Perbedaan Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta

16 No PERBEDAAN Sektor Publik Pemerintahan Sektor Swasta Komersial 5 Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik Sumber : Mardiasmo 2002 1. Tujuan Organisasi Tujuan sektor komersial adalah memaksimumkan laba, untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Tujuan sektor publik terutama bukan mencari laba, tetapi memberi pelayanan kepada masyarakat public service dan mensejahterakan masyarakat. Pelayanan dalam bidang pendidikan, keamanan masyarakat, penegakan hukum, transportasi publik, penyediaan barang kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Namun demikian Pemerintah juga mempunyai badan usaha BUMN dan BUMN yang bertujuan mencari laba untuk meningkatkan penerimaan negara dan mengusahakan barang-barang strategis kebutuhan masyarakat umum. 2. Sumber Pembiayaan Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, laba BUMNBUMD, pinjaman luar negeri, obligasi, dan sumber lain yang sah pemerintahan, sumbangan, dana abadi, pinjaman, hibah, dan lain sebagainya nonpemerintahan Sektor komersial sumber pendanaannya lebih fleksibel, dari segi internal berasal dari modal pemilik dan laba yang ditahan, sedang dari eksternal adalah utang bank, obligasi, dan penerbitan saham baru. 17 3. Pertanggung jawaban Sektor publik, menguasai dana publik, bertanggung jawab kepada publik melalui perwakilan di DPRDPRD organisasi pemerintahan, dan langsung kepada masyarakat yang terkait nonpemerintahan. Pertanggung jawaban vertikal ialah pertanggung jawaban kepada atasannya dalam struktur organisasi, sedang pertanggung jawaban horisontal adaah pertanggung jawaban kepada masyarakat umum, melalui mekanisme yang ada yaitu parlemen. Sektor komersial menguasai dana pemilik, bertanggung jawab kepada para pemilik yaitu pemegang saham, dan kreditor. 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi sektor komersial lebih fleksibel, datar, piramid, fungsional, dan sebagainya. Sektor komersial berusaha menyediakan barang dan jasa yang jadi kebutuhan dan permintaan konsumen. Pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, hirarkis. Sektor publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan politik yang sangat komplek. Organisasi pemerintah mempunyai fungsi yang lebih luas, meliputi : - Pertahanan dan Keamanan - Hubungan Luar Negeri - Kebijakan Fiskal dan moneter - Regulasi sektor swasta - Stabilisasi politik dan ekonomi - Perlindungan sumber daya alam dan sosial - Penegakan hukum dan perlindungan HAM 18 - Pemberian barang dan pelayanan - Distribusi pendapatan dan kekayaan 5. Karakteristik Anggaran Bagi pemerintahan anggaran adalah sangat penting, sebagai otorisasi pelaksanaan, sebagai alat pengawassan, alat kontrol dan pengendalian pemerintahan dan pertanggung jawaban APBN dan APBD memerlukan persetujuan DPRDPRD sebagai wakil rakyat, yang setelah disetujui kemudian diserahkan kepada pemerintah untuk dilaksanakan. Sementara untuk organisasi bisnis adalah sangat fleksibel, disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan lingkungan dan ekonomi yang terjadi. 6. Akuntansi Keuangan Sesuai dengan peraturan perundangn yang baru, misalnya UU RI no.1 tahun 2004 sistem akuntansinya masih boleh menggunakan basis kas, khusus untuk pembuatan laporan realisasi anggaran, sedangkan umtuk pos-pos neracaaset,utang dan ekuitas menggunakan basis akrual, sampai saatnya keseluruhannya menggunakan basis akrual menurut PP 712010 Selain itu Mahsun et al 2011:7 menyatakan bahwa untuk membedakan area sektor publik dan swasta dapat dilihat berdasarkan kategorisasi tipe barang atau pelayanan yang dibagi menjadi empat : 1 Pure Public Goods Pure Public Goods adalah barang – barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh masyarakat secara bersama sama. Barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak 19 mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Contoh pure public goods adalah keamanan, ketentraman dan keadilan 2 Quasi Public Goods Quasi Public goods adalah barang – barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat, namun apabila dikonsumsi individu tertentu akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Contoh quasi public goods adalah pelayanan kesehatan dan pendidikan. 3 Quasi Private Goods Quasi private goods adalah barang – barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang dan jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya walaupun sebetulnya barang dan jasa tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat. Contoh quasi private goods adalah jalan tol dan tenaga listrik. 4 Pure Private Goods Pure Private goods adalah barang – barang atau jasa kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang dan jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati barang atau jasa tersebut. Contoh barang pure private goods adalah makanan, pakaian hiburan dan peralatan. Dengan melihat karakteristik diatas disimpulkan bahwa sektor publik berperan pada produksi pure publik goods dan sektor swasta berperan pada pure private goods . Sedangkan quasi public goods dan quasi private goods 20 menjadi tanggung jawab bersama dengan kadar yang berbeda, quasi public goods condong ke sektor publik dan quasi private goods condong ke sektor swasta. Sementara itu Christensen et al 2007:4 menjelaskan bahwa : elemen inti dari argumen yang mendukung konsepsi bahwa organisasi publik dan swasta pada dasarnya berbeda dalam hal-hal kunci. Pertama, bahwa kepentingan publik berbeda dari kepentingan pribadi, karena sektor publik harus mempertimbangkan satu set yang lebih luas dari norma-norma dan nilai-nilai. Banyak pertimbangan yang harus ditimbang terhadap satu sama lain, pertimbangan demokrasi, nilai-nilai konstitusional dan kesejahteraan masyarakat yang diberi bobot lebih dalam organisasi publik daripada di organisasi-organisasi swasta. Kedua, para pemimpin organisasi publik bertanggung jawab kepada warga negara dan pemilih daripada kelompok- kelompok khusus. Ketiga, organisasi publik memerlukan penekanan lebih besar pada keterbukaan, transparansi, imparsialitas perlakuan yang sama, dan prediktabilitas.

