Model pembelajaran kooperatif tipe NHT

pengetahuan yang mereka kuasai saat ini dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Cara belajar kooperatif jarang sekali menggantikan pengajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih seringnya menggantikan pengaturan tempat duduk yang individual, cara belajar yang individual, dan dorongan individual. Apabila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa tiap orang dalam kelompok telah menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan. Keberhasilan mereka sebagai kelompok tergantung pada kemampuan mereka untuk memastikan bahwa semua orang sudah memegang ide kuncinya. Dari pendapat ahli di atas maka dapat di simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dimana siswa belajar secara berkelompok sehingga terjadi interaksi di antara siswa untuk mendiskusikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru.

2.1.8 Model pembelajaran kooperatif tipe NHT

Pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pembelajaran berkelompok yang dicirikan dengan penggunaan nomor kepala. Menurut Suprijono 2009:92 pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT di awali dengan numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah kelompok sebaiknya memperhatikan jumlah konsep yang di pelajari. Jika peserta didik dalam suatu kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi menjadi 5 kelompok maka tiap kelompok terdiri dari 8 orang. Tiap-tiap orang dalam kelompok di beri nomor 1-8. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus di jawab oleh tiap-tiap kelompok. Berikan kesempatan pada tiap kelompok untuk menemukan jawaban. Pada kesempatan ini kelompok menyatukan kepalanya “heads together” berdiskusi memikirkan jawaban dari guru. Menurut Rusman 2012:89 langkah-langkah atau sintak dari model pembelajaran NHT adalah sebagai berikut: 1 Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor; 2 Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk mengerjakannya; 3 Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya; 4 Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang nomornya di panggil melaporkan hasil kerjasama mereka; 5 Siswa lain diminta memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor lain; 6 Kesimpulan; Rusman 2012:89 menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif NHT memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1 setiap siswa menjadi siap; 2 siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh; 3 siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. Sedangkan sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif ini adalah: 1 kemungkinan nomor yang telah di panggil, akan di panggil lagi oleh guru; 2 tidak semua anggota kelompok di panggil guru. Untuk meminimalisir kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini peneliti akan mengambil cara dengan mencatat nomor yang telah di tunjuk, sehingga kemungkinan nomor yang telah di tunjuk di panggil lagi oleh guru dapat di hindarkan.

2.1.9 Media pembelajaran powerpoint

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IIIB SDN KARANGANYAR 02

0 23 419

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANGKULON

0 5 371

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02 SEMARANG

0 2 337

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN SENDANG BATANG

1 11 217

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 27 302

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS III SDN KARANGANYAR 02 SEMARANG

1 12 297

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 4 332

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL NHT DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 8 289

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1