17 penilaian hasil belajar ranah kognitif saja.
2.2 Tinjauan Tentang Model Belajar Learning Cycle
Siklus Belajar Learning Cycle atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered. LC
merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan fase yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
dalarn pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. LC pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi exploration, pengenalan konsep concept introduction, dan
aplikasi konsep concept application Karplus dan Their dalam Renner and Abraham, 1986.
LC tiga fase saat ini telah dikembangkan dan disempurnakan menjadi 5 dan 6 fase. Pada LC 5 fase, ditambahkan tahap engagement sebelum exploration
dan ditambahkan pula tahap evaluation pada bagian akhir siklus. Pada model ini, tahap concept introduction dan concept application masing-masing diistilahkan
menjadi explaination dan elaboration. Karena itu LC 5 fase Bering dijuluki LC 5E Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation Lorsbach,
2002. Pada LC 6 fase, ditambahkan tahap identifikasi tujuan pembelajaran pada awal kegiatan Johnston dalarn Iskandar, 2005.
Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan jalan nengeksplorasi pengetahuan awal
dan ide-ide mereka serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Dalam fase engagement ini minat dan
18 keingintahuan curiosity siswa tentang topik yang akan diajarkan berusaha
dibangkitkan. Pada fase ini pula siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. Pada fase
exploration, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sarna dalam kelompok- kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi,
melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah literatur. Pada fase explanation, guru harus
mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan
diskusi. Pada tahap ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari. Pada fase elaboration extention, siswa menerapkan konsep dan
ketrampilan dalam situasi baru melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan dan problem solving. Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan evaluasi
terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi siswa melalui problem solving dalam
konteks baru yang kadang-kadang mendorong siswa melakukan investigasi lebih lanjut. Berdasarkan tahapan-tahapan dalam metode pembelajaran bersiklus seperti
dipaparkan di atas, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka
terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Berdasarkan uraian di atas, LC dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bidang-bidang sains maupun sosial.
19
2.3 Tinjauan Modul SMART Interaktif