2.1.4 Defenisi dan Sejarah New Public Management

Istilah New Public Management pada awalnya dikenalkan oleh Christopher Hood pada tahun 1991, Ia kemudian menyingkat istilah tersebut menjadi NPM. Pada perkembangannya, pendekatan manajerial modern tersebut memiliki banyak sebutan, misalnya “Managerialism”, “New Public Management ”, “Market-based Public Administration”, “Post-bureacratic Paradigm ”, dan “entrepreneurial Government”. Semua istilah ini memiliki makna 21 yang sama Akan tetapi istilah yang paling popular adalah New Public Management. New Public Manajement NPM merupakan sistem manajemen administrasi publik yang paling aktual di seluruh dunia dan sedang direalisasikan di hampir seluruh negara industri. Sistem ini dikembangkan di wilayah anglo Amerika sejak paruh kedua tahun 80-an dan telah mencapai status sangat tinggi khususnya di Selandia Baru. Perusahaan-perusahaan umum diprivatisasi, pasar tenaga kerja umum dan swasta dideregulasi, dan dilakukan pemisahan yang jelas antara penetapan strategis wewenang negara oleh lembaga-lembaga politik APA yang dilakukan negara dan pelaksanaan operasional wewenang oleh administrasi pemerintah dan oleh badan penanggung jawab melaksanakan tugas yang diserahkan oleh negara atas dasar perumusan “order” secara kuantitatif dan kualitatif, lalu disepakatilah anggaran biaya untuk pelaksanaan order tersebut order kerja dan anggaran umum. NPM tidak selalu dipahami sama oleh semua orang. Bagi sementara orang, NPM adalah sistem manajemen desentral dengan perangkat-perangkat manajemen baru seperti controlling, benchmarking dan clean management; bagi yang lain, NPM dipahami sebagai privatisasi sejauh mungkin atas aktivitas pemerintah. Sebagaian besar penulis membedakan antara pendekatan menajemen sebagai perangkat baru pengendalian pemerintah dan pendekatan persaingan sebagai deregulasi secara maksimal serta penciptaan persaingan pada penyediaan layanan pemerintah kepada rakyat.