Estimasi Parameter Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

90 Untuk jelasnya perkembangan biaya operasional untuk penangkapan ikan dari alat tangkap yang sudah distandarisasi dapat dilihat pada Gambar 18. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 1985 19 87 1989 19 91 19 93 19 95 19 97 19 99 200 1 Tahun B iay a R p j u ta Total Biay a Rp juta Gambar 18. Total biaya penangkapan ikan taget dari tahun 1985-2002 Gambar 18 memperlihatkan bahwa biaya operasional menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal ini mengindikasikan bahwa seiring dengan pertambahan waktu maka biaya untuk melaut juga semakin meningkat.

5.4.2 Estimasi Discount Rate

Dari hasil perhitungan discount rate dengan teknik Kula, akan diperoleh laju pertumbuhan dari PDRB Kabupaten Bengkalis sebagai g=11 Lampiran 6. Dengan menggunakan standar elastisitas pendapatan terhadap konsumsi sumberdaya alam dari Brent 1997 sebesar 1, dan ρ diasumsikan sama dengan nilai nominal saat ini current nominal discount rate dari Ramsey 6 , sebesar 15 maka diperoleh nilai real discount rate r sebesar 4. Nilai ini merupakan nilai yang cukup konservatif untuk sumberdaya alam, dan patut dipertimbangkan penggunaannya dalam eksploitasi sumberdaya alam. Tentu 6 Idealnya perhitungan real interest rate dalam model Kula ini harus memperhitungkan ρ pure time preference , namun nilai ini harus dihitung berdasarkan kemungkinan survival rate-rata average survival probability . Namun demikian, kenyataan data di lapangan tidak tersedia, sehingga nilai ρ ini disubsitusi oleh nominal discount rate sebagaimana dirumuskan pada persamaan Ramsey. 91 saja, dalam hal ini sumberdaya perikanan dalam kaitannya dengan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Dalam penelitian ini selanjutnya, perhitungan nilai ekonomi rente sumberdaya dilakukan dengan berbasiskan dua macam discount rate tersebut.

5.5 Estimasi Sustainable Yield

Setelah parameter biologi ditentukan, maka nilai parameter-parameter tersebut digunakan untuk menduga nilai tangkap lestari serta melakukan perbandingan dengan nilai tangkap aktual. Hal ini diperlukan untuk melihat bagaimana keragaan performance dari produksi perikanan selama periode waktu 1985-2002. Hasil perbandingan untuk fungsi Gompertz dan fungsi logistik dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Perbandingan produksi aktual dan lestari fungsi Gompertz dan Schaefer Tahun Effort Trip Produksi Aktual Ton Sust. Yield Gompertz Ton Sust. Yield Schaefer Ton 1985 67 556 580.09 647.15 641.84 1986 68 665 646.61 656.45 650.87 1987 76 816 705.82 723.55 715.78 1988 69 219 732.97 661.08 655.37 1989 69 049 803.83 659.66 653.99 1990 68 536 860.10 655.36 649.82 1991 71 412 784.64 679.30 673.04 1992 69 726 877.99 665.30 659.47 1993 76 393 908.04 720.12 712.48 1994 74 172 1 011.16 702.02 695.02 1995 88 018 1 008.57 812.34 800.73 1996 89 855 990.23 826.52 814.19 1997 87 350 1 117.62 807.16 795.81 1998 102 246 1 183.63 919.53 901.49 1999 107 353 1 058.94 956.53 935.71 2000 106 928 1 112.14 953.48 932.90 2001 110 920 1 178.84 981.92 959.00 2002 117 889 1 472.25 1 030.45 1 003.05 Sumber data diolah dari: Dinas Perikanan Propinsi Daerah Tk I Riau 1986-2003 92 Tabel 16 memperlihatkan bahwa nilai produksi lestari sepanjang tahun untuk fungsi Gompertz relatif lebih tinggi dari fungsi Schaefer, walaupun secara umum hampir tidak menunjukkan perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 19. 20 40 60 80 100 120 140 160 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Tahun P roduk s i 1 To n Produksi Aktual Gompertz Schaefer Gambar 19. Produksi aktual dan lestari fungsi Gompertz dan Schaefer Perbandingan tersebut kemudian diperkuat dengan analisis “Copes eye ball method” untuk melihat trajektori atau loop kontraksi dan ekspansi dari input effort. Dari analisis sustainable yield dengan menggunakan parameter- parameter biologi, maka diperoleh persamaan sebagai berikut: Gompertz : h t = 1.08327226 E t exp -0.00182004 Et Schaefer : h t = 1.08327226 E t - 0.00197160 E t 2 Dengan menggunakan persamaan tersebut, maka kurva sustainable yield-effort akan diperoleh. Analisis “Copes eye ball” kemudian digunakan untuk melihat trajektori dari kedua fungsi lestari di atas. Selanjutnya dilakukan overlay antara produksi aktual dengan sustainable yield sebagaimana disajikan pada Gambar 20 dan 21.