Latar Belakang Munculnya Akuntansi Akrual

44 adalah lebih baik dibandingkan dengan praktik dan teknik manajemen yang diterapkan di sektor swasta ke dalam sektor publik, seperti pengadopsian mekanisme pasar, kompetensi tender Compulsory Competitive Tendering- CCT, dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik. Konsep New Public Management mulai diterapkan di Inggris pada tahun 1979 dimasa pemerintahan Perdana Menteri Margareth Tacther sebagai bentuk perbaikan dari konsep administrasi publik tradisional yang terlihat tidak berjalan efisien. Bentuk reformasi yang dilakukan Margareth Tacther adalah melakukan pengurangan jumlah kota, mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan Gruening dalam Ibrahim :2013:44. Stagnansi ekonomi yang dihadapi New Zealand mendorong mereka untuk melakukan inovasi. Inovasi yang dilakukan adalah menjalankan privatisasi dan desentralisasi di sektor publik. Sedangkan Australia pada tahun 1980-an juga mengalami kesulitan ekonomi yang sangat rumit sehingga pada tahun 1983 Perdana Menteri Australia saat itu Robert Hawke telah mendukung gagasan pengelolaan berdasarkan hasil output dengan memulai reformasi manajemen keuangan di sektor publik untuk mencapai tujuan ini. Atas dasar ini pula Australia melakukan privatisasi, restrukturisasi pemerintah dan evaluasi program dilakukan untuk mencapai tujuan ini Janet dan Robert dalam Ibrahim :2013:45. Watkins dan Edward 2007: 34 menjelaskan salah satu konsep yang turun dari New Public Management adalah adopsi gaya manajemen sektor privat ke sektor public. Kebutuhan transparansi, akuntablitas dan penilaian 45 kinerja dalam sistem New Public Management mendorong penggunaan Akuntansi Akrual. Sektor privat sudah sangat familiar menggunakan akuntansi akrual, sedangkan sektor publik baru mengenal penggunaan akuntansi akrual pada tahun 1992 ketika New Zealand menjadi Negara pertama yang mengadopsi akuntansi akrual sebagai basis pelaporan keuangan. Dalam pemilihan basis akuntansi, akuntansi kas masih mendominasi di seluruh dunia. Akan tetapi tren yang terjadi adalah perubahan secara bertahap dari akuntansi kas menuju akuntansi akrual. Keuntungan menggunakan akuntansi akrual adalah bahwa hal itu meningkatkan akuntabilitas dan transparansi , Beech dalam Ofoegbu dan Rahmat : 2014:104. Pemerintah memberikan pelayanan publik tanpa memprioritaskan keuntungan. Tujuan utama dari akuntansi dan penganggaran pemerintah adalah menjelaskan kualitas barang dan jasa publik yang diberikan kepada warganya. Sebelumnya Pemerintah tidak perlu melaporkan biaya operasi dan penerimaan kepada masyarakat dengan model yang sama sebagaimana sektor swasta melaporkannya kepada para pemegang saham. Tujuan akuntansi penganggaran Pemerintah lebih sederhana karena hanya berfokus pada pengendalian input. Pengelolaan keuangan Pemerintah menekankan bahwa dana harus digunakan secara ketat sesuai dengan anggaran yang telah disetujui oleh lembaga legislatif. Penerapan akuntansi berbasis kas pada akuntansi dan penganggaran Pemerintah konsisten dengan kebutuhan manajemen sektor publik sehingga basis ini banyak diadopsi. Situasi mulai 46 berubah pada 1990-an ketika munculnya peristiwa yang memicu kekhawatiran dan gencarnya implementasi New Public Management. Peristiwa yang memicu ini antara lain keinginan untuk mengatasi kesulitan fiskal atau krisis utang, keharusan menjaga kredibilitas dan reputasi sektor publik sebagai sektor ekonomi yang modern atau canggih, adanya tuntutan perubahan oleh organisasi-organisasi internasional, tekanan dari otoritas audit nasional, dan tuntutan masyarakat agar adanya peningkatan akuntabilitas dan kinerja pemerintah dalam rangka mendukung efektifitas dan efisiensi. Dalam rangka mewujudkan keinginan- keinginan tersebut maka dilakukanlah serangkaian reformasi di sektor publik. Salah satu bentuk reformasi adalah reformasi penyediaan barang publik dengan memungkinkan sektor swasta untuk berpartisipasi. Masuknya sektor swasta meningkatkan permintaan informasi akuntansi yang lebih transparan dan akurat dari pemerintah, kemudian hal ini mendorong pemerintah untuk menyajikan informasi yang cukup memudahkan perhitungan dan perbandingan biaya. Konversi ke basis akrual dalam akuntansi sektor publik membantu pengukuran biaya yang lebih akurat. Reformasi lain terfokus pada orientasi anggaran berbasis kinerja, output dan outcome dengan pendekatan manajemen pengeluaran publik. Akuntansi akrual diyakini menjadi instrumen penting dan bermanfaat untuk pemeriksaan efisiensi dan efektivitas biaya pemerintahan. Dari penjelasan-penjelasan diatas, terlihat dengan jelas bahwa konsep New Public Management itu sendiri merupakan cikal bakal dari lahirnya 47 akuntansi akrual dalam perkembangannya. Likierman dalam Conolly and Hyndman :2009:2 menyatakan bahwa: Dalam bidang akuntansi, banyak, meskipun tidak berarti semua, pemerintah yang telah memeluk ide NPM juga mengadopsi akuntansi akrual.

