowball sampling. Penggunaan purposive sampling, yakni mengambil
sampel dengan pertimbangan tertentu, yakni orang yang benar-benar mengetahui tentang apa yang kita harapkan, dengan begitu peneliti akan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Teknik snowball sampling dilakukan saat peneliti tidak mengetahui sumber data ataupun informan
yang akan dimintai informasi, untuk itu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan rekomendasi dari pihak tertentu.
E. Sumber Data Penelitian