Analisis Data PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA OLEH DEBT COLLECTOR YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA DALAM MENAGIH KREDIT BERMASALAH
repot-repot untuk membentuk unit sendiri yang khusus untuk mengamat- ngamati dan membujuk para debitur bermasalah membayar tunggakannya,
selain karena tak cukup tenaga, juga karena keterbatasan dana mengingat bahwa bank harus secara hati-hati dalam menggunakan dana para nasabahnya
sesuai dengan prinsip fiduciari.
2. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh debt collector yang dapat
dikualifikasikan sebagai tindak pidana adalah tindak pidana berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yaitu:
a. Memaksa seorang dengan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
memberikan barang sesuatu.Pasal 368, Pasal 369, Pasal 378 b.
Pemerasan dengan kekerasan afpersing.Pasal 368, Pasal 335 Ayat 1 ke-1
c. Penganiayaan.Pasal 351, Pasal 352, Pasal 353, Pasal 354, Pasal 355
d. Pembunuhan. Pasal 338, Pasal 351, Pasal 352, Pasal 353, Pasal 354, Pasal
355 Faktor-faktor penyebab terjadinya kejahatan yang dilakukan oleh debt
collector ada empat, antara lain kurangnya kesadaran debitur, kurangnya tanggung jawab dan pengawasan, tidak adanya peraturan yang mengatur
mengenai tata cara penagihan hutang oleh pihak ketiga, dan kurangnya pengetahuan hukum debt collector dan debitur itu sendiri.