Tujuan Akuntansi Sektor Publik

30 berguna bagi pihak yang bertanggung jawab yang berkaitan dengan operasi unit – unit pemerintahan. Lebih lanjut, tujuan pertanggungjawaban ini mengharuskan tiap orang atau badan yang mengelola keuangan Negara harus memberikan pertanggungjawaban perhitungan. 2. Manajerial Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi harus menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan serta penilaian kinerja pemerintah. 3. Pengawasan Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional secara efektir dan efisien. American Accounting Association 1970 dalam Glynn 1993 yang dikutip oleh Ulum 2008:11 menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk : 1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen management control; 31 2. Memberikan informasi yang memungkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntanbilitas accountability. Akuntansi Sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas . Akuntansi Sektor Publik merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah, informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja. 2.1.9 Basis Akuntansi Akrual Komite Standar Akuntansi Pemerintah Indonesia dalam Pajaruddin et- al:2013:48 menjelaskan bahwa: Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan recording sesuai dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat. 32 Menuurut Tudor dan Mutiu 2006:2, menyatakan berdasarkan metode akrual, transaksi dihitung ketika pesanan dibuat, item tersebut disampaikan, atau layanan terjadi, terlepas dari ketika uang bagi mereka piutang sebenarnya diterima atau dibayar. Dengan kata lain, pendapatan dihitung ketika penjualan terjadi, dan beban dihitung kapan menerima barang atau jasa. Sedangkan menurut Shaw dalam Ofoegbu and Grace : 2014:104 menyatakan bahwa Akuntansi akrual adalah basis akuntansi di mana pendapatan dicatat pada saat diperoleh dan pengeluaran dicatat pada saat manfaatnya dikonsumsi. Dasar ini akuntansi dipraktekkan di sektor swasta, tetapi pengenalan New Public Management NPM inisiatif telah membuatnya menjadi bagian dari program perbaikan manajemen keuangan di sektor publik Akuntansi berbasis akrual adalah akuntansi yang mengakui dan mencatat transaksi atau kejadian keuangan pada saat terjadi atau saat perolehan. Fokus sistem akuntansi ini pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu entitas. Sistem akuntansi ini merupakan sistem akuntansi yang paling modest. Dalam akuntansi akrual, informasi yang dihasilkan jauh lebih lengkap dan menyediakan informasi yang rinci mengenai aktiva dan kewajiban Erlina dan Rasdianto : 2013:10. Sementara itu akuntansi akrual didefinisikan Khan dan Mayes 2009:3, sebagai metodologi dalam akuntansi dimana transaksi diakui berdasarkan aktivitas ekonomi bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Mengikuti metode ini maka pendapatan akan diterima ketika pekerjaan telah 33 diselesaikan dan beban akan diakui sebagai utang ketika sumber daya telah digunakan. Berkaitan hal tersebut IPSAS dalam Atan :2012:7 menjelaskan : Basis akrual berarti dasar akuntansi di mana transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat mereka terjadi dan tidak hanya saat kas atau setara diterima atau dibayar. Oleh karena itu, transaksi dan peristiwa yang dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan periode yang mereka berhubungan. Unsur-unsur yang diakui di bawah akuntansi akrual adalah aset, kewajiban, aktiva bersih ekuitas, pendapatan, dan biaya. Konsep yang lebih komprehensif dijelaskan oleh Beechy 2005:5 bahwa: akuntansi berbasis akrual penuh merupakan kombinasi tiga konsep yakni basis akrual itu sendiri, basis biaya dan konsep alokasi antar periode. Basis akrual merupakan basis untuk mengatasi kelemahan basis kas yang dapat menyembunyikan hasil operasi yang sebenarnya maupun informasi atas hutang. Basis biaya menyatakan bahwa biaya merupakan pengeluaran yang diakui ketika barang dan jasa diperoleh atau pengeluaran yang digunakan atau dikonsumsi dalam operasi, meskipun pengeluaran tersebut diakui terlebih dahulu sebagai aset, sehingga basis biaya muncul ketika konsep penandingan matching cost against revenue diterapkan. Sedangkan, konsep alokasi antar periode dapat juga dinyatakan sebagai bagian dari pelaporan berbasis biaya, tetapi dalam praktiknya, alokasi ini merupakan modifikasi dari basis biaya. Beberapa Negara sudah menerapkan akuntansi akrual, misalnya Amerika, Inggris, dan New Zealand.Sedangkan Indonesia sudah mulai berusaha 34 menerapkan akuntansi akrual dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 guna memenuhi amanat dari Undang – Undang No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Peraturan penggunaan akan efektif mulai digunakan pada tahun 2015. Manfaat akuntansi akrual dapat dilihat dari dua perspektif. Dari perspektif masyarakat dasar akrual dapat memperlihatkan tingkat akuntabilitas pemerintah menjalankan pemerintahan sekaligus menilai pemerintah. Sedangkan dari sisi pemerintah lebih menekankan pada manfaat manajerial yang dapat didapatkan pemerintah sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 memperlihatkan jurnal-jurnal dan penelitian yang penulis jadikan sebagai referensi dan pedoman dalam penelitian Akuntansi Akrual dan Penerapannya di Sektor Publik : Suatu Agenda Pembaruan di Indonesia Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1 Ciaran Connolly, Noel Hyndman 2009 Accruals Accounting In The Public Sector : A Road Not Always Taken Planning and Control in The Public Sector, Accruals Accounting, Public Sector Accounting Terdapat perbedaan penerapan akuntansi akrual di pemerintahan Inggris UK dan Republik Irlandia RoI. Di Inggria tertanam prinsip akuntansi akrual dalam akuntansi 35 No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian Manajemen dan sistem pelaporan keuangannya, sedangkan Irlandia hanya sedikit perubahan akuntansi akrual dan basis kas secara fundamental masih dipertahankan 2 Pajaruddin, Syarifuddin, Andi Kusumawati 2013 Accrual Accounting and Implementation In The Public Sector : A Literature Review Akuntansi Akrual, Perdebatan Akuntansi Akrual, Isu-Isu Akuntansi Akrual Perkembangan akuntansi akrual diawali oleh reformasi manajemen sektor publik yang mengadopsi konsep New Public Management NPM Masih terdapat banyak perdebatan akuntansi akrual oleh pihak pro dan kontra Isu-isu akuntansi akrual muncul akibat perdebatan karakteristik dari sektor publik dan sektor swasta. 3 Adriana, Alexandra 2006 Cash Versus Accrual Accounting In The Public Sector Public Sector, Accrual Accounting, Harmonization Menyatakan bahwa sektor publik itu lebih baik menjalankan akuntansi akrual Dibanding