Sistematika Penulisan Sejarah Mortar Pengertian Mortar

k. Pemeriksaan terhadap pasir meliputi pemeriksaan gradasi, berat jenis pasir, berat satuan, kandungan lumpur pasir, dan kekekalan butir pasir. l. Segala reaksi kimia yang terjadi tidak dibahas.

1.6. Sistematika Penulisan

Urutan pokok permasalahannya maupun pembahasannya yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah : BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini peneliti menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan tentang teori-teori. Hubungan bahan penelitian yang dijadikan landasan teori dalam penelitian ini adalah mortar, agregat halus, semen portland, air dan serat roving, serta kajian pustaka. Bab ini akan menjadi dasar dan arahan dalam penentuan arah penelitian yang akan dilakukan. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan tentang variable, bahan, alat, dan tahap penelitian. BAB 4 : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB 5 : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup dari skripsi yang berisi kesimpulan dan saran-saran dengan tujuan yang baik untuk kemajuan ilmu pengetahuan. 7 BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Mortar

Pada awal tahun 2690 sebelum masehi, sejarah mencatat penggunaan mortar untuk pertama kalinya di Mesir. Pada saat itu mortar dibuat dengan gypsum yang dibakar dicampur dengan pasir. Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu di Italia dan di Yunani, mortar dibuat dari beberapa material seperti kapur yang dibakar, abu vulkanik, dan pasir. Penggunaan semen portland dalam campuran mortar dimulai pada abad ke-20 dan menghasilkan mortar dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Sampai saat ini campuran pasir dan semen portland tetap digunakan dalam pembuatan mortar http:digilib.petra.ac.id .

2.2. Pengertian Mortar

Mortar sering disebut juga mortel atau spesi adalah bahan bangunan yang terbuat dari air, bahan perekat lumpur, kapur, semen portland, agregat halus pasir alami, pecahan tembok. Adukan mortar dibuat kelecakannya cukup baik sehingga mudah dikerjakan Tjokrodimuljo, 2007. Mortar sebagai bahan bangunan, biasa diukur sifat-sifatnya, misalnya kuat tekan, kuat tarik, berat jenis, daya serap air, kuat rekat dengan bata merah, susutan, dan sebagainya Tjokrodimuljo, 2007.

2.3. Macam-Macam Mortar