37
9. Retensi provitamin A Retensi provitamin A dihitung berdasarkan ratio kandungan provitamin A
-karoten produk akhir yang dihitung sebagai jumlah provitamin A akhir terhadap jumlah -karoten awal yang ditambahkan. Untuk mengevaluasi retensi
provitamin A digunakan rumus sebagai berikut:
Retensi vitamin A =
10. Preparasi plasma dan hati pada masa deplesi dan replesi
Tikus dimatikan dengan cara cervical dislokation, darah ditampung dari jantung menggunakan syringe dan jarum needle yang mengandung EDTA 10.
Darah disentrifuge pada 10,000 g selama 5 menit kemudian plasma dipisahkan dan disimpan pada suhu -80
C. Hati tikus dipotong, dicuci dengan 0,9 larutan garam, tiriskan dan keringkan atau langsung dimasukkan dalam nitrogen cair ,
timbang lalu simpan pada suhu -80
o
C hingga dilakukan pengujian.
11. Analisis Retinol Plasma HPLC, Hosotani and Kitagawa, 2003 a Ekstraksi Retinol Plasma
Sejumlah 0.15 ml plasma dicampurkan dengan 0,35 ml air, 0,5 ml 3 Na- askorbat, 2 ml ethanol yang mengandung 0,135 BHT. Campuran selanjutnya
divortex selama 20 detik dan diinkubasikan selama 5 menit pada suhu 70
o
C. Dilanjutkan tahap saponifikasi, yaitu dengan menambahkan 1 ml 10 M KOH pada
suhu 70
o
C selama 30 menit, kemudian didinginkan. Kemudian ditambahkan 40 ml heksan yang mengandung 0,025 BHT sebagai extraction solvent larutan
pengekstrak. Selanjutnya divortex selama 10 menit, kemudian disentrifuge pada 500 xg selama 10 menit. Heksan dibuang kemudian dilakukan pencucian
sebanyak 3 kali menggunakan larutan pengekstrak. Ekstrak heksan yang diperoleh dicampur, selanjutnya dikeringkan pada suhu 40
o
C. Residunya dilarutkan kembali redissolved
dalam 50 L mobile phase, disaring dengan 0,45 M milipore dan 10 L diinjeksikan ke HPLC.
b Ekstraksi retinol hati
Satu gram hati dihomogenisasi dengan 10 ml HPLC grade water dalam homogenizer pada 13,500 RPM selama 5 menit. Sejumlah 0,3 ml homogenat
dicampurkan dengan 0,7 ml air, 0,5 ml 25 Na-askorbat, 2 ml methanol dan divortex selama 20 detik. Setelah diinkubasikan pada suhu 70
o
C selama 5 menit, sampel disponifikasi dengan 1 ml 10 M KOH pada suhu 70
o
C selama 30 menit, selanjutnya dinginkan. Ditambahkan sekitar 4 ml heksan sebagai larutan
pengekstrak, divortex selama 10 menit dan disentrifuge pada 500 xg selama 10 menit. Heksan selanjutnya dibuang dan dilakukan proses pencucian hingga 4 kali
menggunakan larutan pengekstrak. Ekstrak heksan yang diperoleh dicampurkan dan dievaporasi hingga kering pada suhu 40
o
C. Residunya dilarutkan kembali redissolve
dalam 50 L mobile phase, disaring melalui 0,45 M milipore dan 10 L diinjeksikan kedalam HPLC. Digunakan γ,5 m Simmetry C18 4,6x150 mm
Jumlah provitamin A produk akhir x 100 Jumlah provitamin A awal
38 pada 30
o
C dengan perbandingan antara acetonitrile-dichloromethane-methanol-1- octanol 90:15:10:0,1 pada flow rate 1 mL min
-1
. Sebelumnya telah dilakukan kalibrasi kurva menggunakan retinol yang dilarutkan dalam methanol.
12.
Pemeriksaan Kadar Imunoglobulin G IgG. Metode ELISA
Enzyme Linked Immunosorbent Assay Serum IgG dinalisa dengan menggunakan kit rat IgG ELISA core Kit
Komabiotech, Inc. Komponen kit berisi: coating antibody goat-anti rat IgG, detection antibody HRP conjugated goat anti-rat IgG, standard protein, dan
TMB solution sebagai prestained color development reagen. Material yang digunakan adalah: ELISA micro plates, coating buffer 50 mM carbonat-
bicarbonat buffer, pH 9.6, assay diluents PBS, 1 BSA, pH 7.4, washing solution PBS, 0.05 tween-20, pH 7.4, stop solution 2 M H
2
SO
4
. Seratus mikro liter diluted coating antibody dilapiskan pada masing-masing
sumuran plate well dan diinkubasikan pada suhu 4 C selama semalam,
kemudian dicuci menggunakan larutan pencuci washing solution hingga 3-4 kali. Kemudian pada masing sumuran ditambahkan β00 L blocking solution dan
diinkubasikan pada suhu ruang selama sekitar 1 jam dan selanjutnya dicuci dengan larutan pencuci
. Langkah selanjutnya sejumlah 100 L standar atau sampel dimasukkan ke sumuran yang telah diberi kodetanda, dan ditambahkan
100 L antibodi pendeteksi, dibiarkan sebentar kemudian dicuci dan ditambahkan 100 L TMB dan dicampur dengan baik dan dibiarkan selama γ0 menit kemudian
masukan stop solution untuk selanjutnya dibaca menggunakan microtiter plate reader pada panjang gelombang 450 nm.
Karya Ilmiah
Sebagian dari disertasi ini telah diajukan untuk publikasi pada jurnal nasional dan jurnal internasional terkakreditasi, serta diseminarkan pada seminar
nasional. Adapun topik naskah dan jurnal yang dituju disajikan pada Tabel 4.
39 Tabel 4 Daftar publikasi dari sebagian hasil disertasi
Jenis Publikasi Topik
Keterangan Jurnal Penelitian Gizi
dan Makanan Efek Pemberian Gula
Kelapa Yang Diperkaya Minyak Sawit Merah
Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Retinol Serum
Tikus Sprague Dawley Accepted dan akan
diterbitkan pada jurnal PGM Volume 36 No 1. Juni
Tahun 2013. Status: terakreditasi, Nomor:
434AU2P2MI- LIPI082012; ISSN: 0125-
9717
Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Penambahan minyak sawit merah
sebagai sumber
provitamin A
terhadap retensi karoten, sifat fisik
dan sensori gula kelapa Accepted dan akan
diterbitkan dalam Jurnal TIP Volume 24 tahun 2014
ISSN 0216-3160
Pakistan Journal of Nutrition
Effect of Feeding Palm Sugars Enriched with Red
Palm Oil on Liver Retinol and IgG Concentration of
Vitamin A Depletion Rats Accepted dan akan
diterbitkan pada jurnal PJN Vol. 12 No. 12 Tahun 2013
Simposium Nasional 100 Hasil Penelitian
Terkini Pangan dan Gizi
Sertifikat terlampir
Seminar Nasional Pengembangan
sumberdaya Pedesaan dan Kearifan Lokal
Berkelanjutan III Sertifikat terlampir