Air Semen Portland Pasir

39 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pemeriksaan Bahan

4.1.1. Air

Pemeriksaan terhadap air dilakukan secara visual yaitu air harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan garam. Pemeriksaan secara sederhana menunjukkan bahwa air dari Laboratorium Struktur dan Bahan Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang dalam kondisi tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga dapat digunakan.

4.1.2. Semen Portland

Setelah dilakukan pengamatan secara visual terlihat bahwa semen dalam keadaan baik, tidak terdapat gumpalan-gumpalan, butirnya halus, maka semen cukup baik untuk digunakan sebagai bahan penelitian. Semen yang digunakan adalah semen portland jenis I merk Semen Gresik dengan kemasan 50 kg.

4.1.3. Pasir

a. Gradasi Pasir Hasil pemeriksaan gradasi pasir Muntilan menunjukan bahwa pasir Muntilan yang dipakai masuk pada zona 2, yakni pasir agak kasar. Modulus kehalusan pasir muntilan 2,791 Menurut SKSNI –S–04–1989–F antara 1,5 sampai 3,8, sehingga gradasi Pasir Muntilan telah memenuhi syarat. Hasil pemeriksaan gradasi pasir muntilan dapat dilihat pada lampiran 1 dan grafik 4.1. Grafik 4.1. Uji Gradasi Pasir Muntilan b. Berat Jenis Pasir Untuk pemeriksaan berat jenis pasir dilakukan dengan 2 sampel. Kemudian dirata – rata. Pada kondisi kering didapat berat jenis rata – rata Pasir Muntilan Sebesar 2,56 lampiran 2. Berat jenis Pasir Muntilan yang dipakai termasuk agregat normal berat jenisnya antara 2,5 – 2,7, sehingga dapat dipakai untuk beton normal dengan kuat tekan 15 – 40 MPa Tjokrodimuljo, K. 2007. c. Berat Satuan Pasir Pemeriksaan berat satuan pasir dilakukan pada pasir dalam keadaan SSD. Berat satuan pasir Muntilan yang dilakukan dengan pemadatan sebesar 1,66 gramcm 3 dan besarnya berat satuan Pasir Muntilan yang diperiksa tanpa pemadatan sebesar 1,44 gramcm 3 . Pasir Muntilan yang digunakan termasuk 20 40 60 80 100 120 0,15 0,3 0,6 1,18 2,36 4,78 10 Be ra t Bu ti r Ya n g L o lo s Aya ka n Lubang ayakan mm Agregat halus Batas Bawah Batas atas agregat normal yaitu antara 1,5 - ,18 Tjokrodimuljo.K, 2007. Hasil pemeriksaan berat satuan dapat dilihat pada lampiran 3.

4.2. Perhitungan Kebutuhan Bahan Tiap Adukan Benda Uji