Sumber Data Penelitian Teknik Pengumpulan Data

menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Sugiyono 2010:300 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dan snowball sampling. Penggunaan purposive sampling, yakni mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu, yakni orang yang benar-benar mengetahui tentang apa yang kita harapkan, dengan begitu peneliti akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Teknik snowball sampling dilakukan saat peneliti tidak mengetahui sumber data ataupun informan yang akan dimintai informasi, untuk itu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan rekomendasi dari pihak tertentu.

E. Sumber Data Penelitian

Sugiyono 2010:400 menjelaskan bahwa sumber data pada tahap awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada situsi sosial atau objek yang diteliti, sehingga mampu “membukakan pintu” kemana saja peneliti akan mengumpulkan data. Menurut Lofland dalam Moleong 2006:157 sumber data utama dalam penlitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Data primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari hasil observasi serta wawancara. Sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara yakni wawancara dengan kepala sekolah yakni Bapak Dayono, pengelola CIBI yakni Ibu Nining Nuryani, wakil kepala bidang kesiswaan yakni Bapak Untung Suroso, guru sejarah yakni Bapak Lulus Kismoyo Ibu Erlina Supriyanti, serta siswa kelas XI CIBI yang terdiri dari Destiani Fajarindah Ramadhani, Putri Dies Mercurli, Christhoper Joshua Leksana, Larasati Nanda Rahmalia, dan Shinta Aprilia. 2 Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya, misalnya melalui dokumen. Data sekunder diperlukan untuk melengkapi data primer. Dalam hal ini adalah dokumen, buku-buku, foto, dan sumber lain yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini. Dokumen dalam penelitian ini seperti profil sekolah serta jumlah siswa CIBI. Foto dalam penelitian ini berupa foto pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta pelaksanaan ujian tengah semester di kelas CIBI.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data Sugiyono, 2010: 308. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: 1 Pengamatan atau observasi Moleong 2006:174-175 menyebutkan beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya. Alasannya sebagai berikut: pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman langsung. Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsial maupun pengetahuan yang langsung dari data. Keempat, sering terjadinya keraguan peneliti, jangan-jangan pada data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Keenam, dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, pengamatan menjadi alat yang sangat bermanfaat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran sejarah di kelas XI CIBI Cerdas IstimewaBakat Istimewa, dengan membuat catatan khusus mengenai perilaku siswa kelas CIBI dan guru dalam proses pembelajaran sejarah. Dalam penelitian ini peneliti juga telah menyiapkan instrumen observasi, yang meliputi pedoman observasi perencanaan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar serta pedoman observasi kegiatan evaluasi. Dengan adanya pedoman observasi tersebut maka kegiatan observasi ini dapat dijalankan lebih terstruktur. 2 Wawancara Moleong 2006:186 menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawacara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Salim 2006: 16-17, karena data dalam penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata, maka wawancara menjadi perangkat yang sedemikian penting. Biasanya wawancaranya berlangsung dari alur umum ke alur khusus. Wawancara dalam hal ini adalah wawancara terstruktur, dengan demikian sebelum melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen wawancara. Instrumen wawancara yang dibuat berupa pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran sejarah pada kelas CIBI Cerdas IstimewaBakat Istimewa. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada Kepala Sekolah, pengelola CIBI, Wakil Kepala bidang kesiswaan, Guru sejarah dan siswa kelas CIBI Cerdas Istimewa Bakat Istimewa. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh keterangan yang rinci dan autentik. 3 Dokumentasi Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2010:329. Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis seperti dokumen, buku tentang CIBI Cerdas IstimewaBakat Istimewa, sejarah sekolah, jumlah guru, jumlah siswa kelas CI, serta visi misi sekolah.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data