4.1.2 Penerapan Akuntansi Akrual Di Beberapa Negara

Pada bagian ini kita akan melihat contoh penerapan akuntansi akrual di sektor publik di beberapa negara. Penulis akan memperlihatkan penerapan akuntansi akrual di New Zealand Selandia Baru, Australia, Nepal, dan Fiji. New Zealand dan Australia mewakili kesuksesan penerapan akuntansi akrual sedangkan Nepal dan Fiji mewakili kegagalan penerapan akuntansi akrual.

4.1.2.1 New Zealand Selandia Baru Latar Belakang

Periode 1970an hingga periode 1980an, Selandia Baru terus mengalami pembengkakan utang, dari 21 di tahun 1975 hingga mencapai 57,2 dari total GDP di tahun 1987. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi pemerintah untuk melakukan reformasi di sektor publiknya termasuk dengan sistem akuntansi yang digunakan. Pemerintah Selandia Baru mengeluarkan rekomendasi perbaikan tata kelola keuangan, antara lain dengan menyiapkan pengukuran kinerja yang lebih sesuai dan spesifik, pendefinisian kembali tujuan dari sistem yang akan digunakan, pengadopsian akuntansi akrual secara penuh, serta perubahan dalam penekanan pelaporan yang dihasilkan dari pelaporan yang berorientasi input ke output. 48 Pemerintah Selandia Baru New Zealand melakukan reformasi besar pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Reformasi tersebut mengubah manajemen pemerintahan dari sistem yang kaku dan birokratis, menjadi rezim yang berbasis kinerja dan akuntabilitas. Keberhasilan dari penerapan reformasi ini memerlukan upaya yang sungguh-sungguh baik di level strategi maupun level operasional dan membawa pada perubahan fundamental dan perubahan yang ekstensif baik dalam manajemen operasi sektor pemerintah sektor publik dan juga laporan keuangan yang disajikan untuk operasi tersebut. Pengalaman Selandia Baru menunjukkan bahwa perubahan bukan sekedar wacana ataupun retorika tetapi sudah menjadi keberhasilan yang jauh lebih baik. Hasil dari sisi keuangan menunjukkan bahwa setelah mengalami defisit anggaran selama 20 tahun, kemudian berubah secara mengejutkan menjadi surplus dalam tiga tahun terakhir 1994-1996, dengan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa surplus tersebut lebih dari sekedar sebuah siklus. Selandia Baru menjadi negara pertama yang sepenuhnya melaksanakan akuntansi akrual baik di tingkat nasional dan lembaga. Reformasi akuntansi akrual di Selandia Baru merupakan paling komprehensif di antara semua negara. Reformasi ini bertujuan untuk mencapai efisiensi. Untuk mencapai tujuan ini Selandia Baru menjalankan tiga kebijakan yaitu memisahkan fungsi komersial dari operasi pemerintah lainnya, menguatkan garis pertanggungjawaban