43
Tabel 4. Ringkasan parameter penilaian efektifitas pengelolaan DPL
Domain Parameter
Variabel Keterangan
Rencana Pengelolaan
Ketersediaan data dasar
Dokumen data dasar ekologi,
sosial dan ekonomi Ekologi kualitas ekosistem pesisir
terumbu karang, mangrove dan lamun, sumberdaya ikan
Ekonomi : mata pencaharian, pendapatan, penduduk
Sosial budaya: Persepsi, pola-pola pemanfaatan sumbedaya alam,
kearifan lokal dan kelembagaan
Adanya kerangka kerja
Dokumen kerangka kerja
Kelembagaan pengelolaan DPL Aturan-aturan pengelolaan DPL yang
disiapkan oleh masyarakat Program-program pembangunan
Sumber pendanaan Kejelasan sumber anggaran untuk
pembiayaan Pembiayaan pemerintah
Pembiayaan masyarakat Pembiayaan sumber lainnya LSM,
swasta, dll
Proses Im- plementasi
Pembagian tugas pengelolaan DPL
Kejelasan tugas pihak-pihak yang
terlibat Organisasi badan pengelola
Pembagian tugas setiap bagian Dukungan
peraturan Penerbitan aturan
khusus Peruturan Daerah atau Pemerintah
yang khusus untuk mengembangkan DPL
Monitoring dan evaluasi
Kerangka kerja untuk monitoring
dan evaluasi Tahapan-tahapan melakukan
meonitoring Pencapaian
Hasil Perbaikan terhadap
sumberdaya dan lingkungan
Dampak terhadap perbaikan
sumberdaya dan lingkungan
Perbaikan kualitas lingkungan Berkurangnya kegiatan yang
destruktif
Perbaikan terhadap kondisi sosial eko-
nomi masyarakat Dampak terhadap
perekonomian masyarakat
Peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat
Perbaikan terhadap perubahan persepsi
dan perilaku masyarakat
Dampak terhadap sikap dan persepsi
masyarakat Munculnya kesadaran masyarakat
untuk melindungi ekosistem pesisir
B. Teknik Analisis
Selain melihat efektifitas pengelolaan daerah perlindungan laut masing- masing DPL di atas, juga akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang
berpengaruh di setiap DPL. Perbedaan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan DPL dan perbedaan karakteristik masing-masing DPL, tentunya
akan memberikan hasil efektifitas yang berbeda pula. Untuk mengetahui perbedaan ini akan digunakan analisis diskriminan. Seperti diuraikan sebelumnya,
44
2 DPL DPL Blongko dan Sebesi diinisiasi oleh Proyek Pesisir, sedangkan APL P. Harapan diinisiasi oleh Pemerintah Daerah. DPL Blongko merupakan DPL
yang berbasis pulau daratan, sedangkan DPL Pulau Sebesi dan APL Pulau Harapan merupakan DPL berbasis pulau-pulau kecil. Perbedaan ini sangat
menarik untuk dianalisis untuk dijadikan bahan masukan bagi pengelolaan DPL lebih lanjut. Prosedur analisis diskriminan dapat dilakukan dalam lima tahapan
berikut : 1. Mengenali tujuan analisis, penentuan variabel tak bebas berdasarkan teori atau
hasil penelitian sebelumnya, penentuan variabel bebasprediktor yang akan dimasukkan dalam model fungsi diskriminan. Pada tahap ini juga termasuk
tahap penentuan contoh analisis untuk keperluan estimasi dan sample validasi untuk keperluan validasi fungsi diskriminan.
2. Melakukan estimasi fungsi diskriminan. Estimasi fungsi diskriminan dapat dilakukan dengan bantuan program SPSS. Estimasi dapat dilakukan dengan
salah satu metode yaitu direct method atau stepwise discriminant analysis.
3. Menguji signifikansi fungsi diskriminan: tahapan ini dimaksudkan untuk
menguji keberartian fungsi diskriminan dalam membedakan antar kelompok. Dari tahapan ini akan dapat diperoleh fungsi-fungsi yang secara signifikan
mendiskriminasi kelompok-kelompok yang diberikan
4. Mengintepretasi hasil: tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji koefisien
fungsi diskriminan dikaitkan dengan permasalahan yang dimodelkan
5. Penilaian validitas analisis diskriminan: tahapan ini dimaksudkan untuk
menilai sejauh mana akurasi fungsi diskriminan hasil estimasi dalam mengklasifikasikan objek-objek yang diketahui kelompoknya. Prosentase
keberhasilan mengelompokkan obyek secara benar ke dalam kelompoknya merupakan indikator keakuratan analisis.
Variabel-variabel tak bebas adalah tiga DPL yang mengembangkan program DPL berbasis masyarakat yang diberi indeks 1, 2 dan 3. Variabel bebas
merupakan variabel kuantitatif yang terkait dengan efektifitas program DPL-BM, seperti diuraikan di atas, yaitu:
1 Ketersediaan data dasar X
1
2 Kerangka kerja pengelolaan DPL X
2