2.10. Penelitian Pendukung
Menurut Muh. Ibnu Budi Setyawan 2006 pengaruh penambahan sebuk gergaji kayu jati pada mortar semen, untuk variasi kadar serbuk gergaji 0, 5,
10, 15, 20. Nilai sebar yang dihasilkan mortar semen tanpa penambahan serbuk gergaji yaitu 103,5 dan terus menurun pada mortar semen dengan
menggunakan kadar serbuk gergaji hingga 20 terhadap berat semen, dengan nilai sebar yang dihasilkan 96.
Pada pemeriksaan nilai sebar Andoyo 2006 tentang pengaruh penggunaan abu terbang fly ash terhadap kuat tekan dan serapan air pada mortar,
hasil pemeriksaan nilai sebar menunjukkan bahwa prosentase diameter rata-rata dr adalah antara 88,70 sampai dengan 96,74.
Pada pemeriksaan nilai sebar M. Tri Wibowo 2007 tentang pengaruh penambahan trass muria terhadap kuat tekan, kuat tarik dan serapan air pada
mortar, menunjukkan bahwa prosentase diameter rata-rata dr adalah antara 88,26 sampai dengan 99,35.
Menurut Muh. Ibnu Budi Setyawan 2006 untuk kuat tekan mortar, kuat tekan tertinggi terjadi pada konsentrasi serbuk gergaji 0, kemudian kuat tekan
akan semakin menurun sampai pada konsentrasi serbuk gergaji 20. Untuk mortar semen dengan subsitusi berat pasir kuat tekan tertinggi sebesar 128,740
kgcm
2
kuat tekan terendah sebesar 15,279 kgcm
2
, kemudian untuk mortar semen dengan subtitusi berat semen kuat tekan tertinggi sebesar 113,84 kgcm
2
dan kuat tekan terendah sebesar 45,070 kgcm
2
.
Berdasarkan penelitian M. Tri Wibowo 2007 tentang pengaruh penambahan trass muria terhadap kuat tekan, kuat tarik dan serapan air pada
mortar, kuat tekan mortar optimum terjadi pada perbandingan campuran 0,21 trass : 1 PC : 5,92 Ps sebesar 116,81 kgm
2
atau meningkat sebesar 61 dari mortar yang tidak ditambahkan trass yaitu pada perbandingan 0,0 trass : 1 PC : 5,92 Ps
sebesar 82,66 kgcm
2
. Sedangkan kuat tekan terendah terjadi pada perbandingan campuran 0,53 trass : 1 PC : 5,92 Ps yaitu sebesar 72,53 kgcm
2
. Menurut Muh. Ibnu Budi Setyawan 2007 menunjukkan kuat tarik
tertinggi terjadi pada konsentrasi serbuk gergaji 0, kemudian kuat tarik akan semakin menurun sampai pada konsentrasi serbuk gergaji 20 . Untuk subsitusi
berat pasir kuat tarik tertinggi sebesar 71,86 kgcm
2
dan kuat tarik terendah sebesar 5,937 kgcm
2
, kemudian untuk subsitusi berat semen kuat tarik tertinggi sebesar 78.42 kgcm
2
dan kuat tarik terendah sebesar 24,56 kgcm
2
. Berdasarkan penelitian M. Tri Wibowo 2007 tentang pengaruh
penambahan trass muria terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan serapan air pada mortar, perbandingan campuran 0,21 trass : 1 PC : 5,92 Ps memiliki kuat tarik
optimal yaitu sebesar 13,57 kgcm
2
. Sedangkan kuat tarik terndah pada perbandingan campuran 0,53 trass : 1 PC : 5,92 Ps yaitu sebesar 11,40 kgcm
2
.
24
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam penelitian, sehingga dalam pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu suatu metode penelitian untuk mengadakan kegiatan percobaan yang mendapatkan suatu hasil,
hasil tersebut menunjukan hubungan sebab akibat antara variabel satu dengan yang lainnya.
3.1. Variabel Penelitian