Latar Belakang Pengaruh Penambahan Serat Roving Pada Mortar Semen (Tinjauan terhadap Kelecakan, Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Kuat Rekat)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia untuk menciptakan sesuatu yang lebih baik dalam segala hal. Adukanmortar adalah campuran yang memiliki kelecakan yang terdiri dari bahan perekat, agregat halus serta air. Syarat dari mortar untuk bahan adukan adalah cukup plastis, sehingga mudah dikerjakan, dapat menghasilkan rekatan dan lekatan yang baik, dapat membagi tegangan secara merata, mempunyai kuat tekan, dan kuat tarik yang baik serta tahan lama. Semen, pasir, dan air merupakan bahan utama dalam pembuatan mortar. Selain bahan-bahan tersebut, mortar juga dapat ditambahkan bahan tambah admixtur. Pada umumnya mortar digunakan sebagai adukan pasangan batu bata dan plesteran, namun dengan berkembangnya teknologi bahan di bidang teknik sipil, maka telah diciptakan inovasi-inovasi salah satunya adalah mortar yang dapat digunakan untuk bangunan struktural. Khusus pada pekerjaan dinding, banyak dijumpai pekerjaan dinding yang retak pada plesterannya. Salah satu usaha untuk mengatasi keretakan pada mortar adalah dengan cara menambahkan serat pada adukan mortar sehingga membentuk mortar berserat. Serat yang bisa digunakan salah satunya yaitu serat roving. Serat roving ini merupakan bahan tambah yang bersifat fiskal. Serat roving sering digunakan dalam pembuatan gypsum. Roving juga digunakan untuk pelapis dalam pengecatan baik pengecatan tembok, genting, dan bumper kendaraan. Sejumlah peneliti telah melakukan penelitian tentang mortar dengan menggunakan bahan tambah atau campuran yang bervariasi, misalnya : penelitian mengenai pengaruh penambahan serbuk gergaji kayu pada mortar semen Muh. Budi Ibnu Budi Setyawan, 2006, pengaruh penambahan abu terbang pada mortar Andoyo, 2006, dan pengaruh penambahan trass muria pada mortar M. Tri Wibowo, 2007. Penelitian yang dilakukan Muh. Ibnu Budi Setyawan 2006 pada mortar yang ditambahkan serbuk gergaji kayu jati sebagai subtitusi pengganti semen dan pasir, mortar mengalami penurunan kuat tekan dan kuat tarik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Andoyo 2006 didapatkan hasil bahwa penambahan abu terbang dengan prosentase tertentu dari berat semen ternyata dapat meningkatkan kuat tekan mortar. Berdasarkan penelitian M. Tri Wibowo 2007 didapakan hasil bahwa penambahan trass muria dengan komposisi tertentu pada mortar dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik mortar. Dari uraian dan beberapa hasil penelitian di atas, kami tertarik melakukan penelitian pada mortar dengan bahan tambah serat roving. Dari penelitian ini kita dapat mengetahui “Pengaruh Penambahan Serat Roving Pada Mortar Semen ditinjau terhadap Kelecakan, Kuat Tekan, Kuat Tarik, dan Kuat Rekat ”.

1.2. Rumusan Masalah